Anda di halaman 1dari 3

Topik 4

01.02.3-T4-5 Demonstrasi Kontekstual

Tugas 4.2 Melakukan Analisis dan Refleksi


1. Bagaimana berlangsungnya proses pembelajaran di dalam kelas? apakah sudah
memenuhi kebutuha peserta didik akan lingkungan belajar yang aman dan nyaman?
Jelaskan.
Berdasarkan pengamatan terhadap proses pembelajaran di kelas, rata-rata ruang kelas sudah
memenuhi kebutuhan peserta didik akan lingkungan belajar peserta didik yang aman dan
nyaman. Ruang kelas tampak rapi dan teratur, ruang kelas memiliki pencahayaan dan
sirkulasi udara yang baik, di dalam kelas juga memiliki fasilitas belajar memadai seperti
adanya smartTv, proyektor hingga media yang mendukung berbagai kegiatan siswa, serta
kelas yang dihias begitu menarik dengan karya-karya yang telah dibuat oleh peserta didik.
Di dalam ruang kelas juga dilengkapi demgan CCTV yang membuatlingkungan kelas aman.

2. Seberapa besar peran guru untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan
nyaman ketika proses pembelajaran berlangsung? Berikan contohnya.
Peran guru dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman sangat penting.
Guru adalah sebagai pengelola kelas berperan mengatur dan mengawasi kegiatan-kegiatan
yang bersifat menguatkan keinginan peserta didik untuk belajar, memberikan rasa aman, dan
kepuasan dalam mencapai tujuan belajar. Misalnya adalah dengan menggunakan fasilitas
kelas untuk bermacam-macam kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan, yang
didasarkan pada minat peserta didik, sehingga peserta didik dapat merasa nyaman dan
berkeinginan untuk belajar lebih. Contoh lain adalah guru membuat peserta didik ikut serta
dalam menjaga kebersihan kelas, yaitu dengan meminta siswa melakukan piket terjadwal
secara bergantian sepulang sekolah.

3. Apakah guru mengkomunikasikan kepada orang tua hal-hal apa saja yang terjadi
selama proses pembelajaran di dalam kelas? Bagaimana cara
mengkomunikasikannya?
Berdasarkan diskusi dan pengamatan yang telah saya lakukan terhadap guru di kelas, tidak
seluruh kegiatan pembelajaran dikomunikasikan guru kepada orang tua siswa, namun hanya
garis besar kegiatan, peningkatan kemampuan serta permasalahan siswa saja yang
disampaikan. Misalnya kegiatan yang mengharuskan peserta didik membawa barang-barang
tertentu untuk proses pembelajaran, adanya jadwal ulangan harian, serta keadaan-keadaan
sepeeti peningkatan dan penurunan kemampuan yang mengharuskan orang tua peserta didik
untuk tahu. Cara guru mengkomunikasikannya adalah melalui pesan (untuk kegiatan yang
mengharuskan siswa membawa barang tertentu serta jadwal ujian atau kegiatan tambahan)
dan telepon (untuk hal-hal urgent, misal menurunya prestasi anak secara tiba-tiba hingga
peserta didik yang tidak mau masuk kelas saat pembelajaran berlangsung).
4. Apakah guru atau pihak sekolah melibatkan masyarakat dan lingkungan sekitar
selama proses pembelajaran? jika ya, apakah peran masyarakat dalam proses
pembelajaran? jika tidak, apakah yang menjadi alasan guru atau pihak sekolah tidak
melibatkan masyarakat dan lingkungan sekitar?
Pihak sekolah melibatkan masyarakat dan lingkungan sekitar, hal tersebut terlihat dari pihak
sekolah yang memiliki paguyuban khusus orang tua/wali murid. Melalui paguyuban
tersebut, sekolah melaksanakan berbagai kegiatan yang melibatkan orang tua dan
masyarakat. Selain itu sekarang ini hampir semua lembaga sekolah sudah memiliki komite
sekolah. Komite merupakan referentasi masyarakat dalam membantu kegitan sekolah,
karena masyarakat berbagai lapisan sosial sudah memiliki kesadaran betapa pentingnya
partisipasi dan dukungan masyarakat untuk keberhasilan kegiatan pembelajaran di sekolah.
Dapat disimpulkan bahwa masyarakat merupakan lingkungan pendidikan dalam lingkup
yang luas berperan dalam kegiatan proses pembelajaran. Pelaksanaan pendidikan itu sendiri
tentu akan berdampak terhadap masyarakat itu sendiri. Dengan begitu terdapat korelasi
positif yang bersifat timbal-balik antara masyarakat dan pendidikan. Semakin baik
pendidikan diselenggarakan maka akan semakin berkualitas pada masyarakat. Begitu juga
sebaliknya, semakin berkualitas dan baik masyarakatnya

5. Buatlah skenario pembelajaran secara singkat dengan melibatkan keikutsertaan


keluarga dan masyarakat dalam membentuk karakter disiplin positif dan
menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi peserta didik.
Skenario pembelajaran : Membentu karakter disiplin positif dan lingkungan belajar aman
Tujuan : Membentuk krakter disiplin positif pada peserta didik, serta Menciptakan
lingkungan belajar yang aman dan nyaman.
Langkah-langkah:
1. Kegiatan Awal: Membentuk Kesadaran
- Pimpin pertemuan orang tua guru dan komunitas sekolah
- Bahas bersama pentingnya karakter disiplin positif dan lingkungan belajar yang
aman.
2. Pelatihan Bersama: Orangtua, Guru, dan Masyarakat
- Ajak orang tua dan anggota komunitas sekolah untuk berpartisipasi dalam
pelatihankarakter.
- Gratiskan ahli psikologi atau konselor untuk memberikan panduan tentang
bagaimanamembentuk karakter disiplin positif pada anak.
- Diskusikan peran orang tua, guru, dan masyarakat dalam menciptakan
lingkungan belajar yang aman.
3. Program Sekolah: Pembentukan Karakter
- Integrasikan pelajaran karakter dalam kurikulum sekolah.
- Selenggarakan kegiatan ekstrakurikuler yang fokus pada pengembangan karakter.
- Dorong orangtua untuk mendukung program-program ini di rumah.
4. Penguatan Kolaborasi: Orangtua, Guru, dan Masyarakat
- Selenggarakan pertemuan rutin antara orang tua dan guru untuk
mengikuti perkembangan peserta didik.
- Ajak anggota masyarakat untuk berkontribusi dalam kegiatan sekolah,
sepertimengadakan workshop atau menjadi mentor.
5. Mengatasi Permasalahan: Pencegahan dan Tindakan Korektif
- Bentuk komite khusus yang melibatkan orangtua, guru, dan anggota masyarakat
untukmengatasi masalah disiplin dan keamanan.
- Lakukan upaya pencegahan, seperti sosialisasi anti-bullying dan keterampilan
resolusikonflik.
- Terapkan tindakan korektif yang sesuai jika diperlukan.
6. Evaluasi dan Umpan Balik
- Selenggarakan evaluasi berkala tentang efektivitas program karakter dan keamanan
sekolah.
- Libatkan orang tua, guru, dan masyarakat dalam proses evaluasi.
- Dapatkan umpan balik untuk terus memperbaiki program.
7. Kampanye Lingkungan Belajar Aman dan Nyaman
- Ajak anggota masyarakat dan orang tua untuk mendukung kampanye
lingkungan belajar aman dan nyaman dengan mendistribusikan materi, mengadakan a
cara, dan berbagi melalui informasi media sosial.

Anda mungkin juga menyukai