Anda di halaman 1dari 4

Dosen Pengampu : Dr. Rif’ati Dina Handayani, S.Pd., M. Pd.

Nama Mahasiswa : Ishlah Alwaritsa Aida Prayi


NIM : 250211105689
Mata Kuliah : Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya.
Tugas : 01.02.3-T4-5 Demontrasi Kontekstual

TOPIK 4 – DEMONTRASI
KONTEKSTUAL

Pada Topik I, Anda telah melakukan observasi pengamatan proses pembelajaran dan hal lain
yang terjadi di ruang kelas selama proses pembelajaran. Setelah mengetahui hal-hal yang
mendukung terciptanya lingkungan yang aman dan nyaman bagi peserta didik, Anda dapat
menganalisis dan menuliskan refleksi terkait lingkungan belajar yang berpihak pada peserta
didik dengan menjawab pertanyaan berikut ini:

1. Bagaimana berlangsungnya proses pembelajaran di dalam kelas? Apakah sudah


memenuhi kebutuhan peserta didik akan lingkungan belajar yang aman dan
nyaman? Jelaskan.
Melihat beberapa aspek yang dapat menciptakan lingkungan belajar yang aman dan
nyaman, hendaknya siswa merasa aman dan nyaman dalam proses pembelajaran. Karena
hampir semua aspek tersebut hadir di dalam kelas.

2. Seberapa besar peran guru untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan
nyaman ketika proses pembelajaran berlangsung? Berikan contohnya
Peran guru sangat penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman.
Lingkungan belajar yang aman dan nyaman dapat berdampak positif terhadap hasil belajar,
kesejahteraan siswa dan suasana kelas secara keseluruhan. Berikut beberapa contoh
bagaimana guru dapat berperan penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman
dan nyaman:
a. Menciptakan iklim terbuka: Guru harus menciptakan suasana kelas terbuka di mana siswa
merasa nyaman berbicara, berbagi ide, dan mengekspresikan diri. diri pendapat, jangan
takut menjadi teman sekelas, tertawa atau memahaminya. Hal ini dapat menciptakan rasa
percaya dan dukungan antara guru dan siswa.
b. Memperhatikan kebutuhan individu: Guru harus memahami perbedaan gaya belajar dan
kebutuhan individu siswa. Mereka harus memastikan bahwa semua siswa merasa
didengarkan dan diperhatikan, meskipun hal ini berarti memberikan perhatian khusus
kepada siswa yang mungkin mengalami kesulitan belajar atau masalah pribadi.
c. Mengikuti aturan dan standar: Guru harus memiliki aturan dan standar yang jelas. di kelas
dan mereka harus memeriksanya terus-menerus. Hal ini menciptakan batasan yang aman
dan membantu siswa memahami apa yang diharapkan dari mereka dalam hal perilaku dan
etika.
d. Mendorong Kolaborasi: Guru dapat mendorong kerja sama dan kolaborasi di antara siswa.
Mengajarkan keterampilan sosial seperti komunikasi efektif, pemecahan masalah, dan
pemahaman empatik dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dan
mendukung.
e. Memberikan dukungan emosional: Guru harus peka terhadap kebutuhan emosional siswa.
Mereka dapat memberikan dukungan, mendengarkan dan memberi nasihat ketika siswa
menghadapi masalah pribadi atau tekanan emosional.
f. Ciptakan lingkungan fisik yang nyaman: Selain lingkungan sosial, lingkungan fisik kelas
juga harus nyaman. Guru dapat mengatur tata ruang kelas, menyediakan peralatan yang
diperlukan, dan menciptakan suasana pembelajaran yang menarik.
3. Apakah guru mengkomunikasikan kepada orang tua hal-hal apa saja yang terjadi
selama proses pembelajaran di dalam kelas? Bagaimana cara
mengkomunikasikannya?
Dari hasil analisis yang saya ketahui selama ini guru belum terlihat berkomunikasi dengan
orang tua siswa tentang apa yang terjadi di kelas pada saat proses pembelajaran. Guru
hanya menyapa orang tua siswa.

4. Apakah guru atau pihak sekolah melibatkan masyarakat dan lingkungan sekitar
selama proses pembelajaran? Jika ya, apakah peran masyarakat dalam proses
pembelajaran tersebut? Jika tidak, apakah yang menjadi alasan guru atau pihak
sekolah tidak melibatkan masyarakat dan lingkungan sekitar?
Pihak sekolah tidak melibatkan masyarakat dan lingkungan sekitar selama proses
pembelajaran karena pihak sekolah mungkin khawatir tentang risiko atau masalah
keamanan yang mungkin muncul saat terlibat dalam kegiatan masyarakat sekolah. Ini bisa
termasuk masalah privasi, aspek hukum, atau keamanan fisik.

5. Buatlah skenario pembelajaran secara singkat dengan melibatkan keikutsertaan


keluarga dan masyarakat dalam membentuk karakter disiplin positif dan
menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi peserta didik.
Skenario pembelajaran: Terbentuknya disiplin positif dan lingkungan belajar yang aman.
Tujuan: Terbentuknya disiplin positif pada diri siswa. Ciptakan lingkungan belajar yang
aman dan nyaman.
Langkah-langkah:
1. Kegiatan Awal: Peningkatan Kesadaran
• Pimpin pertemuan antara orang tua dan guru serta komunitas sekolah.
• Diskusikan bersama pentingnya praktik disiplin positif dan lingkungan belajar yang aman.
2. Pendidikan Kolaboratif: Orang Tua, Guru, dan Komunitas
• Mengundang orang tua dan anggota komunitas sekolah untuk berpartisipasi dalam pelatihan
karakter.
• Psikolog atau konselor gratis memberikan panduan tentang cara mengembangkan karakter
disiplin positif pada anak
.• Diskusikan berbagai topik, peran orang tua, guru, dan masyarakat dalam menciptakan
lingkungan belajar yang aman.
3. Program Sekolah: Membangun Karakte
r• Memasukkan pendidikan karakter dalam kurikulum sekolah.
• Menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler yang fokus pada pengembangan karakter.
• Mendorong orang tua untuk mendukung program tersebut di rumah.
4. Perkuat Kolaborasi: Orang Tua, Guru, dan Komunitas
• Mengadakan pertemuan orang tua-guru secara rutin untuk memantau kemajuan siswa.
• Mengundang anggota komunitas untuk berpartisipasi dalam kegiatan sekolah, seperti
menyelenggarakan lokakarya atau menjadi mentor.
5. Pemecahan Masalah: tindakan pencegahan dan perbaikan
• Membentuk komite khusus yang terdiri dari orang tua, guru, dan anggota masyarakat untuk
menangani masalah disiplin dan keselamatan.
• Menerapkan tindakan pencegahan seperti keterampilan anti-intimidasi sosial dan resolusi
konflik.
• Terapkan . tindakan perbaikan jika diperlukan.6. Evaluasi dan Masukan
• Melakukan evaluasi rutin terhadap efektivitas program karakter dan keselamatan sekolah.
• Libatkan orang tua, guru, dan masyarakat dalam proses evaluasi.
• Mendapatkan masukan untuk perbaikan program yang berkelanjutan.
6. Kampanyekan lingkungan belajar yang aman dan nyaman
• Undang anggota komunitas dan orang tua untuk mendukung kampanye lingkungan belajar
yang aman dan nyaman dengan berbagi materi, mengadakan acara, dan berbagi informasi di
jejaring sosial.Orang tua, guru, dan komunitas yang berpartisipasi program ini diharapkan
dapat lebih mengembangkan karakter disiplin positif dan menciptakan lingkungan belajar
yang aman dan nyaman bagi siswa mendukung perkembangan mereka di berbagai bidang
kehidupan.

Anda mungkin juga menyukai