Anda di halaman 1dari 4

1. Ada dua perbedaan pandangan mengenai proses pencetakan dan peredaran uang.

Pandangan pertama, jumlah uang beredar ditentukan sepenuhnya oleh otoritas moneter
atau bank sentral. Di sisi lain, pandangan kedua berpendapat bahwa selain otoritas
moneter, tindakan lembaga lain seperti bank umum dan masyarakat juga menentukan
jumlah uang beredar. Menurut pandangan pertama, jumlah uang beredar (JUB)
ditentukan sepenuhnya oleh otoritas moneter. Artinya jumlah uang beredar bersifat
otonom dalam arti tidak dipengaruhi oleh tingkat suku bunga pasar uang. Di Indonesia,
menurut pandangan ini, jumlah uang beredar diwakili oleh tingkat jumlah uang beredar
dasar. Besar kecilnya jumlah uang beredar tidak dipengaruhi oleh tingkat suku bunga
(i) di pasar uang, namun besar kecilnya jumlah uang beredar dipengaruhi oleh kebijakan
otoritas moneter yang menetapkan “Bank Indonesia rate/BI rate”. Instrumen yang
digunakan untuk menginformasikan tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia
(SBI) dan tingkat giro wajib minimum (GWM) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
2. Jenis Lembaga Keuangan Bukan Bank :
a. Pasar Modal Pasar modal (bursa saham) adalah pasar tempat bertemu dan
bertransaksinya orang-orang pencari dana dan investor, dan produk utamanya
adalah saham dan obligasi. Sekuritas adalah surat berharga. Sekuritas yang
pemiliknya adalah pemilik suatu perusahaan. Obligasi dan surat berharga
merupakan produk utama perusahaan. Pemilik bukanlah pemilik perusahaan.
b. Pasar Uang dan Valuta Asing Pasar uang di Indonesia masih tergolong baru
dibandingkan negara-negara maju. Namun jika melihat perkembangan dunia saat
ini, pasar uang Indonesia juga mengalami perkembangan walaupun tidak sedinamis
perkembangan pasar modal.
c. Pegadaian Pegadaian adalah proses menggadaikan suatu barang berharga kepada
pihak tertentu dengan sejumlah uang atau barang tertentu, kemudian
menggadaikannya dan mengubahnya menjadi uang tunai berdasarkan kontrak
antara pemesan dan pegadaian. Banyak dari lembaga keuangan non-bank tersebut
dioperasikan oleh badan usaha milik negara.
d. Sewa Sewa adalah pembiayaan barang modal yang dibutuhkan pelanggan.
Pembiayaan yang dimaksud di sini adalah apabila nasabah membutuhkan barang
modal, misalnya peralatan kantor atau mobil, secara sewa atau kredit, maka nasabah
dapat memperolehnya melalui perusahaan leasing. Mitra leasing dapat memberikan
pembiayaan sesuai keinginan nasabah, sesuai kesepakatan yang disepakati kedua
belah pihak.
e. Koperasi Simpan Pinjam Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang usahanya
menerima simpanan dan memberikan pinjaman dengan bunga rendah kepada
anggota yang membutuhkan dana. Keuntungan dari koperasi simpan pinjam adalah:
Anggota kami yang berjumlah 4. 444 orang mempunyai akses terhadap pembiayaan
yang mudah dan tidak ribet, suku bunga sangat rendah, anggota terlindungi dari
rentenir, mendapat sisa pendapatan operasional (SHU), dan tidak diperlukan
pinjaman dengan agunan.
f. Perusahaan Asuransi Perusahaan asuransi adalah suatu lembaga atau perusahaan
yang memberikan penggantian atas risiko yang dihadapi seseorang, seperti
kematian, kerusakan, dan kehilangan harta benda. Perusahaan asuransi adalah
lembaga yang mengumpulkan uang dan memberikan janji dengan mengumpulkan
premi. Ini adalah sistem yang membayar sejumlah kompensasi kepada tertanggung
jika terjadi kejadian atau bencana yang tidak terduga.
g. Anjak Piutang (Anjak Piutang) Anjak piutang adalah suatu usaha yang melibatkan
penagihan atau pembelian suatu perusahaan, atau pengambilalihan dan pengelolaan
hutang dan piutang, dengan imbalan sejumlah kompensasi atau pembayaran dari
perusahaan. Modal ventura adalah penghimpunan dana dengan cara menanam
modal pada suatu perusahaan swasta untuk jangka waktu tertentu sebagai mitra
usaha (perusahaan penanaman modal). Investasi ini biasanya berbentuk transfer
modal tunai dengan imbalan saham mayoritas di perusahaan mitra bisnis. Investasi
modal ventura ini biasanya mempunyai risiko yang tinggi, namun juga imbal hasil
yang tinggi. Dana Ventura ini mengelola dana investasi pihak ketiga (Investor).
Tujuan utamanya adalah untuk berinvestasi pada perusahaan berisiko yang tidak
memenuhi persyaratan standar perusahaan publik atau untuk meningkatkan modal
utang dari bank. Sebagian besar dana ventura ini berasal dari kelompok investor
yang mapan secara ekonomi, bank investasi, dan lembaga keuangan lainnya yang
mengumpulkan modal atau membentuk kemitraan untuk tujuan investasi. Dana
Pensiun Dana pensiun adalah hak seseorang untuk menerima penghasilan setelah
bekerja beberapa tahun dan mencapai usia pensiun, atau karena sebab lain,
berdasarkan suatu perjanjian.
h. Teori permintaan uang John Maynard Keynes dikenal dengan teori “fluiditas
preferensi”. Menurut Keynes, permintaan uang didasarkan pada tiga motif.
- Motivasi Bertransaksi: Permintaan uang untuk bertransaksi dipengaruhi oleh
tingkat pendapatan nasional. Seiring meningkatnya aktivitas transaksi ekonomi,
maka permintaan uang untuk memenuhi kebutuhan transaksi pun meningkat.
Ini termasuk membelanjakan uang untuk pembayaran sehari-hari, seperti
membeli barang dan jasa.
- Motif Kehati-hatian: Kebutuhan uang bukan hanya untuk hal-hal yang biasa-
biasa saja, seperti kebutuhan uang untuk bertransaksi. Namun, uang juga
diperlukan dalam situasi di luar perencanaan sebelumnya, seperti membeli obat
saat sakit atau saat peralatan produksi rusak. Seseorang perlu menyisihkan uang
ekstra untuk hari hujan dan mengantisipasi bila segala sesuatunya tidak berjalan
sesuai rencana.
- Motif Spekulatif: Motif Spekulatif berkaitan dengan fungsi uang sebagai
penyimpan nilai. Keynes menjelaskan, pilihan masyarakat dalam memiliki
kekayaan mencakup dua bentuk alternatif: uang tunai dan obligasi. Setiap
bentuk kekayaan mempunyai kelebihan dan manfaatnya masing-masing. Uang
tunai memberikan manfaat berupa likuiditas untuk keperluan perdagangan,
sedangkan obligasi memberikan manfaat berupa pendapatan bunga.
3. Perbedaan utama pemikiran Keynes dengan pemikiran klasik adalah fokusnya pada
analisis ekonomi. Keynes lebih menekankan pada analisis ekonomi jangka pendek dan
berasumsi bahwa permasalahan ekonomi yang dihadapi masyarakat bersifat jangka
pendek dan memerlukan solusi segera. Teori permintaan uang klasik dan teori
permintaan uang Friedman adalah dua pendekatan berbeda untuk menjelaskan
permintaan uang. Berikut perbedaan keduanya:
a. Teori Permintaan Dana Klasik:
- Pendekatan: Teori ini berasal dari teori klasik seperti Irving Fisher.
- Penekanan: Permintaan uang ditentukan oleh volume transaksi ekonomi dan
sebanding dengan pendapatan nasional.
- Faktor yang Mempengaruhi: Volume transaksi ekonomi, termasuk pembelian
barang dan jasa, mempengaruhi permintaan uang. Semakin besar volume
perdagangan, semakin besar pula permintaan uang.
- Kritik: Teori ini tidak menguraikan motivasi seseorang memiliki uang.
b. Teori Permintaan Uang Friedman (Teori Kuantitas Modern):
- Pendekatan: Dikembangkan oleh Milton Friedman
- Fokus: Permintaan uang dipandang sebagai fungsi dari tingkat harga dan
pertumbuhan ekonomi
- Faktor yang Mempengaruhi: Permintaan uang ditentukan oleh beberapa faktor,
antara lain tingkat harga dan peningkatan jumlah uang beredar. Friedman
percaya bahwa tugas utama bank sentral adalah mempertahankan peningkatan
jumlah uang beredar secara moderat untuk menghindari inflasi yang berlebihan.
- Kombinasi: Teori permintaan uang Friedman merupakan kombinasi pandangan
teori klasik dan teori Keynesian. Oleh karena itu, keduanya mengadopsi
pendekatan yang berbeda dalam menjelaskan permintaan uang, dengan
Friedman menekankan pentingnya faktor harga dan peningkatan jumlah uang
beredar.
4. Pengganda uang, juga dikenal sebagai "pengganda uang", adalah konsep ekonomi
yang menjelaskan bagaimana peningkatan simpanan dasar di bank menyebabkan
peningkatan signifikan dalam jumlah uang yang beredar dalam suatu perekonomian.
Ada tiga faktor utama yang mempengaruhi pengganda uang ini.
a. Rasio cadangan wajib: Faktor pertama yang mempengaruhi tingkat penggandaan
uang adalah rasio cadangan wajib yang ditetapkan oleh bank sentral. Rasio ini
menunjukkan proporsi setiap simpanan pokok yang harus dimiliki suatu bank dalam
bentuk cadangan kas atau cadangan pada bank sentral. Semakin tinggi rasio
cadangan wajib, semakin sedikit uang yang dapat dihasilkan bank melalui pinjaman
dan penciptaan uang. Sebaliknya, ketika rasio giro wajib minimum rendah, bank
memiliki lebih banyak ruang untuk memberikan pinjaman dan menghasilkan uang
baru.
b. Rasio Pinjaman-Deposit (Loan-Deposit Ratio): Rasio ini mengukur sejauh mana
bank menggunakan simpanan yang diterimanya untuk memberikan pinjaman
kepada nasabah. Semakin tinggi rasio pinjaman terhadap simpanan, semakin besar
kemungkinan bank menciptakan uang baru. Jika bank memberikan lebih banyak
pinjaman daripada menerima simpanan, maka pengganda uang akan meningkat.
c. Suku Bunga: Suku bunga atau interest rate juga memegang peranan penting dalam
angka pengganda uang. Suku bunga yang lebih tinggi dapat mengakibatkan lebih
sedikit orang yang meminjam uang dari bank atau membelanjakan uangnya karena
biaya peminjaman, atau biaya peluang, lebih tinggi. Sebaliknya, ketika suku bunga
rendah, masyarakat cenderung meminjam dan membelanjakan uang, sehingga
meningkatkan kemungkinan terciptanya uang baru. Ketiga faktor di atas bekerja
sama untuk menentukan sejauh mana perubahan simpanan pokok mempengaruhi
jumlah uang yang beredar dalam perekonomian. Konsep pengganda uang penting
untuk memahami peran bank dalam penciptaan uang dan dampaknya terhadap
inflasi.
Referensi:
Kurniawati, F. (2024). Analisis Perbandingan Inflasi dalam Perspektif Islam dan Konvensional. Syntax
Idea, 6(3), 1403-1418.
Septianingsih, C. A. RPS Keuangan Non Bank (A) _ 201-Cesilia Arum.
Maulani, P. N., Oktavia, R., Islamy, U. A., & Hidayat, F. (2023). Konsep dan Teori Permintaan Uang
dalam Perspektif Islam. Inisiatif: Jurnal Ekonomi, Akuntansi Dan Manajemen, 2(3), 234-246.

Anda mungkin juga menyukai