Anda di halaman 1dari 7

LEMBAR JAWABAN TUGAS 1

“ PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ”

Nama : Fiqri Ramdhani


NIM : 048926597
Semester : 1 (SATU)
Program Studi : Sistem Informasi
Matakuliah : Pendidikan Agama Islam

UNIVERSITAS TERBUKA

Jalan Pondok Cabe Raya, Pondok Cabe Udik, Kecamatan Ciputat,


Kota Tangerang Selatan, Banten 15418
1. Hukum Islam bersumber dari Allah SWT untuk mengatur kehidupan manusia.

a) Isi kandungan dalam Q.S. Al-’Ankabut/29: 45

‫ُاْت ُل َم ٓا ُاْو ِح َي ِاَلْي َك ِم َن اْلِكٰت ِب َو َاِقِم الَّص ٰل وَۗة ِاَّن‬


‫الَّص ٰل وَة َتْنٰه ى َع ِن اْلَفْح َش ۤا ِء َو اْلُم ْنَك ِرۗ َو َلِذ ْك ُر ِهّٰللا َاْك َب ُر‬
‫َۗو ُهّٰللا َيْع َلُم َم ا َتْص َنُع ْو َن‬
45. Bacalah Kitab (Al-Qur'an) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan
laksanakanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan
mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya dari
ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Melalui ayat tersebut, Allah memerintahkan hamba-Nya untuk membaca Alquran dan
mendirikan Sholat. Disebutkan dalam buku Risalah Khotbah: Wasiat Taqwa
Sepanjang Masa karya Amin Farih, shalat dapat mencegah perbuatan keji dan
munkar.

Shalat juga merupakan tiang agama. Umat Muslim yang mendirikan shalat akan
diberikan ganjaran pahala dan derajat mulia di sisi Allah Swt. Dalam sebuah hadits,
Rasulullah SAW bersabda:

“Inti (pokok) segala perkara adalah Islam dan tiangnya (penopangnya) adalah
shalat.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Tidak hanya berupa amalan lahiriyah, shalat juga menjadi ibadah yang menyangkut
perkara batiniyah seseorang. Apabila dilakukan secara benar, shalat bisa menjauhkan
seorang Muslim dari hal-hal yang dilarang dalam Islam.

Umat Muslim yang memahami hakikat kedudukan shalat seharusnya tidak melakukan
perbuatan keji dan mungkar lagi. Ia akan menghindari dosa zina, judi, meminum
khamr, dan lain sebagainya.
Karena sejatinya, Allah Swt telah menjadikan shalat sebagai obat dari segala penyakit
hati. Umat Muslim yang mendirikannya akan mendapat ketenangan, sebagaimana
disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW berikut:

"Dijadikan kesenanganku dari dunia berupa wanita dan minyak wangi. Dan
dijadikanlah penyejuk hatiku melalui ibadah sholat." (HR. Ahmad dan An-Nasa’i)

b) 5 macam hukum Islam


1) wajib

Wajib adalah suatu perkara yang dimana orang akan mendapatkan sebuah pahala jika
orang tersebut mau melakukan pekerjaan atau perbuatan yang diperintahkan. Dan
orang itu akan mendapat siksa atau dosa bila tidak mengerjakan suatu hal yang
diperintahkan.

2) sunnah

Sunnah adalah suatu perkara yang dimana orang akan mendapatkan sebuah pahala
jika orang tersebut mau melakukan pekerjaan atau perbuatan yang diperintahkan dan
tidak akan mendapat siksa atau dosa bila tidak mengerjakan suatu hal yang
diperintahkan.

3) makruh

Makruh adalah suatu perkara yang dimana orang akan mendapat pahala apabila dia
meninggalkannya namun apabila dia melaksanakannya dia tidak mendapat dosa
tetapi orang itu akan di benci oleh ALLAH.

4) mubah

Mubah adalah suatu perkara yang bebas unttuk kita lakukan, kita boleh melakukannya
boleh juga meninggalkannya, tidak ada pahala dan dosa didalamnya

5) haram

Haram adalah sesuatu perkara yang apabila seseorang melakukannya justru dia akan
mendapat dosa, dan apabila seseorang itu meninggalkannya dia akan mendapat
pahala.
c) Berikut ini adalah 7 macam prinsip-prinsip umum hukum dalam Islam

1. Prinsip Tauhid: Yaitu Mengesakan Allah Subhanahu Wa Ta'ala, dengan tidak


menyembah sesuatu pun denganNya.

2. Prinsip Keadilan: Yaitu menempatkan sesuatu pada tempatnya.

3. Prinsip Amar Ma'ruf Nahi Munkar: Yaitu saling mengingatkan di dalam kebaikan.

4. Prinsip Kebebasan: Yaitu Islam datang sebagai Rahmat bagi seluruh alam dan tidak
ada paksaan di dalamnya. Sehinga Islam disebarkan dengan dakwah (Argumentasi).

5. Prinsip Persamaan: Yaitu di dalam pandangan Islam, semua sama. Yang


membedakan hanyalah ketakwaannya saja.

6. Prinsip Taawun: Yaitu prinsip saling tolong menolong di dalam kebaikan.

7. Prinsip Toleransi: Yaitu prinsip di mana Islam menghormati perbedaan yang ada.

d) Isi kandungan An-Nisaa’/4: 59

‫ٰٓيَاُّيَه ا اَّل ِذ ْيَن ٰا َم ُن ْٓو ا َاِط ْيُع وا َهّٰللا َو َاِط ْيُع وا الَّرُس ْو َل‬
‫َو ُاوِلى اَاْلْم ِر ِم ْنُك ْۚم َفِاْن َتَناَز ْع ُتْم ِفْي َش ْي ٍء َفُر ُّد ْو ُه ِاَلى‬
‫ِهّٰللا َو الَّرُس ْو ِل ِاْن ُكْنُتْم ُتْؤ ِم ُن ْو َن ِباِهّٰلل َو اْلَي ْو ِم اٰاْل ِخ ِۗر‬
ࣖ ‫ٰذ ِلَك َخ ْيٌر َّو َاْح َس ُن َتْأِوْياًل‬
59. Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul
(Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika
kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-
Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian.
Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

Dalam surah An-Nisa ayat 59 menjelaskan Pengertian Taat adalah mempercayai dan
mentaati aturan Allah, Rasul dan Kaum Ulama dengan menjadikan Al-Qur'an dan
Hadits sebagai pedoman hidup

Taat adalah contoh sifat baik seseorang yang bisa juga dikatakan patuh terhadap
hukum atau aturan yang diberikan Allah. Dalam bersifat taat, Seseorang harus mampu
mengerjakan dan selalu berpegang teguh terhadap perintah Allah. Taat juga bisa
artikan bentuk perilaku, perkataan dan pikiran. Dari ketiga bentuk tersebut saling
memiliki hubungan atau keterkaitan untuk melakukan bersifat taat.

2. Al-Quran dan Sunnah menjadi sumber moral dan akhlak bagi manusia. Suri tauladan
pelaksanaannya ada padadiri Rasulullah SAW. Dalam kerangka pendidikan dan pembinaan
akhlak manusia

a) Sumber moral dan akhlak menurut isi kandungan QS. An-Nahl/16: 125

‫ُاْد ُع ِاٰل ى َس ِبْيِل َر ِّبَك ِباْلِح ْك َم ِة َو اْلَم ْو ِع َظ ِة اْلَح َس َنِة‬


‫َو َج اِد ْلُهْم ِباَّلِتْي ِهَي َاْح َس ُۗن ِاَّن َر َّب َك ُه َو َاْع َلُم ِبَم ْن‬
‫َض َّل َع ْن َس ِبْيِلٖه َو ُهَو َاْع َلُم ِباْلُم ْهَتِد ْيَن‬
125. Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang
baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya
Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah
yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.

Sumber moral dan akhlak menurut isi kandungan Surah An-Nahl ayat 125 adalah
berdasarkan Al-Quran dan Al-Hadits. Jadi perilaku, akhlak, dan moral yang kita
tunjukkan harus sesuai dengan apa yang diajarkan dalam kitab Al-Quran dan apa yang
diajarkan oleh Rasulullah dalam Al-Hadits. Contohnya dalam Surah An-Nahl ayat
125 kita diperintahkan untuk bersikap, berperilaku, dan berbicara kepada orang lain
dengan cara yang baik, santun, lemah lembut. Kita harus mengetahui cara
berkomunikasi sesuai dengan karakteristik orang yang kita ajak bicara namun tetap
dengan cara santun dan baik. Apabila kita tidak setuju dengan pendapat orang
tersebut, kita tetap diperintahkan untuk menyampaikan ketidaksetujuan kita dengan
cara yang baik. Termasuk ketika kita ingin memberikan nasihat, maka sampaikan juga
nasihat-nasihat yang baik, positif, memotivasi, serta dengan penyampaian dan
perkataan yang baik.

b) Peranan agama sebagai sumber akhlak menurut isi kandungan QS. Al-Ahzab/33:21

‫َلَقْد َك اَن َلُك ْم ِفْي َر ُس ْو ِل ِهّٰللا ُاْس َو ٌة َح َس َنٌة ِّلَم ْن َك اَن‬


‫َيْر ُجوا َهّٰللا َو اْلَيْو َم اٰاْل ِخ َر َو َذ َك َر َهّٰللا َك ِثْيًر ۗا‬

21. Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu)
bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang
banyak mengingat Allah.

Agama sebagai sumber akhlak berarti ajaran agama mendorong manusia dalam
bertindak dan bertingkah laku agar sesuai dengan ajaran agama. Isi kandungan surah
al ahzab ayat 21 adalah penegasan bahwa Rasulullah Muhammad adalah teladan
terbaik yang harus diikuti oleh orang-orang beriman, sebagaimana orang-orang
beriman meyakini bahwa satu-satunya jalan untuk selamat dunia dan akhirat hanya
dengan mengikuti sunnah Rasulullah SAW, tidak ada yang lain

Hadist ini merupakan penerangan untuk mengikuti Rasulullah dan apa saja yang ia
kerjakan. Surah Al-Ahzab ayat 21 pada intinya membicarakan mengenai USWATUN
HASANAH, yang artinya dalah suri tauladan yang baik pada diri Nabi Muhammad
SAW. Sosok nabi Muhammad sendiri adalah maksum, artinya dijaga dan dipelihara
langsung oleh Allah SWT dari dosa dan kesalahan sehingga pada diri beliau yang
tersisa adalah akhlak mulia. Akhlak mulia pada diri rasulullah SAW ini adalah teladan
yang terbaik bagi umat manusia yang hendak meraih kebahagiaan hidup bukan hanya
di dunia melainkan juga di akhirat kelak.

3. Pergaulan sosial di era modern pada saat ini sangat berpengaruh pada akhlak, etika dan
moral manusia, agama yang merupakan sumber akhlak, etika dan moral mulai dijauhi oleh
manusia sehingga ajaran agama tidak lagi digunakan dalam kehidupan sehari-hariMenurut
saya hal ini bisa terjadi karena derasnya arus globalisasi sehingga budaya-budaya yang dalam
lingkup agama Islam bertolak belakang, dengan mudah dapat masuk ke Indonesia. Hal ini
juga disebabkan kurangnya bekal ilmu agama yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya
pada saat anak itu kecil, sehingga menyebabkan anak tersebut dengan sangat mudah
terkontaminasi budaya yang bertolak belakang dengan ajaran Islam.Sebagai contoh : budaya
dalam berpakaian, saat ini banyak sekali model-model pakaian yang secara pandangan islam
itu tidak pantas, yaitu dengan sengaja menampakkan aurat bagi pria dan terutama wanita.
Banyak dijumpai model berpakaian di tempat umum dengan menggunakan celana pendek
bagi pria dan pakaian yang mengumbar aurat bagi wanita

Anda mungkin juga menyukai