Anda di halaman 1dari 5

Dwi Febri Yanti

042055919

Uang dan Perbankan 04

Resume Materi Inisiasi 1 sampai 8

INISIASI 1. PENGERTIAN DAN SEJARAH, FUNGSI, JENIS, NILAI UANG DAN


STANDAR MONETER

Pada materi ini didapatkan konsepsi uang dari beberapa pakar, evolusi bahan uang sejak uang ada
di tengah-tengah masyarakat; kriteria yang harus dipenuhi oleh uang: fungsi uang di masyarakat;
jenis-jenis uang dari berbagai sudut pandang; nilai dan harga uang dan standar moneter. Sehingga
diharapkan akan lebih memperjelas relevansi uang dengan bank sebagai badan usaha yang
bergerak di bidang keuangan.

Badan pencip uang terdiri dari bank Sentral, bank pemerintah dan bank-bank umum. Sedangkan
uang yang diciptakan ialah uang kertas dan logam dari pemerintah serta uang giral yang lazim
terdiri dari cek dan giro. Dalam menciptakan uang, bank sentral harus mempunyai jaminan yang
disebut dekking. Pada prinsipnya bank sentral tidak boleh menciptakan uang yang melebihi dari
jaminan yang dimiliki kecuali dalam keadaan mendesak, pemerintah dapat minta kredit pada bank
sentral walaupun jaminan yang dipunyai nya tidak cukup

INISIASI 2. PENCIPTA UANG DAN JUMLAH UANG

Pada materi ini dapat mengetahui badan pencipta uang di Indonesia dan tindakan badan tersebut
dalam mempengaruhi jumlah uang yang beredar dalam masyarakat. Dalam materi ini dijelaskan
badan-badan yang berwenang menciptakan uang kartal dan uang giral pada suatu negara; jenis dan
proses penciptaan uang Giral oleh Bank Umum; serta dampak jumlah uang yang beredar pada
suatu Negara dan tindakan yang dapat diambil oleh badan pencipta yang dalam memengaruhi
keadaan tersebut. penyakit ekonomi yang dapat berdampak luas, tidak hanya terhadap bidang
ekonomi, tetapi juga terhadap bidang-bidang lain seperti pada bidang sosial, politik, keamanan dan
seterusnya. Baik sebagai penyakit yang baru mulai kambuh, maupun sudah kronis, penyakit ini
perlu ditanggulangi. Cara penanggulangan nya dapat dilakukan melalui tiga keranjang kebijakan,
yaitu kebijakan moneter, fiskal maupun nonmoneter dan program bersegi banyak
INISIASI 3. INFLASI DAN DEFLASI

Inflasi dan deflasi merupakan peristiwa ekonomis yang sungguh tidak diinginkan dan peristiwa
tersebut merupakan indikasi dalam bidang moneter. Dalam dua hal tersebut, jumlah uang yang
beredar perlu mendapat penanganan dan perhatian khusus, sehigga inflasi dan deflasi dapat
dikendalikan. Pada materi ini dapat di ketahui tentang pengertian inflasi dan deflasi; jenis inflasi
dari berbagai sudut pandang: faktor penyebab inflasi dan bagaimana cara mengatasi gejolak inflasi

Pada hakikatnya bank adalah badan usaha yang bergerak di bidang keuangan, namun tidak semua
badan yang bergerak dibidang keuangan dapat dikategorikan sebagai bank. Kehadiran lembaga
keuangan nonbank pada hakikatnya bersifat melengkap, sehingga lingkup operasinya terbatas pada
penanganan hal-hal yang belum dijangkau oleh bank sebagai badan usaha.

INISIASI 4. KONSEP DASAR BANK

Pada materi ini dapat dipelajari mengenai pengertian bank dan lembaga keuangan non-bank;
penggolongan bank dari berbagai sudut pandang; usaha pokok bank umum dan bank perkreditan
rakyat (BPR) serta kemungkinan dan cara penggabungan bank. Dengan mempelajari ini maka
dapat memahami hakikat bank sebagai sebuah institusi bisnis/badan usaha.

Kredit bukan hanya besar artinya bagi bank, karena kredit memiliki jangkauan yang cukup luas
bagi sendi-sendi kehidupan masyarakat luas. Bukan hanya menyangkut segi-segi ekonomis,
namun juga mencakup segi-segi sosial, kesejahteraan masyarakat, dan kemaslahatan pergaulan
hidup antara bangsa/negara. Jadi kredit dapat menjadi jembatan dalam mengatasi kesulitan-
kesulitan yang bersifat ekonomis dan sosial.

INISIASI 5. KREDIT PERBANKAN

Bank merupakan suatu badan usaha yang salah satu usahanya memberikan kredit, maka pada
materi ini diuraikan mengenai arti, unsur, tujuan dan fungsi kredit perbankan; klasifikasi kredit
perbankan atas dasar sudut pandang tertentu; dasar pertimbangan yang digunakan oleh banker
dalam pelepasan fasilitas kreditnya; tahapan-tahapan yang perlu diikuti dalam pelaksanaan
pemberian kredit perbankan serta kebijakan yang digunakan banker dalam penetapan harga kredit
kepada para nasabah kreditnya.
Pemberian kredit adalah salah satu usaha pokok bank yang utama, yang mempunyai resiko yang
besar, namun merupakan sumber pendapatan bank yang utama. Oleh karena nya penanganan yang
hati-hati atas pelaksanaan aktivitas ini mutlak diperlukan, dengan memperhatikan beberapa dasar
pertimbangan penting dalam policy perkreditan sehingga tujuan kredit berupa profitability and
safety dapat dicapai

INISIASI 6. LAYANAN PERBANKAN NON PERKREDITAN

Pemberian kredit sebagai salah satu pokok/usaha pelayanan jasa bank, maka dalam pelayanan
harus mengerti pentingnya dan manfaat peluncuran produk perbankan lainnya bagi bank yang
bersangkutan. Guna memahami apa yang menjadi usaha pokok bank umum serta luas ruang
lingkup usahanya, maka perlu mengetahui produk atau layanan bank lainnya selain pemberian
kredit kepada masyarakat. Pada materi ini didapatkan arti penting produk perbankan lain selain
pemberian kredit bagi sebuah bank umum: beberapa sumber pendapatan suatu bank dari layanan
perbankan yang dilakukannya; mengenal berbagai istilah yang lazim dijumpai dalam layanan
penerimaan titipan/simpanan; layanan penerimaan simpanan (Deposit Service); layanan
pengiriman uang (Transfer Service); beberapa istilah dalam layanan transfer; variasi lain dari
layanan transfer; layanan penagihan piutang: jasa trust (Trust Service); pihak yang dapat
memanfaatkan layanan jasa trust; usaha trading effect baik untuk keperluan bank maupun nasabah;
anjak piutang; bank garansi serta travellers cheque. Sehingga diharapkan mampu mewujudkan
taraf hidup dan kesejahteraan nasabah kredit maupun nasabah non-kredit.

Beberapa jenis layanan bank Non perkreditan antara lain : Deposit service, Transfer service,
Accreditief/Delegasi kredit/standing order, Collection service, Safe Deposit Box, Trust service,
Trading effect, Factoring/Anjak piutang, Exchange service, ATM, Travellers cheque, bank garansi
dan lain-lain. Dengan meluncurkan berbagai layanan perbankan tersebut diharapkan bank akan
memperoleh pendapatan dari berbagai sumber antara lain dalam bentuk: provisi jasa bank,
collection fee, biaya administrasi, sewa kotak aman, biaya transfer, kompensasi atas risiko
penjaminan, selisih kurs valuta exchange dan sebagainya.
INISIASI 7. MANAJEMEN DANA BANK

Sebagai suatu badan usaha dan lembaga kredit (lembaga kepercayaan) bank umum harus mampu
menjaga amanah dari depositor dan giran serta kepercayaan dari pihak lain sebagai mitra kerjanya.
Melalui para manajer terkait yang ada, dana dalam bank harus diupayakan agar dapat dikelola
dengan menggunakan model pendekatan manajemen dana tertentu, guna menjamin tampilnya
bank tersebut sebagai badan usaha yang sehat, terpercaya dan berkemampuan laba. Dalam materi
ini akan dikemukakan pengertian manajemen dana dan ruang lingkup garapan dalam manajemen
dana suatu bank umum; struktur sumber dana suatu bank dalam konteks pengelolaan dana dan
pengalokasian dana tersebut bagi para pihak; pendekatan yang lazim digunakan dalam pengelolaan
dana suatu bank dalam bentuk gambar serta kebaikan dan keburukan yang dijumpai dalam
pendekatan-pendekatan tersebut. Sehingga mampu mengelola dan memanfaatkan dana
masyarakat untuk kepentingan bank dan nasabah.

Manajemen dana bank yaitu proses pengelolaan dalam penghimpunan dana-dana masyarakat ke
dalam bank, dan pengalokasian dana-dana tersebut bagi kepentingan bank dan masyarakat pada
umumnya, serta pemupukan nya secara optimal melalui penggerakan semua sumber daya yang
tersedia demi mencapai tingkat rentabilitas yang memadai sesuai dengan batas ketentuan peraturan
yang berlaku. Tujuannya yaitu untuk menentukan kebijakan serta tindakan-tindakan yang perlu
diambil berkenaan dengan setiap arus dana yang dihimpun beserta penyaluran (penggunaan) serta
mengelola dana tersebut secara efektif dan efisien sesuai dengan makna/pengertian Manajemen
dana bank.

INISIASI 8. LIKUIDITAS BANK DAN PORTFOLIO INVESTASI

Bank sebagai badan usaha yang dituntut profitable dan sekaligus sebagai lembaga kepercayaan
yang sebagian besar danaya bersumber dari masyarakat, maka cukup relevan kiranya mengetahui
bagaimana seharusnya bank berbuat untuk mempertahankan citranya sebagai sebuah badan usaha
yang harus senantiasa berkemampuan laba dan dapat dipercaya. Dalam materi ini dapat
mempelajari pengertian likuiditas bank, baik dalam arti sempit, luas, statis, maupun dinamis;
artipentingnya pengelolaan likuiditas bagi sebuah bank komersial; beberapa teori yang dapat
dijadikan tuntutan dalam pengelolaan likuiditas bank serta kebijakan suatu bank dalam
mengalokasikan kelebihan likuiditas (Over Liquidity).
Portfolio investment adalah sejenis upaya bank untuk menyalurkan kelebihan dananya yang bebas
endap pada surat berharga yang berjangka waktu relatif panjang semata-mata dengan tujuan untuk
memperoleh pendapatan. Karena persoalan investasi atas kelebihan likuiditas bank maupun
pengoptimalan penggunaan cadangan terbuka/murni yang dimiliki oleh suatu bank cukup rumit,
alangkah baiknya bila dalan suatu bank disamping ada divisi pengerahan dana, divisi perkreditan,
juga perlu didukung oleh adanya divisi investasi. Paling tidak semacam panitia khusus (Assets
Liability Management Comitte = ALCO) yang mendesain Assets Leability Management (ALMA)
dari suatu bank.

Anda mungkin juga menyukai