Anda di halaman 1dari 15

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2023/2024 Ganjil (2023.2)

Nama Mahasiswa : Audri Selly Kusuma Putri


Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 049168672

Tanggal Lahir : Palembang, 25 Juni 2001

Kode/Nama Mata Kuliah : ISIP4216/ Metode Penelitian Sosial

Kode/Nama Program Studi : 83 / Akuntansi

Kode/Nama UT-Daerah : 18 / Palembang

Hari/Tanggal UAS THE : Rabu / 20 Desember 2023

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN


RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
Surat Pernyataan
MahasiswaKejujuran
Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Audri Selly Kusuma Putri


MahasiswaNIM : 049168672
Kode/Nama Mata : ISIP4216/ Metode Penelitian Sosial
KuliahFakultas : Ekonomi
Program Studi : Akuntansi

UT-Daerah : Palembang

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari
aplikasi THE pada lamanhttps://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam
pengerjaan soal ujianUAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya
sebagai pekerjaansaya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman
sesuai dengan aturanakademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik
dengan tidakmelakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS
THE melalui media apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan
dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Rabu, 20 Desember 2023

Yang Membuat Pernyataan

Audri Selly Kusuma Putri


LEMBAR JAWABAN
1. Tentukan rancangan judul penelitian yang akan saudara teliti dan tentukan pendekatan
metode penelitian apa yang akan saudara pilih serta berikan alasannya?
Jawab:
“Analisis Pengaruh Tingkat Pendidikan terhadap Lingkaran Kemiskinan DI DKI
JAKARTA ”

Pendekatan penelitian Kualitatif adalah suatu metode penelitian yang bersifat deskriptif,
berfokus pada pemahaman mendalam, interpretasi, dan konteks sosial dari suatu fenomena.
Berbeda dengan pendekatan kuantitatif yang lebih menitikberatkan pada pengukuran angka dan
statistik, pendekatan kualitatif bertujuan untuk memahami makna di balik suatu kejadian atau
fenomena. Alasan saya memilih pendekatan penelitian Kualitatif adalah mengingat kompleksitas
hubungan antara pendidikan dan kemiskinan, pendekatan kualitatif dianggap lebih sesuai.
Pendekatan ini memungkinkan pemahaman mendalam tentang persepsi, nilai, dan faktor-faktor
non-kuantitatif yang mempengaruhi hubungan antara pendidikan dan kemiskinan. Studi kasus
akan memberikan gambaran konkret mengenai bagaimana tingkat pendidikan individu atau
kelompok tertentu dapat memengaruhi lingkaran kemiskinan di suatu wilayah. Kasus-kasus
tersebut dapat diambil dari pengalaman individu, keluarga, atau komunitas yang mengalami
dampak signifikan dari rendahnya tingkat pendidikan. Analisis konten akan digunakan untuk
mengidentifikasi pola-pola temuan kualitatif yang muncul dari studi kasus. Hal ini membantu
dalam mengungkap faktor-faktor kualitatif yang mungkin tidak terukur secara langsung, seperti
norma budaya, pandangan masyarakat, dan aspek-aspek sosial lainnya

Langkah-langkah Penelitian

1. Identifikasi Studi Kasus

Pilih studi kasus yang merepresentasikan variasi dalam tingkat pendidikan dan kondisi
kemiskinan

2. Pengumpulan Data
Lakukan wawancara mendalam, observasi, dan analisis dokumen terhadap subjek-subjek
studi kasus untuk mengumpulkan data yang relevan dengan permasalahan.

3. Analisis Data

Gunakan metode analisis konten untuk mengidentifikasi pola-pola dan tema-tema yang
berkaitan dengan pengaruh tingkat pendidikan terhadap lingkaran kemiskinan.

4. Penyusunan Laporan

Sajikan temuan penelitian dalam sebuah laporan yang mendalam dan menggambarkan
hubungan antara pendidikan dan kemiskinan dalam konteks lokal.

5. Rekomendasi Kebijakan

Berikan rekomendasi kebijakan yang dapat membantu meningkatkan tingkat pendidikan


dan mengurangi tingkat kemiskinan di wilayah tersebut.

2. Setelah saudara menentukan rancangan judul penelitian mengenai topik penelitian tingkat
pendidikan dan kemiskinan selanjutnya saudara menentukan proposisi, konsep dan variabel pada
rancangan penelitian saudara dengan mengacu pada definisi konsep dan variabel seperti pada
penjelasan diatas. Konsep dan variabel ini tidak dapat ditentukan oleh pendapat sendiri namun
harus mengacu kepada landasan teori menurut para ahli dengan sumber referensi modul atau
buku-buku pendukung lainnya. Konsep dan variabel ini sebagai cikal bakal penentuan judul dari
rancangan penelitian saudara, sehingga teori yang saudara gunakan harus merupakan teori yang
memiliki struktur nilai. Dan tentukan desain penelitian sesuai dengan rancangan pendekatan
penelitian pada nomor sebelumnya?

jawab:

“Analisis Pengaruh Tingkat Pendidikan terhadap Lingkaran Kemiskinan DI DKI


JAKARTA ”

Proposisi
Terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan lingkaran kemiskinan.

Hipotesis

Terdapat variasi dalam tingkat kemiskinan yang dapat dijelaskan oleh perbedaan tingkat
pendidikan di antara individu atau kelompok dalam studi kasus.

Konsep dan Variabel

Konsep Utama dalam penelitian ini adalah Tingkat Pendidikan dan Lingkaran Kemiskinan

Variabel dalam penelitian ini adalah Variabel Independen yaitu Tingkat Pendidikan (diukur
dalam tahun pendidikan atau level pendidikan) dan Variabel Dependen yaitu Lingkaran
Kemiskinan (diukur dalam indikator-indikator ekonomi dan sosial yang terkait dengan
kemiskinan)

Desain Penelitian

Pendekatan penelitian Kualitatif adalah suatu metode penelitian yang bersifat deskriptif, berfokus
pada pemahaman mendalam, interpretasi, dan konteks sosial dari suatu fenomena. Berbeda
dengan pendekatan kuantitatif yang lebih menitikberatkan pada pengukuran angka dan statistik,
pendekatan kualitatif bertujuan untuk memahami makna di balik suatu kejadian atau fenomena.

Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini terbagi menjadi 3 (tiga) yaitu :

1. Observasi

Menurut Jogiyanto (2018), mendefinisikan observasi sebagai metode untuk mengumpulkan


informasi yang tepat dengan mengamati secara dekat subjek penelitian. Metode ini diterapkan
dengan mengamati secara seksama operasional di PT Prima Utama. Akibatnya, untuk
mendapatkan data yang teliti dan tepat, peneliti juga harus melakukan perjalanan langsung ke
lapangan. Ini juga berfungsi untuk menggambarkan tindakan yang sedang berlangsung, individu
yang relevan, dan topik yang akan dieksplorasi lebih lanjut dalam penelitian ini.

2. Wawancara
Menurut Budiyono (2018), mengemukakan bahwa berdialog dengan subjek penelitian selama.
Pertanyaan dan tanggapan dari pemangku kepentingan atau pihak lain yang berkepentingan yang
memiliki kepentingan atau pengaruh terhadap penelitian ini dilakukan sebagai bagian dari
penelitian ini. Selain itu, diskusi dengan informan dilakukan saat wawancara, baik secara
langsung maupun dengan bantuan media sosial.

3. langkah-langkah penelitian untuk topik penelitian "Analisis Pengaruh Tingkat Pendidikan


terhadap Lingkaran Kemiskinan"

Populasi dan Sampel


Populasi penelitian ini adalah semua individu atau kelompok di wilayah yang menjadi
fokus analisis pengaruh tingkat pendidikan terhadap lingkaran kemiskinan. Sampel
penelitian dipilih sebagai representasi dari populasi, mungkin melibatkan individu atau
kelompok dengan berbagai tingkat pendidikan dan kondisi kemiskinan.

Pengumpulan Data
Metode wawancara mendalam, observasi, dan analisis dokumen akan digunakan untuk
mengumpulkan data yang relevan dengan tingkat pendidikan dan kondisi kemiskinan di
wilayah tersebut.

Jenis Data
Karena penelitian ini melibatkan hubungan kuantitatif dan kualitatif antara pendidikan
dan kemiskinan, jenis data yang dikumpulkan dapat berupa angka (data kuantitatif) dan
deskripsi naratif (data kualitatif). Pengolahan data dapat melibatkan pengkodean,
pengelompokan, dan pembuatan grafik untuk data kuantitatif, serta analisis tematis
untuk data kualitatif.
Tabel Data Jumlah Orang Miskin di DKI Jakarta Tahun 2022
No. Daerah Jumlah Orang Miskin
1. Kepulauan Seribu (KS) 25.000 orang
2. Jakarta Barat (JB) 83.000 orang
3. Jakarta Timur (JT) 86.000 orang
4. Jakarta Pusat (JP) 33.600 orang
5. Jakarta Selatan (JS) 74.600 orang
6. Jakarta Utara (JU) 90.900 orang
Jumlah 393.100 orang
Sumber : BPS 2022
Analisis Data

Karena penelitian ini bersifat kualitatif, metode analisis data mungkin melibatkan analisis
konten untuk mengidentifikasi pola dan tema yang berkaitan dengan pengaruh tingkat
pendidikan terhadap lingkaran kemiskinan. Hasil analisis akan diinterpretasikan untuk
menyimpulkan temuan dan memberikan pemahaman mendalam tentang hubungan yang
diuji.

Kesimpulan dan Rekomendasi

Kesimpulan akan ditarik berdasarkan hasil analisis data, memberikan jawaban terhadap
pertanyaan penelitian. Rekomendasi kebijakan atau tindakan dapat diajukan
berdasarkan temuan penelitian untuk meningkatkan tingkat pendidikan dan mengurangi
tingkat kemiskinan di wilayah tersebut.

4,. Berikut ini susunan sistematika penulisan laporan penelitian:


“Analisis Pengaruh Tingkat Pendidikan terhadap Lingkaran Kemiskinan DI DKI
JAKARTA ”

BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kemiskinan merupakan tantangan klasik yang telah merajalela seiring berjalannya waktu.
Menjadi fokus perhatian pemerintah di seluruh dunia, masalah ini beragam dalam
wujudnya dan terus menjadi isu sentral dari masa ke masa. Keterbelakangan,
ketidaksempurnaan pasar, dan minimnya modal, sebagaimana diuraikan oleh Nurkse
(dalam Kuncoro, 2006), dapat memicu rendahnya produktivitas manusia. Dampaknya,
pendapatan rendah, tabungan yang minim, dan investasi yang terbatas terjadi dalam
lingkaran kemiskinan.
2. Perumusan Masalah
Pertanyaan mendasar yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah bagaimana
pendidikan dapat menjadi faktor penentu dalam memecahkan lingkaran kemiskinan.
Sejauh mana peran pendidikan dalam meningkatkan produktivitas, pendapatan, serta
tingkat tabungan dan investasi, sehingga dapat merombak kondisi kemiskinan?
3. Tujuan Penelitian
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menganalisis dan memahami dampak pendidikan
terhadap upaya mengatasi kemiskinan. Tujuan khusus melibatkan penelusuran pengaruh
pendidikan terhadap produktivitas, pendapatan, serta pola tabungan dan investasi.
4. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam
tentang peran pendidikan dalam mengatasi kemiskinan. Hasil penelitian diharapkan dapat
menjadi dasar bagi kebijakan pemerintah dan lembaga terkait untuk meningkatkan kualitas
pendidikan sebagai upaya konkret mengentaskan kemiskinan.

BAB II TELAAH
1. Kerangka Teoritis
Pembahasan teori yang mendasari penelitian ini mencakup konsep-konsep kunci seperti lingkaran
kemiskinan, peran pendidikan dalam pembangunan ekonomi, dan hubungan antara pendidikan dengan
produktivitas dan pendapatan.
2. Kajian Pustaka
Ulasan terhadap literatur dan penelitian terdahulu yang relevan dengan topik penelitian ini, mencakup
temuan-temuan sebelumnya tentang dampak pendidikan terhadap kemiskinan.
3. Hipotesis atau Pemikiran Awal
Berdasarkan literatur yang telah diulas, dapat dirumuskan hipotesis bahwa peningkatan tingkat
pendidikan dapat secara positif memengaruhi produktivitas, pendapatan, serta pola tabungan dan
investasi, yang pada akhirnya dapat mengurangi tingkat kemiskinan.

KEPUSTAKAAN BAB III


Kemiskinan (poverty) masih menjadi salah satu fenomena sosial yang selaluada di
setiap negara berkembang, termasuk Indonesia. Indonesia merupakan salah satu negara
berkembang yang memiliki permasalahan kemiskinan. Permasalahan kemiskinan
merupakan permasalahan klasik yang kompleks dan bersifat multidimensional berwajah
banyak dan akan terus menjadi persoalan dari masa ke masa. Kemiskinan merupakan
masalah kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berkaitan, antara
lain: tingkat pendapatan, pendidikan, akses terhadap barang dan jasa, lokasi, geografis,
gender dan kondisi lingkungan (Renggapratiwi, 2009).
Menurut Kuncoro (2006) Kemiskinan juga dapat didefinisikan sebagai
“ketidakmampuan untuk memenuhi standar hidup minimum”. Kebutuhan- kebutuhan
dasar yang harus dipenuhi tersebut meliputi pangan, sandang, papan, pendidikan, dan
kesehatan.

METODOLOGI
A. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dariBadan
Pusat Statistik (BPS) data tahun 2022.

B. Variabel Penelitian

Variabel yang diperlukan dalam penelitian ini adalah :


1. Tingkat Pendidikan.
2. Kemiskinan di DKI Jakarta.

C. Desain Penelitian

Penelitian ini bersifat kuantitatif. Untuk melihat pengaruh dua set (dua himpunan)
yang anggotanya tingkat pendidikan, yakni : SD, SMP, dan SMA +, terhadap tingkat
kemiskinan di enam daerah ibukota DKI Jakarta disusun matriks

yang terdiri atas baris dan kolom. Barisnya ada tiga yakni tingkat pendidikan, sedangkan
kolomnya ada enam yakni enam daerah DKI Jakarta, seperti tampak pada tabel berikut:

Tabel 1. Matriks Data

X1 X2 X3 X4 X5 X6 Jumlah
X1 X11 X12 X13 X14 X15 X16 ∑X1j

X2 X21 X22 X23 X24 X25 X26 ∑X2j

X3 X31 X32 X33 X34 X35 X36 ∑X3j

Jumlah Xi1 Xi2 Xi3 Xi4 Xi5 Xi6

BAB IV HASIL ATAU TEMUAN


Hasil

Data Penelitian
Data penelitian yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik tahun 2014 disajikan
sebagai berikut ini:
Tabel 1. Data Jumlah Orang Miskin di DKI Jakarta Tahun 2022

No. Daerah Jumlah Orang Miskin


1. Kepulauan Seribu (KS) 25.000 orang
2. Jakarta Barat (JB) 83.000 orang
3. Jakarta Timur (JT) 86.000 orang
4. Jakarta Pusat (JP) 33.600 orang
5. Jakarta Selatan (JS) 74.600 orang
6. Jakarta Utara (JU) 90.900 orang
Jumlah 393.100 orang

Sumber : BPS 2022


Dari data tersebut di atas tampak prosentase penduduk miskin di DKI Jakarta
sekitar 3,70 persen. Garis kemiskinan (Rp/kapita/bulan) Rp. 363.450/orang/bulan,
artinya seorang yang pendapatannya lebih besar daripada garis kemiskinan itu dianggap
tidak miskin.

Tabel 2. Data Tingkat Pendidikan Penduduk di DKI Jakarta

Tingkat Pendidikan (%)


< SD 3%
Tamat SD / SMP 80 %
Tamat SMA + 39 %

Sumber : BPS 2022 setelah diolah.

Analisis Data Penelitian

Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis Chi Kuadrat dengan tabel
kontingensi untuk melihat pengaruh Tingkat Pendidikan terhadap Kemiskinan di DKI
Jakarat.

Tabel 3. Tabel Kontingensi


Miskin (ribuan)
KS JB JT JP JS JU ∑
Pendidikan
< SD 3 10 6 11 8 25 63
(12,3) (10,2) (10,1) (10,1) (10,3) (10,1)
Tamat SD / SMP 80 65 53 58 52 45 353
(69) (57) (38) (56,5) (34,1) (56,5)
Tamat SMA + 39 26 41 31 42 30 209
(41) (8,7) (13,7) (10,4) (34,1) (33,4)
∑ 122 101 100 100 102 100 625

Sumber : Hasil olahan peneliti


Berdasarkan data pada tabel 3 (tabel Kontingensi) diperoleh nilai X2 hitung sebesar
125,80 dan nilai X2tabel sebesar 18,31 dengan tingkat α sebesar 5%. Dikarenakan nilai X2
hitung > X2 tabel (125,80 > 18,31), maka H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat
pengaruh pendidikan terhadap tingkat kemiskinandi DKI.

Temuan

Berdasarkan hasil analisis menunjukan bahwa pendidikan berpengaruh padatingkat


kemiskinan di daerah DKI Jakarta dengan nilai X2hitung > X2tabel (125,80 > 18,31). Dengan
pendidikan yang rendah masyarakat akan sulit mendapatkan pekerjaan, sehingga mereka
tidak akan mempunyai penghasilan dan akhirnyamereka menjadi miskin. Begitu pula
sebaliknya, dengan pendidikan yang tinggi masyarakat akan mudah mendapatkan
pekerjaan dengan upah yang layak yang meningkatkan kesejahteraan mereka, sehingga
tingkat kemiskinan menjadi turun.
Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Aksentijevic (2006), Ukwuezze (2014), Zakharia (2006) dan Capra (2009) yang
menyimpulkan bahwa tingkat pendidikan memiliki pengaruh terhadap jumlahpenduduk
miskin.
Selain itu hasil penelitian ini juga sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh
Bloom (2006) yang menyatakan bahwa pendidikan mampu memperbaiki kesejahteraan
dan mengurangi kemiskinan. Serta sesuai juga dengan teori yang dikemukakan Arsyad
(2010) yang menyatakan bahwa pendidikan memiliki peran penting dalam mengurangi
kemiskinan di suatu negara baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain sesuai
dengan kedua teori tersebut, hasil penelitianini juga sesuai dengan teori yang dikemukan
oleh Dejanvry dan Sadoulet dalam Kokila (2000) yang menyatakan bahwa pendidikan
mengurangi ketimpangan dan kemiskinan secara langsung, yaitu: dengan meningkatkan
produktivitas bagi golongan miskin, memperbaiki kesempatan mereka untuk
memperoleh pekerjaan dengan upah yang lebih baik.
Berbicara tentang kemiskinan, terdapat banyak sebab yang dapat membuat
seseorang menjadi miskin, terutama jika dilihat dari pandangan hidup dan sikap terhadap
pekerjaan. Ada seseorang atau suatu golongan yang berpandangan bahwa untuk apa kaya
di dunia kalau nantinya akan tidak masuk surga, jadi yang penting di akhirat kelak masuk
surga. Gaya hidup juga dapat menyebabkan seseorang menjadi miskin, misalnya gaya
hidup yang boros. Sifat pemalas dapat juga menimbulkan kemiskinan, dimana seseorang
malas bekerja sehingga diatidak dapat mencukupi kebutuhan hidupnya.
Selain dari faktor pendidikan, pandangan hidup,dan gaya hidup tersebut di atas,
masih ada faktor-faktor lain yang menyebabkan seseorang menjadi miskin, antara lain :
tingkat upah yang rendah, sedikitnya lapangan kerja, meningkatnya harga-harga barang,
dan sebagainya.

BAB V PEMBAHASAN, SIMPULAN DAN SARAN


Dalam membahas hasil penelitian ini, penting untuk memahami hubungan antara tingkat
pendidikan dan tingkat kemiskinan di DKI Jakarta. Data menunjukkan bahwa terdapat
korelasi yang signifikan antara tingkat pendidikan penduduk dan tingkat kemiskinan di
berbagai daerah di DKI Jakarta.
5.1.1 Hubungan Antara Tingkat Pendidikan dan Kemiskinan
Data tabel kontingensi (Tabel 3) dan analisis Chi Kuadrat menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan dalam tingkat kemiskinan antar tingkat pendidikan. Angka X2
hitung yang signifikan (125,80) menunjukkan bahwa variabel tingkat pendidikan memiliki
pengaruh terhadap tingkat kemiskinan di DKI Jakarta.
5.1.2 Implikasi Terhadap Pengentasan Kemiskinan
Temuan ini sejalan dengan teori dan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa
pendidikan memiliki peran kunci dalam mengurangi kemiskinan. Pendidikan yang rendah
cenderung berhubungan dengan tingkat kemiskinan yang lebih tinggi, sementara tingkat
pendidikan yang lebih tinggi dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
5.1.3 Faktor-Faktor Pendukung Hubungan Ini
Selain tingkat pendidikan, perlu juga mempertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat
memengaruhi tingkat kemiskinan, seperti tingkat upah, lapangan kerja, dan harga-harga
barang. Pengentasan kemiskinan perlu pendekatan yang komprehensif dan melibatkan
berbagai sektor.
5.2 Simpulan
Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam pemahaman mengenai hubungan
antara tingkat pendidikan dan tingkat kemiskinan di DKI Jakarta. Dengan hasil analisis
yang signifikan, dapat disimpulkan bahwa: Terdapat pengaruh yang signifikan antara
tingkat pendidikan dan tingkat kemiskinan di DKI Jakarta. Pendidikan yang rendah
berpotensi menjadi faktor penentu tingginya tingkat kemiskinan.
Implikasi hasil penelitian ini mendukung pandangan bahwa peningkatan tingkat
pendidikan dapat berkontribusi pada pengentasan kemiskinan.
5.3 Saran
Berdasarkan temuan penelitian, beberapa saran dapat diajukan:
1. Pemerintah perlu meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat, terutama pada
tingkat pendidikan dasar dan menengah, untuk mengurangi kesenjangan pendidikan
yang dapat menyebabkan kemiskinan.
2. Pengembangan program pelatihan kerja dan pemberian keterampilan kepada
masyarakat dengan pendidikan rendah dapat membantu mereka mendapatkan
pekerjaan yang lebih baik.
3. Dilakukan penelitian lebih lanjut untuk memahami faktor-faktor lain yang dapat
berkontribusi pada tingkat kemiskinan, sehingga dapat dirumuskan kebijakan yang
lebih komprehensif.

DAFTAR PUSTAKA
Aksentijevic, Nada Karaman; Bogovic, Nada Denona and Jezic, Zoran. (2006),
Education, Poverty and Income Inequality in the Republik of Croatia. Zb rad Ekon
Fak Rij.
Arsyad, L. (2010), Ekonomi Mikro. Yogyakarta: BPFE Universitas Gajah Mada.Badan
Pusat Statistik. (2014), Data Kependudukan DKI Jakarta Tahun 2014.
Bloom, David; Canning, David and Chan, Kevin. (2006), Higher Education and
Economic Development in Africa. Human Development Research, Vol. 5, No. 1,
(PP: 25-90).
Capra, T. (2009), Poverty and Its Impact on Education. The Nea Higher Education
Journal, Vol. 25, No. 1, (PP: 78-111).
Doshi, Kokila P. (2000), Inequality and Economic Growth, University of San Diego.
Gillis, Malcom. (2000), Economic of Development. New York: WW Norton &
Company Inc.
Hamid, Edy Suandi. (2012), Dinamika Ekonomi Indonesia . Yogyakarta: UII Press.
Ihsan, F. (2011), Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta.
Kuncoro, M. (2006), Ekonomika Pembangunan: Teori, Masalah dan Kebijakan.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN
Latif, Abdul. (2007), Pendidikan Berbasis Nilai Kemasyarakatan. Bandung: Reflika
Aditama.
Nurihsan, Juntika, (2007), Perkembangan Peserta Didik, Bandung : Sekolah Pasca
Sarjana UPI
Renggapratiwi, A. (2009). Kemiskinan Dalam Perkembangan Kota Semarang:
Karakteristik Dan Respon Kebijakan. Semarang : Universitas Diponegoro
Sugiyono. (2012), Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai