Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN TUGAS

TUTON KE-2

DISUSUN OLEH :

RIZKY GEORGE NAINGGOLAN

NIM 048363442

MATA KULIAH SISTEM INFOMASI

MANAJEMEN EKMA4434

PRODI S-1 MANAJEMEN

UNIVERSITAS TERBUKA

UPBJJ 16 PEKANBARU 2023


Soal Tugas 2 SIM

1. Dalam siklus hidup pengembangan system terbagi menjadi beberapa proses. Bolehkah
apabila dalam proses tersebut ada yang dilewatkan? Jelaskan menurut pendapat
saudara!
2. Instansi Abadi Merdeka merupakan suatu layanan yang bergerak dalam pelayanan
pengaduan Konsumen. Akhir akhir ini mulai semakin banyak keluhan yang tidak dapat
tertangani dengan baik karena terlewat atau tertumpuk karena terlalu banyaknya
pengaduan akibatnya pengaduan tidak dapat diproses dan diselesaikan. Aplikasi yanga
da sebelumnya masih semi manual. Karena kondisi ini maka kemudian Instansi Abadi
Merdeka membuat suatu system baru untuk layanan pengaduan supaya semua
pengaduan dapat terdata dengan baik oleh aplikasi sehingga harapannya bisa
meningkatkan layanan konsumennya. Namun, mengingat pengaduan yang menumpuk
maka unit system informasi membuat system aplikasi. Unit system informasi
melakukan analisis kebutuhan kemudian merancang system aplikasinya kemudian
mengoperasikan system tersebut. Pada proses implementasi dan operasi dilaksanakan
secara bersamaan harapannya supaya bisa lebih cepat melayani konsumen. Bagaimana
pendapat anda mengenai kasus ini, berikan tanggapan saudara!
3. Cermatilah kasus dibawah ini dan kemukakan pendapat saudara kaitkan dengan mata
kuliah sistem informasi manajemen!

Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengembangkan


analisis data dan visualisasi keanekaragaman hayati seiring dengan banyak organisme,
tumbuhan, hewan, dan zat organik lainnya dapat ditemukan di daratan dan perairan
Indonesia.

Kepala Pusat Riset Sains Data dan Informasi (PRSDI) BRIN Esa Prakasa, mengatakan
pihaknya telah menggunakan produk NVIDIA untuk menganalisis data
keanekaragaman hayati Indonesia.

"Perangkat Graphics Processing Unit (GPU) digunakan untuk membuat model


klasifikasi berbasis deep learning untuk menganalisis citra dan kayu, plankton, teh,
serta video profil jalan raya, video aktivitas pergerakan tangan, dan data-data lainnya,"
ujarnya dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Senin.
GPU merupakan perangkat prosesor khusus yang didesain untuk memproses data
grafika. GPU memiliki kecepatan pemrosesan data yang jauh lebih cepat dibandingkan
dengan Central Processing Unit (CPU) biasa.

Hal ini karena GPU mempunyai arsitektur yang dirancang khusus untuk pemrosesan
data-data secara paralel.

Awal mula GPU dikembangkan adalah untuk meningkatkan performa pemrosesan


grafika, sehingga tampilan objek lebih bagus dan realistis.

"Namun, saat ini pemanfaatan GPU telah meluas ke berbagai bidang pemrosesan data
lain, seperti algoritma data science, machine learning, komputasi ilmiah, rendering, dan
lain-lain," jelas Esa.

"Selain melakukan pengembangan sistem klasifikasi berbagai objek keanekaragaman


hayati, kami juga membutuhkan sistem yang bisa memberikan pengalaman yang unik
kepada pengguna," imbuhnya.

Lebih lanjut Esa menyampaikan bahwa BRIN akan mengembangkan sistem virtual
yang memberikan pengalaman kepada pengguna agar bisa berinteraksi dengan objek
keanekaragaman hayati.

"Kami memiliki pengalaman merancang dan mengembangkan visualisasi jalur otonom,


simulasi banjir dan tsunami 3D, merekonstruksi profil 3D permukaan bumi, dan
membuat aplikasi web untuk tur virtual menggunakan gambar 360. Pengalaman ini
dapat membantu membangun sistem virtual yang bisa menyajikan keanekaragaman
hayati Indonesia," jelas Esa.

Pengembangan sistem tersebut didukung oleh sumber daya manusia periset PRSDI dan
ketersediaan peralatan riset yang ada di BRIN.

Pada 23 sampai 24 Februari 2023 lalu, Esa punya kesempatan menghadiri International
NVAITC Symposium yang diselenggarakan di Politeknik Republik, Singapura.

Pertemuan itu merupakan wadah pertemuan antara periset dan praktisi teknologi, yang
membahas implementasi teknologi NVIDIA pada kecerdasan buatan, big data, dan
machine learning.

"Melalui pertemuan itu ada beberapa potensi kerja sama yang dapat dijalin, berdasarkan
kekayaan alam biodiversitas Indonesia yang luar biasa," pungkas Esa.
Sumber :
https://megapolitan.antaranews.com/berita/233445/brin-kembangkan-analisis-data-
dan-visualisasi-keanekaragaman-hayati

JAWABAN :

1. Dalam siklus hidup pengembangan sistem, terdapat beberapa proses yang harus dilalui
untuk mencapai tujuan pengembangan yang sukses. Setiap proses memiliki peran dan
tanggung jawabnya sendiri dalam memastikan bahwa sistem yang dikembangkan
memenuhi kebutuhan dan standar yang ditetapkan.
Meskipun demikian, dalam beberapa situasi tertentu, ada kemungkinan untuk melewati
atau menggabungkan beberapa proses. Namun, penting untuk mempertimbangkan
konsekuensi dari keputusan ini.
Ada beberapa alasan mengapa seseorang mungkin ingin melewati atau menggabungkan
proses dalam siklus hidup pengembangan sistem. Beberapa alasan umum termasuk
keterbatasan waktu, anggaran yang terbatas, atau kebutuhan mendesak untuk
menghasilkan sistem yang fungsional dalam waktu singkat.
Namun, penting untuk diingat bahwa melewati atau menggabungkan proses dapat
memiliki dampak negatif pada kualitas dan keberhasilan pengembangan sistem.
Misalnya, melewati proses analisis kebutuhan dapat menyebabkan ketidaksesuaian antara
sistem yang dikembangkan dan kebutuhan pengguna. Begitu juga, melewati proses
pengujian dapat meningkatkan risiko kesalahan dan kegagalan sistem.
Dalam situasi apapun, penting untuk mempertimbangkan konsekuensi dari keputusan
untuk melewati atau menggabungkan proses. Jika memungkinkan, sebaiknya lakukan
proses yang diperlukan untuk memastikan kualitas dan keberhasilan sistem yang
dikembangkan. Jika ada keterbatasan waktu atau anggaran, pertimbangkan untuk
mengurangi cakupan atau memprioritaskan proses yang paling penting untuk mencapai
tujuan pengembangan yang paling kritis.

2. Pada kasus ini, Instansi Abadi Merdeka menghadapi masalah pengaduan konsumen yang
tidak dapat tertangani dengan baik karena terlalu banyaknya pengaduan yang masuk.
Untuk mengatasi masalah ini, mereka memutuskan untuk membuat sistem aplikasi baru
yang dapat membantu dalam mengelola dan memproses pengaduan konsumen dengan
lebih efisien.
Langkah yang diambil oleh Instansi Abadi Merdeka untuk menganalisis kebutuhan,
merancang, dan mengoperasikan sistem aplikasi adalah langkah yang tepat. Dengan
melakukan analisis kebutuhan terlebih dahulu, mereka dapat memastikan bahwa sistem
aplikasi yang dibangun akan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Selanjutnya, merancang
sistem aplikasi dengan baik akan memastikan bahwa semua pengaduan dapat terdata
dengan baik dan diproses dengan efisien. Terakhir, mengoperasikan sistem aplikasi secara
bersamaan dengan proses implementasi akan memungkinkan Instansi Abadi Merdeka
untuk segera meningkatkan layanan kepada konsumen.
Pendekatan yang diambil oleh Instansi Abadi Merdeka dalam mengatasi masalah ini
adalah langkah yang tepat. Dengan menggunakan sistem aplikasi baru, mereka dapat
meningkatkan efisiensi dalam mengelola pengaduan konsumen dan memastikan bahwa
setiap pengaduan dapat diproses dan diselesaikan dengan baik. Hal ini akan membantu
meningkatkan kepuasan konsumen dan meningkatkan kualitas layanan yang diberikan
oleh Instansi Abadi Merdeka.

3. Kasus yang disampaikan mengenai pengembangan analisis data dan visualisasi


keanekaragaman hayati oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dapat dikaitkan
dengan mata kuliah Sistem Informasi Manajemen.
Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah bidang studi yang berkaitan dengan
penggunaan teknologi informasi untuk mengelola informasi dalam suatu organisasi.
Dalam konteks kasus ini, pengembangan analisis data dan visualisasi keanekaragaman
hayati melibatkan pengumpulan, pengolahan, dan presentasi informasi mengenai
organisme, tumbuhan, hewan, dan zat organik di Indonesia.
Berikut adalah beberapa kaitan antara kasus ini dengan mata kuliah Sistem Informasi
Manajemen:
Pengumpulan Data: Dalam SIM, penting untuk memiliki sistem yang efektif untuk
mengumpulkan data. Dalam kasus ini, BRIN mengumpulkan data mengenai
keanekaragaman hayati di Indonesia. SIM dapat membantu dalam merancang dan
mengimplementasikan sistem pengumpulan data yang efisien dan akurat.
Pengolahan Data: Setelah data dikumpulkan, SIM membantu dalam mengolah data
tersebut menjadi informasi yang berguna. Dalam kasus ini, BRIN menggunakan analisis
data untuk mengidentifikasi pola dan tren dalam keanekaragaman hayati. SIM dapat
memberikan alat dan teknik untuk mengolah data secara efektif dan menghasilkan
informasi yang relevan.
Visualisasi Data: SIM juga melibatkan presentasi informasi yang mudah dipahami. Dalam
kasus ini, BRIN menggunakan visualisasi untuk memperlihatkan keanekaragaman hayati
di Indonesia. SIM dapat memberikan metode dan teknik untuk menghasilkan visualisasi
data yang menarik dan informatif.
Pengambilan Keputusan: SIM juga berperan dalam pengambilan keputusan berdasarkan
informasi yang tersedia. Dalam kasus ini, BRIN menggunakan analisis data dan
visualisasi untuk mendukung pengambilan keputusan terkait keanekaragaman hayati di
Indonesia. SIM dapat membantu dalam menyediakan informasi yang relevan dan akurat
untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.
Dengan demikian, kasus ini menunjukkan bagaimana pengembangan analisis data dan
visualisasi keanekaragaman hayati oleh BRIN dapat dikaitkan dengan mata kuliah Sistem
Informasi Manajemen.

Anda mungkin juga menyukai