Anda di halaman 1dari 3

Nama : Duice Indrawati

NIM : 048424589
Fakultas : Hukum
Mata Kuliah : Filsafat Hukum dan Etika Profesi

1. Jelaskankah bagaimana konsep pengaturan tentang Vaksinasi Covid-19


sebagai keberlakuan hukum terkini dalam kajian ilmu filsafat hukum!

Jawaban :
Konsep pengaturan tentang vaksinasi Covid-19 sebagai keberlakuan
hukum terkini merupakan kebijakan yang diambil pemerintah karena
dinilai sebagai solusi yang dapat meningkatkan kekebalan imunitas tubuh
masyarakat sehingga dapat meminimalisir penyebaran virus Covid-19, serta
dapat mengembalikan kondisi perekonomian yang terhambat akibat adanya
pandemi Covid-19. Dalam sebuah peraturan tentang Vaksinasi Covid-19
sebagai keberlakuan hukum terkini dengan tetap melakukan jaga jarak,
cek suhu, dan memakai masker serta melaksankan Protokol kesehatan.
Namun, apakah vaksinasi merupakan hak atau kewajiban bagi masyarakat
dan apakah penolak vaksin dapat dikenakan sanksi pidana. Berdasarkan
penelitian hukum dengan tipedoctrinal researchserta menggunakan
pendekatan konseptual dan pendekatan peraturan perundang-undangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa vaksinasi yang pada mulanya adalah
hak setiap orang, dapat menjadi suatu kewajiban mengingat situasi
kedaruratan di Indonesia saat ini. Hal ini karena seseorang yang tidak
divaksin berpotensi untuk menularkan bahkan membunuh orang lain.
Adapun mengenai pemidanaan, hal tersebut seyogyanya menjadiultimum
remedium, apabila pranata- pranata lainnya seperti metode persuasif,
sosialisasi bahkan sanksi administrasi terkait vaksinasi sudah tidak dapat
berfungsi sedangkan kondisi kedaruratan kesehatan di Indonesia semakin
memburuk. Sehingga melalui Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2020,
Indonesia telah mengumumkan status kedaruratan kesehatan dengan
upaya vaksinisasi.
2. Jelaskanlah analisis Anda berdasarkan ajaran Socrates dan Plato terkait
kebijakan vaksinasi covid-19 yang diatur dalam Perpres No. 14 tahun
2021?

Jawaban :
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meneken Peraturan Presiden nomor 14
tahun 2021 tentang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi
Dalam Rangka Penanggulangan COVID-19. Dalam revisi ini, muncul
ancaman hukuman bagi orang-orang yang menolak vaksinasi COVID-
19. Hal itu tertuang dalam beberapa isi pasal Perpres tersebut. Pada
pasal 13A dikatakan, Kementerian Kesehatan melakukan pendataan dan
menetapkan sasaran penerima vaksin COVID-19. Mereka yang telah
ditetapkan sebagai penerima, wajib mengikuti vaksinasi COVID-19.
Menurut ajaran Socrates dan Plato terkait kebijakan vaksinasi Covid-19
yang diatur dalam Perpres No. 14 Tahun 2021. Menurut Plato keadilan
itu diluar kemampuan manusia. Sumber ketidakadilan adalah
perubahan dalam masyarakat. Masyarakat memiliki elemen-elemen
prinsip yang harus dipertahankan anatara lain : a.Pemilihan kelas-kelas
yang tegas b.Identifikasi takdir Negara dengan takdir kelas penguasanya
Kemudian diturunkan pada elemen-elemen yaitu :
a. Kelas penguasa punya monopoli terhadap semua hal
b. Harus ada sensor terhadap semua aktivitas intelektual kelas
penguasa dan propaganda terus menerus yang bertujuan
menyeragamkan pikiran-pikiran mereka.
c. Negara harus bersifat mandiri (self sufficient)

Jika kita perhatikan pada pemikiran Plato bahwa penguasa punya


monopoli terhadap semua hal. Hal ini sejalan dengan diberlakukannya
kebijakan vaksinasi covid-19 yang diatur dalam Perpres No. 14 Tahun
2021. Monopoli yang dilakukan pemerintah ini diberlakukan untuk
kepentingan masyarakat sendiri. Untuk menyatukan pemikiran
masyarakat tentu harus adanya propaganda yang dilakukan oleh
pemerintah agar kebijakan vaksinasi dapat diterima oleh seluruh lapisan
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai