Tugas 1 - PDGK4108 - 2024.1-1 Matematika 2

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TUTORIAL O N L I N E 1

PDGK4108/MATEMATIKA/ 4 SKS
PROGRAM STUDI S-1 PGSD

Nama : Handika Tri Putra


Nim : 856838128
Pokjar : Curup

Skor Sumber Tugas


No Tugas Tutorial
Maksi Tutorial
mal
Diketahui pernyataan p: 13 adalah bilangan asli dan
q: 25 adalah keliptan 3.
Dari 2 pernyataan di atas, tentukanlah:
1 a. Konjungsi dan nilai kebenarannya. 20 Modul 1
b. Disjungsi dan nilai kebenarannya
c. Implikasi dan nilai kebenarannya
d. Biimplikasi dan nilai kebenarannya

Jawaban

Pernyataan p: "13 adalah bilangan asli." Pernyataan q: "25


adalah kelipatan 3."

a. Konjungsi (p ∧ q): Konjungsi dari dua pernyataan adalah


pernyataan yang benar hanya jika kedua pernyataan
tersebut benar. Dalam hal ini, konjungsi dari p dan q
adalah "13 adalah bilangan asli" DAN "25 adalah kelipatan
3." Kedua pernyataan tersebut benar. Oleh karena itu, nilai
kebenarannya adalah TRUE.

b. Disjungsi (p ∨ q): Disjungsi dari dua pernyataan adalah


pernyataan yang benar jika salah satu atau kedua
pernyataan tersebut benar. Dalam hal ini, disjungsi dari p
dan q adalah "13 adalah bilangan asli" ATAU "25 adalah
kelipatan 3." Kedua pernyataan tersebut benar. Oleh karena
itu, nilai kebenarannya adalah TRUE.

c. Implikasi (p → q): Implikasi dari dua pernyataan adalah


pernyataan yang benar jika jika pernyataan pertama benar,
maka pernyataan kedua juga benar. Dalam hal ini,
implikasi dari p ke q adalah "Jika 13 adalah bilangan asli,
maka 25 adalah kelipatan 3." Kedua pernyataan tersebut
benar. Oleh karena itu, nilai kebenarannya adalah TRUE.

d. Biimplikasi (p ↔ q): Biimplikasi dari dua pernyataan


adalah pernyataan yang benar jika kedua pernyataan
memiliki nilai kebenaran yang sama. Dalam hal ini,
biimplikasi dari p dan q adalah "13 adalah bilangan asli
JIKA DAN HANYA JIKA 25 adalah kelipatan 3." Kedua
pernyataan tersebut benar. Oleh karena itu, nilai
kebenarannya adalah TRUE.
Buatlah dua buah premis sehingga menjadi sebuah 20
2 Modul 1
argumen yang memenuhi ketentuan modus tollens
Jawaban

Modus Tollens adalah sebuah bentuk penalaran yang


mengikuti pola berikut:

Jika pp maka qq. ¬q¬q. Maka, ¬p¬p.

Dengan kata lain, jika kita memiliki sebuah premis


p→qp→q dan premis ¬q¬q, kita dapat menyimpulkan
¬p¬p.

Berikut adalah dua premis yang memenuhi ketentuan


Modus Tollens:

Premis 1: Jika hujan turun, maka jalanan menjadi basah.


Premis 2: Jalanan tidak basah. Kesimpulan: Oleh karena
itu, tidak hujan turun.

Dalam argumen di atas, premis pertama mengikuti pola


"Jika pp maka qq", di mana pp adalah hujan turun dan qq
adalah jalanan menjadi basah. Premis kedua menyatakan
bahwa jalanan tidak basah (¬q¬q). Dari premis tersebut,
kita dapat menyimpulkan bahwa hujan tidak turun (¬p¬p),
sesuai dengan pola Modus Tollens.

Apabila A = {𝑥|𝑥 ∈ 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 asli 𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑟𝑖 10} Modul 2


20
B = {𝑥|𝑥 ∈ 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙 𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑟𝑖 10}
3 Tentukan Himpunan :
a. A U B
b. A ∩ B
c. B- A
d. A x B

Jawaban

A = {𝑥|𝑥 ∈ bilangan asli kurang dari 10} B = {𝑥|𝑥 ∈


bilangan ganjil kurang dari 10}

a. A ∪ B (Gabungan A dan B)

• A = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9}
• B = {1, 3, 5, 7, 9}
• Gabungan A dan B adalah himpunan semua elemen
yang ada di A atau B, tanpa mengulangi elemen
yang sama.
• A ∪ B = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9}

b. A ∩ B (Irisan A dan B)

• A ∩ B adalah himpunan semua elemen yang ada di


A dan B.
• A ∩ B = {1, 3, 5, 7, 9}

c. B - A (Selisih B dan A)

• Selisih B dan A adalah himpunan semua elemen


yang ada di B tetapi tidak ada di A.
• B - A = {1, 3, 5, 7, 9} - {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9} = {
}

d. A x B (Kartesian A dan B)

• Kartesian A dan B adalah himpunan semua


pasangan yang terdiri dari satu elemen dari A dan
satu elemen dari B.
• A x B = {(1, 1), (1, 3), (1, 5), (1, 7), (1, 9), (2, 1),
(2, 3), ..., (9, 7), (9, 9)}

Diketahui suatu fungsi f: R ⟶ R dan fungsi g: R ⟶ R Modul 2


didefinisikan dengan f(x) = x2 - 2x + 1 dan g(x) = x + 3
4 untuk setiap x Є R. tentukanlah 20
a. (f o g)(x)
b. (g o f)(x)
c. (g o f)(5)

Jawaban

f(x)=x2−2x+1 g(x)=x+3g(x)=x+3

a. Untuk menghitung (f∘g)(x)(f∘g)(x):


(f∘g)(x)=f(g(x))=f(x+3)(f∘g)(x)=f(g(x))=f(x+3)

Kita akan substitusi g(x)=x+3g(x)=x+3 ke dalam f(x)f(x):


f(x+3)=(x+3)2−2(x+3)+1f(x+3)=(x+3)2−2(x+3)+1
=x2+6x+9−2x−6+1=x2+6x+9−2x−6+1
=x2+4x+4=x2+4x+4

Jadi, (f∘g)(x)=x2+4x+4(f∘g)(x)=x2+4x+4.

b. Untuk menghitung (g∘f)(x)(g∘f)(x):


(g∘f)(x)=g(f(x))=g(x2−2x+1)(g∘f)(x)=g(f(x))=g(x2−2x+1)

Kita akan substitusi f(x)=x2−2x+1f(x)=x2−2x+1 ke dalam


g(x)g(x):
g(x2−2x+1)=x2−2x+1+3g(x2−2x+1)=x2−2x+1+3
=x2−2x+4=x2−2x+4

Jadi, (g∘f)(x)=x2−2x+4(g∘f)(x)=x2−2x+4.

c. Untuk menghitung (g∘f)(5)(g∘f)(5), kita akan substitusi


x=5x=5 ke dalam hasil dari (g∘f)(x)(g∘f)(x):
(g∘f)(5)=52−2⋅5+4(g∘f)(5)=52−2⋅5+4 =25−10+4=25−10+4
=19=19

Jadi, (g∘f)(5)=19(g∘f)(5)=19.

5 Diketahui x8 adalah himpunan semua bilangan jam delapanan. Modul 3


a. Buatlah tabel penjumlahan bilangan jam delapanan 20
(+8) pada himpunan x8.
b. Tunjukkan bahwa x8 dengan system penjumlahan jam
delapanan (+8) membentuk suatu system.
c. Tentukan elemen identitasnya dan lawan dari setiap
elemen.

Jawaban :
a. Tabel penjumlahan bilangan jam delapanan pada himpunan x8 adalah sebagai
berikut:

|0|1|2|3|4|5|6|7|
|---|---|---|---|---|---|---|---|
|0|0|1|2|3|4|5|6|
|1|1|2|3|4|5|6|7|
|2|2|3|4|5|6|7|0|
|3|3|4|5|6|7|0|1|
|4|4|5|6|7|0|1|2|
|5|5|6|7|0|1|2|3|
|6|6|7|0|1|2|3|4|
|7|7|0|1|2|3|4|5|

Tabel penjumlahan bilangan jam delapanan pada himpunan x8 dapat dibuat dengan
menjumlahkan setiap elemen dalam himpunan dengan setiap elemen lainnya. Misalnya, 0
+ 0 = 0, 0 + 1 = 1, dan seterusnya.

b. x8 dengan sistem penjumlahan jam delapanan (-3) membentuk suatu sistem karena
setiap elemen dalam himpunan x8 memiliki lawan yang unik dalam sistem tersebut.
Sistem penjumlahan jam delapanan (-3) membentuk suatu sistem karena setiap
elemen dalam himpunan X8 memiliki lawan yang unik dalam sistem tersebut.
Misalnya, lawan dari 1 adalah 7, karena 1 + 7 = 0.
c. Elemen identitasnya adalah 0, karena penjumlahan setiap elemen dengan 0 menghasilkan
elemen itu sendiri. Lawan dari setiap elemen adalah elemen yang jika ditambahkan dengan
elemen tersebut menghasilkan elemen identitas. Misalnya, lawan dari 1 adalah 7, karena 1 + 7
= 0. Elemen identitas dalam suatu sistem adalah elemen yang jika ditambahkan dengan elemen
lainnya menghasilkan elemen tersebut. Dalam sistem penjumlahan jam delapanan (-3), elemen
identitasnya adalah 0, karena penjumlahan setiap elemen dengan 0 menghasilkan elemen itu
sendiri. Lawan dari setiap elemen adalah elemen yang jika ditambahkan dengan elemen
tersebut menghasilkan elemen identitas. Misalnya, lawan dari 1 adalah 7, karena 1 + 7 = 0.

Anda mungkin juga menyukai