Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL KE-1

MATA KULIAH MATEMATIKA (PDGK 4108)

Nama :x
NIM :x
Pokjar : Karanganyar
Program/Smt : PGSD - BI / 3
Nama Tutor : Ama Noor Fikrati

1. Diketahui pernyataan p: 13 adalah bilangan asli dan q: 25 adalah keliptan 3. Dari 2


pernyataan di atas, tentukanlah:
a. Konjungsi dan nilai kebenarannya.
b. Disjungsi dan nilai kebenarannya
c. Implikasi dan nilai kebenarannya
d. Biimplikasi dan nilai kebenarannya
Jawaban :
 p: "13 adalah bilangan asli."
 𝑞q: "25 adalah kelipatan 3."

Selanjutnya, kita akan tentukan nilai kebenaran dari masing-masing kombinasi logika:

a. Konjungsi (𝑝∧𝑞)(p∧q): Konjungsi 𝑝∧𝑞p∧q benar jika kedua pernyataan 𝑝p dan 𝑞q


benar.

 𝑝p benar karena 13 memang bilangan asli.


 𝑞q salah karena 25 bukan kelipatan 3 (25 bukan bisa dibagi habis oleh 3). Oleh
karena itu, 𝑝∧𝑞p∧q bernilai salah (False).

b. Disjungsi (𝑝∨𝑞)(p∨q): Disjungsi 𝑝∨𝑞p∨q benar jika salah satu dari pernyataan 𝑝p atau
𝑞q benar.

 𝑝p benar karena 13 memang bilangan asli.


 𝑞q salah seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Sehingga, 𝑝∨𝑞p∨q bernilai
benar (True).

c. Implikasi (𝑝→𝑞)(p→q): Implikasi 𝑝→𝑞p→q benar jika 𝑝p benar dan 𝑞q juga benar,
atau jika 𝑝p salah.

 𝑝p benar seperti yang dijelaskan sebelumnya.


 𝑞q salah seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Oleh karena itu, 𝑝→𝑞p→q
bernilai salah (False).

d. Biimplikasi (𝑝↔𝑞)(p↔q): Biimplikasi 𝑝↔𝑞p↔q benar jika keduanya sama-sama benar


atau keduanya salah.

 𝑝p benar seperti yang dijelaskan sebelumnya.


 𝑞q salah seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Sehingga, 𝑝↔𝑞p↔q bernilai
salah (False).

Jadi, untuk nilai kebenaran masing-masing kombinasi logika adalah:

 Konjungsi (𝑝∧𝑞)(p∧q) = False


 Disjungsi (𝑝∨𝑞)(p∨q) = True
 Implikasi (𝑝→𝑞)(p→q) = False
 Biimplikasi (𝑝↔𝑞)(p↔q) = False
2. Buatlah dua buah premis sehingga menjadi sebuah argumen yang memenuhi ketentuan
modus tollens !
Jawaban :
Modus Tollens adalah sebuah aturan penalaran yang menyatakan bahwa jika sebuah
implikasi benar, dan konsekuensi negatifnya benar, maka asumsi atau premis
positifnya juga salah. Jadi, kita dapat membuat argumen yang memenuhi ketentuan
Modus Tollens dengan dua premis sebagai berikut:

1. Premis pertama: Jika hujan turun, maka jalan akan basah. 𝑝→𝑞p→q (Jika 𝑝p, maka
𝑞q)
2. Premis kedua: Jalan tidak basah. ¬𝑞¬q (Tidak 𝑞q)

Dari kedua premis di atas, kita dapat menggunakan Modus Tollens untuk
menyimpulkan:

3. Kesimpulan: Oleh karena jalan tidak basah (¬𝑞¬q), maka hujan tidak turun (¬𝑝¬p).

Jadi, argumen yang memenuhi ketentuan Modus Tollens adalah:

 Premis 1: 𝑝→𝑞p→q
 Premis 2: ¬𝑞¬q
 Kesimpulan: ¬𝑝¬p

3. Apabila A = {𝑥|𝑥 ∈ 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 asli 𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑟𝑖 10} B = {𝑥|𝑥 ∈ 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙 𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛𝑔
𝑑𝑎𝑟𝑖 10} Tentukan Himpunan :
a. A U B
b. A ∩ B
c. B- A
d. A x B
Jawaban :
 Himpunan 𝐴A: {𝑥 ∣ 𝑥{x∣x adalah bilangan asli kurang dari 10 }}
𝐴={1,2,3,4,5,6,7,8,9}A={1,2,3,4,5,6,7,8,9}
 Himpunan 𝐵B: {𝑥 ∣ 𝑥{x∣x adalah bilangan ganjil kurang dari 10 }}
𝐵={1,3,5,7,9}B={1,3,5,7,9}

Sekarang, kita dapat menjawab setiap pertanyaan:

a. 𝐴∪𝐵A∪B (Gabungan 𝐴A dan 𝐵B): Gabungan 𝐴A dan 𝐵B adalah himpunan semua


elemen yang ada di 𝐴A atau di 𝐵B atau keduanya.
𝐴∪𝐵={1,2,3,4,5,6,7,8,9}A∪B={1,2,3,4,5,6,7,8,9}

b. 𝐴∩𝐵A∩B (Irisan 𝐴A dan 𝐵B): Irusan 𝐴A dan 𝐵B adalah himpunan semua elemen yang
ada di 𝐴A dan di 𝐵B. 𝐴∩𝐵={1,3,5,7,9}A∩B={1,3,5,7,9}

c. 𝐵−𝐴B−A (Selisih 𝐵B dan 𝐴A): Selisih 𝐵B dan 𝐴A adalah himpunan semua elemen
yang ada di 𝐵B tapi tidak ada di 𝐴A. 𝐵−𝐴={}B−A={} karena semua elemen 𝐵B juga ada di
𝐴A.

d. 𝐴×𝐵A×B (Cartesian Product 𝐴A dan 𝐵B): Hasil perkalian kartesian 𝐴A dan 𝐵B adalah
himpunan semua pasangan terurut (𝑎,𝑏)(a,b) di mana 𝑎a berasal dari 𝐴A dan 𝑏b berasal
dari 𝐵B. 𝐴×𝐵={(1,1),(1,3),(1,5),(1,7),(1,9),(2,1),(2,3),...,(9,9)}A×B={(1,1),(1,3),(1,5),(1,7),
(1,9),(2,1),(2,3),...,(9,9)}
4. Diketahui suatu fungsi f: R ⟶ R dan fungsi g: R ⟶ R didefinisikan dengan f(x) = x 2 - 2x +
1 dan g(x) = x + 3 untuk setiap x Є R. tentukanlah :
a. (f o g)(x)
b. (g o f)(x)
c. (g o f)(5)
Jawaban : hitung nilai dari komposisi fungsi 𝑓f dan 𝑔g serta 𝑔g dan 𝑓f terlebih dahulu.
1. Komposisi 𝑓f dan 𝑔g, dinotasikan sebagai (𝑓∘𝑔)(𝑥)(f∘g)(x):
(𝑓∘𝑔)(𝑥)=𝑓(𝑔(𝑥))=𝑓(𝑥+3)(f∘g)(x)=f(g(x))=f(x+3)
Mengganti 𝑓(𝑥)=𝑥2−2𝑥+1f(x)=x2−2x+1 menjadi
𝑓(𝑥+3)=(𝑥+3)2−2(𝑥+3)+1f(x+3)=(x+3)2−2(x+3)+1.
2. Komposisi 𝑔g dan 𝑓f, dinotasikan sebagai (𝑔∘𝑓)(𝑥)(g∘f)(x):
(𝑔∘𝑓)(𝑥)=𝑔(𝑓(𝑥))=𝑔(𝑥2−2𝑥+1)(g∘f)(x)=g(f(x))=g(x2−2x+1)
Mengganti 𝑔(𝑥)=𝑥+3g(x)=x+3 menjadi
𝑔(𝑥2−2𝑥+1)=(𝑥2−2𝑥+1)+3g(x2−2x+1)=(x2−2x+1)+3.

Sekarang mari kita hitung nilai-nilai spesifik yang diminta:

a. (𝑓∘𝑔)(𝑥)(f∘g)(x):

(𝑓∘𝑔)(𝑥)=(𝑥+3)2−2(𝑥+3)+1(f∘g)(x)=(x+3)2−2(x+3)+1

b. (𝑔∘𝑓)(𝑥)(g∘f)(x):

(𝑔∘𝑓)(𝑥)=𝑥2−2𝑥+1+3(g∘f)(x)=x2−2x+1+3

c. (𝑔∘𝑓)(5)(g∘f)(5): Gantikan 𝑥x dengan 5 pada ekspresi (𝑔∘𝑓)(𝑥)(g∘f)(x):

(𝑔∘𝑓)(5)=52−2⋅5+1+3(g∘f)(5)=52−2⋅5+1+3

Mari kita hitung nilai-nilai tersebut:

a. (𝑓∘𝑔)(𝑥)=(𝑥+3)2−2(𝑥+3)+1(f∘g)(x)=(x+3)2−2(x+3)+1
Simplifikasi persamaan ini jika perlu.

b. (𝑔∘𝑓)(𝑥)=𝑥2−2𝑥+1+3=𝑥2−2𝑥+4(g∘f)(x)=x2−2x+1+3=x2−2x+4
Persamaan ini sudah sederhana.

c. (𝑔∘𝑓)(5)=52−2⋅5+1+3=25−10+1+3=19(g∘f)(5)=52−2⋅5+1+3=25−10+1+3=19

5. Diketahui x8 adalah himpunan semua bilangan jam delapanan.


a. Buatlah tabel penjumlahan bilangan jam delapanan (+8) pada himpunan x8.
b. Tunjukkan bahwa x8 dengan system penjumlahan jam delapanan (+8) membentuk
suatu system.
c. Tentukan elemen identitasnya dan lawan dari setiap elemen

Jawaban :
Mari kita mulai dengan menjelaskan himpunan 𝑥8x8, yang merupakan himpunan semua
bilangan jam delapanan. Ini berarti kita memiliki angka 0, 8, 16, 24, 32, dan seterusnya,
karena setiap jam setelah 12 adalah jam yang sama dengan 12 ditambah beberapa jam,
misalnya jam 8 pagi adalah 8 jam setelah jam 12 siang.

a. Tabel Penjumlahan (+8) pada Himpunan 𝑥8x8:

b. Bukti bahwa 𝑥8x8 dengan sistem penjumlahan jam delapanan (+8) membentuk suatu
sistem:

 Operasi penjumlahan adalah tertutup, artinya hasil penjumlahan dua bilangan jam
delapanan juga akan menghasilkan bilangan jam delapanan.
 Operasi penjumlahan adalah asosiatif, artinya urutan penjumlahan tiga bilangan
jam delapanan tidak mempengaruhi hasil akhirnya.
 Terdapat elemen identitas, yaitu 0, karena 𝑥+0=𝑥x+0=x untuk setiap 𝑥x dalam
𝑥8x8.
 Setiap elemen dalam 𝑥8x8 memiliki elemen lawan, yaitu elemen yang jika
ditambahkan akan menghasilkan identitas (0). Misalnya, lawan dari 8 adalah -8,
lawan dari 16 adalah -16, dan seterusnya.

c. Elemen identitasnya adalah 0, karena 𝑥+0=𝑥x+0=x untuk setiap 𝑥x dalam 𝑥8x8. Lawan
dari setiap elemen adalah bilangan negatif yang sama nilainya dengan elemen tersebut,
tetapi dengan tanda negatif. Misalnya, lawan dari 8 adalah -8, lawan dari 16 adalah -16,
dan seterusnya.

Anda mungkin juga menyukai