Anda di halaman 1dari 15

Tugas PKN 2

Nama : Michelle Julietta Tanuwidjaja


NIM : 044702374
Kelas : MKWU4109
Prodi : Manajemen
Berikut soal no 1 :
Setiap negara mempunyai identitas nasional masing-masing tak terkecuali dengan Indonesia. Fungsi
dari identitas nasional adalah untuk membbedakan negara yang stau dengan negara yang lainnya.
Identitas nasional tersebut baisanya lahir dari berbagai nilai-nilai yang ada di suatu bangsa.

Dari paparan tersebut silahkan uraikan makna dari identitas nasional dan berikanlah contoh identitas
nasional yang ada di Indonesia!

Berikut jawaban no 1 :

Identitas Nasional merupakan istilah yang terdiri dari dua kata yaitu identitas dan nasional. Secara
harfiah, Identitas adalah ciri-ciri, jati diri atau tanda yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang
berguna untuk membedakannya dengan sesuatu yang lain.
Kata nasional adalah identitas yang melekat pada kelompok-kelompok yang terikat karena
kesamaan, baik kesamaan budaya, agama, fisik, keinginan, atau cita-cita.

Identitas nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional yang dimiliki suatu bangsa
yang membedakan bangsa satu dengan bangsa yang lainnya.
Berdasarkan hal itu, setiap bangsa yang ada saat ini memiliki identitasnya masing-masing sesuai
dengan keunikan, sifat dan karakter dari suatu bangsa. Hal ini tergantung dari bagaimana suatu
bangsa terbentuk secara historis. Identitas nasional yang dimiliki oleh suatu bangsa tidak bisa
dipisahkan dengan jati diri suatu bangsa.

Identitas nasional dalam kosteks bangsa cenderung mengecu pada kebudayaan, adat istiadat, serta
karakter khas suatu negara. Seperti bahasa daerah, tarian daerah, musik-musik daerah, dan lain
sebagainya.
Sedangkan identitas nasional dalam konteks negara tercermin dalam simbol-simbol kenegaraan
seperti: Pancasila, Bendera Merah Putih, Bahasa Nasional yaitu Bahasa Indonesia, Semboyan
Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika, Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila, Konstitusi (Hukum
Dasar) negara yaitu UUD 1945 serta Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat, pahlawan – pahlawan rakyat pada masa perjuangan nasional seperti Pattimura,
Hasanudin, Pangeran Antasari dan lain – lain.

Tujuan lain dari Identitas nasional adalah sebagai pembeda suatu bangsa dengan bangsa yang
lainnya, sebagai landasan negara yang digunakan sebagai panduan, pemersatu dan pegangan supaya
bisa mewujudkan tujuan dan cita-cita bangsa tersebut, serta sebagai nilai potensi bangsa yang
digunakan untuk memberikan gambaran dan juga potensi dari negara tersebut.

Peranan identitas nasional diantaranya adalah sebagai objek dalam integrasi nasional, sebagai
penanda ikatan solidaritas, menjadi defenisi teritorial, mengatur pemerintahan, melegitimasi hak dan
kewajiban warga negara, pengontrol sumber daya ekonomi, menumbuhkan rasa cinta tanah air,
menjadi penyaring budaya asing, sebagai Penghargaan untuk pendiri bangsa dan sebagai ciri khas
dari suatu bangsa.

Dengan memiliki identitas nasional maka Indonesia dapat menjadi bangsa yang berdaulat, yang
berkepribadian, yang memiliki karakter yang kuat sehingga Indonesia bisa menghadapi tantangan
zaman saat ini yang semakin sulit.

Penerapan tentang identitas nasional harus tercermin pada pola pikir, pola sikap, dan pola tindak
yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan negara dari pada kepentingan pribadi atau
kelompok. Dengan kata lain, identitas nasional menjadi pola yang mendasari cara berpikir, bersikap,
dan bertindak dalam rangka menghadapi berbagai masalah menyangkut kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.

Identitas nasional di dalam konteks Kebangsaan cenderung mengacu pada kebudayaan, adat istiadat
serta karakter khusus dari suatu negara. Sedangkan identitas nasional dalam konteks negara
tercermin dalam simbol-simbol kenegaraan.
Contoh-contoh Identitas nasional yang ada di Indonesia dapat dilihat di bawah ini:

1. Bendera Negara Indonesia adalah Sang Saka Merah Putih


2. Bahasa Nasional Indonesia atau Bahasa Persatuan Indonesia adalah Bahasa Indonesia
3. Lagu Kebangsaan Indonesia adalah Indonesia Raya
4. Lambang Negara Indonesia adalah Garuda Pancasila
5. Semboyan Negara Indonesia adalah Bhinneka Tunggal Ika
6. Dasar Falsafah Negara Indonesia adalah Pancasila
7. Konstitusi (Hukum Dasar) Negara Indonesia adalah Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
8. Bentuk Negara Indonesia adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
9. Konsepsi Wawasan Nusantara
10. Kebudayaan-Kebudayaan daerah diterima sebagai Kebudayaan Nasional

Adapun beragam contoh Identitas nasional dalam berbagai bidang diantaranya:

1. Pada bidang pendidikan, contohnya dengan mengajarkan anak didik maupun masyarakat untuk
senantiasa menjaga sikap gotong royong serta melakukan musyawarah dan mufakat dalam
mengambil suatu keputusan.
2. Pada bidang pengetahuan, contohnya dengan melestarikan pengetahuan lokal daerah yang
umumnya masih kental dengan alam lingkungan.
3. Pada bidang teknologi, contohnya dengan menggunakan akses teknologi yang dimilikinya untuk
menunjukkan keunikan yang ada di Indonesia.
4. Pada bidang ekonomi, contohnya dengan ikut serta mendukung program perekonomian lokal
Indonesia.
5. pada bidang sosial, contohnya bisa dilihat pada kegiatan ronda yang dilakukan anggota
masyarakat di desa sebagai bentuk upaya solidaritas juga bentuk tanggung jawab sosial antar
masyarakat.
Berikut soal no 2 :
Pancasila sebagai dasar dan ideologi bangsa Indonesia sudah final dan menjadi harga mati. Sebagai
ideologi dan dasar negara Pancasila mempunyai nilai-nilai luhur untuk kehidupan berbangsa dan
bernegara serta menjadi sumber dari segala sumber hukum yang ada di Indonesia. Sila-sila dalam
Pancasila mempunyai keterkaitan dan membentuk sebuah hirarki pyramidal. Oleh karena itu,
Pancasila mempunyai makna yag mendasar dan tidak dapa dipisahkan satu dengan yang lainnya.

Dari uraian di atas lakukanlah analisis terkait dengan sila-sila Pancasila dilihat dari causa materialis
dari Pancasila!

Berikut jawaban no 2 :

Hal apapun pastinya mempunyai asal muasal, begitu juga dengan Pancasila. Pancasila sebagai dasar
negara dulunya juga tidak ada, Pancasila terlahir sebab asal muasal tentunya. Pancasila berada pada
konstitusi yang tinggi, terdapat pada Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, yang merupakan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Pancasila lahir dalam situasi kehidupan sosial, budaya dan ekonomi bangsa pada waktu itu.
Pancasila baru dikenal setelah para pendiri negara ini merumuskan dasar negara lewat sidang-sidang
BPUPKI. Pancasila digali dari nilai yang berakar pada kehidupan bangsa.

Segala sesuatu ciptaan atau makhluk yang berada di dalam waktu, pasti memiliki proses, yang
artinya dulunya tidak ada lalu menjadi ada, sehingga dapat dikatakan mempunyai permulaan, Proses
menjadinya ada itu disebabkan oleh sesuatu yang lain yang dinamakan asal mula atau sebab
musabab

Causa materialis merupakan prinsip dari Pancasila yang digali dari nilai dan norma yang terdapat
pada bangsa Indonesia, karena banyak keanekaragaman yang terdapat di Indonesia, yang memiliki
arti Pancasila mencakupi seluruh perbedaan yang terdapat pada bangsa Indonesia, bukan yang
terdapat pada bangsa lain dan menyatukan bangsa Indonesia agar dapat hidup dengan baik dan
mencapai tujuan pembangunan nasional.
Causa Pancasila atau yang biasa disebut dengan asal mula dari Pancasila terbagi menjadi beberapa
causa. Causa materialis atau asal mula bahan, causa normalis atau asal mula bentuk, causa efisien
atau asal mula karya, dan causa finalis atau asal mula tujuan. Sebenarnya keempat-empat asal mula
memiliki kedudukan yang samasama penting, dalam arti tidak dapat diabaikan

Dengan prinsip ini nantinya pelaksanaan Pancasila akan lebih mudah diterima dan juga mudah untuk
dilaksanakan. Hal ini juga bisa menjadi salah satu upaya untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Dengan keberadaan Pancasila menjadikannya wadah untuk menjaga kesatuan
dan persatuan tetap terjaga.

Menurut Notonagoro (1975:32) mengatakan bahwasannya causa materialis Pancasila berasal dari
adat istiadat, kebudayaan dan juga agama yang ada di Indonesia. Tidak perlu diragukan lagi, ternyata
dasar negara Indonesia digali dari nilai yang ada dalam masyarakat dan juga tidak perlu diragukan
lagi ternyata Pancasila merupakan budaya dan pembudayaan yang perlu dipahami oleh bangsa
Indonesia.

Adat istiadat merupakan urusan kelompok dan juga urusan masyarakat, diambilnya adat istiadat
sebagai unsur Pancasila merupakan suatu hal yang tepat, karena para pemimpin yang merumuskan
sila-sila pancasila menginginkan negara yang berasalkan dari Pancasila negara yang
berkekeluargaan. namun perlu diingat adat-istiadat yang dimaksud disini berhubungan dengan
masalah bidang sosial, ekonomi, politik dan ketatanegaraan. Sebab, tak semua bentuk adat-istiadat
tersebut ditransformasikan ke dalam sila-sila Pancasila.

Sejak dulu bangsa Indonesia dikatakan sebagai bangsa yang beragama, bangsa yang mengakui
keberadaan Tuhan Yang Maha Esa. Pada pidato lahirnya Pancasila Ir. Soekarno mengusulkan
prinsip Ketuhanan, prinsip Ketuhanan bukan saja bangsa Indonesia yang ber-Tuhan, namun individu
masing-masing juga ber-Tuhan sesuai dengan keyakinannya.
Terkait pada sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa: bangsa Indonesia tak pernah hilangnya rasa
kepercayaan kepada Tuhan, bisa dilihat pada tempat ibadah, kitab suci dari berbagai kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, perbuatannya (upacara keagamaan, peringatan hari besar agama,
pendidikan agama), tulisan karangan sejarah/ dongeng yang mengandung nilai-nilai agama. Ini
artinya sila pertama sudah terkait dengan causa materialis Pancasila dalam hal keagamaan.

Terkait pada sila kedua, Kemanusiaan yang adil dan beradab: bangsa Indonesia dikenal sebagai
bangsa yang ramah, sopan santun, lemah-lembut dengan sesama manusia sejak dari dulu. Bisa
dilihat dari peninggalan bangunan,tulisan, dan semboyan yang ada. Ini artinya sila kedua sudah
terkait dengan causa materialis Pancasila dalam hal kebudayaan.

Terkait pada sila ketiga, Persatuan Indonesia: bangsa Indonesia mempunyai ciri-ciri rukun, bersatu,
peduli dengan sesama dan mempunyai sifat kekeluargaan. Bisa dilihat dari perbuatan-perbuatannya.
Ini artinya sila ketiga sudah terkait dengan causa materialis Pancasila dalam hal adat istiadat.

Terkait pada sila keempat, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat Kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan: unsur-unsur demokrasi sudah ada dalam bangsa Indonesia sejak dulu,
ini bisa dilihat dari perbuatan-perbuatannya. Ini artinya sila keempat sudah terkait dengan causa
materialis Pancasila dalam hal adat istiadat dan kebudayaan.

Terkait pada sila kelima, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia: bangsa Indonesia dalam
melaksanakan tugasnya terkenal dengan sifat sosial dan berperilaku adil kepada sesama, begitu juga
dalam hal keagamaan, hal ini dapat dilihat dari perbuatan-perbuatannya. Ini artinya sila keempat
sudah terkait dengan causa materialis Pancasila dalam hal adat istiadat, kebudayaan dan juga
keagamaan.

Pancasila sebagai dasar filsafat Negara, maka kita mendapatkan asal mula-asal mula atau sebab-
sebab karena asal mula langsung dan asal mula tidak langsung. Pembagian asal mula menjadi
langsung dan tidak langsung didasarkan atas hubungannya dengan proses menjadinya Pancasila
sebagai dasar filsafat negara. Asal mula langsung meliputi pembahasan-pembahasan menjelang dan
sesudah proklamasi kemerdekaan yang menunjukkan aspek langsung menjadinya Pancasila sebagai
dasar negara. Asal mula tidak langsung lebih menunjuk pada aspek bahan dalam dimensi historis
masa lampau khususnya yakni sebelum kemerdekaan, tidak dihubungkan dengan kegiatan secara
langsung dengan proses pembahasannya di sekitar proklamasi Diharapkan dari pengetahuan kita
tentang asal mula Pancasila ini, menjadikan individu lebih mendalami lagi sila-sila Pancasila dan
tidak enggan untuk menjalankannya didalam kehidupan sehari-harinya.
Berikut soal no 3 :
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mempunyai makna bahwa segala aktivitas dalam
kehidupan sehari-hari harus berdasarkan Pancasila. Nilai-nilai yang terdapat di dalam Pancasila
dijadikan teladan dan acuan agar hidup bisa lebih tertat dan teratur baik dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Dari uraian di atas lakukanlah analisis terkait dengan internalisasi nilai-nilai dari sila-sila Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari!

Berikut jawaban no 3:

Internalisasi adalah proses pemasukan nilai pada seseorang yang akan membentuk pola
pikirnya dalam melihat makna realitas pengalaman. Nilai nilai tersebut bisa jadi dari berbagai
aspek baik agama, budaya, norma sosial dll. Internalisasi nilai-nilai Pancasila bisa kita artikan
sebagai usaha bersama komponen bangsa Indonesia untuk
menyadarkan, membentuk pola pikir dan perilaku sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila sebagai konsensus sekaligus sebagai identitas nasional. Menyadarkan
masyarakat bahwa hidup di Indonesia harus mempunyai kesiapan lahir dan batin, mental dan
spiritual untuk menghargai dan menerima perbedaan, menghormati dan menerima keragaman
suku, agama, ras, dan golongan yang masing-masing memiliki kepentingan yang berbeda, tetapi
dalam satu wadah yaitu Indonesia.

Tujuan membentuk jiwa Pancasila pada pelajar pada hakikatnya adalah bagaimana dapat
menanamkan nilai-nilai Pancasila tersebut agar dapat dipahami, dimengerti dan direalisasikan
dalam kehidupan sehari-hari. Karena dengan berlandaskan pada hal-hal tersebut maka pelajar
tersebut telah dapat mengaplikasikan dan menginternalisasi nilai-nilai sakral yang terdapat di dalam
Pancasila itu sendiri. Menanamkan nilai-nilai Pancasila pada pelajar, dalam prakteknya memang
tidaklah mudah oleh karena itu sebelum mereka diperkenalkan Pancasila hal yang utama yang harus
pelajar tersebut ketahui adalah penjabaran nilai-nilai Pancasila. Langkah selanjutnya dalam
membentuk jiwa Pancasila pada pelajar yaitu dengan memperkenalkan sejarah Pancasila itu
sendiri, sehingga pelajar ini akan tahu seperti apa itu Pancasila dan perkembangannya saat
pertama kali digali oleh pendiri Indonesia. Selanjutnya adalah memberi pemahaman bahwa
Pancasila adalah ideologi negara yang sila-silanya sesuai dengan ajaran agama yang diakui di
Indonesia, khususnya agama Islam. urgensi kenapa Pancasila dijadikan sebagai dasar negara. Hal
tersebut untuk membentengi pelajar agar tidak terpengaruh paham atau aliran anti Pancasila.
Dan yang paling penting adalah sebuah pendekatan pskologis dan keteladanan dari seorang
pendidik dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila pada pelajar.

Internalisasi nilai-nilai dari sila Pancasila dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya
dengan cara sebagai berikut:

1. Internalisasi nilai-nilai dari Sila Pertama (Ketuhanan)

Simbol dalam sila pertama adalah bintang emas, sila pertama berbunyi "Ketuhanan Yang Maha
Esa". Sila pertama sangat mengedepankan aspek ketuhanan dalam segi kehidupan. Nilai ketuhanan
pada sila pertama terbagi lagi atas dua nilai, yakni nilai kepercayaan dan nilai ketakwaan.

Nilai kepercayaan berbentuk keyakinan dan pengakuan terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa.
Pada konteks kewarganegaraan, keyakinan itu berwujud dengan adanya enam agama yang
diresmikan dan diakui oleh Pemerintah, yakni Islam, Kristen Katolik, Kristen Protestan, Hindu,
Buddha dan Konghucu.

Pengamalan yang mungkin bisa kita lakukan dalam internalisasi nilai-nilai sila pertama dalam
kehidupan sehari-hari diantaranya:

 Membiasakan diri dan keluarga untuk rajin melaksanakan kewajiban ibadah dengan
kepercayaan masing-masing
 Membiasakan diri untuk selalu berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan aktivitas.
 Menghormati orang tua, menaati perintahnya dan mendengarkan nasihatnya.
 Menjaga toleransi dan saling hormat-menghormati antar umat beragama agar tercapai
kenyamanan dan kedamaian bersama.

2. Internalisasi nilai-nilai dari Sila Kedua (Kemanusiaan)


Simbol dalam sila kedua adalah rantai emas, sila kedua berbunyi "Kemanusiaan Yang Adil dan
Beradab". Nilai ini mengandung arti bahwa kemanusiaan harus diutamakan dalam aktivitas
keseharian warga negara Indonesia. Sila kedua ini juga mewakilkan kehendak bangsa Indonesia
untuk berada dalam posisi yang setara dengan bangsa lainnya.

Nilai kemanusiaan menjamin warga negara untuk memperlakukan sesama manusia dengan adil
tanpa memandang dan membedakan ras, suku, golongan dan agama.

Pengamalan yang bisa kita lakukan dalam internalisasi nilai-nilai sila kedua dalam kehidupan sehari-
hari diantaranya:

 Menghormati tetangga tanpa harus membedakan ras, suku, golongan dan agama.
 Menjaga kerukunan dan menolong tetangga apabila membutuhkan bantuan.
 Tak melakukan diskriminasi pada siapapun.
 Mengambil keputusan untuk kepentingan masyarakat dengan melakukan musyawarah.

3. Internalisasi nilai-nilai dari Sila Ketiga (Persatuan)

Simbol dalam sila ketiga adalah pohon beringin, sila ketiga berbunyi "Persatuan Indonesia" yang
mengandung nilai persatuan. Artinya ialah seluruh warga negara harus bersatu dengan tak melihat
perbedaan suku, bahasa, agama, dan latar belakang budaya. Persatuan dalam warga negara menjadi
kekuatan dasar dalam mempertahankan dan pertahanan Indonesia, baik dari dalam negeri maupun
luar negeri.

Pengamalan yang kita bisa lakukan dalam internalisasi nilai-nilai sila ketiga dalam kehidupan sehari-
hari diantaranya:
 Menanamkan rasa cinta tanah air untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
 Menumbuhkan sikap saling menghormati, menyayangi, dan menghargai sesama anggota
keluarga.
 Berusaha untuk menghasilkan prestasi yang dapat membanggakan bangsa Indonesia, baik di
tingkat nasional maupun internasional.
 Tidak memaksakan keinginan kita kepada orang lain.

4. Internalisasi nilai-nilai dari Sila Keempat (Kerakyatan)

Simbol dalam sila keempat adalah kepala banteng, sila keempat berbunyi "Kerakyatan Yang
Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan". Nilai ini memiliki arti
bahwa kekuasaan tertinggi berada ditangan rakyat, kepala banteng menjadi perumpaan warga negara
dalam mengambil keputusan harus dengan tegas.

Pengamalan yang bisa kita lakukan dalam internalisasi nilai-nilai sila keempat dalam kehidupan
sehari-hari diantaranya:

 Menghargai dan melaksanakan keputusan.


 Orang tua mau mendengarkan dan menerima saran dari anaknya.
 Menghormati hasil musyawarah sekalipun bertentangan dengan pendapat kita dan
melaksanakannya dengan sepenuh hati.
 Tidak melakukan paksaan pada orang lain agar menyetujui apa yang kita katakan atau
lakukan. Begitu pula sebaliknya, tidak ada yang dapat memaksakan kehendaknya pada kita.

5. Internalisasi nilai-nilai dari Sila Kelima (Keadilan)


Simbol dalam sila kelima adalah padi dan kapas, sila keempat berbunyi "Keadilan Sosial Bagi
Seluruh Rakyat Indonesia". Nilai ini memiliki arti bahwa setiap warga negara mempunyai hak yang
sama untuk memperoleh kesejahteraan. Dengan adanya sila ini diharapkan dapat mewujudkan
keadilan bagi seluruh warga negara Indonesia.

Pengamalan yang bisa kita lakukan dalam internalisasi nilai-nilai sila kelima dalam kehidupan
sehari-hari diantaranya:

 Meningkatkan kesadaran sosial dengan mengadakan kegiatan yang membantu sesama,


seperti bakti sosial, donor darah, dll
 Menjalankan kewajiban dan mendapatkan hak sesuai peranan masing-masing anggota
keluarga.
 Melaksanakan kewajiban dan mendapatkan hak sebagai warga masyarakat.
 Berani memperjuangkan keadilan baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain dan
membantu orang lain untuk memperjuangkan keadilan.
 Saling membantu dan berbagi antar sesama.

Berikut soal no 4 :
Pancasila lahir pada tanggal 1 Juni 1945 dan disahkan sebagai dasar negara pada tanggal 18 Agustus
1945. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mempunyai fungsi utama sebagai dasar negara
Indonesia. Kedudukan Pancasila adalah yang paling tinggi karena sebagai sumber dari segala
sumber hukum yang ada di Indonesia.

Dari uraian di atas lakukanlah silahkan lakukan analisis kedudukan Pancasila sebagai kepribadian
bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari!

Berikut jawaban no 4 :

Pancasila sebagai kepribadian bangsa termasuk ke dalam hakikat fungsi yang harus diketahui warga
negara Indonesia. Memahami fungsi pancasila sama halnya dengan memahami kedudukan bangsa
itu sendiri.Oleh karenanya, setiap warga negara harus memahami fungsi Pancasila sebagai
kepribadian bangsa ini. Sebab, ketidaktahuan akan fungsi tersebut bisa membawa dampak negatif di
kemudian hari.

Secara harfiah, kepribadian bangsa terdiri dari dua kata, yaitu kepribadian dan bangsa. Kepribadian
adalah orientasi sifat yang berbeda dalam diri seseorang ketika menghadapi kondisi tertentu.
Sedangkan bangsa adalah kumpulan masyarakat yang memiliki keterikatan dan saling berhubungan
untuk mencapai tujuan bersama. Mulai amalkan tiap butir pancasila dari hal-hal kecil terlebih
dahulu. Kemudian hal kecil tersebut akan menjadi besar seiring dengan berjalannya waktu.

Berikut contoh-contoh dari kedudukan Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia dalam
kehidupan sehari-hari :

a) Pada Sila Pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa

Contohnya dengan melaksanakan ibadah dengan rajin dan menghormati para pemeluk agama
lain,bekerjasama antar umat beragama agar terciptanya kedamaian, kerukunan, dan kenyamanan
antarumat beragama, dan tak memaksakan kepada orang lain harus suatu agama atau kepercayaan.

b) Pada Sila Kedua, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab


Contohnya dengan saling menghormati juga mau bekerjasama dengan orang lain, harus berani
membela keadilan dan kebenaran, memegang teguh nilai-nilai kemanusiaan, mengakui persamaan
derajat, hak dan kewajiban, mempunyai sikap tenggang rasa terhadap orang lain, tak berperilaku
sesuka hati kepada orang lain,

c) Pada Sila Ketiga, Persatuan Indonesia

Contohnya dengan mempunyai rasa bangga menjadi bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia,
mempunyai rasa cinta tanah air, rela berkorban guna kepentingan bangsa, memajukan pergaulan
demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika, menempatkan persatuan,
kesatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau
golongan.

d) Pada Sila Keempat, Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan Perwakilan

Contohnya dengan melakukan musyawarah dalam mengambil keputusan guna kepentingan bersama,
menerima dan melaksanakan keputusan musyawarah dan berani bertanggung jawab atas keputusan
musyawarah yang didapat secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, mengutamakan kepentingan
umum daripada kepentingan sendiri,.

e) Pada Sila Kelima, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Contohnya dengan menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban, adil dan menghormati hak-hak
orang lain, serta mempunyai sifat gemar membantu dan saling menolong dengan masyarakat sekitar,
menjauhi sifat boros dan bergaya hidup mewah, Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.

Sumber referensi :

Lasiyo, dkk. (2021). Pendidikan Kewarganegaraan. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.


https://www.bola.com/ragam/read/4371037/penerapan-pancasila-dalam-kehidupan-sehari-hari-yang-
perlu-ditiru
https://www.gramedia.com/literasi/pengamalan-nilai-nilai-pancasila/
https://guruppkn.com/prinsip-prinsip-filsafat-pancasila
https://dosensosiologi.com/contoh-identitas-nasional

Anda mungkin juga menyukai