ASMAK GENDAM RATU JIN
ASMAK GENDAM RATU JIN
Beliau telah lama melakukan tirakat untuk meminta kepada Allah SWT agar diberikan ilmu
pengasihan yang bermanfaat untuk membuka aura tubuh dan memudahkan jodoh. Dan setelah
sekian lama bertirakat maka datanglah Ratu Jin Islam yang mengijazahkan ilmu tersebut dan beliau
diperkenankan untuk mengijazahkan kembali kepada orang yang tepat dan membutuhkan ilmu tsb.
Energi dari ilmu spiritual ini bersifat lembut, dimana energy yang bersifat lembut identik dengan
ilmu mahabbah/pengasihan, kerizkian, keberkahan, kemudahan, kerahayuan dsb. Oleh karena itu
sangat cocok dengan segala jenis karakter manusia. Apabila diamalkan oleh seorang pengamal yang
mudah marah atau emosian, maka energy spiritualnya akan menjalari jiwa sehingga jiwa pengamal
menjadi lebih mudah sabar. Karena energinya bersifat lembut, maka ilmu spiritual ini sangat sesuai
untuk terapi bagi penderita insomnia, depresi, temperamental, kurangnya percaya diri dan lain lain.
Aura dari energi spiritual keilmuan ini berwana hijau dan kuning cerah yang berpendar di sekujur
tubuh.
Agar energy spiritual ini dapat memberikan berkah bagi kehidupan kita, tentunya ada proses yang
harus dilalui. Karena kehidupan di dunia ini secara hukum alam tidak mengenal adanya suatu hasil
yang bersifat instan, artinya tetap harus melalui proses yang penuh disiplin, hingga energy spiritual
dari keilmuan ini akan “mewarnai” kehidupan kita. Berikut proses yang harus dilalui oleh pengamal
ilmu spiritual ini :
• Percaya dan mengamalkan ajaran agama dengan baik dan benar,
• Menjaga hati, fikiran dan aktifitas keseharian berada pada jalur yang positif. Artinya energy
keilmuan ini cenderung melambat daya kerjanya apabila pengamal memiliki kecenderungan
untuk berbuat negative, contohnya : kecanduan alcohol, maniak sex, korupsi, pelakor dan
tindakan negative lainnya yang bertentangan dengan norma masyarakat, hukum agama dan
negara.
• Selalu mengamalkan atau membaca doanya secara rutin di setiap selesai ibadah (sholat
maktubah) dan sholat hajat.
• Selalu membaca doa keilmuannya di setiap mengawali aktifitas positif seperti belajar, bekerja,
bersedekah, mengunjungi saudara dan aktivitas positif lainnya.
4. Sighot/Lafadz Ijazah
“Saya ijazahkan Ilmu Spiritual Asmak Kembang Kantil beserta sanad, sir dan anwarnya yang saya
terima dari kyai saya, dengan sanad yang baik dan mubarrokah, kepada pemilik sah dari
lembar/kitab ini, dengan ijazah yang sah dan sempurna dengan level pengamal, semoga memberikan
keberkahan kepada pengamal ijazah ini baik di dunia dan di akhirat. Dan saya mewasiatkan
pengamal ijazah ini untuk selalu mengamalkan ilmunya di jalan yang diridhoi oleh Allah SWT dan
RosulNya”
Ijazah dan transfer energy bisa dilakukan secara langsung maupun jarak jauh, dengan media yang
halal.
Baacaan Tawassul :
• Nawaitu li tholabi ridho illaahi ta’ala wa bi syafa’ati Rosulillaahi Muhammad SAW, wa bi karomati
sulthonil auliya Syeikh Sayyid Abdul Qodir Al Jailani wa Syeikh Ahmad bin Ali Al Badawi wa
Syeikh Muhammad Nadzim ‘Adil Al Qubrusi Al Haqqoni An Naqsyabandy wa Syeikh Sayyid
Muhammad Zaini bin Abdul Ghoni Al Banjari, Al Fatihah …. (membaca Al Fatihah 1x)
• Ilaa hadlroti Nabiyyil Mushtofa Sayyidina wa Maulanaa Muhammad SAW, Bisirril Fatihah
(membaca Al Fatihah 1x)
Lalu membaca bacaan asmaknya sebanyak 41x/ 121x (jumlah bacaan paling afdhol). Bacalah
asmaknya dengan suara yang lirih dan khusyuk, sehingga pengamal akan merasakan rambatan
energinya. Insya Allah.
Rangkaian pengamalan ini dilakukan setelah sholat isya atau sholat hajat. Dan dilakukan secara rutin
agar energy spiritualnya membias dan mewarnai kehidupan kita.
Untuk pengamalan dalam kondisi terdesak, maka cukup baca kalimat kunci (KK) dan asmaknya
sejumlah 3x tahan nafas.
Penerima Ijazah :
• Membaca Bacaan Pembuka
• Dengarkan asmak nya dari pengijazah. Pengijazah akan membaca asmaknya sebanyak 3x
• Bacakan ulang asmaknya sebanyak 3x
• Tiupkan pada media penurunan keilmuan dan kemudian makan / minumlah media tsb.
• Membaca asmaknya sebanyak 21x ke arah 4 penjuru mata angin
• Lalu ucapkan alhamdulillaahi robbil ‘aalamin.
8. Penutup
Sebagai ilmu spiritual, maka hendaknya pengamal menjadikan ilmu ini washilah/jalan untuk menjadi
pribadi yang “tercerahkan” dengan semakin mendekatkan diri pada Allah SWT. Karena hakikatnya
ilmu atau pengetahuan adalah berfungsi sebagai cahaya pencerahan agar kita lebih mudah dalam
menjalani hidup.
Dan suatu ilmu spiritual akan memberikan berkah bagi kehidupan apabila kita selalu menjaga hati,
fikiran dan perbuatan untuk selalu baik (stay positive).