Anda di halaman 1dari 31

Sanitasi

Gelanggang
Olahraga
Kelompok 7
Anggota Kelompok

1. Alwan Asror (P21345122010)


2. Amalia Dahlia (P21245122012)
3. Emilia Fitri Rosanthi (P21345122034)
Latar Belakang
Pengertian gelanggang menurut Kamus Bahasa
Indonesia (Balai Pustaka, 1995) yaitu
merupakan sebuah ruang atau lapangan yang
digunakan sebagai tempat menyabung ayam,
bertinju, berpacu (kuda), olahraga dan
sebagainya. Gelanggang juga dapat disebut
sebagai arena atau lingkaran. pada umumnya
gelanggang digunakan sebagai wadah untuk
berlatih, pertandingan dan juga acara lainya
seperti seminar bahkan pameran. Olahraga
(sport) berasal dari bahasa perancis
'desporter' yang berarti menghilangkan lelah
Konsep dan Klasifikasi (Penggolongan)
Sanitasi Gelanggang Olahraga

Gedung Olahraga umumnya disebut dengan ”Gelanggang”,


merupakan sebuah wadah atau tempat yang dikhususkan
untuk mewadahi sebuah kegiatan olahraga, biasanya istilah
gelanggang dipakai untuk sebuah tempat untuk cabang
olahraga. Seperti :Gelanggang Renang, Gelanggang Futsal
dapat juga sebagai tempat berkumpulnya sebuah kegiatan.
Klasifikasi (Penggolongan) Sanitasi
Gelanggang Olahraga
Berdasarkan Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia
Nomor 8 Tahun 2018, gelanggang olahraga Diklasifikasikan menjadi 3 kelas,
yaitu;
Kelas A; Digunakan untuk kegiatan olahraga tingkat nasional dan
internasional
Kelas B: Digunakan untuk kegiatan olahraga tingkat regional dan lokal
Kelas C: Digunakan untuk kegiatan olahraga Masyarakat

Contoh Gelanggang Olahraga di Indonesia, antara lain; Gelora Bung karno


(GBK) Di Jakarta, GOR Sapta Taruna di Semaran, GOR Tri Dharma di Bandung,
GOR Panompuh di Banjarmasin, dan lain sebagainya
Standar dan Baku Mutu
Sanitasi Gelanggang Olahraga
1. Sirkulasi
Sistem sirkulasi harus saling mendukung antara sirkulasi di dalam
bangunan dengan sirkulasi di luar bangunan.
Sistem sirkulasi harus mengutamakan aksesibilitas pejalan
kaki dan diffable.
Sistem sirkulasi harus memperhatikan lebar dan tinggi
ruangan agar dalam keadaan darurat mudah dicapai oleh
kendaraan pemadam kebakaran, kendaraan untuk evakuasi,
dan kendaraan pelayanan kedaruratan lainnya.
Standar dan Baku Mutu
Sanitasi Gelanggang Olahraga
2. Toilet
Toilet dan penonton untuk gedung olahraga tipe A, B, C harus disediakan
dengan perbandingan Pria dan wanita 2:1 yang penempatan nya
dipisahkan mininum dilengkapi dengan:

➢ Toilet Penonton (Umum)


a. 1 [satu] WC untuk 200 penonton pria dan 1 [satu] WC untuk 100
penonton wanita;
b. bak cuci tangan yang dilengkapi cermin mlnlmum I (satu) untuk 200
penonton pria dan 1 (satu untuk 100 penonton wanita; dan
c. Jumlah peturasan urinoir yang dibutuhkan minimum I (satu untuk 100
penonton pria)
Standar dan Baku Mutu Sanitasi
Gelanggang Olahraga
3. Lantai Arena Lantai arena harus memenuhi Permukaan lantai harus rata dan rapat
ketentuan sebagai berikut: (tidak ada celah sambungan atau
Konstruksi lantai arena harus stabil, kuat regangan);
dan kaku, serta tidak mengalami Permukaan lantai harus tidak licin;
perubahan bentuk atau melendut; Permukaan lantai harus mudah
Konstruksi lantai arena harus mampu dibersihkan, tidak mudah aus dan tidak
menerima beban kejut dan beban boleh luntur;
minimum 400 kg/m²; Lantai arena permainan harus dapat
Permukaan lantai harus terbuat dari bahan memberikan pantulan bola yang
yang bersifat elastis (dengan cepat merata.
kembali kebentuk semula); Apabila lantai menggunakan konstruksi
Apabila lantai menggunakan konstruksi "panggung" atau sistem lantai ganda
yang kaku maka permukaan lantai harus (rised floor) maka harus ada peredaran
ditutup atau dilapisi dengan lapisan udara (ventilasi udara) yang baik pada
penutup yang elastis; rongga antara lantai arena dengan
lantai dasar agar jangan sampai
lembab.
Standar dan Baku Mutu
Sanitasi Gelanggang Olahraga
4. Dinding Arena
Dinding arena olahraga dapat berupa dinding pengisi dan/atau dinding
pemikul beban, serta harus memenuhi ketentuan sebagai berikut.
Konstruksi dinding harus kuat menahan benturan dari pemain ataupun
bola; Permukaan dinding arena harus rata, tidak boleh ada tonjolan-
tonjolan, dan tidak boleh kasar,
Bukaan-bukaan pada dinding kecuali pintu harus minimum 2 meter di
atas lantai;
Sampai pada ketinggian dinding 2,0 m, tidak boleh ada perubahan
bidang, tonjolan atau bukaan yang tetap;
Harus dihindari adanya elemen-elemen atau garis-garis yang tidak
vertikal atau tidak horisontal, agar tidak menyesatkan jarak, lintasan
dan kecepatan bola bagi para atlet;
Warna harus merata serta kontras dengan bola dan shuttle cock untuk
bulutangkis.
Standar dan Baku Mutu
Sanitasi Gelanggang Olahraga
5. Fasilitas Pemain
A. Ruang Ganti Pemain (Atlet)
GOR tipe A dan B harus dilengkapi dengan ruang ganti pemain (atlet)
masingmasing minimum 2 (dua) unit, dapat langsung menuju
lapangan, dan harus dilengkapi dengan fasilitas sebagai berikut: toilet
minimum 2 (dua) buah bak cuci tangan (wastafel) dan cermin, 4 buah
peturasan dan 4 (empat) buah closet; ruang bilas minimum 4 (empat)
buah shower dengan air panas;

GOR tipe C harus dilengkapi dengan ruang ganti pemain (atlet)


minimum 2 (dua) unit, harus dapat langsung menuju lapangan, dan
masing-masing harus dilengkapi dengan fasilitas sebagai berikut:
toilet lengkap dengan minimum 2 (dua) buah wastafel dan cermin, 2
(dua) buah peturasan (urinoir) dan 2 (dua) buah closet, ruang bilas
lengkap dengan minimum 2 (dua) buah shower dengan air panas;
Standar dan Baku Mutu
Sanitasi Gelanggang Olahraga
B. Ruang Ganti Pelatih dan Wasit
Gedung olahraga tipe A dan B harus dilengkapi dengan ruang ganti
pelatih dan wasit masing-masing minimum 2 (dua) unit untuk pelatih
dan 1 (satu) unit untuk wasit, harus dapat langsung menuju lapangan.
Setiap unit ruang ganti minimum harus dilengkapi dengan fasilitas
sebagai berikut: a) 1 (satu buah bak cuci tangan (wastafel); b) 1 (satu)
buah closet; c) 1 (satu) buah ruang bilas (shower); d) 1 (satu) buah
ruang simpan yang dilengkapi 3 (tiga) buah kotak simpan (locker); dan
e) 3 (tiga) tempat duduk.

Gedung olahraga tipe C diperkenankan tanpa ruang ganti khusus


untuk pelatih dan wasit.
Standar dan Baku Mutu
Sanitasi Gelanggang Olahraga

c. Ruang Massage dan Fisioterapi


Gedung olahraga tipe A dan B harus dilengkapi dengan
ruang massage dan fisioterapi masing-masing dengan luas
minimum 12 m², dilengkapi dengan: 12 a) 2 (dua) buah meja
massage dan fisioterapi; b) 1 (satu) buah bak cuci tangan
(washtafel); dan c) 1 (satu) buah closet.
Gedung olahraga tipe C diperbolehkan tanpa ruang
massage dan fisioterapi.
Standar dan Baku Mutu
Sanitasi Gelanggang Olahraga
D. Ruang Medis
Ruang Medis untuk gedung olahraga Tipe A dan B Gedung olahraga
tipe A dan B harus dilengkapi dengan minimum 1 (satu) unit ruang
medis dengan luas minimum 18 m², lokasinya harus berada dekat
dengan ruang ganti dengan perlengkapan; 2 (dua) tempat tidur untuk
pemeriksaan dan perawatan sementara; a) 1 (satu) bak cuci tangan
(wastafel); dan b) 1 (satu) buah closet.
Ruang Medis untuk gedung olahraga Tipe C Ruang medis untuk
gedung olahraga tipe C harus dilengkapi dengan: 1 (satu) tempat tidur
untuk pemeriksaan atau perawatan sementara; 1 (satu) bak cuci
tangan(wastafel); 1 (satu) buah closet.
Standar dan Baku Mutu
Sanitasi Gelanggang Olahraga
E. Ruang Tes Doping
Ruang tes doping gedung olahraga tipe A dan B minimum harus
dilengkapi dengan: 1 (satu) buah bak cuci tangan (washtafel); 1 (satu)
buah toilet di dalamnya terdapat 1 (satu) buah kloset, dengan luas
cukup untuk menampung seorang pengawas; Ruang tunggu dilengkapi
dengan kursi/bangku; dan Ruang pemeriksaan sampel serta tempat
simpan;

Gedung olahraga tipe C diperbolehkan tanpa ruang tes doping.


Standar dan Baku Mutu
Sanitasi Gelanggang Olahraga
F. Ruang Latihan Beban
Gedung olahraga harus dilengkapi dengan ruang latihan
beban dengan ketentuan sebagai berikut.
a) gedung olahraga tipe A luas minimum 160 m².
b) gedung olahraga tipe B luas minimum 80 m².
c) gedung olahraga tipe C diperbolehkan tanpa ruang
latihan beban.
Standar dan Baku Mutu
Sanitasi Gelanggang Olahraga

G. Ruang Rehat Pemain (Player's Lounge)


Gedung olahraga harus dilengkapi dengan ruang rehat
pemain dengan ketentuan sebagai berikut.
a) gedung olahraga tipe A dengan luas minimum 60 m²,
dilengkapi toilet;
b) gedung olahraga tipe B dengan luas minimum 40 m2,
dilengkapi toilet; dan
c) gedung olahraga tipe C dengan luas minimum 20 m2,
dilengkapi toilet
Standar dan Baku Mutu
Sanitasi Gelanggang Olahraga

H. Fasilitas Pengelola Gedung Olahraga


Kantor Pengelola Gedung olahraga tipe A dan B harus
dilengkapi dengan kantor pengelola yang dapat
menampung minimum 10 (sepuluh) orang dan maksimum
15 (lima belas) orang dengan luas minimum 5 m² untuk
tiap orang, sedangkan untuk tipe C minimum 5 (lima)
orang yang luasnya disesuaikan dengan kebutuhan
Standar dan Baku Mutu
Sanitasi Gelanggang Olahraga
I. Fasilitas Keselamatan dan Keamanan
Ketentuan Pintu Pintu gedung olahraga harus memenuhi ketentuan
sebagai berikut:
a) lebar bukaan pintu minimum 120 cm; khusus untuk tribun lebar
bukaan minimum 200 cm;
b) Jumlah dan lebar pintu harus memenuhi persyaratan sebagai jalan
ke luar pada saat terjadi keadaan darurat di dalam gedung
(emergency exit) sehingga gedung dapat dikosongkan dari
pengunjung gedung olahraga maksimum dalam waktu o menit;
c) lebar bukaan pintu minimum 60 cm dan harus dapat dilalui oleh 40
orang/menit;
d) jarak antara satu pintu dengan pintu lainnya maksimum 25 m; jarak
antara pintu dengan setiap tempat duduk maksimum 18 m;
e) pintu harus membuka ke luar, tidak boleh menggunakan pintu geser,
Standar dan Baku Mutu Sanitasi
Gelanggang Olahraga
J. Ketentuan Tangga Tangga harus memenuhi ketentuan berikut:
a) jumlah anak tangga minimum 3 buah, maksimum 16 buah; bila anak
tangga lebih besar dari 16 maka harus diberi bordes;
b) lebar tangga minimum 1,20 m, bila lebar tangga lebih besar dari 1,80 m,
harus diberi pagar pemisah pada tengah bentang:

K. Ketentuan Ramp
Gedung olahraga harus memiliki Ramp sebagai jalur sirkulasi dengan
kemiringan tertentu sebagai alternatif bagi orang yang tidak dapat
menggunakan tangga.
Ramp harus memenuhi ketentuan sebagai berikut: a) Ramp harus
dilengkapi dengan pegangan rambatan (handrail) dengan ketinggian
yang sesuai dan dijamin kekuatannya; dan b) Ramp harus mendapat
pencahayaan yang memadai baik pada siang hari maupun malam hari.
Identifikasi Masalah Sanitasi Gelanggang
Olahraga
Berikut adalah beberapa masalah sanitasi yang umum ditemukan di gelanggang
olahraga:

Kebersihan Toilet :
Toilet kotor dan bau
fasilitas toilet yang tidak memadai, seperti tidak ada sabun, tisu, air mengalir
toilet rusak atau tidak berfungsi

Kebersihan Ruang ganti :


Lantai ruang ganti kotor
dinding kotor dan berjamur
loker rusak

Kebersihan Area mandi :


Lantai area mandi kotor/licin
pancuran rusak
Identifikasi Masalah Sanitasi Gelanggang
Olahraga
Kebersihan Area Lapangan
Kebersihan Area parkir :
Lapangan kotor/berdebu
Lantai area parkir kotor/berdebu
sampah berserakan
sampah berserakan di area parkir
peralatan olahraga kotor
saluran air tersumbat
Kebersihan Area umum :
Pengelolaan Limbah :
lantai kotor dan lengket
dinding area umur kotor dan Limbah cair tidak di olah dengan benar
berjamur limbah padat tidak di buang dengan benar
tempat sampah penuh
Kurang nya edukasi tentang sanitasi :
Kebersihan Kantin : Pengguna Gelanggang olahraga tidak
lantai kantin kotor dan lengket mengetahui penting nya sanitasi
meja dan kursi kantin kotor Pengguna gelangga tidak membuang
peralatan makan kotor sampah pada tempat
Identifikasi Masalah Sanitasi Gelanggang
Olahraga
Dampak Masalah Sanitasi :
Kesehatan pengguna gelanggang olahraga dapat terganggu, seperti diare,
muntah, dan penyakit kulit
Keselamatan pengguna gelanggang olahraga dapat terancam, seperti
tergelincir dan jatuh
Citra gelanggang olahraga dapat buruk
Pengguna gelanggang olahraga tidak nyaman

Solusi :
Meningkatkan kebersihan toilet, ruang ganti, area mandi, area lapangan,
area umum, kantin, dan area parkir
Mengelola limbah dengan benar
Memberikan edukasi tentang sanitasi kepada pengguna gelanggang
olahraga
Identifikasi Masalah Sanitasi Gelanggang
Olahraga

Pencegahan:
Membuat SOP sanitasi yang jelas dan terukur
Membentuk tim sanitasi yang bertanggung jawab untuk menjaga
kebersihan gelanggang olahraga
Melakukan inspeksi sanitasi secara berkala
Melibatkan pengguna gelanggang olahraga dalam menjaga
kebersihan
Pemeriksaan Kualitas Sanitasi
Gelanggang Olahraga
Berikut adalah beberapa langkah untuk melakukan pemeriksaan kualitas sanitasi
gelanggang olahraga:

Persiapan
Buatlah daftar periksa sanitasi yang mencakup semua area gelanggang olahraga,
seperti toilet, ruang ganti, area mandi, area lapangan, area umum, kantin, dan
area parkir.
Siapkan peralatan yang diperlukan untuk pemeriksaan, seperti termometer, alat
pengukur pH air, dan alat swab.
Bentuk tim yang terdiri dari petugas sanitasi, petugas keamanan, dan perwakilan
pengguna gelanggang olahraga.
Pelaksanaan:
Lakukan pemeriksaan visual untuk melihat apakah ada kotoran, debu,
jamur, atau kerusakan pada fasilitas gelanggang olahraga.
Ukur suhu air di area mandi dan pastikan sesuai dengan standar
kesehatan.
Lakukan pengujian pH air di toilet, ruang ganti, dan area mandi untuk
memastikan aman digunakan.
Ambil sampel swab dari permukaan di berbagai area gelanggang
olahraga dan
lakukan pengujian mikrobiologi untuk mendeteksi bakteri dan virus.
Lakukan wawancara dengan pengguna gelanggang olahraga untuk
mendapatkan
masukan tentang sanitasi.
Analisis dan Tindak Lanjut:
Analisis hasil pemeriksaan dan identifikasi masalah sanitasi yang ditemukan.
Buatlah laporan yang berisi hasil pemeriksaan, analisis, dan rekomendasi untuk
perbaikan.
Sampaikan laporan kepada pihak manajemen gelanggang olahraga dan lakukan
tindak lanjut untuk mengatasi masalah sanitasi yang ditemukan.

Tips Tambahan:
Libatkan pengguna gelanggang olahraga dalam proses pemeriksaan sanitasi.
Lakukan pemeriksaan sanitasi secara berkala, minimal setiap bulan.
Gunakan teknologi untuk membantu pemeriksaan sanitasi, seperti aplikasi
smartphone atau drone.
Selalu ikuti perkembangan terbaru tentang sanitasi dan terapkan pada gelanggang
olahraga.
Dengan melakukan pemeriksaan kualitas sanitasi gelanggang olahraga secara
berkala dan sistematis, kesehatan dan keselamatan para pengguna dapat terjaga,
citra tempat tersebut dapat terjaga, dan pengguna dapat merasa nyaman.
Intervensi dan Pemecahan Masalah
Sanitasi Gelanggang Olahraga
Pembersihan Rutin: Jadwal rutin untuk membersihkan dan merawat area umum
seperti toilet, wastafel, dan lantai untuk mencegah penumpukan kotoran dan
bakteri.
Pengelolaan Limbah: Memiliki sistem pengelolaan limbah yang efisien untuk
mengurangi potensi pencemaran lingkungan dan penyebaran penyakit.
Penyediaan Fasilitas: Menyediakan fasilitas sanitasi yang memadai seperti toilet
yang bersih dan tersedia air mengalir, sabun, dan tisu toilet.
Pemeliharaan Infrastruktur: Memastikan bahwa sistem sanitasi seperti pipa air
dan saluran pembuangan berfungsi dengan baik untuk mencegah kebocoran dan
masalah lainnya.
Edukasi: Mengedukasi pengguna gelanggang olahraga tentang pentingnya praktik
sanitasi yang baik, termasuk mencuci tangan dengan sabun setelah menggunakan
toilet atau sebelum makan.
Monitoring dan Evaluasi: Melakukan pemantauan dan evaluasi secara teratur
untuk memastikan bahwa standar sanitasi dipertahankan dan meningkat seiring
waktu.
Beberapa langkah dalam pemecahan masalah sanitasi di gelanggang
olahraga meliputi:

Identifikasi Masalah: Menentukan masalah sanitasi spesifik yang perlu


diatasi, seperti kebersihan toilet yang buruk atau kurangnya akses air
bersih.
Perbaikan Infrastruktur: Memperbaiki atau mengganti infrastruktur
sanitasi yang rusak atau tidak memadai, seperti toilet yang bocor atau
saluran air yang tersumbat.
Peningkatan Kebersihan: Mengimplementasikan program pembersihan
yang lebih rutin dan menyeluruh untuk menjaga kebersihan area sanitasi.
Penyuluhan dan Edukasi: Memberikan penyuluhan kepada pengguna
gelanggang olahraga tentang praktik sanitasi yang baik, seperti mencuci
tangan dengan sabun setelah menggunakan toilet atau sebelum makan.
Pengelolaan Limbah: Mengoptimalkan pengelolaan limbah untuk
mencegah penumpukan sampah dan potensi pencemaran lingkungan.
Kemitraan: Bermitra dengan pihak-pihak terkait, seperti otoritas
kesehatan lokal atau organisasi lingkungan, untuk mendukung upaya
pemecahan masalah sanitasi.
Pemantauan dan Evaluasi: Melakukan pemantauan terus-menerus
terhadap keadaan sanitasi dan mengevaluasi efektifitas tindakan yang
diambil untuk memastikan bahwa masalah tersebut berhasil diatasi dan
dipertahankan.
Kesimpulan
Menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan gelanggang
olahraga sangatlah penting untuk mencegah penyebaran
penyakit dan melindungi kesehatan para pengunjung dan
pengguna. Sanitasi yang baik dapat mencegah penyebaran
penyakit dan meningkatkan kesehatan serta kenyamanan
bagi para pengunjung dan pengguna. Upaya sanitasi yang
terencana dan teratur akan meningkatkan kualitas
pengalaman dan kesejahteraan bagi semua orang yang
menggunakan fasilitas tersebut
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai