Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH DAN STUDI KASUS PERANCANGAN

TEKNIK BANGUNAN GEDUNG OLAHRAGA


( STADION )

OLEH:

DIDIK BUDI SANTOSO


1405081011

ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum

Stadion adalah bangunan yang umumnya digunakan untuk menyelenggarakan acara


olahraga, dimana didalamnya tergdapat lapangan atau pentas yang dikelilingi tempat berdiri
atau tempat duduk untuk penonton.
Stadion sepak bola merupakan suatu lapangan olah raga yang dikelilingi tribun penonton

untuk mewadahi seluruh kegitan yang berhubungan dengan pertandingan sepak bola.

(Sumber Kamus Besar Bahasa Indonesia , 1990).

Dalam perancangan stadion sepak bola yang terpenting adalah aspek struktur yang

digunakan, perkembangan sistem struktur terutama dalam perancangan stadion di dunia telah

mengalami kemajuan dari segi teknologi bahan, kini telah berkembang seperti sistem kabel,

membran, busur lengkung ataupun space frame.. Stadion ini diharapkan mampu

memunculkan unsur keindahan bangunan melalui ekspose aspek struktur yang ada, sehingga

stadion ini memiliki tampilan bangunan yang estetis selain tetap memiliki konstruksi yang

kokoh.

1.2 Pelaku Kegiatan

a. Pemain

Pemain terdiri dari 2 tim yang akan melakukan pertandingan. Masing- masing tim

terdiri dari 25 pemain, 1 pelatih, dan beberapa staff. (Sumber :FIFA.COM).

b. Pengunjung
14
Penonton juga terbagi menjadi 2 kubu, satu supporter tim tuan rumah dan yang

satunya adalah suporter lawan. Selain itu, juga terdapat orang-orang yang ingin

melakukan tur kunjungan di stadion tersebut.

c. Official

Official pertandingan dapat dibagi lagi menjadi beberapa :

 Tim wasit

 Timpenyelenggara

 Tim pers

d. Pengelola

1.2.1 Kelompok Pelaku

a. Pemain

Datang > absen > koordinasi > pemanasan> bertanding > evaluasi > pendinginan

> pulang.

b. Pengguna Umum

Datang > tur kunjungan > istirahat > pulang

c. Suporter Pertandingan

Datang > membeli tiket > menonton > pulang

1.2.2 Kelompok Manajemen Klub

Datang > absen > bekerja > administrasi > pulang

15
1.2.3 Kelompok Bisnis

 Bisnis Langsung

Datang > persiapan > bisnis > rekap hasil bisnis > pulang

 Bisnis tak langsung

Datang > kantor > meninjau stadion > pulang

 Wartawan

Datang > koordinasi > peliputan > konvrensi > pulang

1.2.4 Kelompok Pengelola Stadion

a. Petugas administratif

Datang > kantor > meninjau stadion > laporan > pulang.

b. Petugas lapangan

Datang > absensi > kerja lapangan > laporan > pulang

c. Kelompok panitia

Datang > persiapan > mengawasi pertandingan > membuat laporan > koordinasi >

pulang

1.2.5 Kelompok panitia

Datang > persiapan > mengawasi pertandingan > membuat laporan > pulang.

1.3 Standar Stadion Menurut FIFA

Untuk dapat digunakan dalam laga berskala internasional, sebuah stadion sepak bola haruslah

memiliki lisensi dari asosiasi sepak bola dunia terlebih dahulu. Lisensi stadion inilah yang
16
nantinya dapat digunakan oleh pemerintah apabila Negara Indonesia ingin melakukan

pertandingan berskala internasional, salah satunya yaitu menjadi tuan rumah piala dunia.

A. Syarat Menjadi Tuan Rumah PialaDunia

1. Mempunyai min 8 stadionutama dan 2 stadion cadangan yang

berstandarinternasional

2. Mempunyai penginapan yang dekat denganstadion

3. Memiliki Sarana dan Prasarana yangmemadai

4. Transportasimudah

5. Tidak sedang terjadi perang dinegaranya.

B. Syarat Stadion Berstandar Internasional

1. Tanpa sekat pembataspenonton

2. Penonton HarusDuduk

3. Ruang gantipemain

4. Ukuran lapangan 105m x 68m atau 120m x80m

5. Jarak sintelban1.5m

6. 2 mejamessage

7. Lampu penerangan stadion 1400 Lux(eV)

8. Ruang gantiwasit

9. Ruang ganti pengawaspertandingan

10. Tribun khususmedia

11. 150 tribun vip

12. Royalbox

17
13. Min 40.000 bangkupenonton

14. Securityaspek

15. Rumput halus berkualitas, lapanganrata

16. Drainasebagus

17. Ruang untuk papaniklan

18. Sisi luar dapat menampung 18 kameratv

19. Area belakang gawang dapat menampung 150fotografer

20. Ruang tes obat/kesehatan

1.3.1 KlasifikasiStadion

Klasifikasi stadion menurut buku Tata Cara Perencanaan Teknik Bangunan

Stadion, tahun 1991 adalah :

A. Stadion terbuka, stadion olahraga dengan arena permainannya

terbuka atau tanpa atap

B. Stadion tertutup, stadion olahraga yang semua ruangan dan arena

olahraganya berada di dalam gedung.

C. Stadion bergerak, kombinasi dari stadion terbuka dan tertutup

yang merupakan perpaduan teknologi tinggi, atap stadion ini

dapat membuka dan menutup sesuai kebutuhan.

Adapun tipe stadion menurut buku Tata Cara Perencanaan TeknikBangunan

Stadion, tahun 1991 adalah :

A. Stadion tipe A, kapasitas penonton 30.000 –50.000

B. Stadion tipe B, kapasitas penonton 10.000 – 30.000


18
C. Stadion tipe C, kapasitas penonton 5.000 –10.000

1.3.2 Jenis Stadion

A. Stadion sepak bola, stadion yang fungsinya dikhususkan untuk

olah raga sepak bolasaja.

B. Stadion Olimpic, stadion yang berfungsi tidak hanya untuk sepak bola saja,

namun juga terdapat fasilitas untuk olah raga atletikjuga.

1.4 Syarat Perencanaan teknis stadion ( SNI 3-3646-1994)

Bangunan stadion harus memenuhi ketentuan-ketentuan sesuai Tata Cara Perancanaan


Teknik Bangunan Stadion (standar SNI T- 03-3646-1994 ). Sedangkan hal-hal yang perlu
diperhatikan adalah:

1. Jarak pandang penonton terhadap suatu benda dilapangan minimal 90m


dari pusat lapangan, maksimal 190m dari titik sudut lapangan

Keterangan=

R1 = Jarak pandang maksimal dari titik sudut lapangan. yaitu 190 rn

R2 = Jarak pandang optimal dari titik sudut lapangan, yaitu 150 m. R3 = Jarak pandang optimal dari pusat lapangan 90 rn

2. Zona keamanan stadion.


19
3. Sirkulasi Pengunjung
Penonton, atlit, pelatih dan pengelola
harus mempunyai jalur sirkulasi terpisah.

20
Tata cahaya

Tingkat penerangan, pencegahan silau serta sumber cahaya lampu harus memenuhi ketentuan
sebagai berikut :
1) Tingkat penerangan horizontal pada arena 1 m diatas permukaan lantai untuk ke-3 kelas,
sebesar :
(1) Untuk latihan dibutuhkan minimal 200 lux;
(2) Untuk pertandingan dibutuhkan minimal 300 lux
(3) Untuk pengambilan video dokumentasi dibutuhkan minimal 1000 lux
2) Penerangan buatan dan atau penerangan alami tidak boleh menimbulkan penyilauan bagi
para pemai
3) Pencegahan silau akibat matahari harus sesuai dengan SK SNI T – 05 – 1989 –
F, Departemen Pekerjaan Umum, tentang Tata Cara Penerangan Alami Siang hari
untuk rumah dan gedung;
4) Sumber cahaya lampu atau bukan harus diletakan dalam satu area pada langit-
langit sedemikian rupa sehingga sudut yang terjadi antara garis yang
menghubungkan sumber cahaya tersebut dengan titik terjauh dari arena setinggi 1,5 m
garis horizontalnya minimal
300, lihat Gambar 2;

21
 Tata Udara
Tata udara dapat menggunakan ventilasi alami atau ventilasi mekanis, serta harus memenuhi
ketentuan sebagai berikut:
1) Apabila menggunakan ventilasi alami, maka harus memenuhi:
(1) Luas bukaan minimum adalah 6 % dari luas lantai efektif;
(2) Perletakan ventilasi alami harus diatur mengikuti pergerakan udara silang;
2) Apabila menggunkan ventilasi buatan, maka harus memenuhi:
(1) Volume pergantian udara minimum sebesar 10-15 m3/jam/orang;
(2) Alat ventilasi buatan tidak menimbulkan kebisingan di dalam arena dan tempat
penonton.
 Tata Suara
Tingkat kebisinan lingkungan maksimal yang dijinkan adalah 25 dB
Komponen Bangunan
 Tribun
Bentuk Tribu terdiri dari 2 tipe, tipe lipat dan tipe tetap. Tipe tetap bersifat untuk membuat
tempat duduk atau fleksibilitas arena, lihat Gambar 3 dan 4,

TRIBUN TIPE LIPAT

22
1) Pemisaha Tribun harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemisahan antara tribun dan arena dipergunakan pagar transparan dengan
tingga minimal 1,00 m, dan maksimal 1,20 m;
(2) Tribun yang berupa balkon dipergunakan pagar dengan tinggi bagian masif
minimal 0.40 m dan tinggi keseluruhan antara 1,00 – 1,20 m;
(3) Jarak antara pagar dengan tempat duduk terdepan dari tribun minimal 1,20
m;
Lihat gambar 5.

GAMBAR
UKURAN PEMISAHAN ARENA DAN TRIBUN

23
2) Tribun khusus untuk penyandang cacat harus memenuhi ketentuan sebagai
berikut:
(1) Diletakan di bagian paling depan atau paling belakang dari tribun penonton;
(2) Lebar tribun untuk kursi roda minimal 1,40 m, ditambah selasar minimal
lebar 0,90 m.
 Tempat duduk
Ukuran tata letak tempat duduk adlah sebagai berikut:
1) Ukuran tempat duduk penonton direncanakan unutk tipe A, B dan C antara lain:
(1) VIP, dibutuhkan lebar minimal 0,50 m dan maksimal 0,60 m, dengan ukuran panjang
minimal 0,80 m, dan maximal 0,90 m;
(2) Biasa, dibutuhkan lebar minimal 0,40 m, maksimal 0,50 m, dengan panjang minimal
0,80 m, maksimal 0,90 m;
Lihat Gambar 6.

GAMBAR
UKURAN TEMPAT DUDUK

24
Tata letak tempat duduk
(1) Tata letak tempat duduk VIP, diantara 2 gang, maksimal 14 kursi, bila satu sisi
berupa dinding maka maksimal 7 kursi;
(2) Tata letak tempat duduk Biasa, diantara 2 gang, maksimal 16 kursi, bila satu sisi
berupa dinding maka maksimal 8 kursi;
(3) Setiap 8-10 deret tempat duduk terdapat koridor;
(4) Lokasi penempatan gang harus dihindarkan terbentuknyaperempatan;
(5) Kapasitas tempat duduk disesuaikan dengan daya tampung penonton dalam 1
kompartemenisasi.

GAMBAR
TATA LETAK TEMPAT DUDUK

 Tangga
Tangga harus memenuhi ketentuan berikut:
1) Jumlah anak tangga minimal 3 buah, maksimal 16 buah; bila anak tangga diambil lebih
besar dari 16, harus diberi bordes dan anak tangga berikutnya harus berbelok terhadap
anak tangga dibawahnya;
2) Lebar tangga minimal 1,10 m, maksimal 1,80 m; bila lebar tangga diambil lebih besar
dari 1,80 m, harus diberi pagar pemisah pada tengah bentang;
3) Tinggi tanjakan tangga minimal diambil 15 cm, maksimal 17 cm;
4) Lebar injakan tangga minimal diambil 28 cm, maksimal 30 cm.

25
 Lantai
Lantai harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :
1) Lantai harus stabil, kuat dan kaku, serta tidak mengalami perubahan bentuk atau lendut,
selama dipakai;
2) Lantai harus mampu menerima beban kejut dan beban gravitasi minimal 400kg/m2;
3) Permukaan lantai harus terbuat dari bahan yang bersifat elastis;
4) Bila lantai menggunakan konstruksi kaku, permukaan lantai harus ditutup dengan lapisan
elastis, lihat gambar 4 pada lampiran B;
5) Bila lantai menggunakan konstruksi panggung, harus ada peredaran udara yang baik
antara penutup lantai dengan lantai, lihat Gambar 5 pada lampiran B;

6) Permukaan lantai harus rata tanpa ada celah sambungan;


7) Permukaan lantai harus tidak licin;
8) Permukaan lantai harus tidak mudah aus;
9) Permukaan lantai harus dapat memberikan pantulan bola yang merata.

26
BAB II

DEPKRIPSI STUDI BANGUNAN STADION

3.1 Stadion Pekanbaru Riau

Stadion Nasional Pekanbaru berarsitektur modern. Dibangun pada tahun 2009 dan berkapasitas
43.923 penonton. Stadion ini dibangun atas dasar pelaksanaan PON pada tahun 2012 yang
diselenggarakan di RIAU pada tahun. Penyelesaian stadion ini banyak di nanti semoga saja mereka
puas dengan hasilnya. Bangunan megah nan menawan ini berdiri di atas lahan seluas kurang lebih 66
hektare pada kompleks Universitas Riau (UR). Bangunan berbentuk bundar ini terukur seluas
77.552 meter persegi dengan kapasitas tribun untuk penonton mencapai 40.700 orang. Stadion yang
diklaim memilki arsitektur unik ini dan termegah ini menghabiskan

ON
PROFIL STADION

Kota : Pekanbaru, Riau


Dibangun : Tahun 2009
Tipe Stadion : Stadion Madya (Olympic) Kategori : A
Sarana olahraga meliputi:
International Standard Football Pitch
Atletik
Squash-9 counts
Tempat duduk (kapasitas kursi)
Lower tier
Upper tier
Sebanyak lebih dari 43.000 kursi
Pendukung (sarana pendukung)
Podium dan Kamar VIP
Restoran - 9 unit
Toko - 18 unit
Management Office
Kedokteran unit
Masjid
3.1.1 Struktur Atap Bangunan

Struktur atap Stadion Utama Riau merupakan sebuah struktur atap bentang lebar yang dalam

perencanaannya didesain sebagai atap lengkung yang memiliki nilai artistik tinggi dengan

konstruksi berupa sistem rangka baja yang dibuat melengkung. Struktur utama pada rangka

struktur atap stadion ini menggunakan sistem rangka batang bidang (Plane truss) dengan

bentang struktur mencapai hingga 45 meter.


3.2 Stadion Stadion Moses Mabhida

Stadion Moses Mabhida ini terletak diDurban berdekatan dengan Stadion ABSA di daerah
olahraga Kings Park, Afrika Selatan.Stadion ini dibangun pada tahun 2006 danresmi dibuka
pada tahun 2009.Stadion ini dinamai Moses Mabhida, yaitu mantan Sekretaris Jendral Partai
Komunis Afrika Selatan.Stadion ini memiliki multi guna yaitu bisa menjadi tempat untuk
beberapa acara seperti konser,kriket,sepak bola, latihan golf, olahraga motor, dan
lainnya.Stadion dengan ukuran 320m x 280m x 45m memiliki daya tampung penoton
sebanyak 70.000 penoton.Struktur atap pada stadion ini menggunakan struktur lengkung
yang menarik atap membrane pada stadion ini.Struktur lengkung yang dibantu dengan
penggunaan sistem kabel prategang radial yang diletakkan pada tepi atap disekeliling stadion,
dapat menarik beban yang ada pada atap stadion ini.Lengkungan struktur tersebut setinggi
350 meter, pada lengkungan ini terdapat kotak berongga baja 5 x 5m dan berat 2.600 ton,
yang digerakkan oleh kabel yang dapat menampung pengunjung untuk dapat menikmati
pemandangan kota dan laut yangada.

 Struktur atap kabel


 Finishing Fasad
Façade dari stadion ini terbuat dari logam yang di lubangi dan diprofilkan ke tepi luar atap
membentuk pola terang dan bayangan yang semarak dan menawarkan kilapan interior, yang
membuat stadion terasa ringan dan lapang. Lapisan façade pelapis logam berlubang
memberikan perlindungan terhadap hujan yang kenjang, angina dan sinar matahari langsung
tanpa mengecualikan keadaan luar.

3.3 Stadion Gelora Sriwijaya

Stadion Gelora Sriwijaya yang terletak di daerah Palembang ini merupakan salah satu stadion

besar di Indonesia. Dibangun dalam rangka persiapan Sumatera Selatan sebagai tuan rumah

PON XVI 2004. Pasca PON stadion ini digunakan klub juara Copa Indonesia dan juara Liga

Indonesia 2007, Sriwijaya FC sebagai kandang klub tersebut.

3.3.1 struktur Atap

Struktur atap satdion menggunakan atap lengkung dengan rangka space frame dimana beban

atap disalurkan pada titik lengkung kemudian disalurkan pada kedua sendi pada lengdukngan

atap
3.4 Stadion gelora bung karno

Stadion Utama Gelora Bung Karno adalah sebuah stadion serbaguna


di Jakarta, Indonesia yang merupakan bagian dari kompleks olahraga Gelanggang Olahraga
Bung Karno. Stadion ini umumnya digunakan sebagai arena pertandingan sepak bola tingkat
internasional. Stadion ini dinamai untuk menghormati Soekarno, Presiden Republik
Indonesia pertama , yang juga merupakan tokoh yang mencetuskan gagasan pembangunan
kompleks olahraga ini.

Dengan kapasitas awal sekitar 120.000 orang, stadion yang mulai dibangun pada pertengahan
tahun 1958 dan penyelesaian fase pertamanya pada kuartal ketiga 1962 ini merupakan salah
satu yang terbesar di dunia. Menjelang Piala Asia 2007, dilakukan renovasi pada stadion
yang mengurangi kapasitas stadion menjadi 88.083 penonton.
3.4.1 struktur atap

Atap gelora bung karno menggunakan struktur atap Space truss system yaitu kontruksi atap
dengan Susunan elemen-elemen linear yang membentuk segitiga atau kombinasi segitiga
yang secara keseluruhan membentuk volume 3 dimensi (ruang). Space frame atau system
rangka ruang adalah system struktur rangka 3 dimensi yang membentang dua arah, dimana
batang-batangnya hanya mengalami gaya tekan atau tarik saja.

Anda mungkin juga menyukai