Anda di halaman 1dari 3

Penapisan persalinan

6. Ketuban pecah dini diusia kurang dari 37 Minggu


Ketuban pecah dini biasanya terjadi karena berkurangnya kekuatan Membrane atau
penambahan tekanan intauteri ataupun oleh sebab kedua duanya. Kemungkinan tekanan
intauteri yang kuat adalah penyebab independen dari Ketuban pecah dini dan selaput ketuban
yang tidak kuat akibat kurangnya jaringan Ikat dan vaskularisis akan mudah pecah dengan
mengeluarkan air ketuban.
Pengaruh ketuban pecah dini terhadap ibu dan janin adalah sebagai berikut:
1. Prognosis ibu
2. Prognosis janin
Faktor faktor yang mempengaruhi Ketuban Pecah Dini
1. Pekerjaan
2. Paritas
3. Umur
4. Riwayat Ketuban Pecah Dini
5. Infeksi genitalia
6. Trauma
7. Serviks Inkompeten
Dampak Ketuban pecah dini
1. Terhadap ibu
2. Terhadap janin

7. Iketerus
Ikterus atau jaundice atau sakit kuning adalah warna kuning Pada sklera mata, mukosa dan
kulit karena peningkatan kadar Bilirubin dalam darah.
Ikterus adalah warna kuning yang dapat terlihat pada Sklera, selaput lender, kulit atau organ
lain akibat penumpukan Bilirubin.
8. Anemia
Anemia Anemia adalah keadaan dimana jumlah sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin
di dalamnya lebih rendah dari normal atau tidak mencukupi kebutuhan tubuh (WHO).
Anemia Adalah gangguan yang paling umum Dari kehamilan. Kekurangan zat besi Adalah
penyebab paling umum dari Anemia. Ibu dengan anemia dapat Berisiko untuk melahirkan
prematur. Hal itu disebabkan karena kurangnya Kadar hemoglobin untuk mengikat Oksigen
yang akhirnya akan Mengganggu suplai oksigen pada Metabolisme ibu
9. gejala infeksi
Tanda Bahaya infeksi Kehamilan
1. Demam tinggi Suhu tubuh lebih dari 38C. Dapat Menjadi gejala adanya infeksi
daLam kehamilan
2. . Mual dan muntah berlebihan.Keadaan umum ibu menjadi Buruk Dapat
membahayakan janin
3. Perdarahan Pervaginam Terjadi pada kehamilan dengan Usia dibawah 22 minggu.
Perdarahan pervaginam dapat Berupa abortus, kehamilan mola Dan kehamilan
ektopik
4. . selaput kelopak mata pucat (anemia) Komplikasi anemia dalam ke-Hamilan
memberikan pengaruh Langsung terhadap janin. Dapat Menyebabkan kelainan
congeniTal, abortus/keguguran.
5. Penglihatkegugur Gangguan penglihatan seperti pandangan kabur, buram atau Ada
titik mata yang terasa silau jika Memandang sesuatu.
6. . Air ketuban keluar sebelum waktunya Janin dan ibu akan mudah terinFeksi. Hal ini
berbahaya bagi ibu Dan janin, ibu perlu segera Mendapat pertolongan bidan Terdekat
untuk kemudian dibawa ke RS.
7. Bengkak pada tangan/wajah, Pusing dan dapat diikiuti Kejang.Keadaan ini sering
menyebabKan kematian ibu. Bila Ditemukan 1 atau lebih gejala Tersebut, ibu harus
segera Meminta pertolongan kepada Bidan untuk dibawa ke Rumah
8. Penurunan gerakan janin. Jika terjadi kurang dari 10 Gerakan dalam 12 jam pada ke-
Hamilan minggu ke-26 atau Lebih, artinya kondisi janin tidak Normal.
9. Nyeri abdomen yang hebat. Komplikasi yang dapat timbul Antara lain: kehamilan
ektopik, Pre-eklamsia, premature, solusio Plasenta, abortus, rupture uteri Imminens.
10. Kelainan letak janin Jika menjelang persalinan ter-Lihat bagian tubuh bayi di jalan
Lahir misal tangan, kaki atau tali Pusat, maka ibu perlu segera ditangani
10. Hipertensi dalam kehamilan
Hipertensi berasal dari bahasa latin yaitu hiper dan tension. Hiper artinya yang berlebihan dan
tension artinya tekanan. Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu kondisi medis
Dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah secara Kronis (dalam waktu yang
lama) yang mengakibatkan angka Kesakitan dan angka kematian. Seseorang dikatakan
menderita Tekanan darah tinggi atau hipertensi yaitu apabila tekanan darah Sistolik >140
mmHg dan diastolik >90 mmHgFaktor Resiko Kejadian Hipertensi Dalam Kehamilan
Terdapat banyak faktor untuk terjadinya hipertensi dalam
Kehamilan, yang dapat dikelompokkan dalam faktor resiko Sebagai berikut:

 Primigravida
 HiperpPrimigravid
 Umur yang ekstrim (>35 tahun)
 Riwayat dari keluarga
 Penyakit – penyakit ginjal dan hipertensi yang sudah ada Sebelum hamil
 Obesitas (BMI >35)
Dampak utama pada janin adalah kekurangan gizi akibat kekurangan pasokan
darah dan makanan ke plasenta, hal ini mengarah ke gangguan pertumbuhan si
bayi di dalam kandungan. Janin bisa berisiko lahir cacar hingga lahir mati, akibat
tidak mendapatkan makanan yang cukup

Anda mungkin juga menyukai