Kriteria Naik Kelas
Kriteria Naik Kelas
Bagi siswa yang sudah menerima rapor hasil belajar, tidak semua yang berhasil naik
kelas. Artinya siswa harus mengulang pada kelas yang sama pada tahun pelajaran
2018/2019 mendatang. Yang menjadi pertanyaan bagi siswa atau pun orangtua siswa
adalah mengapa anak tidak naik kelas. Kalau begitu apa persyaratan kenaikan kelas
sesuai aturan terbaru?
1.Kompetensi inti (Ki), Ki 1 dan Ki 2 menyangkut sikap dan tingkah laku minimal bernilai
Baik (B)
2.Nilai Pengetahuan (Ki 3) dan Keterampilan (Ki 4) harus tuntas
3.Mata pelajaran dengan KBM (Ketuntasan Belajar Minimal) yang tidak tuntas tidak
lebih dari 3 (tiga).
Mata pelajaran dikatakan tuntas jika pengetahuan (Ki 3) dan Keterampilan (Ki 4) telah
tuntas dengan prediket minimal C. Prediket pengetahun dan keterampilan ini
didasarkan pada KBM masing-masing sekolah.
Baca juga : 3 Penyebab Siswa Tidak Naik Kelas
Dapat disimpulkan bahwa seorang siswa tidak naik kelas karena tidak memenuhi
kriteria dalam standar penilaian. Siswa akan naik kelas bila menunjukkan sikap dan
tingkah laku yang baik, memperoleh pengetahuan dan keterampilan minimal
sebagaimana ditentukan oleh KBM sekolah.
3 Syarat kenaikan kelas menurut kurikulum 2013
Rapat kenaikan kelas selalu diwarnai dengan perdebatan panjang, perdebatan
itu berkisar pada syarat-syarat kenaikan kelas. Syarat kenaikan kelas menjadi
penentu bagi siswa untuk dapat melanjutkan pendidikannya ke kelas
selanjutnya, sehingga segala instrumen yang wajib dipenuhi harus dicapai oleh
siswa. Pada kurikulum 2013 telah mengatur 3 syarat kenaikan kelas, ketiga
syarat kenaikan kelas tersebut antara lain.
Syarat kenaikan kelas sesuai nomor 23 tahun 2016 Permendikbud tersebut digunakan
untuk menghasilkan siswa yang layak dan sesuai dengan kriteria kenaikan kelas yang ada.
Dalam sekolah tersebut pada dasarnya memiliki serangkaian program pendidikan secara
menyeluruh pada tahun ajaran itu sendiri. Salah satunya ialah persyaratan Permendikbud
Nomor 23 Tahun 2016 mengenai Kenaikan Kelas tersebut.
Siswa yang telah menerima hasil belajar berupa rapor tersebut terkadang tidak semuanya
dapat naik ke kelas selanjutnya. Maka dari itu siswa tersebut harus tetap di kelas yang
sama dan mengulang pelajarannya di tahun ajaran selanjutnya. Lantas apa penyebab
siswa tidak dapat naik kelas? Mungkin saya siswa tersebut tidak memenuhi kriteria
persyaratan kenaikan kelas Nomor 23 Tahun 2016 Permendikbud. Aturan persyaratan
sesuai Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 ini digunakan untuk pedoman dalam kenaikan
kelas pada siswa dengan kriteria tertentu. Kali ini saya akan menjelaskan tentang beberapa
persyaratan kenaikan kelas sesuai permendikbud Nomor 23 Tahun 2016. Untuk lebih
jelasnya dapat anda simak di bawah ini.
Persyaratan Kenaikan Kelas Sesuai
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016
Persyaratan kenaikan kelas sesuai permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 digunakan untuk
sekolah yang menjalankan Kurikulum 2013 dengan utuh, terutama untuk Kurikulum 2013
Revisi. Syarat kenaikan kelas tersebut memang pada dasarnya diatur oleh Permendikbud
Nomor 23 Tahun 2016 Mengenai Standar Penilaian Kurikulum 2013 Revisi. Permendikbud
(Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan) adalah ganti dari Permendiknas No. 53
Tahun 2015. Permendiknas sendiri merupakan kepanjangan dari Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional. Lantas apa saja syarat kenaikan kelas sesuai Permendikbud Nomor
23 Tahun 2016?
Baca juga : Prediksi Soal USBN SD 2019 Beserta Pembahasan dan Kunci Jawabannya
KI atau Kompetensi Inti yang mencakup Ki 1 dan Ki 2 harus bernilai minimal B (baik)
seperti tingkah laku dan sikap.
Ketuntasan dalam Ki 3 dan Ki 4 mengenai Nilai Pengetahuan dan Keterampilan.
Ketuntasan Belajar Minimal (KBM) yang tidak tuntas tidak diperbolehkan lebih dai 3
mata pelajaran.
Dengan berdasar pada persyaratan sesuai Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tersebut,
dapat disimpulkan bahwa kenaikan kelas pada siswa harus memenuhi kriteria standar
penilaian tersebut. Jika tingkah laku dan sikap siswa baik, maka akan naik kelas serta
dapat memenuhhi kriteria minimal pengetahuan dan keterampilan dalam KBM di sekolah
tersebut.
Selain persyaratan kenaikan kelas sesuai Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016. Adapula
beberapa standar penilaian yang diatur oleh Permendikbud tersebut. Pada dasarnya
penerbitan Permendikbud No. 23 Tahun 2016 mengenai Standar Penilaian Pendidikan
sendiri digunakan sebagai aturan dasar dalam melakukan penilaian hasil belajar siswa.
Selain itu peraturan ini juga dijadikan sebagai pengendali mutu penilaian hasil belajar
peserta didik oleh perangkat pendidik, pemerintah dan pendidik.
Baca juga : Pembahasan Soal SBMPTN 2019 Semua Jurusan (Soshum dan Saintek)
Poin penting dalam permendikbud
Seperti yang telah kita ketahui bahwa persyaratan kenaikan kelas sesuai Permendikbud
Nomor 23 Tahun 2016 telah digunakan oleh beberapa sekolah. Namun untuk standar
minimal predikat C di masing masing sekolah disesuaikan dengan KBM yang diterapkan,
meskipun syarat kenaikan kelas sesuai Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 hampir sama.
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Pasal 1 mengenai Standar Penilaian Pendidikan ini
memiliki beberapa persyaratan didalamnya. Adapun beberapa pernyataan didalamnya
yaitu:
Standar Penilaian Pendidikan ialah hasil belajar peserta didik yang mencakup
instrumen penilaian, prinsip, prosedur, tujuan, mekanisme, dan lingkup didalamnya
untuk pedoman penilaian pendidikan dasar dan menengah mengenai hasil belajar
peserta didiknya.
Penilaian adalah proses mengolah dan mengumpulkan informasi terkait peserta
didik mengenai ukuran hasil belajar peserta didik yang dapat dicapainya.
Pembelajaran ialah proses interaksi antara pendidik dengan peserta didik maupun
sumber belajar yang terdapat di lingkungan pembelajaran.
Ulangan ialah proses berkelanjutan dalam pembelajaran sebagai pengukur
kompetensi peserta didik yang dapat dicapai serta memantau kemampuan dan
memperbaiki hasil belajar dari peserta didik itu sendiri.
Ujian Sekolah atau Madrasah ialah aktivitas untuk mengukur peserta didik untuk
menilai pencapaian kompetensi siswa sebagai penyelesaiakan sebuah sekolah dan
atau pengakuan prestasi dalam belajar.
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) ialah satuan pendidikan yang memiliki kriteria
ketuntasan belajar yang merujuk pada standar kompetensi kelulusan, dimana
mempertimbangkan karakteristik mata pelajaran, keadaan perangkat pendidikan dan
peserta didik itu sendiri.
Syarat Kenaikan Kelas SD SMP dan SMA Berdasarkan Permendikbud 23 Tahun 2016_
Pengaturan mengenai penilaian pendidikan perlu disesuaikan dengan perkembangan dan
kebutuhan dalam penilaian hasil belajar; dalam rangka pengendalian mutu penilaian hasil
belajar peserta didik oleh pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah perlu menyusun
standar penilaian pendidikan;
source: google.com
Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai lingkup, tujuan, manfaat, prinsip,
mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik yang digunakan
sebagai dasar dalam penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan
pendidikan menengah.
Penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah
meliputi aspek: a. sikap;
Penilaian sikap sebagaimana dimaksud merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik
untuk memperoleh informasi deskriptif mengenai perilaku peserta didik.
b. pengetahuan; dan
Penilaian pengetahuan sebagaimana dimaksud merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
mengukur penguasaan pengetahuan peserta didik.
c. keterampilan.
Penilaian keterampilan sebagaimana dimaksud merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
mengukur kemampuan peserta didik menerapkan pengetahuan dalam melakukan tugas
tertentu.
2. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan bertujuan untuk menilai pencapaian
Standar Kompetensi Lulusan untuk semua mata pelajaran.
3. Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi
lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu.
1. Kompetensi inti (Ki), (Ki) 1 dan (Ki) 2 meyangkut sikap dan tingka laku minimal bernilai B
(BAIK)
3. Mata Pelajaran dengan KBM (ketuntasan belajar minimal) yang tidak tuntas tidak lebih
dari 3
Mata pelajaran dikatakan tuntas apabila aspek pengetahuan (Ki) 3 dan aspek keterampilan
(Ki) 4 sudah tuntas dengan predikat minimal C (CUKUP). Catatan: predikat pengetahuan
dan keterampilan ini didasarkan pada KBM masing-masing sekolah
1. Kompetensi inti (Ki), (Ki) 1 dan (Ki) 2 meyangkut sikap dan tingka laku minimal bernilai B
(BAIK)
Mata pelajaran dikatakan tuntas apabila aspek pengetahuan (Ki) 3 dan aspek keterampilan
(Ki) 4 sudah tuntas dengan predikat minimal C (CUKUP). Catatan: predikat pengetahuan
dan keterampilan ini didasarkan pada KBM masing-masing sekolah
1. Kompetensi inti (Ki), (Ki) 1 dan (Ki) 2 meyangkut sikap dan tingka laku minimal bernilai B
(BAIK)
3. Mata Pelajaran dengan KBM (ketuntasan belajar minimal) yang tidak tuntas tidak lebih
dari 3
Mata pelajaran dikatakan tuntas apabila aspek pengetahuan (Ki) 3 dan aspek keterampilan
(Ki) 4 sudah tuntas dengan predikat minimal C (CUKUP). Catatan: predikat pengetahuan
dan keterampilan ini didasarkan pada KBM masing-masing sekolah
Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwasanya siswa dinyatakan tidak naik kelas apabila tidak memenuhi
kriteria stnadar penilain dan sebaliknya siswa dinyatakan naik kelas jika menunjukan sikpa dan
tingkah laku yang baik, memperoleh pengetahuan dan keterampilan minimal sebagaimana ditentukan
oleh KBM sekolah