Anda di halaman 1dari 4

BATASAN MATERI

Masa Pemerintahan Presiden B. J. Habibie

 Kehidupan Politik dan ekonomi pada masa pemerintahan B.J. Habibie


Bidang politik pada masa B.J Habibie diantaranya: mengganti 5 paket undang-undang dan 3 di
antaranya diubah agar lebih demokratis hingga polri memisahkan diri dari ABRI menjadi
Kepolisian RI.
Sedangkan kebijakan dalam bidang ekonomi diantaranya: merekapitulasi perbankan dan
menurunkan inflasi hingga mengesahkan UU No. 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen.

 Masa akhir masa pemerintahannya


Pada Sidang Umum MPR Oktober 1999, Habibie menyampaikan pidato pertanggungjawaban.
Anggota MPR kemudian mulai melakukan pemungutan suara untuk memutuskan apakah
mereka akan menerima atau menolak pidatonya. Habibie berusaha mendapatkan dukungan
militer dengan menawarkan jabatan wakil presiden kepada Jenderal Wiranto, namun
tawarannya ditolak.

Perkembangan IPTEK di Indonesia (Darat, Laut, Udara)

 Latar Belakang =
1. Darat: Awalnya fokus pada pertanian dan kehutanan, kemudian merambah ke berbagai
sektor seperti industri, kesehatan, dan infrastruktur dengan dukungan pemerintah, lembaga
riset, dan sektor swasta.

2. Laut: Potensi besar sebagai negara kepulauan dalam kelautan dan perikanan, namun masih
dihadapkan pada tantangan seperti overfishing dan degradasi lingkungan laut. Pemerintah
berupaya meningkatkan investasi dan kemitraan untuk pengembangan teknologi dan
manajemen sumber daya laut.

3. Udara: Pengembangan infrastruktur penerbangan, keselamatan penerbangan, dan


penelitian antariksa menjadi fokus. Indonesia juga aktif dalam proyek antariksa internasional
dan meluncurkan satelit sendiri untuk berbagai keperluan.

 Tujuan
1. Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat: Melalui peningkatan produktivitas, efisiensi, dan
kualitas hidup di berbagai sektor.
2. Penguatan Daya Saing Ekonomi: Dengan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan
produksi, diversifikasi ekonomi, dan memperluas pasar global.
3. Konservasi Lingkungan: Melalui teknologi inovatif untuk melindungi sumber daya alam dan
mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
4. Keamanan dan Pertahanan: Di udara, untuk meningkatkan keamanan dan pertahanan
nasional dengan pengembangan teknologi penerbangan dan antariksa.
 Manfaat =
1. Meningkatkan produktivitas dan efisiensi di sektor-sektor ekonomi utama.
2. Memperbaiki taraf hidup masyarakat melalui peningkatan pendapatan dan akses terhadap
layanan dan infrastruktur.
3. Melalui teknologi ramah lingkungan, meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan
dan melestarikan sumber daya alam.
4. Meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia di pasar global melalui inovasi
5. Menguatkan sistem keamanan dan pertahanan nasional, terutama di sektor udara, untuk
melindungi kedaulatan negara.
6. Mendorong penelitian dan inovasi di berbagai bidang, membuka peluang baru untuk
kemajuan teknologi dan pengetahuan.

 Upaya penanggulan
1. memastikan pengembangan IPTEK berkelanjutan dan bertanggung jawab.
2. Meningkatkan pengawasan untuk mencegah risiko dan penyalahgunaan teknologi.
3. Edukasi masyarakat tentang penggunaan teknologi yang bertanggung jawab dan kesadaran
akan risiko yang terkait.
4. Mendorong kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, dan lembaga riset untuk
pengembangan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
5. Meningkatkan kapasitas SDM dalam bidang IPTEK melalui pelatihan dan pendidikan yang
relevan.

Peran Bangsa Indonesia dalam Perdamaian Dunia (GNB, ASEAN, KAA)

 Latar Belakang
1. Gerakan Non-Blok (GNB):
- Didirikan pada Konferensi Asia-Afrika di Bandung pada tahun 1955.
- Indonesia, sebagai salah satu pendiri GNB, mempromosikan perdamaian dunia,
dekolonisasi, dan solidaritas antara negara-negara non-blok.
2. ASEAN (Association of Southeast Asian Nations):
- Didirikan pada tahun 1967 oleh lima negara termasuk Indonesia.
- Tujuannya adalah mempromosikan perdamaian, stabilitas, dan kerjasama di kawasan
Asia Tenggara.
3. Konferensi Asia-Afrika (KAA):
- Diselenggarakan di Bandung pada tahun 1955.
- Indonesia sebagai tuan rumah memfasilitasi dialog antara negara-negara Asia dan Afrika
untuk memperjuangkan perdamaian, kemerdekaan, dan pembangunan.
 Pendiri / keanggotaan
1. Gerakan Non-Blok (GNB):
- Pendiri GNB termasuk Indonesia, India, Yugoslavia, Mesir, dan lainnya.
- Indonesia adalah salah satu pendiri GNB dan memainkan peran penting dalam
pembentukan gerakan ini pada Konferensi Asia-Afrika di Bandung pada tahun 1955.
2. ASEAN (Association of Southeast Asian Nations):
- ASEAN didirikan pada tahun 1967 oleh lima negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina,
Singapura, dan Thailand.
- Indonesia adalah salah satu pendiri ASEAN dan merupakan anggota aktif dalam upaya
mempromosikan perdamaian, stabilitas, dan kerjasama di kawasan Asia Tenggara.
3. Konferensi Asia-Afrika (KAA):
- Konferensi Asia-Afrika di Bandung pada tahun 1955 dihadiri oleh pemimpin-pemimpin
dari negara-negara Asia dan Afrika.
- Indonesia menjadi tuan rumah dan pemimpin konferensi ini, yang menegaskan peran
Indonesia sebagai pelopor diplomasi damai dan solidaritas internasional.

 Tujuan
1. Mendorong dialog dan mediasi untuk mengatasi konflik serta meningkatkan stabilitas global.
2. Memperkuat kerjasama antarnegara untuk mempromosikan perdamaian, keadilan, dan
kesejahteraan bersama.
3. Mempromosikan solusi damai dalam penyelesaian konflik internasional dan membangun
hubungan yang harmonis antarbangsa.

 Peranan Indonesia dalam upaya perdamaian dunia


1. Indonesia aktif dalam memediasi konflik dan melakukan diplomasi damai di tingkat regional dan
internasional.
2. Melalui forum-forum seperti ASEAN dan PBB, Indonesia memperkuat kerjasama antarbangsa
untuk mendorong perdamaian dan stabilitas.
3. Indonesia terlibat dalam penyelesaian konflik di berbagai negara, baik melalui partisipasi dalam
operasi perdamaian PBB maupun diplomasi bilateral.
4. Indonesia mempromosikan nilai-nilai perdamaian dan toleransi melalui program pendidikan dan
diplomasi kemanusiaan.
5. Mendukung penegakan hukum internasional dan prinsip-prinsip hukum yang berlaku dalam
menangani sengketa internasional.

Kehidupan Politik dan Ekonomi Masa Orde Baru

 Latar Belakang
Lahirnya Orde Baru ditandai Tri Tuntutan Rakyat atau Tritura yang terdiri dari tiga tuntutan, yakni
pembubaran PKI, perombakan Kabinet Dwikora, dan penurunan harga.
Akan tetapi sikap Presiden Soekarno bertolak belakang dengan aksi-aksi mereka. Hingga terjadi
peristiwa G30S/PKI yang membuat rakyat Indonesia menurunkan kepercayaannya terhadap
pemerintahan Soekarno.

Anda mungkin juga menyukai