Anda di halaman 1dari 21

HALAMAN PENGESAHAN

PROFIL SEKOLAH LALISA BERSERI SDN 2SEPANJANG


DESA SEPANJANG KECAMATAN GLENMORE
KABUPATEN BANYUWANGI

Kepala SDN 2 Sepanjang

SUWARTIK,S.Pd
NIP. 196910092007012027

Mengetahui/Menyetujui:

Kepala UPTD Dinas Korwilkersatdik


Kesehatan Kecamatan Glenmore
Kecamatan Glenmore

Drs.Supriyadi,S.Pd M.Pd
Dr. NIP. …………………….
NIP. …………………….
Abstrak
SDN 2 Sepanjang adalah salah satu sekolah yang mudah terlihat oleh setiap orang yang lewat,
karena keberadaan lokasinya berada di pusat pemerintahan desa.
Sebelumnya, keberadaan SDN 2 Sepanjang secara fisik terlihat begitu jelas masih banyak sisi
yang perlu mendapat pembenahan, terutama sekali faktor-faktor penunjang untuk terciptanya
suasana sekolah sehat dengan pengembangan program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat( PHBS).
Kondisi seperti itu, telah memberi inspirasi dan motivasi untuk berusaha terciptanya sebuah asa
(harapan) yang luhur, terwujudnya harapan yang luhur SDN 2 Sepanjang “ BISARA” ( Bersih,
Indah, Sehat, Asri dan Ramah Anak ).
Pembenahan kami mulai sejak tahun 2019. Kerja sama pihak sekolah dengan seluruh orang tua
peserta didik termasuk di dalamnya pihak-pihak terkait, diwujudkan dalam bentuk kerja nyata secara
terprogram melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk membenahi berbagai hal yang dapat menunjang
terwujudkan harapan tersebut di atas dengan skala prioritas terlaksananya program pengembangan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di SDN 2 Sepanjang Kami sadari, dalam realitanya hingga
tahun 2023 ini harapan yang lebih jauh lagi, yaitu mewujudkan SDN 2 Sepanjang sebagai sekolah
mengedepankan UKS melalui penerapan Perilaku Hidup Bersih ,dan Sehat (PHBS)serta Ramah
Anak, jelas-jelas masih banyak kekurangan dan tentunya selain biaya, waktu juga tidak bisa
diabaikan.
“ Semampang belum terlambat untuk berbenah diri, kita mulai dari diri kita sendiri , hari ini, dan
jangan kita tangguhkan ke hari esok”.
I
KATA PENGANTAR
Ucapan syukur hanyalah untuk Allah SWT semata yang telah berkenan memberi
kekuatan dalam pengerjaan penyusunan Propil Sekolah Sehat SDN 2 Sepanjang ini.
Adapun judul propil yang kami sajikan, adalah:
Terwujudnya SDN 2 Sepanjang

Sebagai Sekolah Unggulan Pengembangan Lingkungan Melalui Konsep BISARA


(Bersih,Indah,Sehat,Asridan Ramah Anak)

Sebagai Tim Pelaksana UKS, kami sajikan Propil Sekolah Sehat ini dengan satu harapan
ada tanggapan positif yang konstruktif sehingga dapat memberi sesuatu yang berarti demi
perbaikan di kemudian hari, karena kami sadari begitu banyaknya sisi kurang yang senantiasa
membutuhkan perbaikan.
Untuk itu, ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah banyak
membantu terealisasinya penyusunan propil ini.
Semoga Allah SWT berkenan memberi kebaikan yang terbaik untuk kita semua. Aamiin.

Glenmore, 10 Agustus 2023


Tim Pelaksana UKS SDN 2 Sepanjang
ii

DAFTAR ISI
ABSTRAK ……………………………………………………………………. i
KATA PENGANTAR ………………………………………………………… ii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………….. iii
PENDAHULUAN ……………………………………………………………. 1

1. Latar Belakang …………………………………………………...……….. 1


2. Tujuan ………………………………………………………….…………. 2
3. Sasaran ……………………………………………………………...…….. 3

1. Gambaran Umum …………………………………………………..…….. 4

1. Kondisi Sekolah sebelum pelaksanaan Program PHBS ……………..…… 4


2. Kegitan sekolah dalam pelaksanaan Program Sekolah Sehat …………….. 8
3. Kondisi sekolah setelah melaksanakan program sekolah sehat …………… 14

B. PEMBAHASAN .…………………………………………………………. 15
1. Definisi Sekolah Sehat ……………………………………………………. 15
2. Kriteria Utama Sekolah Sehat …………………………………………….. 16
3. Indikator Pengembangan PHBS …………………………………………... 17
4. Tiga Program Pokok UKS ……………………………………………….... 18
5. Dampak Pelaksanaan Pengembangan LALISA BERSERI
terhadap Prestasi Peserta
Didik……………………………………………………………………..... 21
C. Keseimpulan dan Rekomendasi ………………………………………..... 22
1. Kesimpulan …………………………………………………………..…… 22
2. Rekomendasi ……………………………………………………………… 23

D. Daftar Lampiran
1. Lampiran 1 : - SK Pembentukan Tim Pelaksana UKS
- Jadwal Pelaksanaan Program LALISA BERSERI
2. Lampiran 2 : Dokumentasi Kondisi Sekolah
3. Lampiran 3 : Dokumentasi Kegiatan-kegiatan dalam Pelaksanaan Program LALISA
BERSERI
Iii
PROFIL
SEKOLAH LALISA BERSERI SDN 2 SEPANJANG
DESA SEPANJANG KECAMATAN GLENMORE
KABUPATEN BANYUWANGI

MELALUI PROGRAM UKS, SDN 2 SEPANJANG MEWUJUDKAN SEKOLAH


UNGGULAN DALAMLINGKUNGAN SEKOLAH BERSIH,RAPI ,dan ASRI
(LALISA BERSERI)

Disusun oleh :
Tim Pelaksana UKS SDN 2 SEPANJANG

Kata Kunci :

MEWUJUDKAN SEKOLAH UNGGUL DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH


BERSIH,RAPI ,ASRI ,DAN RAMAH ANAK
1. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

SDN 2 Sepanjang didirikan pada tahun 1919, berlokasi di Jalan Patimura No.8 Desa
Sepanjang Kecamatan Glenmore Kabupaten Banyuwangi Propinsi Jawa Timur
Dalam hitungan perjalanan waktu, SDN 2 Sepanjang sudah satu abad lebih tepatnya
sudah 104 tahun menyelenggarakan kegiatan pendidikan ( Seratus empat ) lulusan telah
dihasilkan oleh SDN 2 Sepanjang yang kenyataannya sebagian banyak bisa sukses
dalam hidupnya, walau tidak sedikit pula yang nasibnya kurang beruntung.
Seiring perjalanan waktu, SDN 2 Sepanjang dari tahun ke tahun selalu berusaha untuk
bisa memberikan yang terbaik untuk semua pihak, terutama bagi peserta didik itu
sendiri, baik kecerdasan spiritu- tual, emosional, dan kecerdasan intelektual, sehingga
harapan Visi
SDN 2 sepanjang “Terwujudnya Generasi Emas yang Beriman ,Bertaqwa, Berprestasi,
Berbudaya,Berkarakter, dan Berwawasan Lingkungan”.dapat tercapai.
Untuk mewujudkan harapan tersebut di atas tentunya tidakllah mudah, berbagai
kendala sudah pasti bakal sering dijumpai dan dihadapi. Berbekal kecintaan,
keikhlasan, kebersamaan, pengorban an, dan tanggung jawab merupakan kata kunci
untuk meraih sukses, di samping sumberdaya penyelenggara pendidikan mampu
mempertanggungjawabkan terhadap hasilyang telah dilaksanakannya.
Sebagai dasar pijakan untuk memulai mewujudkan Visi tersebut, adalah menyelaraskan
dalam penyelenggaraan pendidikan sesuai Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang
Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Faktor lain sebagai penunjang terwujudnya Visi tersebut, yaitu Program PHBS untuk
dilaksanakan dan tidak boleh diabaikan.
Alhamdulillah, diawali sejak terbentuknya Tim Pelaksana UKS SDN 2 sepanjang
pada tanggal 20 Juli 2019 sampai sekarang program Sekolah Sehat dan pengembangan
PHBS secara pelan namun pasti dapat dilaksanakan sambil pembenahan tahapan demi
tahapan dapat kami realisasikan dan kami wujudkan.

2. Tujuan

Pengembangan Program Program Peduli Hidup Sehat dan Bersih (PHBS) SDN 2
Sepanjang memiliki dua tujuan, yaitu:

1. Tujuan Umum

Mengembangkan PHBS agar Visi sekolah “Terwujudnya Generasi Emas yang


Beriman ,Bertaqwa, Berprestasi, Berbudaya,Berkarakter, dan Berwawasan
Lingkungan”. dapat tercapai.

2. Tujuan Khusus

Melalui Program Peduli Hidup Sehat dan Bersih( PHBS) dengan UKS sebagai
sarana yang mewadahinya, diharapkan seluruh warga sekolah terutama peserta
didik dapat :
1. Memiliki kemampuan dasar tentang ilmu kesehatan termasuk berperilaku hidup
bersih dan sehat sesuai dengan perkembangan dan karakter peserta didik;
2. Memiliki nilai dan sikap positif terhadap prinsip hidup bersih dan sehat;
3. Memiliki keterampilan dalam melaksanakan hal-hal yang berkaitan dengan
pemeliharaan, pertolongan, dan perawatan kesehatan;
4. Memiliki kebiasaan dalam hidup sehari-hari sesuai dengan syarat kesehatan;
5. Memiliki kemampuan menularkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam
kehidupannya sehari-hari;
6. Mengalami pertumbuhan yang seimbang antara bertambah nya tinggi dan berat
badan;
7. Mengerti dan mampu menerapkan prinsip-prinsip pencegahan penyakit dalam
kaitannya dengan kesehatan dan keselamatan dalam kehidupan sehari-hari;
8. Memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar; dan
9. Memiliki tingkat kesegaran jasmani dan derajat kesehatan yang optimal serta
mempunyai daya tahan tubuh yang baik terhadap penyakit.

3. Sasaran

Adapun sasaran Program PHBS di SDN 2 sepanjang, adalah:


1. Peserta Didik

Sasaran utama dalam pelaksanaan program Peduli Hidup Sehat dan


Bersih( PHBS), yaitu Peserta Didik mulai dari kelas I sampai kelas VI.

2. Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Seluruh warga SDN 2 Sepanjang mulai dari Kepala Sekolah sampai kepada
Penjaga Sekolah, wajib sifatnya untuk dapat memberi keteladanan, pendampingan,
dan bimbingan kepada Peserta Didik dalam pelaksanaan programPeduli Hidup
Sehat dan Bersih( PHBS).

3. Warga Sekolah Lainnya

Yang dimaksud warga sekolah lainnya, adalah Komite Sekolah, Orang Tua Peserta
Didik, Penjaga Kantin, serta penduduk yang tinggal tidak jauh dari sekolah,
diharapkan dapat memberi dukungan dan penciptaan suasana kondisi sekolah ber-
Peduli Hidup Sehat dan Bersih( PHBS)

2. Gambaran Umum

Gambaran umum kondisi SDN 2 Sepanjang, adalah sebagai berikut:

1. Kondisi sekolah sampai tahun 2023

Sejalan dengan perubahan waktu, SDN 2 Sepanjang yang telah berusia 104 tahun
dalam hitungan tahun kalender pendidikan, kondisi sekolah pun mengalami perubahan,.
Dari tahun 1919, SDN 2 Sepanjang telah melahirkan lulusan sebanyak 104 lulusan
SDN 2 Sepanjang, telah memberi dampak pada perubahan kondisi sekolah, baik
perubahan ke arah yang lebih baik, atau kadang mungkin ada ditemukan terjadi
perubahan pada kondisi yang kurang optimal, seperti halnya kondisi sekolah sebelum
dilaksanakannya ProgramPeduli Hidup Sehat dan Bersih( PHBS), secara kasat mata
begitu mudah sekali diamati oleh seluruh warga sekolah termasuk stake holder adalah
kondisi fisik sarana prasarana, kondisi fisik peserta didik, kondisi fisik tata lingkungan,
dan kondisi fisik warga sekolah itu sendiri. Selain itu, hal yang mudah juga diamati,
yaitu perilaku, aktifitas, pola hidup, dan kebiasaan yang terjadi di lingkungan sekolah
baik yang bersifat akademis maupun non akademis.
Beberapa kondisi sekolah dalam pelaksanakan Program Peduli Hidup Sehat dan Bersih(
PHBS)sampai tahun 2023, antara lain:

1. Lahan

Luas lahan yang dimiliki SDN 2 Sepanjangsekitar 1134 m2, untuk jumlah delapan
rombel dengan bangunan 3 Lokal. Berdasarkan standar sarana dan prasarana
pendidikan, luas lahan yang dibutuhkan untuk enam rombel itu, adalah 2550 m2.
Tata kelola lahan belum dilakukan secara optimal,

2. Gedung

Sampai tahun 2019 SDN 2 Sepanjang belum memiliki fasilitas yang memadai untuk
menunjang terwujudnya pelaksanaan Program PHBS, kami berupaya
mewujudkannya semaksimal mungkin agar fasilitas yang dibutuhkan itu bisa ada
sehingga kenyamanan proses KBM dengan penerapan konsep BISARA (Bersih,
Indah, Sehat, Asri ,dan Ramah Anak ) dalam pengembangan Program PHBS dapat
dilaksanakan.

Secara lebih terperinci, kami sajikan dalam tabel di bawah ini:

2. Gedung

Keberadaan Kondisi
No. Nama Tidak Rusak
Ada Baik
ada R S B
1 Ruang Kelas √ 3 2 2
2 Ruang Perpustakaan √ 1
3 Laboratorium IPA √ 1
4 Ruang Kepala Sekolah √ 1
5 Ruang Guru √ 1
6 Mushola √ 1
7 Ruang UKS √ 1
8 Jamban Guru √ 1 1
9 Jamban Anak √ 3
10 Tempat cuci tangan √ 6 2
11 Gudang √ 1
12 Ruang Sanitasi √
13 Ruang Bimbingan Konseling √
14 Kantin/warung sekolah √ 1
Sarana Olah Raga/Panggung
15 √ 1
Kreativitas

3. Kondisi Perilaku Peserta Didik

Kondisi Peserta Didik secara umum dalam pelaksanaan program pengembangan PHBS
masih ditemukan banyak kekurangan. Kondisi perilaku yang dimaksud, adalah
sebagai berikut

1. Masih ada sebagian peserta didik yang pada hari-hari tertentu diwajibkan
berseragam yang sama, ternyata ada ditemukan yang memakai seragam lain;
2. Pakaian seragam terlihat kurang rapi dan tidak menggunakan ikat pinggang;
3. Kuku tangan masih ada ditemukan panjang dan hitam;
4. Ada sebagian peserta didik mencukur rambut meniru-niru model;
5. Sewaktu-waktu ada ditemukan peserta didik mengkonsumsi jajanan dan minuman
kurang sehat yang dijajakan di luar kantin sekolah;
6. Masih ada sebagian peserta didik yang membuang sampah bekas bungkus jajanan
tidak ke tong sampah.

4. Kondisi umum ditinjau dari sudut pandang pengembangan Program PHBS

Berdasarkan ilustrasi di atas, kondisi sekolah untuk pengembangan Program PHBS


tentunya belum memenuhi standar kelayakan sebagaimana yang diungkapkan dalam
kata-kata sambutan Mendiknas pada saat pembukaan Rakernas UKS Ke-IX di Bali
tahun 2008, sekolah sebagai tempat belajar tidak saja memerlukan lingkungan bersih
dan sehat untuk mendukung berlangsungnya proses KBM, tapi diharapkan mampu
membentuk peserta didik yang memiliki derajat nilai kesehatan yang baik. Ungkapan
bijak mengatakan “ Lingkungan sekolah bersih, indah, sehat, asri ,dan Ramah anak
mendukung terwujudnya tujuan pendidikan “.
Sekolah sehat adalah sekolah yang berhasil membantu peserta didik berprestasi optimal
dengan mengedepankan aspek kesehatan.
Bercermin pada realita yang ada, kami berusaha melakukan usaha pembaharuan
( inovasi ) ke arah yang lebih bermartabat, walau disadari keterbatasan kemampuan
tentunya tak bisa dipungkiri. Kami yakin Allah SWT. Akan berkenan memberi yang
terbaik. Aamiin.
Dengan dilaksanakannya pengembangan Program Lalisa Berseri di SDN 2 Sepanjang
kami berharap keunggulan sekolah dalam konteks yang lebih bermakna (bernilai dan
bermartabat) dapat diwujudkan.

2. Kegiatan-kegiatan sekolah dalam pelaksanaan Program Lalisa Berseri

1. Bentuk-Bentuk Kegiatan

Bertitik pada sekolah sehat adalah sekolah yang berhasil membantu peserta didik
untuk unggul secara optimal dengan mengedepankan aspek kesehatan. Sekolah sehat
selalu berusaha membangun kesehatan peserta didiknya baik kesehatan jasmani lebih-
lebih rohaninya, melalui pengamatan, kemampuan, dan tingkah laku sehingga peserta
didik dapat mengambil keputusan terbaik untuk kesehatan mereka sendiri secara
mandiri. Sekolah sehat menyadari betapa pentingnya kesehatan peserta didik dalam
membantu mencapai suatu keunggulan optimal di samping meningkatkan standar
hidup mereka. Pada dasarnya sekolah sehat adalah sekolah yang menyadari pentingnya
pembangunan kesehatan di bidang promotif dan preventif, bukan hanya di bidang
kuratif saja.
Gambaran umum kegiatan-kegiatan sekolah dalam pelaksanaan pengembangan
Program LALISA BERSERI dalam wadah UKS untuk tahun pelajaran 2023-2024.
Bentuk-bentuk kegitan kami kelompokkan sebagai berikut:

1. Trias Program UKS

1. Penyelenggaraan Pendidikan Kesehatan, meliputi:

 Peningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk senantiasa


berperilaku hidup sehat;
 Penanaman perilaku/kebiasaan hidup sehat dan daya tangkal terhadap
pengaruh buruk dari luar; serta
 Pelatihan dan penanaman pola hidup sehat.

2. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan di Sekolah, meliputi:

 Pemeriksaan penjaringan kesehatan peserta didik;


 Pemeriksaan berkala;
 Pengobatan ringan, P3K maupun P3P;
 Pencegahan penyakit ( imunisasi, pemberantasan sarang nyamuk, PHBS,
Pendidikan Kecakapan Hidup Sehat )
 Penyuluhan sekolah dan konseling;
 Pelayan kesehatan termasuk Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR);
 Pengawasan Warung Sekolah;
 Usaha Kesehatan Gizi Sekolah (UKGS);
 Makan sehat dan minum susu bersama
 Pencatatan pelaporan tentang keadaan penyakit dan status gizi dan hal yang
berhubungan dengan pelayanan kesehatan;
 Rujukan kesehatan ke Puskesmas;
 Pengukuran tingkat kesegaran jasmani.
 Pembiasaan siswa Inklusif

3. Pembinaan Lingkungan Kehidupan Sekolah, baik fisik, mental, sosial maupun


lingkungan itu sendiri , dilakukan oleh Tim Pelaksana UKS bekerja sama
dengan UPTD Dinas Kesehatan Kecamatan di mana sekolah itu berada.

 Pelaksanaan 7K (Kebersihan, Keindahan, Kenyaman, Ketertiban,


Keamanan, Kerindangan, dan Kekeluargaan);
 Pembinaan dan pemeliharaan kesehatan lingkungan termasuk bebas asap
rokok
 Pembinaan kerja sama masyarakat dengan warga sekolah.
2. Program Khusus Pendidikan Kesehatan

Pendidikan kesehatan merupakan suatu usaha sadar untuk menyiapkan peserta


didik agar dapat tumbuh kembang sesuai, selaras, seimbang, sehat fisik, mental,
sosial, dan lingkungan melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan yang
diperlukan saat ini maupun diperlukan di masa mendatang.
SDN 2 Sepanjang melaksanakan program kegiatan ini melalui kegiatan kurikuler
yang dikemas dalam setiap mata pelajaran
10
maupun kegiatan ekstrakurikuler melalui kegiatan-kegiatan khusus dalam wadah
UKS.
Dalam pelaksanaannya di lapangan, kegiatan-kegiatan yang telah dirumuskan
diarahkan untuk mencapai lebih dari satu tujuan. Dilakukan secara sebagian-
sebagian atau secara terpadu dengan mengedepankan aspek efektif dan efisien
dengan mengerahkan sumber daya yang ada.
Program khusus ini antara lain: Penyelenggaraan diklat dan pengadaan dokter
kecil sebanyak 10 % dari jumlah total peserta didik .

3. Manajemen Pengelolaan UKS

1. Dibentuknya Tim Pelaksana UKS;


2. Bibuatnya Rencana Kegiatan Secara Terprogram;
3. Dibuatnya Laporan Pelaksanaan Kegiatan; dan
4. Adanya Pengawasan Secara Terpadu.

4. Dampak Pelaksanaan UKS terhadap Peserta Didik

1. Pemeriksaan Kebersihan Peserta Didik ;


2. Pemeriksaan Kesehatan Peserta Didik;
3. Persentase Absensi Sakit; dan
4. Pengukuran Tumbuh Kembang Peserta Didik

5. Pelaksanaan Pengembangan Program LALISA BERSERI

Indikatornya terdiri dari:

1. Strata Pratama

 Pemeliharaan rambut bersih dan rapi;


 Berpakaian bersih dan rapi;
 Pemeliharaan kuku selalu pendek dan bersih;
 Pemakaian sepatu bersih dan pantas;
 Olah raga teratur dan terukur;
 Pemberantasan jentik nyamuk.

2. Strata Madya

 Semua perilaku tahap Pratama;


 Penggunaan jamban bersih dan sehat;
 Penggunaan sarana air bersih;
 Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir;
 Gerakan Pungut Sampah
 Memilah-milah pembuangan sampah ( sampah kering, basah, dan
berbahaya ).
 Gerakan Siswa Asuh Sungai (SAS 3)
 Kegiatan bakti sosial masyarakat peduli Lingkungan

3. Strata Utama

 Semua perilaku di tahap Madya;


 Mengkonsumsi jajanan sehat di Kantin Sekolah;
 Menimbang berat dan mengukur tinggi badan;
 Tidak merokok di sekolah; dan
 Tidak menggunakan Napza.

4.Program Sekolahku Hijau


Ada beberapa kegiatan yang bisa dilakukan untuk mewujudkan Program Sekolah
Hijau antara lain :

1. Membangun apotek hidup ,warung hidup, dan dapur hidup di sekolah.


2. Melaksanakan kegiatan ekstra kulikuler berbasis lingkungan, seperti kelompok
hijau, pecinta alam dan sejenisnya.
3. Melaksanakan tata tertib kebersihan dan kelestarian lingkungan sekolah.
4. Mengadakan gerakan cinta lingkungan sekolah

b. Waktu
Waktu pelaksanaan program selama 1 (satu) tahun ajaran, dibeda kan menjadi:

1. Kegiatan yang dilaksanakan setiap hari kerja;


2. Kegiatan yang dilaksanakan sekali dalam seminggu;
3. Kegiatan yang dilaksanakan sekali dalam sebulan;
4. Kegiatan yang dilaksanakan sekali dalam setiap semester;
5. Kegiatan yang dilaksanakan sekali dalam setahun.

c. Metode dan Pendekatan


metode yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan ini, yaitu:

1. Metode Pembelajaran;
2. Metode Pelatihan;
3. Metode Pembimbingan;
4. Metode Pembiasaan; serta
5. Metode Keteladanan.

Adapun pendekatan yang dilakukan meliputi pendekatan secara Induksi dan


Deduksi.

4. Pengorganisasian Tim Pelaksana UKS SDN 2 Sepanjang


Demi kelancaran pelaksanaan program ini, maka dibentuklah Tim Pelaksana UKS
SDN 2 Sepanjang yang memiliki tugas, fungsi, dan tanggung jawab penuh terhadap
suksesnya pelaksanaan program kegiatan ini .

Adapun susunan Tim Pelaksana UKS SDN 2 Sepanjang yaitu:


Pembina : Kepala Puskesmas
Ketua : (Kepala Sekolah)
Sekretaris : Eka Putri Yulian Prayogi, S.Pd
Bendahara : Ika Budiarti, S.Pd
Anggota :

1. Komite SDN 2 Sepanjang


2. Restu Margi DewantiS.Pd
3. Vita Wulandari, S.Pd
4. Neli Hariyani,S.Pd
5. Windi Anggraini , S.Pd
6. Moh Sholeh, S.Pdi
7. Moh Fajar ,S.Pd
8. Wowot Budi Wahono

5. Uraian Kegiatan

Secara terperinci kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam tahun pelajaran


2022/2023, adalah sebagai berikut:
N0. Uraian Kegiatan Ket.
1. Penyegaran Tim Pelaksana UKS 2022 Tahap ke-2
Kerja sama dengan Puskesmas

1. Pembinaan dari Puskesmas ke sekolah


2. Penjaringan dan UKGS
2.
3. BIAS
4. Pemberian Obat Cacing
5. Pemberian vitamin A

3. Pemeriksaan pakaian, sepatu, rambut, dan kuku


Pemanfaatan lahan kosong
- Berkebun apotek, warung, dan dapur hidup
4.
- Penanaman tanaman hias dan hidroponik
- Pemeliharaan tanaman
5. Memelihara kebersihan jamban dan WC
6. Penimbangan/pengukuran berat dan tinggi badan
7. Pemeriksaan dan pengadaan obat-obatan
8. Pemeriksaan dan pengadaan barang UKS
9. Pemeliharaan ruang UKS
10. Pemeriksaan kesehatan gigi
11. Penilaian kelas sehat
12. Pengumuman hasil penilaian
13. Pembinaan Dokter Kecil
14. SKJ dan Jumsih
15. Praktek gosok gigi dan CTPS cecara benar
16. LCC materi kesehatan ( kelas IV, V, dan VI )
17. KULTUM ( kuliah tujuh menit), serta
18. Konsultasi dan koordinasi dengan pihak terkait
14
Kegiatan-kegiatan itulah telah dapat kami laksanakan serta kami dokumentasikan untuk
selanjutnya kami jadikan bahan refleksi atau renungan, mengingat dengan segala
keterbatasan tentunya terasa banyak sisi kurang yang butuh sentuhan demi
penyempurnaan di kemudian hari.

3. Kondisi Sekolah setelah dilaksanakannya program Sekolah Sehat

1. Lahan

Tatakelola lahan sedikit demi sedikit telah mendapat sentuhan.Lahan


yang semula terabaikan, kini sudah dimanfaatkan dengan ditanami beragam tanaman,
ada apotek hidup, dapur hidup, warung hidup, tanaman hias, rumput hijau, dan tanaman
lain yang terkesan asri.

3. Gedung

Keberadaan Kondisi
No. Nama Tidak Rusak
Ada Baik
ada R S B
1 Ruang Kelas √ 1 3 2
2 Ruang Perpustakaan √ 1
3 Laboratorium IPA √ 1
4 Ruang Kepala Sekolah √ 1
5 Ruang Guru √ 1
6 Mushola √ 1
7 Ruang UKS √ 1
8 Jamban Guru √ 1 1
9 Jamban Anak √ 3
10 Tempat cuci tangan √ 6 5
11 Gudang √ 1
12 Ruang Sanitasi √
13 Ruang Bimbingan Konseling √
Arena Olah Raga/Panggung
14 √ 1
Kreatifitas
15 Kantin/warung sekolah √ 1

3. Kondisi Perilaku Peserta Didik

Melalui berbagai kegiatan dalam pengembangan program PHBS yang secara


intensif dilkasanakan selama 1 (satu) tahun, terlihat adanya perubahan-perubahan.
Demikian juga terhadap perilaku/ pola hidup yang sebelumnya terkesan kurang
baik, pada saat ini terlihat adanya perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik
dan bermakna. Kami akan terus berusaha walaupun berat tapi kami cukup yakin
pasti bisa.

4. Kondisi Umum Sekolah Ditinjau dari Sudut Pandang Sekolah Sehat

Berbagai kekurangan yang terlihat sebelum dilaksanakannya program sekolah


sehat melalui pengembangan PHBS, di saat ini beberapa aktivitas bisa
dilaksanakan dan bisa direalisasikan.

3. PEMBAHASAN

1. Pengertian Sekolah Sehat

Sekolah Sehat adalah sekolah yang berhasil membantu peserta didik unggul secara
optimal dengan mengedepankan aspek kesehatan. Definisi lain Sekolah Sehat, adalah
sekolah dengan lingkungan bersih, indah, sehat, dan asri (nyaman).
Sekolah Sehat selalu berusaha membangun kesehatan jasmani dan kesehatan rohani.
Dengan melalui pemahaman, kemampuan, dan perilaku yang bertanggung jawab,
pengambilan keputusan terbaik untuk terciptanya kesehatan secara mandiri dapat
diwujudkan.
(sumber data internet) kata-kata sambutan Mendiknas saat pembukaan Rakernas
UKS ke-IX tahun 2008 di Bali. Beliau mengatakan “ Sekolah sebagai tempat belajar
tidak saja perlu memiliki lingkungan bersih dan sehat untuk mendukung
berlangsungnya proses KBM yang baik, namun diharapkan juga mampu membentuk
peserta didik yang memiliki derajat kesehatan
16
yang lebih baik. Lingkungan sekolah sehat tentu akan mendukung tercapainya tujuan
pendidikan. Untuk mencapai tujuan tersebut, pelaksanaan tiga pokok program UKS,
yaitu Pendidikan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan, dan Pembinaan Lingkungan Sehat
perlu mendapat motivasi masyarakat agar semua pihak bisa memahami betapa
pentingnya program ini dilaksanakan di sekolah. Mendiknas juga mengamanatkan,
pentingnya penyelenggaraan program UKS yang lebih kreatif, sehingga kinerja UKS
betul-betul optimal.Beliau berpendapat, berbagai macam kegiatan di lingkungan
sekolah seperti pengelolaan sanitasi, pengelolaan jajanan di sekolah, dan penataan
taman yang asri dapat diintegrasikan ke dalam kegiatan UKS. Selain itu Mendiknas
juga mengingatkan, untuk mewujudkan Sekolah menjadi Sekolah Sehat, adalah
tanggung jawab bersama. Lingkungan sekolah yang tertata baik dan bersih akan
mampu menciptakan suasana belajar yang kondusip yang pada gilirannya nanti, akan
meningkatkan prestasi belajar termasuk di dalamnya rasa kemandirian, kemandirian
jiwa, kewirausahaan
(entrepreneurship), dan kreativitas serta membentuk masyarakat yang sadar
kesehatan”.

2. Kriteria Sekolah Sehat

Sekolah Sehat mengedepankan pencegahan dan promosi kesehat -an, sehingga lebih
utama mencegah sakit daripada mengobati.
Makna sehat mencakup empat aspek, yaitu sehat fisik, sehat psikhis, sehat sosial, dan
sehat spiritual. Susunan dan urutan utama sekolah sehat, adalah sebagai berikut:

1. Program Pendidikan dan Pelayanan Kesehatan ( health education


and treatment );
2. Makanan Sehat ( healthy eating );
3. Pendidikan Olah Raga ( physical activity );
4. Pendidikan Mental ( emotional health and being ); dan
5. Program Lingkungan Sekolah Sehat dan Aman ( safe and healthy
environment ).

3. Indikator Pengembangan PHBS

Program UKS dengan pengembangan PHBS adalah program yang bersinergi. Untuk
itu, pembangunan kesehatan di sekolah lebih mengedepankan aspek promotif
preventif daripada kuratif. Hasil dari pelaksanaan program ini akan menjadi bekal
peserta didik dalam membangun kesehatan dirinya, keluarganya, masyarakat, dan
negaranya baik untuk kebutuhan sekarang maupun untuk masa yang akan datang.
Untuk mewujudkan sekolah sehat di Indonesia, Sekolah/Madrasah harus dapat
melaksanakan:

1. Program UKS dengan pengembangan Program LALISA BERSERI; yaitu:

Indikator LALISA BERSERIdi Sekolah, terdiri dari:

1. Strata Pratama

1. Memelihara rambut agar bersih dan rapi;


2. Memakai pakaian bersih dan rapi;
3. Memelihara kuku agar pendek dan bersih;
4. Memakai sepatu bersih dan rapi;
5. Berolahraga teratur dan terukur;
6. Memberantas jentik nyamuk.

2. Strata Madya

Semua perilaku di tahap Pratama, ditambah:

1. Menggunakan jamban bersih dan sehat;


2. Menggunakan air bersih;
3. Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir;
4. Melakukan gerakan pungut sampah
5. Membuang sampah ke tong sampah secara terpilah (sampah basah, sampah
kering, dan sampah berbahaya)

3. Strata Utama

Perilaku di tahap madya, ditambah:

1. Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah;


2. Menimbang berat dan mengukur tinggi badan setiap bulan;
3. Tidak merokok di sekolah;
4. Tidak menggunakan NAPZA

2. Melaksanakan upaya-upaya peningkatan melalui program Pendidikan


Jasmani

Berbagai kegiatan dalam bidang Pendidikan Jasmani dilaksanakan secara


terprogram untuk menunjang peningkatan pengembangan program LALISA
BERSERI.

4. Tiga Program Pokok UKS ( Trias UKS )

Menurut Depdiknas tahun 2006, Trias UKS dapat dijabarkan, yaitu:

1. Pendidikan Kesehatan

Adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar dapat tumbuh kembang
sesuai, selaras, seimbang, sehat fisik, mental, sosial, sehat lingkungan melalui
kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan yang diperlukan bagi peranannya saat
sekarang maupun untuk masa yang akan datang.
Pendidikan kesehatan di sekolah dapat diberikan melalui kegiatan kurikuler, yaitu
saatnya jam tatap muka sesuai GBPP meliputi mata pelajaran Sains dan Ilmu
Pengetahuan Sosial. Dilakukan melalui peningkatan pengetahuan, penanaman
nilai, dan sikap positif terhadap prinsip hidup sehat dan peningkatan keterampilan
dalam melaksanakan hal-hal yang berkaitan dengan pemeliharaan, pertolongan
serta perawatan kesehatan. Adapun kegiatannya, yaitu antara lain kebersihan dan
kesehatan
19
pribadi, makanan bergizi, pendidikan kesehatan, reproduksi, dan pengukuran
tingkat kesegaran jasmani. Selain itu, dilaksanakan pula dalam kegiatan
ekstrakurikuler, yaitu melalui berbagai kegiatan yang dilaksanakan di luar jam
tatap muka termasuk pada saat kegiatan liburan sekolah.
Adapun tempat berlangsungnya kegiatan, bisa dilaksanakan di sekolah maupun di
luar sekolah dengan tujuan memperkaya khasanah berpikir dan berkarya bagi
peserta didik sebagai upaya penciptaan terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya.
Contoh kegiatannya seperti berkemah, ceramah, diskusi, dan kegiatan lain yang
sejenis.

2. Pelayanan Kesehatan

Upaya meningkatkan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif), pengobatan


(kuratif), dan pemulihan (rehabilitative) yang dilakukan secara serasi dan terpadu
terhadap peserta didik pada khususnya dan kepada warga sekolah pada umumnya,
di bawah koordinasi Guru, Pembina UKS melalui bimbingan teknis dan
pengawasan dari Puskesmas setempat.
Beberapa kegiatan yang dapat dilaksanakan serta direalisasikan di sekolah
berkaitan dengan kesehatan, yaitu:

1. Promotif
 Dokter Kecil;
 Kader Kesehatan Remaja;
 Palang Merah Remaja;
 Pembinaan Warung Sehat Sekolah;
 Pembinaan lingkungan sekolah yang terpelihara dan bebas dari faktor
pembawa penyakit.
 Kampanye Hidup Sehat

2. Preventif

 Pemeliharaan kesehatan yang bersifat umum maupun khusus untuk


penyakit-penyakit tertentu;
 Penjaringan kesehatan anak sekolah;
 Pemantauan pertumbuhan peserta didik;
 Imunisasi peserta didik;
 Usaha pencegahan penularan penyakit dengan jalan memberantas sumber
infeksi dan pengawasan kebersihan lingkungan sekolah;
 Konseling kesehatan di sekolah.

3. Kuratif

 Diagnose dini;
 Pengobatan ringan;
 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) dan Pertolongan Pertama
Pada Penyakit (P3P);
 Rujukan medis.
 Vaksinasi

3. Pembinaan Lingkungan Sekolah

Pembinaan mencakup lingkungan sekolah, keluarga, dan juga masyarakat sekitar.


Dilaksanakan dalam rangka menjadikan sekolah sebagai institusi pendidikan yang
dapat menjamin berlangsungnya proses belajar mengajar yang mampu
menumbuhkan kesadaran, kesanggupan, dan keterampilan peserta didik untuk
menjalankan prinsip hidup sehat.
Adapun kegiatannya sebagai berikut:

1. Program Pembinaan Lingkungan Sekolah, meliputi:

 Lingkungan Fisik

 Penyediaan air;
 Pemeliharaan penampungan air bersih;
 Pengadaan dan pemeliharaan tong sampah;
 Pemeliharaan saluran air limbah (drainase);
 Pemeliharaan jamban/WC;
 Pemeliharaan tempat cuci tangan;
 Pemeliharaan keindahan kelas;
 Pemeliharaan keindahan halaman dan kebun sekolah
 Pengadaan dan pemeliharaan kantin sekolah.

 Lingkungan Sosial dan Mental

 Konseling kesehatan;
 Bakti Sosial sekolah terhadap lingkungan;
 PMR, DOKCIL, dan Kader Kesehatan Remaja.

2. Pembinaan Lingkungan Keluarga

Pembinaan lingkungan keluarga dapat dilakukan dengan :

 Kunjungan rumah oleh pelaksana UKS;


 Ceramah kesehatan di sekolah

3. Pembinaan Masyarakat sekitar

Pembinaan masyarakat sekitar dapat dilakukan dengan:

 Ceramah kesehatan dan pentingnya arti pembinaan lingkungan sekolah


sebagai lingkungan sekolah sehat;
 Penyuluhan lewat media cetak atau audio visual.

5. Dampak pelaksanaan LALISA BERSERI terhadap prestasi peserta didik

Sudah satu tahun bergulir (2022-2023) program Lingkungan sekolah sehat di SDN 2
Sepanjang dilaksanakan. Dari tahun 2019 sampai sekarang kegiatan dilanjutkan
dengan pengembangan program Peduli Hidup Bersih dan Sehat dengan bukti yang
otentik, melalui pandangan kasat mata pun, ada terlihat warna lain yang bisa
dipertanggungjawabkan, yaitu perubahan tampilan baik dari sisi fisik bangunan,
perindangan, tatakelola lahan atau sisi lain yang merupakan indikator penunjang
pencapaian sekolah unggulan pengembangan Program LALISA BERSERI.
Dengan modal kebersaamaan, kecintaan, dan keempatian, kondisi fisik , mental,
sosial, dan perilaku seluruh warga sekolah khususnya pencanangan visi sekolah
sebagaian kecil bisa diwujudkan walau masih jauh dari kesempurnaan.
22
Dampak positif pengembangan LALISA BERSERI, antara lain:
1. Memiliki kemampuan dasar tentang ilmu kesehatan, termasuk perilaku hidup sehat
dan teratur sesuai dengan perkembangan dan karakter peserta didik;
2. Memiliki nilai dan sikap positif terhadap prinsip hidup sehat;
3. Memiliki keterampilan melaksanakan hal-hal yang berkaitan dengan pemeliharaan,
pertolongan, dan perawatan kesehatan;
4. Memiliki kebiasaan dalam hidup sehari-hari sesuai dengan syarat kesehatan;
5. Memiliki kemampuan menularkan Gerakan LALISA BERSERI dalam
kesehariannya;
6. Memiliki pertumbuhan berat dan tinggi badan yang seimbang;
7. Mengerti dan mampu menerapkan prinsip-prinsip pencegahan penyakit dalam
kaitannya dengan kesehatan pada keseharian;
8. Memiliki daya tanggkal terhadap pengaruh buruk dari luar;
9. Memiliki tingkat kesegaran jasmani dan derajat kesehatan yang optimal serta
mempunyai daya tahan tubuh yang baik terhadap penyakit.

4. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

1. Kesimpulan

Berdasarkan kondisi nyata dan fakta-fakta di lapangan, dapat disimpulkan bahwa


melalui pelaksanaan Program Pengembangan LALISA BERSERI dengan dukungan
program-program lain yang bersinergi, SDN 2 Sepanjang yang awalnya belum
mencerminkan lingkungan sekolah ber-perilaku Hidup Sehat, pada saat ini terlihat ada
warna lain yang dapat menimbulkan kesan nyaman dalam pelaksanan proses KBM.
Hal ini terwujud berkat kebersamaan seluruh warga sekolah berani melakukan sebuah
reformasi, renovasi, dan inovasi. Namun, untuk bisa menciptakan dan mewujudkan
keinginan yang lebih jauh, tentunya masih banyak sisi yang perlu mendapat sentuhan.
23

2. Rekomendasi

Melihat perubahan warna lain, SDN 2 Sepanjang untuk menuju gerbang unggulan
menjadi“ Sekolah Sehat “ dengan pengembangan LALISA BERSERI melalui UKS
sebagai wadah kegiatannya, maka dapat direkomendasikan sebagai berikut :

1. Gerakan LALISA BERSERI di SDN 2 Sepanjang untuk tahun- tahun pelajaran


selanjutnya harus tetap dilaksanakan dengan cara:

1. Mempertahankan dan meningkatkan kualitas dari sederet kegiatan yang telah


sukses dilaksanakan;
2. Melengkapi kekurangan-kekurang demi penyempurnaan;
3. Melalukan inovasi dan renovasi kegiatan yang tepat sasaran.

2. Kegiatan LALISA BERSERI bisa dilaksanakan bukan hanya di SDN 2 Sepanjang


saja tetapi dapat dilaksanakan di sekolah lain di seluruh Nusantara.
3. Kepada semua pihak terutama kepada aparatur Pemerintah Desa, Kecamatan, dan
Kepala-kepala Instansi terkait, agar tetap memberi dukungan penuh kepada SDN 2
Sepanjang demi terwujudnya sekolah unggulan berwawasan Peduli Lingkungan
terhadap lingkungan tempat tinggalnya

Masih banyaknya sisi yang kurang, itulah keterbatasan kami. Kami mohon maaf
atas segalanya.
Semoga Allah SWT senantiasa selalu berkenan memberi kita kebaikan yang
terbaik. Aamiin…

Glenmore,20 Agustus 2023


Tim Pelaksana UKS,
Ketua, Sekretaris,
SUWARTI,S.Pd EKA PUTRI YULIAN
NIP. 196910092001012027 PRAYOGI,S.Pd

Anda mungkin juga menyukai