Anda di halaman 1dari 50

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hidup sehat seperti yang didefinisikan oleh badan kesehatan
perserikatan bangsa-bangsa (PBB) World Health Organization (WHO) adalah
keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan orang
hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Sedangkan kesehatan jiwa adalah
keadaan yang memungkinkan perkembangan fisik, mental, intelektual,
emosional, dan sosial yang optimal dari seseorang. Dalam Undang Undang
Nomor 23 Tahun 1992 pasal 45 tentang Kesehatan ditegaskan bahwa
”Kesehatan Sekolah” diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup
sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik dapat
belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan optimal sehingga
diharapkan dapat menjadikan sumber daya manusia yang berkualitas. Menurut
Sumantri (2007), peserta didik itu harus sehat dan orang tua memperhatikan
lingkungan yang sehat dan makan makanan yang bergizi, sehingga akan
tercapai manusia soleh, berilmu dan sehat (SIS). Dalam proses belajar dan
pembelajaran materi pembelajaran berorientasi pada head, heart dan hand,
yaitu berkaitan dengan pengetahuan, sikap/nilai dan keterampilan. Namun
masih diperlukan faktor kesehatan (health) sehingga peserta didik memiliki 4
H (head, heart, hand dan health).
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah usaha untuk membina dan
mengembangkan kebiasaan dan perilaku hidup sehat pada peserta didik usia
sekolah yang dilakukan secara menyeluruh (komprehensif) dan terpadu
(integrative) melalui program pendidikan dan penyuluhan kesehatan. UKS
adalah bagian dari usaha kesehatan pokok yang sesuia beban tugas puskesmas
yang di tujukan kepada sekolah-sekolah. Untuk optimalisasi program UKS
perlu ditingkatkan peran serta peserta didik sebagai subjek dan bukan hanya
objek. Dengan UKS ini diharapkan mampu menanamkan sikap dan perilaku
hidup sehat pada dirinya sendiri dan mampu menolong orang lain. Dari
pengertian ini maka UKS dikenal pula dengan child to child programe.

1
Program dari anak, oleh anak, dan untuk anak untuk menciptakan anak yang
berkualitas.
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan kegiatan sekolah yang
tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan di sekolah, baik untuk siswa maupun
guru/karyawan di sekolah tersebut. Menurut Ahmad Selvia (2009:1) Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS) juga merupakan upaya pendidikan kesehatan yang
dilaksanakan secara terpadu, sadar, berencana, terarah dan bertanggung jawab
dalam menanamkan, menumbuhkan, mengembangkan, dan membimbing
untuk menghayati, menyenangi dan melaksanakan prinsip hidup sehat dalam
kehidupan peserta didik sehari-hari.
Dengan telah diberlakukannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004,
maka berbagai program pelaksanaan UKS di setiap daerah pada dasarnya
diserahkan sepenuhnya kepada Tim Pembina UKS di daerahnya masing-
masing untuk menentukan prioritas programnya. Program UKS dilaksanakan
selama ini, kegiatan pendidikan kesehatan lebih bersifat pengajaran,
penambahan pengetahuan dan kurang menekankan pada segi praktis yang
dapat diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari. Pelayanan kesehatan pada
anak sekolah sebagaimana pada kelompok lainnya, meliputi upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif. sedangkan pembinaan lingkungan sekolah
sehat lebih ditekankan pada lingkungan fisik, mental dan sosial
Berdasarkan pengamatan Tim Pembina UKS pusat, ternyata
pelaksanaan UKS sampai dengan saat ini dirasakan masih kurang sesuai
dengan yang diharapkan. Oleh karena itu, dipandang perlu adanya
pemberdayaan tatanan UKS pada setiap jenjang dalam rangka memantapkan
pelaksanaan program program UKS. Seperti yang kita ketahui, UKS
merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat
dan derajat kesehatan peserta didik sedini mungkin.
Adanya program dari pemerintah tentang kualitas pelayanan kesehatan
mengacu pada tingkat strata UKS, yaitu Strata Minimal, Standar, Optimal dan
paripuna. Sekolah Dasar Negeri 274 Cempaka arum Kecamatan Gedebage
Kota Bandung selama 2 tahun kebelakang sudah melaksanakan strasa optimal

2
yang sesuai dengan peraturan pemerintah, dikarenakan tidak adanya dana
khusus dan regenerasi kader kesehatan yang sudah terlatih baik dari siswa
maupun guru yang sesuai standar UKS, program-program serta sarana dan
prasarana yang sudah ada terabaikan.
Berdasarkan wawancara dengan pengurus UKS SDN 274 Cempaka
arum Kecamatan Gedebage. Bahwa selama 2 tahun berjalan kegiatan UKS
sudah tidak berjalan sebagaimana mestinya sesuai program yang ada
dikarenakan kader UKS sudah keluar semua dan belum dilakukan pelatihan
ulang, sedangkan untuk sarana dan prasarana untuk melaksanakan program
UKS dinilai masih memadai.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penyusun merasa perlu
mengkaji dan menemukan masalah UKS SDN 274 Cempaka arum Kecamatan
Gedebage Kota Bandung, yang sudah memiliki sarana dan prasarana UKS
berdasarkan tingkat strata standar yang sesuai dengan pemerintah, apakah
kegiatan UKS 274 Cempaka arum Kecamatan Gedebage Kota Bandung sudah
berjalan sesuai apa yang dikehendaki oleh pemerintah.

1.2 Tujuan Penulisan


Tujuan Umum:
Dengan dilakukannya kajian situasi di SDN 274 Cempaka Arum Kec.
Gedebage Kota Bandung diharapkan adanya peningkatkan derajat kesehatan
peserta didik secara optimal dalam mendukung proses belajar
Tujuan Khusus:
1. Terdeteksinya secara dini masalah kesehatan peserta didik di SDN 274
Cempaka Arum Kec. Gedebage Kota Bandung, sehingga bila terdapat
masalah dapat segera ditindaklanjuti
2. Tersedianya data atau informasi di SDN 274 Cempaka Arum Kec.
Gedebage Kota Bandung untuk menilai perkembangan kesehatan peserta
didik, maupun untuk dijadikan pertimbangan dalam menyusun program
pembinaan kesehatan sekolah.
3. Termamfaatkannya data untuk perencanaan, pelaksanaan, pemantauan,
dan evaluasi program pembinaan peserta didik di SDN 274 Cempaka
Arum Kec. Gedebage Kota Bandung

3
1.3 Manfaat
Manfaat dari hasil laporan ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Puskesmas
Memberikan kontribusi dalam upaya meningkatkan
pengelolaan program UKS secara optimal.
2. Bagi Peserta Didik dan Sekolah
Membantu peserta didik mendapatkan derajat kesehatan yang
optimal melalui UKS yang memenuhi strata optimal melalui
program- program dan sarana- prasarana UKS yang sudah ada di
SDN 274 Cempaka Arum Kec. Gedebage Kota Bandung
Sekolah dapat menjalankan UKS sesuai program yang ada
sesuai visi dan misi SDN 274 Cempaka Arum Kec. Gedebage Kota
Bandung
3. Bagi Mahasiswa
Mengetahui bagaimana proses serta program- program yang
harus dilaksanakan di UKS ditingkat sekolah dasar, sehingga ketika
mahasiswa berada diruang lingkup puskesmas dapat menjalankan dan
mempraktekan secara langsung program- program UKS sesuai
Undang Undang Nomor 23 Tahun 1992 pasal 45.

BAB II
KONSEP USAHA KESEHATAN SEKOLAH

2.1 Pengertian UKS


Segala usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kesehatan anak usia
sekolah pada setiap jalur, jenis dan jenjang pendidikan mulai dari Taman
Kanak-kanak sampai Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah. (Depdiknas, 2006).
Usaha kesehatan masyarakat yang ditujukan kepada masyarakat
sekolah, yaitu: anak didik, guru dan karyawan sekolah lainnya. (Enjtang
2000).
Upaya pendidikan dan kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu,
sadar, berencana, terarah dan bertanggung jawab dalam menanamkan,
menumbuhkan, mengembangkan dan membimbing untuk menghayati,

4
menyenangi dan melaksanakan prinsip hidup sehat dalam kehidupan peserta
didik sehari-hari.( Ananto 2006).

2.2 Sejarah UKS


Usia UKS boleh dikatakan tidak muda. Pertama kali dirintis tahun 1956
melalui pilot project UKS Perkotaan di Jakarta dan UKS Pedesaan di Bekasi
yang merupakan kerjasama antara Departemen Kesehatan, Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan serta Departemen Dalam Negeri. Tahun 1980
dikeluarkan keputusan bersama antara Departemen Kesehatan dan
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tentang kelompok kerja UKS,
puncaknya terbit Surat Keputusan Bersama antara Menteri Dalam Negeri,
Menteri Agama, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri Kesehatan
pada tanggal 3 September 1980 tentang Kebijaksanaan dan Pengembangan
UKS, yang kemudian disempurnakan pada tahun 1984 dan tahun 2003 seiring
perubahan sistem pemerintahan.

Landasan Hukum Berdirinya UKS


1. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 4
2. UU NO. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
3. UU NO. 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Daerah
4. UU NO. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
5. Peraturan Pemerintah No. 27 tentang Prasekolah, 28 tentang Pendidikan
Dasar, 29 tentang Pendidikan menengah.
6. Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom.
7. Peraturan Pemerintah No. 106 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan
Pertanggung Jawaban Keuangan dalam Pelaksanaan Dekonsentrasi dan
Tugas Perbantuan
8. Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2001 tentang Penyelanggaraan
Dekonsentrasi.

5
9. Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 130-67 Tahun 2002 tentang
Pengakuan Kewenangan Kabupaten dan Kota.
10. Nomor 1/U/Surat Keputusan Bersama; Nomor 1067/ Menkes/ SKB/ VII/
200; Nomor MA/230A/2003; Nomor 26 Tahun 2003 tanggal 23 Juli 2003
tentang Pembinaan dan Pengembangan UKS.
11. Nomor 2/P/SKB/2003; Nomor 1068/Menkes/SKB/VII/2003; Nomor
MA/230B/2003; Nomor 4415-404 Tahun 2003 tanggal 23 Juli 2003
tentang Tim Pembina UKS

2.3 Tujuan UKS


Umum  Meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan
peserta didik sedini mungkin serta menciptakan lingkungan sekolah yang
sehat sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan anak yang
harmonis dan optimal.

Khusus
1. Meningkatkan kemampuan anak untuk menolong dirinya sendri melalui:
penajaman masalah kesehatan pada dirinya sendiri, keluarga dan
lingkungannya dan mempunyai kemampuan untuk berperilaku hidup
sehat.
2. Meningkatkan kemampuan anggota keluarga, khususnya orang tua/ibu
dalam melaksanakan pengasuhan anak yang mendorong terbentuknya
perilaku hidup sehat dari anak usia sekolah di keluarga tersebut.
3. Meningkatkan peran serta dari unsur di luar lingkungan keluarga yang
mempunyai nilai strategik dalam upaya pembinaan anak usia sekolah,
diantaranya guru, pembina anak usia sekolah, diantaranya guru, pembina
organisasi pemuda, tokoh masyarakat, kader bidang kesehatan.

2.4 Sasaran UKS


Sasaran UKS adalah pendidikan formal dan non-formal pada setiap
jalur dan jenis pendidikan mulai dari tingkat pra sekolah sampai Sekolah
Menengah Atas termasuk perguruan agama beserta lingkungannya.

6
Sasaran Pembinaan UKS: peserta didik, pembina teknis (guru dan
petugas kesehatan), pembina non teknis (pengelola pendidikan dan karyawan
sekolah), sarana dan prasarana pendidikan kesehatan dan pelayanan
kesehatan, lingkungan (lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, dan
lingkungan masyarakat) Depdiknas 2006.

2.5 Kebijakan UKS


Kebijakan usaha kesehatan sekolah mengikuti kebijaksanaan umum
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pemerintah Daerah diberikan
wewenang untuk menjalankan usaha kesehatan sekolah yang disesuaikan
dengan keadaan dan kemampuan daerah setempat, sesuai dengan usaha
mewujutkan desentralisasi dan otonomi daerah dalam usaha-usaha di bidang
kesehatan (Depkes, 2001).
Usaha kesehatan sekolah dilakukan dengan kerjasama yang erat antara
petugas kesehatan, petugas sekolah, anak didik, pemerintah setempat, orang
tua murid dan golongan-golongan lain dalam masyarakat. Pada tanggal 23
Juli 2003, usaha kesehatan sekolah telah dikukuhkan pelaksanaannya secara
terpadu lintas sektor dan lintas program dalam surat keputusan bersama
Menteri Pendidikan, Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan Menteri Dalam
Negeri Republik Indonesia Nomor: 0408/U/1984, Nomor: 74/Tn/1984,
Nomor: 60 Tahun 1984 tanggal 3 September 1984 tentang Pokok
Kebijaksaan Usaha Kesehatan Sekolah

2.6 Tiga Program Pokok UKS


Menurut Depdiknas tahun 2006, tiga program pokok UKS (trias UKS)
antara lain pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan
lingkungan sekolah sehat.
1. Pendidikan Kesehatan
Usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar dapat tumbuh
kembang sesuai, selaras, seimbang dan sehat baik fisik, mental, sosial

7
dan lingkungan melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau
latihan yang diperlukan bagi peranannya saat ini maupun di masa yang
akan datang.
Tujuan:
a. Memiliki pengetahuan tentang ilmu kesehatan, termasuk cara
hidup sehat dan teratur.
b. Memiliki nilai dan sikap yang positif terhadap prinsip hidup sehat.
c. Memiliki keterampilan dalam melaksanakan hal yang berkaitan
dengan pemeliharaan, pertolongan dan perawatan kesehatan.
d. Memiliki kebiasaan dalam hidup sehari-hari yang sesuai dengan
syarat kesehatan.
e. Memiliki kemampuan untuk menularkan perilaku hidup sehat
dalam kehidupan sehari-hari.
f. Memiliki pertumbuhan termasuk bertambahnya tinggi badan dan
berat badan yang seimbang.
g. Mengerti dan dapat menerapkan prinsip-prinsip pencegahan
penyakit dalam kaitannya dengan kesehatan dan keselamatan
dalam kehidupan sehari-hari.
h. Memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar.
i. Memiliki tingkat kesegaran jasmani dan derajat kesehatan yang
optimal serta mempunyai daya tahan tubuh yang baik terhadap
penyakit.
Pelaksanaan
Dapat diberikan melalui kegiatan kurikuler dan kegiatan
ekstrakurikuler.
a. Kegiatan Kurikuler
Pelaksanaan adalah pelaksanaan pendidikan kesehatan
pada jam pelajaran sesuai dengan garis-garis besar program
pengajaran mata pelajaran sains dan ilmu pengetahuan sosial.
Pelaksanaannya dilakukan melalui peningkatan
pengetahuan, penanaman nilai dan sikap positif terhadap prinsip
hidup sehat dan peningkatan keterampilan dalam melaksanakan
hal yang berkaitan dengan pemeliharaan pertolongan dan
perawatan kesehatan.

8
Kegiatan kurikuler mencakup kebersihan dan kesehatan
pribadi, makanan bergizi, pendidikan kesehatan reproduksi dan
pengukuran tingkat kesegaran jasmani.
b. Kegiatan Ekstrakurikuler
Adalah kegiatan di luar jam pelajaran biasa (termasuk
kegiatan pada waktu libur) yang dilakukan di sekolah ataupun di
luar sekolah dengan tujuan antara lain memperluas pengetahuan
dan keterampilan siswa serta melengkapi upaya pembinaan
manusia Indonesia seutuhnya.
Kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan
pendidikan kesehatan antara lain: kemah, ceramah dan diskusi,
apotek hidup, dan lain-lain. Kegiatan ekstrakurikuler yang
berkaitan dengan pelayanan kesehatan antara lain; dokter kecil,
Palang Merah Remaja (PMR), dan lain-lain. Kegiatan
ekstrakurikuler yang berkaitan dengan pembinaan lingkungan
kehidupan sekolah sehat antara lain: kerja bakti kebersihan,
lomba sekolah sehat, dan lain-lain.
Cara untuk melaksanakan Pendidikan Kesehatan
1) Penyajian/ceramah
Penyajian materi menggunakan metode ceramah, diskusi,
demontrasi, bimbingan, Permainan dan penugasan oleh
guru dengan mengikutsertakan peran aktif peserta
pelatihan.
2) Menanamkan Kebiasaan
Menanamkan kebiasaan dilakukan dengan penugasan
untuk melakukan cara hidup sehari-hari dan diadakan
pemeriksaan serta pengamatan yang terus menerus dan
berkelanjutan oleh guru dan kepala sekolah serta petugas
kesehatan.

2. Pelayanan Kesehatan

9
Upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif),
pengobatan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) yang dilakukan
secara serasi dan terpadu terhadap peserta didik pada khususnya dan
warga sekolah pada umumnya. Dibawah koordinasi guru Pembina
UKS dengan bimbingan teknis dan pengawasan puskesmas setempat
Tujuan
Umum: Meningkatnya derajat kesehatan peserta didik dan seluruh
warga masyarakat secara optimal.
Khusus:
a. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan melakukan tindakan
hidup sehat dalam rangka membentuk perilaku hidup sehat.
b. Meningkatkan daya tahan tubuh peserta didik terhadap penyakit
dan mencegah terjadinya penyakit, kelainan, dan cacat.
c. Menghentikan proses penyakit dan pencegahan komplikasi akibat
penyakit/kelainan, pengembalian fungsi dan peningkatan
kemampuan peserta didik yang cedera/cacat agar dapat berfungsi
optimal.
d. Meningkatkan pembinaan kesehatan baik fisik, mental, sosial
maupun lingkungan.
e. Kegiatan Peningkatan Kesehatan (Promotif)
f. Kegiatan promotif kesehatan tersebut berupa:
g. Latihan ketrampilan teknis dalam rangka pemeliharaan kesehatan,
dan pembentukan peran serta aktif peserta didik dalam pelajaran
kesehatan, antara lain:
1) Dokter Kecil
2) Kader Kesehatan Remaja
3) Palang Merah Remaja
4) Pembinaan warung sekolah sehat.
5) Pembinaan lingkungan sekolah yang terpelihara dan bebas
dari Vektor pembawa penyakit.
6) Pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat.
a. Kegiatan Pencegahan (Preventif)
Merupakan kegiatan peningkatan daya tahan tubuh,
kegiatan pemutusan rantai penularan penyakit dan
kegiatan penghentian proses penyakit pada tahap dini

10
sebelum timbul kelainan. Kegiatan preventif ini
berupa:
1) Pemeliharaan kesehatan yang bersifat umum
maupun yang bersifat khusus untuk penyakit-
penyakit tertentu.
2) Penjaringan kesehatan anak sekolah.
3) Memonitor/ memantau pertumbuhan peserta
didik.
4) Imunisasi peserta didik.
5) Usaha pencegahan penularan penyakitdengan
jalan memberantas sumber infeksi dan
pengawasan kebersihan lingkungan sekolah.
6) Konseling kesehatan di sekolah.

b. Kegiatan Penyembuhan dan Pemulihan (Kuratif dan


Rehabilitatif)
Berupa kegiatan mencegah komplikasi dan kecacatan
akibat proses penyakit atau untuk meningkatkan
kemampuan peserta didik agar dapat berfungsi
optimal. Kegiatan kuratif dan rehabilitatif ini adalah:
1) Diagnosa dini
2) Pengobatan ringan
3) Pertolongan pertama pada kecelakaan,
pertolongan pertama pada penyakit
4) Rujukan medik

3. Pembinaan Lingkungan Sekolah


Pembinaan mencakup lingkungan sekolah, keluarga dan mesyarakat
sekitar. Dilaksanakan dalam rangka menjadikan sekolah sebagai
institusi pendidikan yang dapat menjamin berlangsungnya proses

11
belajar mengajar yang mampu menumbuhkan kesadaran, kesanggupan
dan keterampilan peserta didik untuk menjalankan prinsip hidup sehat,
kegiatan ini meliputi:
a. Program pembinaan lingkungan sekolah
1) Lingkungan fisik sekolah meliputi:
a) Penyediaan air bersih
b) Pemeliharaan penampungan air bersih
c) Pengadaan dan pemeliharaan tempat pembuangan
sampah
d) Pengadaan dan pemeliharaan air limbah
e) Pemeliharaan WC/kakus
f) Pemeliharaan kamar mandi
g) Pemeliharaan kebersihan dan kerapihan ruang kelas,
perpustakaan, laboratorium dan tempat ibadah
h) Pemeliharaan kebersihan dan keindahan halaman dan
kebun sekolah
i) Pengadaan dan pemeliharaan warung/kantin sekolah.
2) Lingkungan mental dan sosial program pembinaan
lingkungan mental dan sosial ini dilakukan dalam bentuk
kegiatan:
a) Konseling kesehatan
b) Bakti sosial masyarakat sekolah terhadap lingkungan
c) PMR, dokter kecil, kader kesehatan remaja

b. Pembinaan lingkungan keluarga


Pembinaan lingkungan keluarga ini bertujuan:
1) Meningkatan pengetahuan orang tua peserta didik tentang hal
– hal yang berhubungan dengan kesehatan.
2) Meningkatkan kemampuan dan partisipasi orang tua peserta
didik dalam pelaksanaan hidup sehat.

Pembinaan lingkungan keluarga dapat dilakukan dengan:


1) Kunjungan rumah yang dilakukan oleh pelaksana UKS.
2) Ceramah kesehatan yang dilakukan di sekolah.
c. Pembinaan masyarakat sekitar

12
Pembinaan masyarakat sekitar Pembinaan masyarakat sekitar
dengan cara:
1) Penyelenggaraan ceramah kesehatan dan pentingnya arti
pembinaan lingkungan sekolah sebagai lingkungan sekolah
yang sehat.
2) Penyuluhan baik melalui media cetak dan audio visual.

4. Strata Pelaksanaan UKS


Keberhasilan 3 program UKS yang mencakup pendidikan kesehatan,
pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sehat ditunjukkan dalam suatu
strata UKS. Strata pelaksanaan UKS dibagi ke dalam 4 tingkatan yaitu strata
minimal, strata standard, strata optimal dan strata paripurna. Setiap strata
terdiri dari tiga variabel utama yaitu 3 program pokok UKS yang terdiri dari
Pendidikan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan dan Pembinaan Lingkungan
Sekolah Sehat (Depdiknas, 2006).
a. Pendidikan Kesehatan
1) Strata Minimal
Pendidikan jasmani dilaksanakan secara kurikuler, pendidikan kesehatan
dilakukan secara kurikuler, guru membuat rencana pembelajaran
pendidikan kesehatan dan adanya buku pegangan guru dan bacaan
tentang pendidikan kesehatan.
2) Strata Standar
Dipenuhinya strata minimal dan memiliki guru mata pelajaran jasmani.
3) Strata Optimal
Dipenuhinya strata standard, pendidikan kesehatan terintegrasi pada mata
pelajaran lain, pendidikan kesehatan dilaksanakan secara ekstrakulikuler,
memiliki alat peraga pendidikan kesehatan, memiliki media pendidikan
kesehatan (poster dan lain-lain).
4) Strata Paripurna
Meliputi dilaksanakannya strata optimal, memiliki guru pembina UKS,
adanya program kemitraan pendidikan kesehatan dengan instansi terkait
seperti Puskesmas, Kepolisian, Palang Merah Indonesia (PMI), Petugas
Penyuluh Lapangan (PP) pertanian dan lain-lain.
b. Pelayanan Kesehatan
1) Strata Minimal

13
Meliputi dilaksanakannya penyuluhan kesehatan, dilaksanakannya
imunisasi, penyuluhan kesehatan gigi dan sikat gigi masal minimal kelas
1, 2, 3 SD.
2) Strata Standar
Meliputi dilaksanakannya strata minimal, ada penjaringan kesehatan,
pemeriksaan kesehatan berkala tiap 6 bulan, termasuk pengukuran tinggi
dan berat badan, pencatatan hasil pemeriksaan kesehatan siswa pada
buku Kartu Menuju Sehat (KMS), ada rujukan bila diperlukan, ada
dokter kecil, melaksanakan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K),
dan pengawasan warung/kantin sekolah.
3) Strata Optimal
Meliputi memenuhi strata standar, dana sehat/dana UKS, dan pelayanan
medik gigi dasar atas permintaan siswa.
4) Strata Paripurna
Meliputi memenuhi strata optimal, konseling Kesehatan Remaja bagi
siswa, pengukuran tingkat kesegaran jasmani.
c. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat
1) Strata Minimal
Meliputi ada air bersih, ada tempat cuci tangan , ada WC/jamban yang
berfungsi, ada tempat sampah, ada saluran pembuangan air kotor yang
berfungsi, ada halaman/pekarangan/lapangan, memiliki pojok UKS,
melakukan kegiatan mengubur, menguras dan membakar (3M) plus,
sekali seminggu.
2) Strata Standar
Meliputi memenuhi strata minimal, ada kantin/warung sekolah, memiliki
pagar, ada penghijauan/perindangan, ada air bersih di sekolah dengan
jumlah yang cukup, memiliki ruang UKS tersendiri, dengan peralatan
sederhana, memiliki tempat ibadah, lingkungan sekolah bebas jentik,
jarak papan tulis dengan bangku terdepan 2,5 m, dan melaksanakan
pembinaan sekolah kawasan tanpa rokok, bebas narkoba dan miras.
3) Strata Optimal
Meliputi memenuhi strata standar, ada tempat cuci tangan di beberapa
tempat dengan air mengalir/kran, ada tempat cuci peralatan masal/makan
di kantin/warung sekolah, ada petugas kantin yang bersih dan sehat, ada

14
tempat sampah di tiap kelas dan tempat penampungan sampah akhir di
sekolah, ada jamban/WC siswa dan guru yang memenuhi syarat
kesehatan dan kebersihan, ada halaman yang cukup luas untuk upacara
dan berolahraga, ada pagar yang aman , memilki ruang UKS tersendiri
dengan peralatan yang lengkap, dan terciptanya sekolah kawasan tanpa
rokok, bebas narkoba dan miras.
4) Strata Paripurna
Meliputi memenuhi strata optimal, ada tempat cuci tangan di setiap kelas
dengan air mengalir/kran dan dilengkapi sabun, ada kantin dengan menu
gizi seimbang dengan petugas kantin yang terlatih, ada air bersih yang
memenuhi syarat kesehatan, sampah langsung diangkut dan dibuang ke
tempat pembuangan sampah di luar sekolah/umum, ratio WC : siswa 1 :
20, saluran pembuangan air tertutup ada pagar yang aman dan indah, ada
taman/kebun sekolah yang dimanfaatkan dan diberi label (untuk sarana
belajar) dan pengolahan hasil kebun sekolah, ruang kelas memenuhi
syarat kesehatan (ventilasi dan pencahayaan cukup), ratio kepadatan
siswa 1 : 1,5-1,75 m2, dan memiliki ruang dan peralatan UKS yang ideal.

5. Bentuk dan Kegiatan


a. Teknisi
1) Peningkatan (Promotif)
a) Penyuluhan dan pembinaan sarana dan keteladanan di sekolah:
 Sarana dan keteladanan gizi berupa: kantin (warung) sekolah
yang memenuhi persyaratan sanitasi, hygienis dan gizi.
 Sarana dan keteladanan kebersihan lingkungan berupa:
pengelolaan sampah, saluran air limbah, kebersihan jamban,
kamar mandi dan tidak adanya tempat pembiakan binatang
penyebar penyakit.
b) Penyuluhan dan pembinaan kebersihan perorangan peserta didik
c) Meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berperan serta aktif
dalam pelayanan kesehatan melalui kegiatan pelatihan kader
kesehatan sekolah dasar atau “Dokter kecil” dengan fokus palatihan
pada:

15
 Keterampilan mengamati dan memelihara kebersihan
perorangan.
 Keterampilan mengamati dan memelihara kebersihan lingkungan
 Keterampilan mengamati status kesehatan, seperti mengukur dan
mencatat TB dan BB, Visus.
 Keterampilan pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) dan
Pertolongan Pertama Pada Penyakit (P3P)
 Komunikasi, informasi dan edukasi (KIE)
2) Pencegahan (Preventif)
a) Penjaringan kesehatan pada peserta didik baru masuk/ kelas1.
b) Pemeriksaan kesehatan periodik:
 Untuk peserta didik bukan dikelas 1, setiap semester: TB-BB,
Visus, HB, Imunisasi
 Untuk guru berupa pemeriksaan kesehatan secara sederhana,
sekali setahun.
 Pengawasan terhadap penyediaan air bersih, warung sekolah,
kesehatan lingkungan.
3) Penyembuhan dan Pemulihan (Kuratif dan Rehabilitatif)
a) Pengobatan ringan dan pertolongan pertama di sekolah.
b) Rujukan medik untuk mengurangi derita sakit, kasus kecelakaan,
keracunan atau lain kondisi yang membahayakan nyawa dan
pengobatan penyakit- penyakit tertentu.
c) Penanganan kasus anemia giji
d) Koreksi terhadap kelainan penglihatan dan pendengaran.

b. Manajemen
Untuk menunjang pelaksanaan kegiatan teknis perlu dukungan manajerial
sebagai berikut:
1) Adanya perencanaan yang disusun berdasarkan pencapaian tahun
sebelumnya, besaran masalah dan keterbatasan sumber daya.
2) Penggerakan pelaksanaan
Dalam pelaksanaan kegiatan melibatkan seluruh warga sekolah,
komite sekolah, orang tua peserta didik dan masyarakat
3) Monitoring dan evaluasi dilaksanakan mengacu pada perencanaan
yang telah disusun meliputi jenis kegiatan, volume jadwal dan biaya
yang dialokasikan.

16
Kegiatan material tersebut dapat diserasikan melalui forum
komunikasi terpadu:
Antar kegiatan pokok Puskesmas berupa:
 Pertemuan perencanaan dan penyusunan program kerja pelayanan
kesehatan dalam UKS
 Pertemuan periodik tiap triwulan untuk pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan UKS antar Puskesmas dan Sekolah.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pengumpulan Data


1) Propil SDN 274 Cempaka Arum
Upaya pemerintah dalam program menuntaskan Pendidikan Dasar
Sembilan Tahun sungguh besar. Hal ini terbukti pada tahun 1999
membangun SDN Cempaka Arum yang berlokasi dipemukiman
Komplek Griya Cempaka Arum Kelurahan Ranca Numpang,
Kecamatan Gedebage Kota Bandung.
Mengingat lokasinya jauh dari denyut aktivitas kota, maka SDN
Cempaka Arum adalah sebuah harapan, khususnya di wilayah
kecamatan Gedebage. Semangat tinggi, keikhlasan, kekeluargaan, dan
komitmen telah mengantar SDN 274 Cempaka Arum menjadi Rintisan
Sekolah Standar Nasional (RSSN) pada tahun 2009. Sungguh suatu
kepercayaan luar biasa dari Dinas Pendidikan Kota Bandung, maupun
Provinsi Jawa Barat mengingat dari 798 Sekolah Dasar ada 26 Sekolah
Dasar RSSN dan salah satunya adalah SDN Cempaka Arum.
Sejak berdiri hingga sekarang (tahun 2012) mengalami Lima masa
kepemimpinan, yaitu :
1. Tahun 2000 s.d 2008 dipimpin oleh H. Wawan Ridwanda, S.Pd
2. Tahun 2008 s.d April 2012 dipimpin oleh Hj. Sri Hartati, M.MPd
3. Tahun 2012 (April ) di pimpin oleh Drs. H. Akhmad Taufan Hidayat
4. Tahun 2013 s.d Maret 2018 di pimpin oleh Jaelani M.Pd
5. Tahun 2018 Maret di pimpin oleh Eli Nurlaeli, S,Pd s,d sekarang.

17
Ditunjuknya SDN Cempaka Arum sebagai RSSN merupakan
jawaban atas harapan masyarakat terhadap hadirnya sekolah unggul
berbasis Religi, Akademik, dan Berbudaya

2) Struktur Oranisasi UKS SDN 274 Cempaka Arum

KEPALA SEKOLAH
ELI NURLAELI, SPD

PEMBINA UKS
PUJI LESTARI,SPd.SD

SEKRETARIS BENDAHARA
LIA.LISDAYANTI DEDE YUYUN J, SPd

ANGGOTA ANGGOTA
TITIN HARTINI,SPd NENI YULIASWAT, S.Pd

ANGGOTA ANNGOTA
ISTIANI SITI LATIFAH S.Pd ELIS SUGIARTI,S.Pd

3) Visi dan Misi SDN Cempaka Arum


Visi
“Terwujudnya generasi yang berakhlak mulia, berwawasan luas, ber-
IPTEK dan berbudaya”
Misi
a. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia.
b. Meningkatkan kualitas pembelajaran sesuai dengan metode
PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan
menyenangkan).
c. Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan.

18
d. Menembangkan bakat, minat, seni budaya sesuai potensi diri, dan
lingkungan daerah.

4) Visi dan Misi UKS SDN Cempaka Arum


a. Sejarah UKS
UKS SDN 274 Cempaka Arum dibentuk pada tahun 2008
sewaktu dipimpin oleh Hj. Sri Hartati, M.MPd karena pada saat itu
pemerintah memprogramkan setiap sekolah dasar diharuskan
memiliki UKS, ditunjang adanya fasilitas ruangan sehingga pada
waktu itu dibentuklah UKS, mulai dari pembentukan pengurus dan
pembentukan kader sekolah seperti dokter kecil dan kader yang
diambil dari guru.
Berdasarkan wawancara dengan pengurus UKS SDN 274
Cempaka arum Kecamatan Gedebage. Bahwa selama 2 tahun
berjalan kegiatan UKS sudah tidak berjalan sebagaimana mestinya
sesuai program yang ada dikarenakan kader UKS sudah keluar
semua dan belum dilakukan pelatihan ulang, sedangkan untuk
sarana dan prasarana untuk melaksanakan program UKS dinilai
masih memadai
Visi
Mengembangkan generasi muda yang sehat dan berakhlaq mulia
serta mempunyai perilaku hidup sehat dan mandiri
Misi
 Mengembangkan siswa untuk berperilaku sehat cerdas yang
berwawasan lingkungan.
 Meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan yang maha ESA
terciptanya akhlaq mulia.
 Mengoptimalkan peran serta masyarakat dalam melembagakan
dan membudayakan perilaku hidup sehat.

19
3.2 Hasil Analisa Situasi UKS SDN 274 Cempaka Arum
Berdasarkan hasil kajian situasi didapatkan:
1. Pelayanan Kesehatan
a. Jenis Pelayanan
Pada saat pengkajian jenis pelayanan yang diberikan di UKS,
ketika murid ada yang luka ringan maupun adaa anak yang kelelahan
saat upacara dilakukan perawatan P3K di UKS dengan fasilitas
perawatan yang ada dan sekemampuan guru penanggung jawab UKS,
tetapi jika ada murid yang mengalami luka dan sakit cukup serius di
rujuk ke Puskesmas terdekat.
b. Jumlah Guru
Berdasarkan struktur diatas, jumlah guru yang memegangang
kepengurusan UKS 7 orang antara lain Pembina UKS 1 orang,
sekretaris 1 orang, bendahara 1 orang dan anggota UKS sebanyak 4
Orang.
c. Kader Kesehatan Sekolah
Berdasarkan wawancara dengan pengurus UKS SDN 274
Cempaka arum Kecamatan Gedebage. Bahwa selama 2 tahun
berjalan kegiatan UKS sudah tidak berjalan sebagaimana mestinya
sesuai program yang ada dikarenakan kader UKS sudah keluar semua
dan belum dilakukan pelatihan ulang,
d. Kondisi Ruang UKS
1) Aspek Kebersihan dan kerapihan
Pada Saat pengkaian Sarana dan Prasarana UKS sekolah dasar 274
Cempaka Arum Kecamatan Gedebage tidak tertata dengan rapih
dan tampak kotor, sehingga langsung dilakukan implementasi
merapihkan dan membersihkan ruangan dan tempat penyimpanan
barang UKS oleh mahasiswa.

2) Aspek Ventilasi dan Pencahayaan

20
Ruangan terang dengan ventilasi di depan kiri dan kanan dan
samping kiri, tidak pengap dan berbau, sirkulasi udara baik setiap
ventilasi terdapat lubang sirkulasi udara.
3) Perlengkapan UKS
Sesuai data material dan machine bisa dilihat, perlengkapan UKS
cukup memadai
a) Material
No Barang Jumlah Kondisi
1. Tempat Tidur 2 Baik
2. Etalase Obat 1 Baik
3. Kursi Lipat 1 Baik
4. Kursi Kayu 3 Baik
5. Tiang Tirai 2 Cukup Baik
6. Lemari Kecil 1 Cukup Baik
7. Kotak P3K 1 Baik
8. Baju Dokter Kecil 2 Baik
9. Topi Dokter Kecil 2 Baik
10. Kotak Obat 3 Baik
11. Tempat Sepatu 1 Baik
12. Tempat Sampah 2 Baik
13. Sapu 2 Baik
15. Kemoceng 1 Baik
16 Pengukur Tinggi Badan 1 Baik
17. Gayung 1 Baik
18. Mukena+ Sajadah 3 Baik
19. Sprai 2 Baik
20. Sarung Bantal 2 Baik
21. Spalek tangan dan kaki 3 Baik

b) Machine
No Barang Jumlah Kondisi
1. Kipas Angin 1 Baik
2. Jam 1 Tidak Jalan
3. Timbangan 2 1 Baik
1 Rusak

4) Obat- Obatan P3K

No Nama Obat Jumlah Expired


1. Betadin Kecil 3 2019
2. Hansaplas Plester 3 2019
3 Alkohol 3 2019
4. Browater 1 2019

21
5. Kasa Steril 1 Box 2019
6. Detol 1 2019
7. Revanol 2 2019
8. Kayu putih 1 2019

Pada saat merapihkan dan membershkan, obat- obatan sudah


banyak yang kadaluarsa, sehingga langsung disortir dan
diamankan.
5) Kartu/ Buku rujukan dan data kegitan UKS
No Buku/ formulir Kegiatan UKS
1. Daftar Obat dan First AID
2. Rincian Program Kegiatan UKS
3. Daftar Inventaris UKS
4. Daftar Pengunjung UKS
5. Daftar Tamu UKS
6. Berita Acara Kejadian

No. Bagan
1. Jadwal Piket UKS
2. Jadwal Kebersihan UKS
3. Data Statistik pengunjung UKS Tahun 2015
4. Bagan Trias UKS
5. Struktur Tim Lama UKS
6. Visi dan Misi UKS
7. Arti Lambang UKS
8. Program UKS
9. Exs Banner Cuci tangan
10. Bagan Menjaga Kesehatan Gigi

Berdasarkan hasil kajian dilapangan sudah tersedianya Program Kerja UKS di


SDN 274 Cempaka arum Kecamatan Gedebage Kota Bandung sesuai Trias
UKS.
a. Pendidikan Kesehatan
1) Penataran Kader
2) Penataran Guru
3) Penyuluhan
4) Pengukuran TB/ BB/ LILA
5) Pemeriksaan Ketajaman Mata
6) Pemeriksaan Rutin
7) Lomba Kebersihan Kelas
8) Jum’at Bersih
b. Pelayanan Kesehatan

22
1) Pemeriksaan THT
2) Pelayanan Kesehatan
3) P3K
4) Imunisasi
5) Konsultasi Kesehatan
6) Pemeriksaan Berkala
7) Pemberian Tablet Vitamin A
8) Pemberantasan Cacingan
c. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat
1) Kerja Bakti
2) Warung Sehat
3) Pemeliharaan KM/ WC
4) Kegiatan 3M
Berdasarkan Program Kegiatan UKS SDN Cempaka Arum
a. Senam
b. Gerakan Pungut Sampah
c. Cuci Tangan
d. Sarapan Pagi
e. Penimbangan
f. Pengukuran
g. PemberianVitamin A
h. Pemberian Obat Cacing
i. Pemberian Vaksin
j. Pengarahan cara gosok gigi
k. Jalan Sehat
l. Kegiatan Dokter Cilik
m.Penyuluhan Jajanan Sehat
6) Tempat Cuci Tangan
Terdapat satu wastafel dengan kodisi masih cukup baik, dan bisa
digunakan, tetapi penyaring air sudah tidak ada

7) Kebersihan Kamar Mandi dan WC


Kebersihan kamar mandi UKS cukup bersih, WC bersih, tidak terdapat
jentik nyamuk, kran tidak berfungsi, Air ditampung pakai ember yang
tersedia di bak kamar mandi, kamar mandi berfungsi dengan baik,
sesekali suka digunakan oleh guru ketika menjelang sholat dzuhur.

2. Pendidikan Kesehatan
a. Pendidikan kesehatan Intrakulikuler
Menurut hasil wawancara dengan Pembina UKS, Selama kepengurusan
tidak aktif, untuk pendidikan kesehatan diintegrasikan melalui mata
pelajaran Pendidikan Jasmani saja, tidak ada jam pelajaran khusus.

23
b. Pakaian dan Sepatu
Hasil pengamatan pada saat pengkajian pakaian seragam sama sesuai
aturan sekolah, sepatu siswa beragam tetapi berwana hitam dan tampak
rapih-rapih, bersih dan sopan. Semua siswa ketika masuk ruangan kelas di
SDN 274 Cempaka Arum masih dibudayakan membuka sepatu dan
merapihkannya di tempat sepatu yang disimpan diluar kelas.
c. Kulit, kuku, Rambut, Telinga dan Gigi Siswa
Menurut pengakuan pembina UKS, untuk pemeriksaan fisik biasanya
dilakukan oleh puskesmas setiap penerimaan siswa baru, sedamgkan
pemeriksaan kuku rutin dilakukan wali kelas masing- masing setiap hari
senin ketika sebelum masuk ruangan kelas.
3. Kesehatan Lingkungan Sekolah
a. Jarak papan Tulis dengan Kursi terdepan
Berdasarkan hasil pengamatan jaraknya papan tulis dengan kursi terdepan
lebih dari 2,5m
b. Kepadatan Ruang Kelas
Hasil pengamatan setiap kelas jumlah siswa 1-2 rata-rata 30 orang,
sedangkan kelas 3-6 jumlah siswa rata 35 orang, bisa kita lihat dengan luas
kelas 6x7 meter terhitung cukup padat
c. Kebersihan dan ventilasi
Hasil pengamatan ruangan kelas 1-4 tampak bersih, karena setiap kelas ada
yang piket membersihkan kelasnya masing-masing, kecuali kelas 1 belum
dibentuk untuk piket kelas, Ventilasi cukup terang setiap sisi kiri dan kanan
terdapat jendela.
Sedangkan hasil pengamatan kelas ada 2 kelas yaitu kelas 1-2, kelas tampak
bersih dan rapih, tetapi ventilasi kelas kurang karena ada yang tertutup
diakibatkan disamping sekolah ada sekolah lain yang septic tangnya selalu
mengeluarkan bau tidak sedap ke ruangan kelas.
d. Fasilitas dan sanitasi
1) Kebersihan kamar mandi dan WC
Hasil pengamatan kamar mandi kelas 1-2 lama cukup bersih dan tidak
berbau, karena siswa jarang ke kamar mandi, tapi ketika masuk kamar
mandi kelas 1-6 kelas baru kamar mandi tampak kotor dan berbau pesing.
2) Ventilasi dan pencahayaan

24
Ventilasi kamar mandi kelas 1-2 lama cukup dan pencahayaan cukup
terang, untuk ventilasi kamar mandi kelas 1-6 baru kurang sekali,
terhirup bau pesing, bahkan pencahayaan terlihat gelap.
3) Tempat Cuci tangan umum
Hasil pengamatan dan observasi tempat cuci tangan siswa di kelas 1-2
lama hanya ada satu tempat cuci tangan, tempat cuci tangan terletak
didepan UKS, tetapi tampak jarang dipakai, diantara kelas 1-6 baru
terdapat 2 wastafel krannya tidak jalan, wastafel tidak terawatt tampak
kotor.
5) Alat pengambil AIR
Setiap kamar mandi, alat mengambil air rata- rata menggunakan gayung,
tampak kotor
6) Jumlah WC
Toilet di SDN 274 Cemapaka Arum terdapat 3 tempat, pertama diantara
kls 5-6, kedua diantara kelas 1-4 sedangkan yang ketiga berada di
belakang kelas 1-4, toilet yang ketiga sudah tidak digunakan karena
berada dibelakang sekolah yang berdekatan dengan kebun sehingga suka
ada kejadian yang melihat ular.
7) Alat dan bahan Pembersih
Disetiap toilet hanya sebagian saja yang ada alat-alat pembersih WC,
terdapat 2 macam alat pembersih WC yaitu sikat WC dan cairan
pembersih.
e. Keadaan Air
1) Keadaan air cukup bersih tapi kalau terlalu lama ditampung di ember
terlihat kotor, jarak anatara PAM dan septictang lebih dari 10m.
2) Persyaratan kesehatan air
3) Kuantitas Air Bersih
Sudah mencukupi, seluruh keperluan sekolah, sekolah dan siswa belum
pernah kekurangan air, selama anak-anak belajar.

4) Penampungan Air
Berdasarkan hasil pengamatan penampungan air disetiap toilet bersih
dan terbuka
5) Jarak kamar mandi, WC dengan warung sekolah
Berdasarkan hasil pengamatan Jarak kamar mandi, WC dengan warung
sekolah lebih dari 10m

25
6) Sampah dan Air Limbah
a) Tempat sampah didalam ruangan/ diluar ruanganan
Berdasarkan hasil pengamatan, setiap kelas memiliki tempat
pembuangan sampah yang terletak di depan kelas, dan tampak
terbuka.
b) Tempat penampungan sampah sementara
Berdasarkan hasil pengamatan dan observasi, tempat penampungan
sementara terbuat drum yang terbuka, yang sudah memiliki MOU dan
terjadwal diangkut Truk dari dinas Kebersihan.
c) Jarak penampungan sampah sementara dari warung sekolah
Berdasarkan hasil pengamatan, jarak penampungan sampah sementara
dari warung sekolah lebih dari 10m.
d) Jarak penampungan sampah sementara dari ruang kelas
Berdasarkan hasil pengamatan, jarak penampungan sampah sementara
dari ruang kelas lebih dari 10m.
e) Letak penampungan sampah sementara dari sumber air bersih
Berdasarkan hasil pengamatan, jarak penampungan sampah sementara
dari sumber air bersih lebih dari 10m.
f) Saluran pembuangan air limbah
Berdasarkan hasil pengamatan saluran pembuangan air limbah sekolah
ke kolam yang terletak dibelakang sekolah, Kolam tergenang dan tidak
mengalir.
g) Jarak penampungan air limbah dari warung sekolah
Berdasarkan hasil pengamatan, jarak penampungan air limbah dari
warung sekolah lebih dari 10m.
h) Pembuangan air limbah
Berdasarkan hasil pengamatan pembuangan air limbah sekolah
dialirkan ke kolam yang berada dibelakang sekolah.
f. Halaman, Pekarangan dan Pagar
1) Kebersihan, kerapihan dan keindahan halaman
Berdasarkan pengamatan halaman sekolah cukup bersih, tetapi sekitar
kebun pagar dan atap kebun berantakan tidak tertata rapih, disekitar
halaman masjid banyak sampah dan bunga didepan masjid tidak tertata
rapi. Lapangan bola rumput disekikarnya tidak rapih dan terdapat
rumput ilalang yang tidak beraturan.
2) Tanaman perindang dan tanaman hias

26
Berdasarkan hasil pengamatan tanaman perindang dan tanaman hias
berantakan, kering dan tidak ditata dengan rapih, dikarenakan tidak ada
yang fokus mengurus tanaman dan kekurangan petugas kebersihan.
3) Kebun sekolah/ apotik hidup
Berdasarkan hasil pengamatan kebon sekolah yang dibuat sudah rusak,
terlihat bambu-bambu penyangga berantakan dan tampak ada yang
sudah rapuh, tidak terdapat apotik hidup.
4) Halaman bermain, berolahraga/ upacara
Berdasarkan hasil pengamatan terdapat halaman sekolah berupa
halaman papinblok, dibelakan halaman sekolah terdapat halaman sepak
bola, sedangkan halaman bermaian hanya lapangan terbuka luas 75%
halaman papinblok 25% masih tanah
5) Pagar
Berdasarkan pengamatan pagar sekolah terbuat dari tembok, dan
sebagian tembok tampak rusak dan catnya pudar, tampak tidak aman
sedangkan gerbang sekolah terbuat dari besi, dan masih berfungsi
dengan baik, disekolah terdapat penjaga sekolah yang menempati
ruangan khusus penjaga sekolah.
6) Penerapan kawasan bebas asap rokok disekolah
Berdasarkan hasil pengamatan sekolah SDN 274 Cempaka Arum sudah
menerapkan kawasan bebas asap rokok disekolah, tampak terlihat
gambar himbauan kawasan bebas asap rokok yang men dan tempel
ditembok UKS.
7) Kegiatan PSN dan 3M
Kegiatan PSN dan 3M yang lingkungan SDN Cempaka Arum
dilaksanakan setiap hari jumat, selain kegiatan pungut sampah untuk
siswa dan guru, petugas penjaga sekolah melaksanakan PSN yaitu di
setiap toilet yang terdapat bak penampungan kamar mandi.

3.3 Identifikasi Masalah


1. Pada Saat pengkaian Sarana dan Prasarana UKS sekolah dasar 274 Cempaka
Arum Kecamatan Gedebage tidak tertata dengan rapih dan langsung
dilakukan implementasi merapihkan dan membersihkan ruangan dan tempat
penyimpanan barang UKS.

27
2. Berdasarkan wawancara dengan pengurus UKS SDN 274 Cempaka arum
Kecamatan Gedebage. Bahwa selama 2 tahun berjalan kegiatan UKS sudah
tidak berjalan sebagaimana mestinya sesuai program yang ada dikarenakan
kader UKS sudah keluar semua dan belum dilakukan pelatihan ulang,
sedangkan untuk sarana dan prasarana untuk melaksanakan program UKS
dinilai masih memadai.
3. Hasil pengamatan kamar mandi kelas 1-2 lama cukup bersih dan tidak berbau,
karena siswa jarang ke kamar mandi, tapi ketika masuk kamar mandi kelas 1-
6 baru kamar mandi tampak kotor dan berbau pesing,

C. Penataksanaan
Step 1
1. Screening : Pengkajian
2. UKS : Usaha kesehatan sekolah meliputi usaha
peningkatan
kesehatan dijenjang pendidikan dari SD
3. P3K : Pertolongan pertama pada kecelakaan, yaitu pertolongan
yang cepat dan tepat sebelum tindakan selanjutnya/ke RS
Step 2
1. Apa yang menjadi penyebab perilaku buruk di SDN Cempaka Arum?
2. Bagaimana proses pelaksanaan screening di SDN Cempaka Arum?
3. UKS di SDN Cempaka Arum ditingkat strata berapa? dan bagaimana cara
meningkatnya?
4. Apakah penting memberikan pendidikan tentang kesehatan reproduksi pada
siswa/siswi yang sudah mengalami menstruasi dan mimpi basah?
5. Bagaimana kinerja yang baik dari UKS?
6. Bagaimana efektivitas berjalannya UKS di SDN Cempaka Arum?
7. Konsep UKS!
8. Dalam pelaksanaannya UKS bekerja sama dengan departemen apa saja?
9. Bagaimana peran perawat dalam UKS?
10. Sejauh mana batasan perawat dalam melakukan intervensi di UKS?
11.Bagaimana solusi untuk UKS SDN Cempaka Arum?
12.Diagnosa keperawatan apa saja yang mungkin muncul dan rencana
intervensinya?
13.Standart sarana dan prasarana (fasilitas di UK)?

28
Step 3 dan 4
1. Karena kurangnya pengetahuan sehingga mempengaruhi perilaku dan sikap,
kurangnya sarana dan prasarana, pelayanan kesehatan, dukungan dan partisipasi
dari sekolah akan pentingnya kesadaran akan kesehatan, kebiasaan atau
perilaku dirumah dan lingkungan sekitar.
2. Dilakukan per subsistem kesehatan pada waktu tertentu yang bekerja sama
dengan pihak puskesmas.
3. Starata UKS : minimal, standart, optimal dan paripurna.
4. Perlu, karena mencakup 3 program yaitu pendidikan kesehatan dan siswa telah
mengalami pubertas.
5. Standar harus sesuai dengan tujuan, program dan manfaat.
6. Kalau dilihat dari hasil observasinya, UKS SDN Cempaka Arum selama 2
tahun tidak berjalan dengan efektif. tetapi UKS sudah memiliki 3 Trias UKS
atau programmnya yaitu: pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan
pembinaaan kesehatan.
7. Tujuan: meningkatkan nilai kesehatan, mencegah dan mengobati, rehabilitasi
siswa telah mengalami pubertas, rehabilitasi siswa yang sehat jasmani, rohani
dan sosial.
a. Program : Pendidikan (ceramah, kesehatan reproduksi dan kader
siswa),
Pembinaan (pembinaan wc, limbah, lingkungan dan lain-lain).
b. Manfaat : siswa dan sekolah sehat.
c. Sasaran : siswa-siswi SD

Rencana Intervensi
1. Memberikan pendidikan kesehatan, promotif, preventif kepada kader UKS
yaitu perwakilan siswa agar dapat memberikan pelayanan kesehatan di UKS,
serta dapat membantu mengelola UKS.
2. Dilakukakannya pembinaan dan pelatihan kader siswa dengan mengadakan
WORK SHOP P3K
3. Melakukan Trias UKS: Pendidikan Kesehatan (Penyuluhan reproduksi,
PHBS: cuci tangan dengan sabum, kebersihan lingkungan, Perawatan Jamban
bersih dan juga mengadakan WORK SHOP P3K, pembinaan lingkungan

29
mahasiswa dan siswa turun langsung melakukan Pungut Sampah yang
dilanjutkan dengan bersih-bersih sekitar kantin dan kebun sekolah.

Diagnosa keperwatan
1. Tidak berfungsinya UKS b.d kurangnya kesadaran peningkatan kesehatan
sekolah.
2. Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi b.d kurangnya
informasi
3. Kurangnya pengetahuan tentang PHBS (jamban bersih dan terawat) b.d
kurangnya informasi
4. Tidak berfungsinya UKS b.d kurangnya kesadaran peningkatan kesehatan
sekolah.
Step 5

Konsep : UKS Peran perawat yang


sesuai Trias UKS
Pengetian

Tujuan

Program Kasus Pengkajian dan Screening

Indikator
Diagnosa
Sasaran

Kebijakan
Intervensi
Kriteria UKS dan cara
peningkatannya
Pendidikan Pelayanan Pembinaan

1. PENGKAJIAN
NO DIMENSI PERTANYAAN JAWABAN

30
1 Dimensi Komposisi usia populasi Pada kasus tidak teridentifikasi,
Fisik anak sekolah (siswa dan tetapi berdasarkan hasil
Usia guru). Dari kasus wawancara dengan guru
didapatkan bahwa sebanyak sekolah dan wali kelas 2 orang
91 siswa ( 32.10%) berusia anak, dengan hiperaktif dan
10-13 tahun. metal this orders
a. Apakah ada anak yang
mengalami
keterlambatan
perkembangan?
b. b. Apakah ada isu Pada kasus tidak teridentifikasi,
perkembangan yang tetapi berdasarkan data, siswi
spesifik berhubungan yang sudah mengalami
dengan populasi siswa menstruasi adalah 4 orang dan
(perkembangan seksual)? 5 orang yang telah mimpi
basah, dan didapatkan data dari
wawancara guru bahwa belum
ada pendidikan kesehatan
reproduksi di SDN 274
Cempaka Arum.
2 Genetik a. Bagaimana proporsi Pada kasus tidak teridentifikasi,
siswa laki-laki dan tetapi proporsi siswa laki-laki
perempuan? (49,2%) dan perempuan
(50,8%) dari keduanya dapat
disimpulakan bahwa prpporsi
siswa SDN 274 Cempaka
Arum laki-laki dan perempuan
hampir seimbang.
b. Bagaimana ras/ suku/ Pada kasus tidak teridentifikasi,
etnik populasi sekolah? tetapi populasi ras/suku/etnik
dapat diketahui

31
c. Bagaimana predisposisi Pada kasus tidak teridentifikasi,
faktor genetik dan jenis tetapi predisposisi faktor
penyakit? genetik dan jenis penyakit
siswa SDN 274 Cempaka
Arum diketahui 1 orang punya
kelainan jantung, 1 orang
kelianan hematologi yaitu
leukemia dan sedang menjalani
cuci darah yang sudah
terjadwal.
3 Fungsi a. Adakah masalah Pada kasus tidak teridentifikasi,
fisiologis kesehatan (prevalence tetapi menurut wawancara
jenis penyakit)? dengan pembina UKS SDN
274 Cempaka Arum selain
penyakit genetik tidak ada
masalah kesehatan lainnya.
b. Apakah terdapat siswa Pada kasus tidak teridentifikasi.
yang mengalaminya?
c. Bagaimana cakupan Pada kasus tidak teridentifikasi
populasi?
4 Dimensi a. Adakah promosi Tidak ada promosi kesehatan
psikologis kesehatan yang yang dilakukan pihak sekolah
dilakukan? terhahap siswa siswi SDN 274
Cempaka Arum
b. Bagaimana kualitas Tidak teridentifikasi
hubungan antar siswa?
b. Tipe disiplin yang Tidak teridentifikasi
digunakan di sekolah?
apakah tepat? fair &
konsisten dilakukan?

32
c. Apakah ada tekanan Tidak teridentifikasi
pada siswa untuk
penampilan?
d. Bagaimana kualitas Tidak teridentifikasi
hubungan antara
orangtua dengan
sekolah?
5 Dimensi a. Dimana letak lokasi SDN 274 Cempaka Arum
fisik sekolah? apakah terdapat merupakan sekolah binaan dari
sekolah hazard dekat sekolah Puskesmas Cempaka Arum.
(polusi, kimia, alat)?
b. Adakah area untuk Tidak terdapat area bermain,
bermain yang aman? hanya terdapat lapangan yang
apakah alat permainan kurang terawat.
aman?
c. Apakah terdapat Tidak teridentifikasi
binatang di lingkungan
sekolah?
d. Apakah terdapat Tidak teridentifikasi
tanaman beracun atau
alergic dilingkungan
sekolah?

33
e. Keadaan dilingkungan Ruang kelas tersusun rapi,
sekolah: terlihat kursi dan bangku
panas, penerangan,
tertata. Terdapat dua kelas yang
ventilasi?
penerangannya kurang,
ventilasi yang tersedia ditutup
disebabkan sebelah SD 274
Cempaka Arum terdapat septik
tang MI yang udaranya masuk
ke kelas, kadang-kadang
sampai bau sekelas, Guru
menulis menggunakan spidol
black board.
f. Bagaimana tingkat Sekolah terdapat dipemukiman
kebisingan lingkungan perumahan, dan jalan umum
sekolah? perumahan. Tetapi kendaraan
jarang dan jarak ke kelas cukup
jauh
g. Apakah kebersihan Tidak terjaga dengan baik,
makanan aman dan baik terlihat dari kantin sekolah
untuk mencegah yang terletak di depan tempat
penyakit menular dan wudhu mesjid, makanan yang
cacingan? dijual tidak tertutup dan siswa
tidak mencuci tangan sebelum
makan makanan jajanan.
h. Apakah terdapat fasilitas Terdapat, toilet kelas 1-2
toilet yang baik? bangunan lama. Kondisi
lingkungan WC bersih dan
tidak berbau karena jarang
digunakan, tetapi Toilet Kelas
1-6 bangunan baru lingkungan
WC kotor dan berbau

34
i. Adakah bahaya listrik Tidak teridentifikasi
yang dapat
membahayakan siswa
6 Dimensi a. Bagaimana sikap Tidak teridentifikasi.
sosial masyarakat terhadap Sebaiknya masyarakat ikut
pendidikan? serta dalam memajukan
pendidikan pada siswa usia
sekolah khususnya pendidikan
reproduksi dan perkembangan
UKS.
b. Apakah masyarakat Tidak teridentifikasi
mendukung terhadap
program sekolah?
c. Bagaimana keamanan Tidak teridentifikasi
lingkungan sekolah?
d. Sumber daya apa saja Sumber daya manusia dan
yang ada di lingkungan lingkungan
sekolah?
e. Bagaimana status sosial Tidak teridentifikasi
ekonomi siswa?
f. Bagaimana latar Tidak teridentifikasi
belakang budaya siswa?
g. Bagaimana tipe Tidak teridentifikasi
lingkungan rumah
siswa?apakah terdapat
kemungkinan terjadinya
kekerasan yang besar?
(internal dan eksternal)
h. Bagaimana latar Tidak teridentifikasi
belakang pendidikan
orangtua siswa?

35
i. Adakah siswa yanag Tidak teridentifikasi
tuna wisma?berapa
banyak?
j. Apakah terdapat konflik Tidak teridentifikasi
antar group di populasi
sekolah?
7 Dimensi a. Pola konsumsi Tidak teridentifikasi
- Apa kebutuhan nutrsi
perilaku
dan status nutrisi?
- Apakah ada program
peningkatan kualitas
nutrisi di sekolah?
- Bagaimana pengetahaun
siswa, guru dan keluarga
tentang nutrisi?
- Bagaimana kebiasaan
merokok siswa?berapa
banyak siswa yang
merokok?
b. Latihan dan aktivitas Tidak teridentifikasi
- Bagaimana pola istirahat
dan aktivitas siswa di
sekolah?
- Apakah terdapat
kesempatan untuk
melakukan rekreasi bagi
siswa diwaktu liburan
sekolah?jenisnya?
- Bagaimana keamanan
alat olahraga di sekolah?

36
c. Penggunaan pengobatan Tidak teridentifikasi
- Apakah dilakukan
pengobatan rutin di
sekolah bagi siswa?
- Apa jenis
pengobatannya?
8 Dimensi a. Apakah terdapat Terdapat UKS di SDN 274
sistem pelayanan kesehatan di Cempaka Arum
kesehatan sekolah?
b. Bila ada, apakah Tidak. UKS di SDN 274
pelayanan kesehatan Cempaka Arum tidak berjalan
berjalan dengan efektif? efektif

2. DIAGNOSA DAN RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


KOMUNITAS SEKOLAH
No. Data Masalah Penyebab
1. DS: Kurang optimalnya Kurangnya
 Menurut guru kamar mandi kelas 1-6
budaya hidup bersih dan pengetahuan
bangunan baru, siswa yang mermakai sehat (PHBS) pada siswa mengenai PHBS
toilet banyak karena jumlah kelasnya kelas 1- 6 bangunan baru (jamban yang bersih
juga ada 6 kelas dan sangat sering di SDN 274 Cempaka dan terawat)
dipakai anak-anak. Arum kecamatan
 Menurut guru petugas pembersih
Gedebage berhubungan
sekolah hanya satu orang.
dengan kurang
DO:
pengetahuan tentang
 Hasil pengamatan kamar mandi kelas
perilaku hidup bersih dan
1-6 bangunan baru kamar mandi
sehat
tampak kotor dan berbau pesing.
 Hasil pengamatan ada 4 kamar mandi
wanita dan hanya terdapat 2 gayung.
 Hasil pengamatan setiap bak tidak

37
terisi air untuk menyiram
2. DS: Tidak berfungsinya UKS Kurangnya pembinaan
 Menurut guru yang memegang bidang
an pelatihan mengenai
UKS, di SDN 274 Cempaka Arum UKS
UKS sudah 2 tahun belum dilakukan
pembinaan dan pelatihan tentang UKS
dan WORK SHOP P3K.
 Menurut beberapa siswa SDN 274
Cempaka Arum mengatakan belum
mengetahui Pertolongan Pertama Pada
Kecelakan (P3K)
DO:
 Hasil pengamatan observasi kondisi
ruangan UKS SDN 274 Cempaka
Arum tidak terawat, sarana dan
prasarana kotor dan berdebu.
 Peralatan P3K tidak pada tempatnya,
tergeletak di lemari etalase UKS.
 Pada saat siswa ada yang terluka,
penanganan P3K tidak sesuai,
sehingga mahasiswa langsung
mengambil alih dan melakukan
perawatan luka yang baik dan benar.
3. DS: - Kurang pengetahuan Kurangnya informasi
DO: tentang kesehatan mengenai kesehatan
Dari hasil screening berdasarkan reproduksi reproduksi
tumbuh kembang diketahui siswi yang
sudah mengalami menstruasi sebanyak
4 orang dan 5 orang siswa yang telah
mengalami mimpi basah.

Skoring Bailon dan Maglaya (1978)

38
Jumlah
No. Diagnosa Kriteria
Skor
1. Kurang optimalnya budaya hidup bersih Sifat masalah : 3/3 x 1 = 1 5
Kemungkinan masalah dapat
dan sehat (PHBS) pada siswa kelas 1- 6
diubah: 2/2 x 2 = 2
ruangan baru di SDN 274 Cempaka
Potensial masalah untuk dicegah :
Arum kecamatan Gedebage
3/3 x 1 = 1
berhubungan dengan kurang Menonjolnya masalah : 2/2 x 1 = 1
pengetahuan tentang perilaku hidup
bersih dan sehat
2. Tidak berfungsinya UKS berhubungan Sifat masalah : 3/3 x 1 = 1 3 2/3
Kemungkinan masalah dapat
dengan kurangnya pembinaan dan
diubah : 1/2 x2 = 1
pelatihan mengenai UKS
Potensial masalah untuk dicegah : 2
/3 x 1 = 2/3
Menonjolnya masalah : 2/2x 1 = 1
3. Ketidaktahuan mengenai Sifat masalah : 2/3 x 1 = 2/3 3 1/6
Kemungkinan masalah dapat
penatalaksanaan seputar kesehatan
diubah : 2/2 x2 = 1
reproduksi kurangnya informasi
Potensial masalah untuk dicegah : 3
mengenai kesehatan reproduksi
/3 x 1 = 1
Menonjolnya masalah : ½ x 1 = 1/2

39
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Tujuan Evaluasi
Diagnosa Intervensi
Umum Khusus Kriteria Standar
Kurang Setelah Klien mengenal PHBS Verbal Klien dapat menjelaskan masalah:
a. Pengertian PHBS:
optimalnya dilakukan yang salah satunya 1. Jelaskan kepada klien
HBS (perilaku hidup bersih dan sehat) adalah
budaya hidup pendidikan Jamban bersih dengan mengenai pengertian PHBS
semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas
2. Jelaskan kepada klien
bersih dan kesehatan, kriteria : setelah 1 x
kesadaran sendiri sehingga anggota keluarga
mengenai jenis-jenis PHBS
sehat (PHBS) klien mampu pertemuan (30 menit),
atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri 3. Jelaskan kepada klien
pada siswa mengetahui a. Pengertian PHBS
dibidang kesehatan dan berperan aktif dalam mengenai PHBS Perawatan
kelas 1- 6 dan b. Tujuan PHBS
kegiatan-kegiatan di masyarakat (Depkes, Jamban Bersih dan sehat.
ruangan baru melakukan c. Macam-macam a. Pengertian Jamban
2007).
b. Syarat Jamban Bersih dan
di SDN 274 perawatan PHBS. b. Tujuan PHBS
Tujuan PHBS adalah untuk meningkatkan Sehat
Cempaka jamban d. Cara perawatan
c. Cara Perawatan Jamban
pengetahuan, kesadaran dan kemauan
Arum bersih dan PHBS Perawatn
Bersih dan Sehat
masyarakat agar hidup sehat, serta
kecamatan sehat Jamban Bersih dan
meningkatkan peran aktif masyarakat termasuk
Gedebage sehat
swasta dan dunia usaha, dalam upaya
berhubungan
mewujudkan derajat hidup yang optimal
dengan kurang
(Dinkes, 2006).
pengetahuan
c. 8 Indikator PHBS.
tentang 1. Cuci tangan pake Sabun dan air mengalir
2. Jajan di kantin sekolah yang sehat
perilaku hidup
3. Membuang sampah pada tempat sampah

40
bersih dan yang terpilah
sehat (PHBS) 4. Mengikuti kegiatan olahraga
5. Menimbang berat badan dan mengukur
tinggi badan
6. Menggunakan Jamban Sehat
7. Memberantas Jentik nyamuk di sekolah
8. Tidak merokok di sekolah

Cara perawatan Jamban Bersih dan sehat


a. Pengertian Jamban
Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai
fasilitas pembuangan kotoran manusia yang
terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk
dengan leher angsa atau tanpa leher angsa
(cemplung) yang dilengkapi dengan unit
penampungan kotoran dan air untuk
membersihkannya.
b. Syarat Jamban bersih dan sehat
1. Tidak mencemari sumber air minum (jarak
antara sumber air minum dengan lubang
penampungan minimal 10 m)
2. Tidak berbau
3. Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga
dan tikus.

41
4. Tidak mencemari tanah disekitarnya.
5. Mudah dibersihkan dan aman digunakan.
6. Dilengkapi dinding dan atap pelindung.
7. Penerangan dan ventilasi cukup.
8. Lantai kedap air dan luas ruangan
memadai.
9. Tersedia air, sabun dan alat pembersih.
c. Cara Perawatan Jamban bersih dan sehat
1. Lantai jamban hendaknya selalu bersih dan
tidak ada genangan air
2. ersihkan jamban secara teratur sehingga
ruang jamban dalam keadaan bersih.
3. Di dalam jamban tidak ada kotoran yang
terlihat.
4. Tidak ada serangga (kecoa, lalat) dan tikus
dan berkeliaran.
5. Tersedia alat pembersih (sabun, sikat dan
air bersih).
6. Bila ada kerusakan, segera diperbaiki.

Tidak Meningkat- UKS berfungsi dengan verbal 1. Klien dapat menjelaskan mengenai: 1. Memberikan penyuluhan
a. pendidikan jasmani yang dilaksanakan
berfungsi-nya nya optimal mengenai:
secara kurikuler  pendidikan jasmani yang
UKS kesadaran
b. Fungsi UKS

42
akan c. pentingnya pertolongan pertama pada dilaksanakan secara
pentingnya kecelakaan kurikuler
2. Klien dapat memberikan motivasi kepada  fungsi UKS
kesehatan
teman-temannya agar meningkatkan kesadaran sebagaimana mestinya
akan pentingnya kesehatan kesehatan dan dilakukan
3. Melakukan WORK SHOP tentang P3K
secara kurikuler
Yaitu:
2. Melakukan Perawatan dan
d. Perawatan luka
e. Penanganan Mimisan bersih-Bersih ruangan, sarana
f.
dan prasarana UKS SDN 274
Cempaka Arum
3. Melakukan secara langsung
perawatan luka pada siswa
yang terluka yang masih bisa
dilakukan di UKS SDN 274
Cempaka Arum dengan P3K.
4. Melakukan WORK SHOP
tentang P3K

43
Ketidak-tahuan Setelah Klien mengenal tentang Verbal Klien dapat menjelaskan masalah.  Jelaskan kepada klien
a. Pengertian kesehatan reproduksi
mengenai dilakukan kesehatan reproduksi, mengenai pengertian
b. Kesehatan reproduksi pada remaja adalah
penatalak- pendidikan dengan kriteria : setelah reproduksi pada remaja
kondisi kesehatan pada remaja, khususnya  Jelaskan kepada klien
sanaan seputar kesehatan, 1 x pertemuan (45
menyangkut masalah kesehatan reproduksi mengenai perkembangan
kesehatan klien mampu menit),
manusia yang kesiapanya sudah dimulai sejak remaja berdasarkan
reproduksi mengetahui a. pengertian kesehatan
masa remaja ditandai dengan haid pertama kurun waktu.
dan reproduksi pada
pada remaja perempuan dan mimpi basah  Jelaskan kepada klien
melakukan remaja.
untuk laki-laki. mengenai perubahan-
perawatan b. Perkembangan
c. Perkembangan remaja berdasarkan kurun perubahan pada remaja
tentang Remaja Berdasarkan  Jelaskan kepada klien
waktu
kesehatan Kurun Waktunya mengenai alat reproduksi
perkembangan remaja berdasarkan kurun
reproduksi c. Perubahan- pada laki-laki dan
waktunya antara lain:
perubahan Pada perempuan
a. Masa anak- anak usia 8-10 Tahun
Remaja
b. Masa pra remaja kurun waktunya sekitar 11-13
d. Alat reproduksi pada
tahun bagi wanita
laki-laki dan
Perubahan-perubahan Pada Remaja dan tanda-
perempuan
tanda sekunder dapat disebutkan antara lain:
1. Pria
a. Tumbuh suburnya rambut, janggut, kumis
dan lain-lain.
b. Selaput suara semakin besar dan berat.

44
c. Badan mulai membentuk “segi tiga”, urat-
urat pun jadi kuat, dan muka bertambah
persegi.
2. Wanita
a. Pinggul semakin besar dan melebar.
b. Kelenjar-kelenjar pada dada menjadi berisi
(lemak).
c. Suara menjadi bulat, merdu, dan tinggi.
d. Muka menjadi bulat dan berisi.
b. Adapun tanda-tanda tertier antara lain:
biasanya diwujudkan dalam perubahan
saikap dan perilaku, contoh bagi pria ada
perubahan
c. mimik jika bicara, cara berpakaian, cara
menagtur rambut, bahasa yang
d. diucapkan, aktingnya. Juga bagi wanita ada
perubahan cara bicara, cara
e. tertawa, cara berpakaian, cara berjalan, dan
lain-lain.
Alat reproduksi pada laki-laki dan perempuan
Alat reproduksi pada perempuan
a. Struktur eksterna (vulva), terdiri dari :

45
b. mons pubis, labia mayora, labia minora,
klitoris, vestibulum (muara uretra, kelenjar
parauretra, vagina, kelenjar paravagina),
fourchette, perineum.
c. Struktur interna, terdiri dari :
d. ovarium, tuba uterus (fallopi) ;
infundibulum, ampula, istmus, interstisial,
uterus ; fundus, korpus, istmus, serviks,
vagina
Tanda berfungsinya alat reproduksi pada
perempuan
a. Ditandai dengan datangnya haid pertama
b. Bila sudah terjadi menarche berarti sudah
menghasilkan seltelur yang
c. dapat dibuahi oleh sperma melalui
hubungan seksual
Alat reproduksi pad laki-laki
a. Struktur eksterna, terdiri dari :
b. mons pubis, penis, skrotum
c. Struktur interna, terdiri dari :
d. Testis, duktus/kanal testis (tubulus
seminiferus, epididimis, vas deferens,

46
duktus ejakulatorius, uretra), kelenjar sal.
reproduksi aksesoris.
4. Tanda berfungsinya alat reproduksi pada pria
a. Mimpi basah
b. Ereksi

47
BAB IV
KESIMPULA DAN SARAN

A. Kesimpulan
Usaha kesehatan sekolah (UKS) adalah salah satu upaya membina dan
mngembangkan kebiasaan hidup yang sehat yang di lakukan secara terpadu melalui
program pendidikan dan pelayanan kesehatan di sekolah. Perguruan agama serta usaha-
usaha yang dilakukan dalam rangka pembinaan dan pemeliharaan kesehatan di lingkungan
sekolah. Program propesi Ners STIKES Bhakti Kencana melakukan pengkajian dan
pembinaan pada SDN 274 Cempaka Arum yang merupakan SDN Binaan dari Puskesmas
Cempaka Arum.
Hasil pengamatan dan screening didapatkan bahwa sebanyak 91siswa (32,04%)
berusia 10-13 tahun. Berdasarkan tumbuh kembang siswi yang sudah mengalami
mestruasi adalah 4 orang dan 5 orang siswa yang telah mengalami mimpi basah. Hasil
wawancara dengan guru: belum ada pendidikan khusus tentang pendidikan kesehatan
reproduksi di SDN 274 Cempaka Arum. Dari hasil pengamatan dan Observasi didapatkan
kondisi lingkungan sekolah, Toilet kelas 1-4 WC kotor, dan berbau, kantin sekolah
keadaan tempat cuci tangan kotor dan berbau, terdapat ruang kelas 1-2 bangunan lama
ventilasi tertutup dengan alasan bau yang bersumber dari septik tang sekolah MI, kelas
tersusun rapih dan bersih, tetapi setiap habis belajar siswa selalu membersihkan sesuai
piket harian, sedangkan kelas 1-6 bangunan baru toilet tampak bau dan kotor, tetapi setiap
habis belajar siswa selalu membersihkan sesuai piket harian. Dari hasil wawancara,
menurut guru yang memegang bidang UKS, di SDN 274 Cempaka Arum, UKS sudah 2
tahun UKS tidak berjalan, rata-rata yang sakit langsung dibawa ke puskesmas, juga belum
pernah dilakukan pembinaan dan pelatihan tentang usaha kesehatan sekolah dan perawat
kecil. Dari hasil wawancara, menurut guru yang bertanggungjawab terhadap UKS
kegiatan kesehatan sekolah yang dilakukan hanya penyediaan obat darurat bagi P3K.
Sesuai masalah diatas mahasiswa melakukan implementasi di SDN 274 Cempaka
Arum, yaitu: Melakukan Pendidikan Kesehatan dan pembinaan tentang PHBS terutama
perawatan jamban bersih dan sehat, memberikan pendidikan kesehatan tetang pentingnya
UKS di Sekolah dan mengadakan WORK SHOP P3K

B. Saran

48
Bagi Sekolah
1. Diharapkan sekolah dan Puskesmas dapat mengawasi dan menjalankan program UKS
di SDN 274 Cempaka Arum yang sudah memiliki sarana dan prasarana yang sudah
memadai bisa
2. Diharapkan sekolah dapat memfasilitasi siswa yang membutuhkan perawatan P3K
sesuai dengan fasilits yang ada di UKS di SDN 274 Cempaka Arum.
3. Sekolah dapat mengoptimalan kegiatan ekstrakurikuler yang terkait dengan kesehatan
di SDN 274 Cempaka Arum.

Bagi Siswa- siswi


1. Siswa-siswi perwakilan yang nantinya akan menjadi kader kesehatan, yang sudah
mengikut Work Shop P3K diharapkan bisa menjalankan UKS SDN 274 Cempaka
Arum dengan baik sesuai program yang sudah ada.
2. Siswa-siswi dapat mempraktekan dan menginformasikan ilmu yang didapat di Work
Shop P3K yang telah dilakukan mahasiswa Stikes Bhakti Kencana Bandung

Bagi Mahasiswa
1. Mahasiswa apabila di tempatkan di Puskesmas dapat mempraktekkan Ilmu tentang di
UKS SD

DAFTAR PUSTAKA

Ananto, P. 2006. Usaha KesehatanSekolah di SekolahDasardan Madrasah


Departemen Kesehatan. (2008). Pedoman Pelatihan Kader Kesehatan di Sekolah. Jakarta:
Departemen Kesehatan.

49
Depdiknas. 2006. PedomanPembinaandanPengembangan Usaha kesehatan Sekolah. 6-48
Ibtidaiyah.Bandung :YramaWidya. 11-88.
Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan
Menteri Dalam Negeri. Nomor 26 Tahun 2003 tentang Pembinaan dan Pengembangan
Usaha Kesehatan Sekolah.
Sumantri, M. (2007). Pendidikan Wanita. Dalam Ali, M., Ibrahim, R., Sukmadinata, N.S., dan
Rasjidin, W. (Penyunting). Ilmu dan Aplikasi Pendidikan: Handbook.. Bandung:
Pedagogiana Press (Halaman 1175 – 1186)
http://drlukashermawan.blogspot.com/2011/01/program-usaha-kesehatan-sekolah-uks.html,
(diakses: Kamis, 20 Januari 2011).

50

Anda mungkin juga menyukai