Anda di halaman 1dari 5

Journal on Education

Volume 05, No. 04, Mei-Agustus 2023, pp. 11702-11706


E-ISSN: 2654-5497, P-ISSN: 2655-1365
Website: http://jonedu.org/index.php/joe

Pengaruh Stress pada Ibu Hamil

Vivit selfiana1, Nur Ulfadamayanti S2, St.Maani3, Nuraini4, Sri Nurul fadillah5
1,2,3,4,5
Universitas Muhammadiyah Makassar, Jl. Sultan Alauddin No.259, Gn. Sari, Kec. Rappocini, Kota Makassar,
Sulawesi Selatan
vivitselfiana@gmail.com

Abstract
The purpose of this research is to determine the effect of stress on the mother pregnant. This study uses a
qualitative descriptive method. Stress is a person's reaction both physically and emotionally
(mentally/psychologically) if any changes in the environment that require a person to adapt. Stress is a natural
and important part of life, but when it is heavy and for a long time can be detrimental to health. In pregnant
women, serious and long-lasting stress can affectimmune system that protects the body from infection. When
system compromised immune system, the risk of uterine infection and childbirth premature could be bigger.
Based on the research conducted there is an effect of stress at the time pregnancy which causes many negative
impacts on health. Based on observations, we know that due to the large number of cases of pregnant women
having a miscarriage or premature birth and other problems mostly caused by stressful conditions. So that's what
we should be learn to understand how to deal with stress, especially at times pregnant.
Keywords: Influence, Stress, Pregnant Women.

Abstrak
Tujuan penilitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh stress pada ibu hamil. Penelitiaan ini menggunakan
metode deskriptif kualitatif. Stress adalah reaksi seseorang baik secara fisik maupun emosional (mental/psikis)
apabila ada perubahan dari lingkungan yang mengharuskan seseorang menyesuaikan diri. Stress adalah bagian
alami dan penting dari kehidupan, tetapi apabila berat dan berlangsung lama dapat merusak kesehatan. Pada ibu
hamil stress yang serius dan berlangsung lama bisa memengaruhi sistem kekebalan tubuh yang melindungi
tubuh dari infeksi. Saat system kekebalan tubuh terganggu, resiko mengalami infeksi rahim dan kelahiran
prematur bisa lebih besar. Berdasarkan penelitian yang dilakukan terdapat pengaruh stress pada saat hamil yang
mengakibatkan banyak dampak buruk terhadap kesehatan. Berdasarkan pengamatan kita tahu bahwa karena
banyaknya kasus ibu hamil mengalami keguguran atau bayi lahir prematur dan masalah masalah lainnya yang
kebanyakan diakibatkan oleh kondisi stress. Maka dari itu sudah seharusnya kita belajar untuk memahami
bagaimana cara mengatasi stress, terutama pada saat hamil.
Kata Kunci: Pengaruh, Stress, Ibu hamil.

Copyright (c) 2023 Vivit selfiana, Nur Ulfadamayanti S, St.Maani, Nuraini, Sri Nurul fadillah
🖂 Corresponding author: Vivit Selfiana
Email Address: vivitselfiana@gmail.com (Jl. Sultan Alauddin No.259, Gn. Sari, Kec. Rappocini, Kota
Makassar, Sulawesi Selatan)
Received 28 February 2023, Accepted 6 March 2023, Published 7 March 2023

PENDAHULUAN
Kehamilan merupakan periode krisis situasi yang menimbulkan stres oleh karena perubahan
psikologi saat kehamilan . Ibu cemas akan adanya rasa nyeri proses persalinan serta cemas akan
kondisi bayi yang dilahirkannya (Bobak,2006) (Heny Prasetyorini, 2018). Rasa cemas akan
menimbulkan kondisi abnormal saat proses persalinan. Selama kehamilan, dampak ibu stres pada
bayi bisa meningkatkan kemungkinan bayi lahir prematur atau bayi lahir dengan berat badan rendah.
Ingat, bayi yang lahir terlalu cepat atau terlalu kecil berisiko lebih tinggi mengalami masalah
kesehatan. Ibu hamil stres dan menangis bisa menyebabkan kelahiran prematur. Kondisi janin akan
berbeda bila kehamilan sudah memasuki masa yang lebih tua, efek dari kesedihan atau rasa stres ibu
11703 Journal on Education, Volume 05, No. 04, Mei-Agustus 2023, hal. 11702-11706

dapat membuat plasenta banyak mengeluarkan hormon pelepas kortikotropin (CRH). Ketika ibu
menangis karena stres, maka pembuluh darah akan menguat lantaran produksi hormon
norepinephrine meningkat. Akibatnya, sirkulasi serta suplai oksigen ke janin menjadi berkurang dan
akhirnya terhambat.
Janin dalam kandungan mulai bisa mendengar suara ibu dan ayahnya setelah berusia 18
minggu. Saat memasuki usia 24 minggu, janin sudah bisa menanggapi setiap suara yang didengarnya
dengan bergerak lebih aktif di dalam rahim, seperti menendang dan membuka mulutnya. Maka dari
itu pada saat hamil sangat penting untuk menjaga mood agar tetap stabil sehingga terhindar dari
stress dan agar kesehatan janin tetap terjaga.

METODE
Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimen, penelitian yang dilakukan menggunakan
jenis deskriptif kualitatif. Deskriptif yaitu suatu rumusan masalah yang memandu penelitian untuk
mengeksplorasi atau memotret situasi sosial yang akan diteliti secara menyeluruh, luas dan
mendalam. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang lebih menekankan pada pengamatan
fenomena dan memerlukan insting yang tajam dari peneliti.
Menurut Wikipedia Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat deskriptif dan
cenderung menggunakan analisis. Proses dan makna lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif.
Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan.
Tujuan dari analisis deskriptif kualitatif adalah untuk menggambarkan secara utuh dan
mendalam mengenai kejadian berbagai fenomena yang diteliti.Penelitian deskriptif kualitatif ini
merupakan sebuah metode penelitian yang memanfaatkan data kualitatif dan dijabarkan secara
deskriptif.

HASIL DAN DISKUSI


Adapun hasil penelitian yang kami dapatkan mengenai pengaruh atau dampak stress pada
kehamilan adalah :
Stress Dapat Menghambat Pertumbuhan Janin
Stress yang berkepanjangan dapat meningkatkan hormon kortisol dalam tubuh. Hormon
tersebut bisa menyebabkan pembuluh darah menyempit. Saat pembuluh darah menyempit, aliran
darah dan pasokan oksigen yang dikirimkan pada janin menjadi tidak optimal. Hal inilah yang
akhirnya dapat menghambat tumbuh kembang janin dalam kandungan.
Adapun dampak lain dari janin terlambat berkembang adalah bisa menyebabkan beberapa
risiko kesehatan selama kehamilan, seperti :
1. Jumlah sel darah merah sangat tinggi
2. Hipoglikemia (gula darah rendah)
3. Kesulitan menjaga suhu tubuh
Pengaruh Stress pada Ibu Hamil, Vivit selfiana, Nur Ulfadamayanti S, St.Maani, Nuraini, Sri Nurul fadillah
11704

4. Resistensi rendah terhadap infeksi


5. Tingkat oksigen menurun
6. Skor Apgar rendah pada bayi
7. Meconium aspiration (inhalasi feses lewat saat berada di dalam rahim), yang dapat menyebabkan
masalah pernapasan
Selain itu, terdapat gejala janin terlambat berkembang. Tanda utama dari kondisi ini ialah
ukuran janin lebih kecil.. Pada usia kehamilan yang sama, secara khusus perkiraan berat bayi
biasanya berada di bawah persentil ke-10 atau kurang dari 90 persen.
Saat pemeriksaan antenatal, dokter biasanya akan mengukur tinggi rahim dari tulang
kemaluan untuk memperkirakan ukuran janin.. Kekurangan tinggi fundus 4 cm atau lebih dengan
minggu kehamilan bisa menunjukkan kondisi IUGR. Namun, biasanya akan dibutuhkan tes lanjutkan
untuk mengonfirmasinya.
Resiko Bayi Terlahir Prematur Lebih Tinggi
Ibu yang stres berkepanjangan juga bisa menderita tekanan darah tinggi sehingga berisiko
melahirkan secara prematur dibandingkan ibu yang tidak menderita stres. Ibu yang mengalami stres
berkepanjangan juga terbukti memiliki komplikasi kehamilan yang lebih banyak daripada ibu yang
tidak mengalami stres.
Kelahiran prematur dikhawatirkan akan menyebabkan anak gagal tumbuh dan stunting. Bayi
dapat terlihat lebih kecil dan pendek dibandingkan rata-rata bayi pada usianya. Selain itu, dapat
berisiko mengalami sindrom metabolik karena dilahirkan belum cukup bulan. Beberapa sindrom
tersebut adalah dislipidemia, penyakit jantung, diabetes melitus, dan hipertensi. Adapun beberapa
resiko yang ditimbulkan pada bayi yang terlahir premature yaitu :
1. Mengalami masalah pernapasan, seperti displasia bronkopulmoner.
2. Pendarahan di pembuluh darah otak atau intraventrikular.
3. Aliran darah jantung menjadi tidak normal atau patent ductus arteriosus.
4. Mengalami infeksi atau sepsis.
5. Neurodevelopmental.
6. Rentan mengalami masalah penglihatan.
7. Masalah pendengaran.
8. Gangguan belajar, konsentrasi, tingkah laku, tantrum, dan kesulitan makan.
9. Risiko kelainan jantung pada masa kanak-kanak hingga remaja.
Beresiko berat badan terlahir rendah
Stres saat hamil bisa menghambat proses penyerapan nutrisi dan meningkatkan risiko bayi berat
badan lahir rendah.. Kondisi ini akan menyebabkan bayi menjadi lebih rentan terserang berbagai
penyakit dan bisa mengganggu pertumbuhan anak, termasuk ancaman stunting.
Berat badan lahir rendah dapat menyebabkan gangguan perkembangan fisik, pertumbuhan
terhambat dan gangguan perkembangan mental pada masa mendatang. Tingkat kecerdasan anak yang
11705 Journal on Education, Volume 05, No. 04, Mei-Agustus 2023, hal. 11702-11706

lahir dengan berat badan yang lebih rendah berbeda dibandingkan dengan anak yang lahir dengan
berat badan lahir normal.
Stunting merupakan bentuk dari gangguan pertumbuhan, hal ini terjadi akibat defisiensi zat
gizi saat dalam kandungan, asupan zat gizi yang tidak adekuat dan sering terjadi penyakit infeksi
pada usia balita terutama pada dua tahun pertama kehidupan.
Stress dapat beresiko mengalami keguguran
Ibu hamil yang mengalami stres dan banyak menangis bisa menyebabkan keguguran.
Kesedihan yang di alami karena stres dapat membuat kondisi janin menjadi lemah, terlebih ketika
usia kandungan masih sangat muda. Kondisi kandungan yang melemah akan meningkatkan risiko
keguguran bagi janin.
Ibu yang mengalami keguguran juga membutukan resiliensi. Keguguran dapat membuat ibu
melakukan tindakan negatif seperti, bunuh diri dan penculikan bayi. Namun, tidak semua ibu yang
mengalami hal serupa dan dapat melakukan hal-hal tersebut. Pada kenyataannya, ada pula ibu yang
dapat bertahan dengan kondisi menyaksikannya bahkan mereka tidak takut untuk hamil kembali dan
melakukan hal-hal yang positif.
Berdasarkan hasil penelitian juga menunjukkan bahwa ibu yang mengalami gangguan dapat
mengalami masalah fisik dan psikologis. Masalah fisik yaitu lemas, pendarahan, mudah capek, sakit
maag, dan demam. sedangkan masalah psikologis yaitu sedih, tidak bersemangat, merasa kehilangan,
merasa bersalah, tidak percaya, susah tidur, stress, nafsu makan menurun dan kaget.
Waktu tidur berkurang
Ibu hamil yang mengalami stres juga dapat membuat waktu tidu berkurang. Saat berusaha
tidur, isi kepala justru berkecamuk. Terlalu banyak pikiran membuat sulit untuk tidur meski sudah
memejamkan mata. Otomatis kualitas tidur pun menurun.
Padahal, tanpa stres pun ibu hamil sudah kerap mengalami masalah tidur akibat rasa tidak
nyaman karena perubahan yang terjadi dalam tubuh. Saat stres melanda, ibu hamil pun semakin susah
tidur sehingga kualitas dan kuantitas tidur berkurang.
Selera makan menurun
Mual muntah yang terjadi selama masa kehamilan yang diakibatkan oleh stress dapat
mengubah selera makan ibu.. Sebagian ibu hamil merasakan penurunan nafsu makan, sebagian
lainnya merasa lebih berselera makan. Kondisi stres juga berdampak pada perubahan nafsu makan.
Ketika ibu sama sekali tidak berselera makan, risiko penurunan berat badan mungkin terjadi. Begitu
juga saat nafsu makan meningkat. Berat badan yang naik terlalu banyak membuat risiko mengalami
diabetes gestasional dan kelahiran prematur.
Terjadi infeksi dalam rahim
Efek stres pada ibu hamil berikutnya adalah meningkatkan terjadinya infeksi rahim atau
korioamnionitis. Kondisi ini merupakan dampak komplikasi yang dapat terjadi ketika ibu hamil
mengalami ketuban pecah dini. Gejala situasi tersebut adalah ibu demam tinggi, ketuban berwarna
Pengaruh Stress pada Ibu Hamil, Vivit selfiana, Nur Ulfadamayanti S, St.Maani, Nuraini, Sri Nurul fadillah
11706

hijau atau berbau, serta denyut jantung janin tidak teratur dan mengalami gawat janin. Apabila tidak
segera mendapatkan penanganan, pada situasi tersebut maka dapat berdampak fatal bagi keselamatan
ibu dan bayi dalam kandungan.

KESIMPULAN
Penelitian ini dilakukan dengan mengamati keadaan dan situasi yang terjadi mengenai
pengaruh stress pada ibu hamil. Berdasarkan pengamatan dan data data dari hasil penelitian
sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa stress pada saat hamil mengakibatkan banyak dampak buruk
terhadap kesehatan ibu dan janin. Salah satu akibat buruk yang di akibatkan oleh stress pada saat
hamil adalah terjadinya keguguran atau bayi lahir prematur.
Untuk menghindari stress pada saat hamil salah satu cara yang paling penting adalah
bagaimana cara agar ibu hamil tetap menjaga mood dengan cara selalu berfikir positif agar hormon
tetap dalam keadaan stabil. Factor terpenting lainnya adalah keluarga dan pasangan yang merupakan
orang terdekat dengan ibu harus senantiasa menjaga dan juga memberikan dukungan yang positif
agar ibu dan bayi bisa terhindar dari gangguan stress dan sehat sampai saat persalinan.

REFERENSI
Prasetyorini, H., & Sukesi, N. (2018). Pengaruh Pijat Perineum Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu
Trimester Iii Di Puskesmas Manyaran. Jurnal Ilmu Keperawatan Maternitas, 1(1), 26-30.
Annisa, A., & Suprayitno, E. (2019). Terapi Murattal Surat Ar-Rahman Menurunkan Stres
Kehamilan. Journal Of Health Science (Jurnal Ilmu Kesehatan), 4(1), 38-41.
Afrino, R., & Janah, R. (2019). Analisa Stressor Pada Ibu Hamil Primipara Terhadap Proses
Persalinan. Real In Nursing Journal, 2(3), 86-98.
Mitra, M. (2014). Berat Badan Lahir Rendah, Solusi Dan Dampak Yang Ditimbulkannya. Jurnal
Kesehatan Komunitas, 2(5), 191-192.
Utami, M. W. (2012). Resiliensi Pada Ibu Yang Mengalami Keguguran (Doctoral Dissertation,
University Of Muhammadiyah Malang).
Sulistyowati, S., & Eka, A. A. (2014). Ekspresi Human Leukocyte Antigen-G (Hla-G) Dan Heat-
Shock Protein-70 (Hsp-70) Pada Pertumbuhan Janin Terhambat. Majalah Kedokteran
Bandung, 46(1), 22-27.
Sudirman, S., Wicaksono, B., & Pariani, S. (2020). Faktor Ibu Yang Mempengaruhi Pertumbuhan
Janin Terhambat. Indonesian Journal Of Health, 13-20.

Anda mungkin juga menyukai