Cermin
Dunia Kedokteran
lnternational Standard Serial Number : 0125 — 913X
Majalah triwulan
diterbitkan oleh :
Pusat Penelitian dan Pengembangan P.T. Kalbe Farma dan
dipersembahkan secara cuma-cuma.
Daftar isi
4 EDITORIAL
ARTIKEL
7 KEMATIAN OTAK (KO)
13 PENGOBATAN MENINGITIS TUBERKULOSA DENGAN GABUNGAN
PROTHIONAMIDE—INH, ETHAMBUTOL DAN STREPTOMYCIN
20 GANGGUAN PEREDARAN DARAH OTAK (CVA)
26 SERANGAN ISCHAEMIA OTAK SEPINTAS LALU (SOS)
PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN
Sel-sel otak dari cortex cerebri, yang di-
sebut sel pyramidal berbentuk triangular
dengan dendrit dan axonnya. 35 IMUNITAS SELULER DAN TERAPI RADIASI PADA
PENDERITAAN KANKER
39 TITIK—TITIK TERANG DALAM PROFESI KEDOKTERAN
DI INDONESIA
43 SIFAT GOITROGENIK SINGKONG (MANIHOT UTILISSIMA)
46 RISET : DARAH BUATAN MENDEKATI KENYATAAN
47 RESENSI BUKU
49 CATATAN SINGKAT
50 HUMOR ILMU KEDOKTERAN
54 KAMI TELAH MEMBACA UNTUK ANDA : Abstak-abstrak.
55 UNIVERSITARIA
Daiam nomor ini Cermin Dunia Kedokteran tampii iagi dengan tema utama penyakit-
penyakit dan gangguan-gangguan saraf/otak sebagai keianjutan dari edisi sebeiumnya.
Demikian banyak sumbangan karangan dari para ahii penyakit saraf yang teiah
sampai ke meja redaksi, sehingga tak mungkin untuk memuatnya sekaiigus daiam satu
terbitan.
Ini dapat dianggap sebagai suatu pertanda tentang banyaknya probiema daiam ca-
bang iimu kedokteran ini yang cukup penting untuk diketahui oieh iain-iain teman seja-
wat.
• Peneiitian apakah singkong sebagai bahan makanan pokok merupakan faktor pe-
nunjang untuk timbuinya gondok di daerah-daerah endemik merupakan suatu tantangan
yang cukup menarik.
• Kemajuan-kemajuan dalam imunologi sekarang ini memungkinkan untuk memo-
nitor imunitas seiuier seorang penderita yang teiah menerima penyinaran sebagai terapi
untuk penyakit kankernya.
• Diiaporkan puia kemajuan daiam dunia riset kedokteran: darah buatan kini men-
dekati kenyataan untuk pemakaian kiinik.
Redaksi.
• Cushing refleks.
• gangguan blood brain barrier.
• kerusakan membran neuron, sehingga tidak memungkin- aliran darah keotak tidak ada —► K.O.
kan polarisasi dan transport energi.
• produksi dan penggunaan zat-zat metabolik abnormai oleh
sel-sel (cannibalism).
defisiensi tekanan
Hal ini menyebabkan kenaikan tekanan intrakranial melebihi pernafasan darah turun jantung berhenti hipotermi
tekanan arteriil dan mengakibatkan aliran darah keotak ber- mendadak
henti, tekanan darah turun mendadak dan terjadi K.O. hipoxia
cara intravena tidak menimbulkan tachycardia. (ii) Tes dengan 2. BARONESE, H.A.H. VAN TILL : Doodsdiagnostiek ten aanzien
van irreversibel comateuze beademde patienten : enkele conclu-
beta blocker : misalnya propanolol terjadi bradikardia. Dan
sies uit een literatuuronderzoek. Ned. T. Geneesk . 119, (12):
(iii). Tes dengan simpatikomimetika misalnya adrenalin atau 453, 1975.
isuprel, terjadi tachycardia.
3. BEECHER. H.K. : After the definition of irreversibel coma.
• Aliran darah otak : Dengan Doppler : didapatkan aliran New Engl J. of Med 281 : 1070, 1969.
darah balik yang berlawanan dengan arah arusnya dengan sis- 4. BEECHER, H.K. : A definition of irreversibel coma. Report of
tole pada waktu diastole. the Ad Hoc Committee of the Hazvazd Medical School to exa-
mine the definition of brain death. Jama 205 : 85, 1968.
Angiografi serebral pada arteri carotis didapatkan kontras
berhenti sampai dicarotis siphon. Arteriografi dari arteri ver- 5. BEKS, J.W.T. : De cushing-response bij verhoogde intracraniele
druk. Ned. T. Geneesk. 17, (47) : 1770, 1973.
tebralis mendapatkan aliran darah yang lambat dan menyem-
pit setinggi foramen magnum. 6. BLACK. P. MCL. : Brain death, first part. New Engl. J. Med.
338 : 1978.
Echoencephalografi tidak didapatkan pulsasi echo.
7. BLACK. P. MCL. : Brain death, second part. New Engl. J. Med.
Perbedaan isi 02 arteri carotis dan vena jugularis tidak di 393 : 1978.
dapatkan perbedaan. 8. BRAUNSTEIN. P. et al : A simple bedside evaluation for
cerebral blood flow in the study of cerebral death. Am. J.
Ophthalmoskopi menunjukkan pengendapan di arteri reti-
Roentgen. 118 : 757, 1973.
na.
" 9. CHANDRA. B. : Cerebral death dipandang dari sudut neurologi .
Computerized tomografic scan hanya menunjukkan kausa 10. COAKLEY, D. et al : The ocular microtremor record as a
K.O. dan bukan K.O.nya sendiri. Teknik yang lebih baru potential procedure for establishing brain death. J. of Neurol.
menggunakan tomografi transmisi dan emisi dapat diketahui Sc. 31 : 199, 1977.
perubahan dari perfusi dan metabolisme otak. 11. CRAIB, A.R. et al : Coma and cerebral death. The E.E.G.
Tidak didapatkan Clearance isotop Xe 133. handbook. The Vancouver General Hospital, 18 — 1, 1972.
12. De Vlieger. M. et al. : Enkele technische aspecten van de diagnos-
Radioisotop serum albumin (RISA) intrathecal dengan ja-
tiek van hersendood. Ned. T. Geneesk. 122, (2) : 1978.
rum khusus tampak penghentian total dari bahan radioaktip
13. DRAYER, B.P. : Brain death. New EngL J. Med. 299 : 1314,
ditempat suntikan. 1978.
Angioscintigrafi dengan radioisotop Tc99m secara intrave- 14. Editorial : Brain death. Brit. Med. J, 1157, 1976.
na didapatkan gambaran tipe I paling sedikit selama satu jam. 15. Editorial : Diagnosis of brain death. Brit. Med. J. 1187, 1976.
Dengan gamma camera nampak isotop berhenti dibasis otak.
16. Editorial : Brain death. Brit. Med. J. 356, 1975.
Pada Fluorescin angiografi dengan menyuntikkan fluorescin 17. Editorial : Diagnosis of brain death. Lancet, 1064, 1976.
kedalam vena subclavia, tampak di arteri ophthalmica lebih
18. Editorial : Diagnosis of brain death. Lancet, 1069, 1976.
lama dari 30 detik.
19. Editorial : An appraisal of the criteria of cerebral death. Jama
Clearance Nitrous oxide menunjukkan aliran yang lambat 237 : 982, 1977.
dari aliran darah otak.
20. FEIGIN. I. : The respirator brain. Arch. Neurol. 34 : 57, 1977.
21. GOLDEN, P.F. et . : Experimental study of irreversible shock
and the brain. J. Neurosurg., 39 : 434, 1973.
RINGKASAN.
22. GOODMAN. J.M. et al. : Confirmationof brain death at bedside
by isotope angiography. Jama. 238 : 966, 1977.
Akhir-akhir ini K.O. dianggap penting artinya, karena fasi-
litas perawatan intensip yang terbatas dan mahal serta kema- 23. JOKELAINEN. M. et al. : Cephalic motor responses in brain
death. Brit. Med. J. 828, 1977.
juan dalam program transplantasi. Berbagai kriteria yang di-
anut oleh berbagai negara telah dibicarakan. 24. KASTE. M. et al . : Diagnosis and management of brain death.
Brit. Med. J. 525, 1979.
Dua mekanisme primer yang menyebabkan syndrom K.O. 25. Mehta, A.J. et al. : Orbicularis oculi reflex in brain death.
adalah : kegagalan jantung dan oedema otak massip. J. of NeuroL Neurosurg. Psy. 39 : 784, 1976.
Diagnosa K.O. ditetapkan berdasarkan : pemeriksaan klinis 26. MINAMI, T. et aL .: Hyperoxia of internal jugular venous blood
neurologis, elektroensefalografi dan tes aliran darah otak, in brain death. J. of Neurosurg., 39 : 442, 1973.
diantaranya angiografi serebral, echoensefalografi dan pemerik- 27. O" DOHERTY. D.et al. : The problem of death. Handbook of
saan Doppler yang dapat dilakukan di Indonesia. Tetapi yang Neurologic emergencies. 1 st ed., Toppan Co., Pte. Ltd., 1977.
dr. Djunaidi, W; dr. Gunawan, B ; dr. Fauziah B; dr. Sutadji R ; dr. Hendro S dan dr. Sartono. K.
Bagian Penyakit Saraf, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/Rumah Sakit Dr. Sutomo . Surabaya.
Djunaidi Chandra Idris Smith Tahernia Djunaidi Chandra ldris ldris Tahernia
Penulis Penulis
(I978) (1976) (1976) (I975) (1967) (1978) (I976) (1976) (1975) (1967)
PENGOBATAN SPESIFIK
SUMMARY
Management of Transient Ischaemic Attack (TIA) should Langkah pertama dalam pengobatan SOS adalah mencari
sebab-sebab dari SOS. Bila ini disebabkan oleh karena penya-
be directed against the reduction of the risk factors, which
includes control of hypertension, low fat & cholesterol diet, kit sistemik, umpama polycythemia, hemoglobinopathia,
cessation of smoking, avoidance where possible of emotionally dysproteinemia, maka pengobatan ditujukan pada penyebab
trying situations, the treatment of the underlying disorders ini.
and the use of anti-platelet agents. Bila SOS disebabkan oleh karena kelainan kardiovaskuler,
umpama emboli jantung, arteritis, penyakit katup-katup jan-
At present it is acceptable to use aspirin as a prophylaxis
against TIA and also as a protection against completed stroke, tung, kala hipotensi (baik yang spontan maupun akibat obat),
especially in male patients. Sulfinpyrazone and dipyridamole kelainan ritme jantung, sinus carotis yang sakit/peka, hiper-
do not reduce significantly the risk of stroke when given alone. tensi maligna dan sebagainya, maka pengobatan ditujukan
Combination of aspirin (10 mg/kg body weight) and dipyri- pada kelainan ini.
damole (2—5 mg/kg body weight) or aspirin and warfarin
should be considered in patients whose TIA are refractory OBAT-OBAT ANTI—PLATELET
to treatment with aspirin alone. The benefit of the combina-
Menurut penelitian akhir-akhir ini, dikatakan bahwa SOS
tion of sulfmpyrazone and aspirin awaits the results of other
kebanyakan disebabkan oleh karena embolisasi dari trombosit,
controlled trials.
fibrin atau runtuhan-runtuhan atheroma yang berasal dari
Carotid endarterectomy and the use of conventional an- atherosclerotic plaque (52,61). Obat-obat anti-platelet mence-
ticoagulants are of doubtful value. There have been several gah trombosit menggumpal atau melekat satu sama lain,
encouraging reports on the results of STA-cortical MCA sehingga mencegah timbulnya trombosis. Ada dua teori menge-
anastomosis, but further evaluation would be useful. nai pembentukan trombus, ialah sebagai berikut :
Keterangan :
AA = asam arachidonik TXB2 = thromboxane B2
PGG2 = cyclic endoperoxide 1 = prostacyclin synthetase
PGH2 = unstable endoperoxide II = thromboxane synthetase
ASA = aspirin 111 = competitive reversible
PGI2 = prostacyclin inhibition
TXA2 = thromboxane A2 = menghambat
• Oleh ensim thromboxane synthetase, PGH2 diubah Prostacyclin dilepaskan kedalam aliran darah arteriil oleh
menjadi thromboxane A2 (TXA2) yang stabil (half life paru-paru. Atas dasar penemuan ini, diusulkan teori bahwa
30 detik) dan selanjutnya menjadi thromboxane B2 yang prostacyclin adalah hormon yang beredar (circulating hor-
stabil (25, 54). mone), yang secara tetap mengaktivir adenylcyclase trombosit;
menambah jumlah cyclic AMP dan membuat trombosit ku-
Sifat-sifat thromboxane A2 dan Prostacyclin (54, 55) rang bergumpal. (lihat bagan V).
Thromboxane A2 yang dibentuk didalam trombosit adalah
█ ASPIRIN (ASA)
produksi utama dari endoperoxide. Zat ini adalah aggregator
trombosit yang kuat dan dapat menyebabkan konstriksi dari Cara kerja dan penyelidikan aspirin in vitro (47, 54, 55)
otot polos arteri pada percobaan in vivo dan in vitro. ASA dosis rendah menghambat cyclo-oxygenase dan oleh ka-
Prostacyclin yang terbentuk di dinding pembuluh darah rena itu menghambat pembentukan thromboxane A2 dan
(arteri maupun vena) mempunyai sifat vasodilatasi dan mence- prostacyclin. Akan tetapi cyclo-oxygenase trombosit lebih
gah penggumpalan trombosit. Prostacyclin memacu adenyl- peka (31 X) terhadap blokade aspirin dari pada cyclo-oxy-
cyclase trombosit sehingga terbentuk banyak cyclic AMP genase dinding pembuluh darah (vessel wall cyclo-oxygenase),
(cAMP) didalam trombosit, yang belakangan ini mempunyai sehingga terbentuk lebih banyak prostacyclin.
effek anti-aggregasi (lihat bagan V dan VI). Aspirin menghambat ensim cyclo-oxygenase secara irrever-
Prostacyclin dan thromboxane A2 terbentuk dari endope- sibel dengan cara acetylating. Oleh karena trombosit selama
roxide yang sama. Kedua zat ini terdapat dalam keadaan seim- hidupnya (9—13 hari) mengsintesa sedikit protein, maka peng-
bang. Ini sesuai dengan distribusi dari prostacyclin synthetase hambatan ini berlangsung selama trombosit itu hidup. Jadi
yang terdapat dalam jumlah yang besar di intima dan berku- satu dosis tunggal terapeutik akan mengakibatkan kerusakan
rang dalam konsentrasi secara progressip dari intima ke adven- trombosit selama satu minggu. Satu tablet aspirin (325 mg)
titia. Akan tetapi konsentrasi dari unsur-unsur pro-aggregasi mengurangi 90% dari aktivitas cyclo-oxygenase trombosit
bertambah dari subendotil ke adventitia. Jadi lapisan endotil dan hambatan ini hanya mulai berkurang 2 hari kemudian
mempunyai sifat anti-aggregasi dan lapisan luar dari dinding (54). Satu dosis rendah dan tunggal dari aspirin (0.3 mg)
pembuluh darah trombogenik atau memacu penggumpalan. menambah waktu perdarahan dari kulit pada manusia, sedang-
Oleh karena prostaglandin endoperoxide dan thromboxane kan dosis besar tidak (3.9 gr) (90).
A2, mengurangi aktivitas adenylcyclase trombosit, maka Menurut penyelidikan Moncada (55) aspirin 5 mg/kg berat
Moncada (54) mengajukan teori bahwa cyclic-AMP mempu- badan tak mempunyai pengaruh disaggregasi, dan dosis 10
nyai fungsi mengatur pada trombosit, yang tergantung pada mg/kg berat badan menyebabkan disaggregasi ringan tapi lama,
keseimbangan antara thromboxane A2, prostaglandin endope- namun aspirin 150 mg/kg berat badan tak mempunyai penga-
roxide dan prostacyclin. ruh disaggregasi sama sekali.
Keterangan
A.A. = asam arachidonik = prostacyclin synthetase
PG12 = prostacyclin = thromboxane synthetase
cAMP = cyclic—AMP = memacu
PG = prostaglandin = menghambat
1. Cervical carotid-subclavian bypass • Bila pada angiografi terdapat stenosis arteri carotis dan
lesinya terbatas, dianjurkan operasi.
Pada pembedahan ini dilakukan shunt antara art. carotis dan
art. subclavia. Gunanya untuk "subclavian steal syndrome. " • Bila pada angiografi terdapat atheroma yang luas atau pe-
Dilakukan anesthesia regional dengan blokade dari plexus nutupan arteri carotis seluruhnya, dianjurkan pemberian obat-
cervicalis superficialis. Keuntungan dari ini adalah penderita obat anti-hypertensi dengan hati-hati sekali, berhubung pende-
dapat mengadakan kontak. rita dari kelompok ini SOS-nya bertambah pada pengobatan
hypotensi. Selain itu pengobatan antikoagulansia pada hyper-
2. Shunt antara art. occipitalis (cabang dari art. carotis exter- tensi yang tak terkontrol adalah berbahaya. Sebaiknya kelom-
na) dengan cabang-cabang dari art. vertebralis. pok ini tak diberi pengobatan.
Pembedahan ini untuk penderita dengan SOS-SVB, tapi ja-
rang dilakukan. II. Pola pengobatan menurut Millikan CH (53)
3. STA-cortical MCA anastomosis (59, 84) 1. Kelainan jantung
Pada pembedahan ini dilakukan shunt antara art. temporalis • arrhythmia ->pengobatan medis dan pacemaker.
superficialis dengan cabang-cabang dari art. cerebri media. • emboli yang berasal dari :
Indikasinya untuk penderita dengan penutupan art. cerebri • katup-katup prosthetik --> antikoagulan, dipyridamole (?)
media dengan keluhan SOS ; stenosis art. cerebri media dengan • infark jantung --> medis, antikoagulan (?)
reversible ischemic neurological deficit = RIND" dan penu- • arrhythmia -> antikoagulan.
tupan art. carotis bilateral dengan SOS. Hasilnya memuaskan • subacute bacterial endocarditis ->medis.
dan mortalitas operasi 3%. Penyulitnya ischemia kulit kepala
marginal (inarginal scalp ischemia). 2. Unsur-unsur darah
• Kelainan pembekuan (termasuk trombositosis) ->pengobat-
MACAM-MACAM POLA PENGOBATAN SOS an dengan antikoagulan atau obat-obat anti-platelet.
• Polycythemia ->medis.
I. Pola pengobatan menurut Ross Russell R.W. (61)
• Anemia -->medis.
A. Langkah pertama mencari penderita SOS akibat pe-
nyakit sistemik umpamanya polycythemia, anemia hebat atau • Hypolikemia ->medis.
macroglobulinemia. Terapinya adalah pengobatan dari kelain- • Hyperlipidemia -> diit, clofibrate, asam nicotinik.
Daftar Kepustakaan - yang cukup panjang - dapat diminta pada redaksi CDK atau pada penulis.
Titik-titik Terang
dalam Profesi Kedokteran di lndonesia
Prof. Satrio
Jakarta.
SUMMARY — Modernization together with the advances in Para dokter jaman sekarang berperan didarat, dilaut, diudara
the fields of science and technology have exerted a great dan diruang angkasa, dalam keadaan damai, keadaan perang,
influence on the lndonesian society. However, the transition dalam penelitian, dalam keadaan serba lengkap dan dalam ke-
from a traditional system to a modern one has also created adaan darurat.
many problems. ln the medical field, the problems are Berhubung dengan masa transisi yang terdapat di Indonesia
complicated by the fact that while in the big cities super- dalam rangka perkembangan masyarakat tradisional menjadi
modern medical facilities are available, only minimal facilities masyarakat modern, inaka di negara kita terdapat problema-
are found in rural areas. problema yang tidak dapat terlepas dari keadaan transisi
lt is said that the lndonesian physicians are reluctant tersebut, termasuk problema-problema didalam profesi kedok-
to practise medicine in rural areas. lnstead, the author empha- teran.
sizes, it is not true that the physicians have gone over to
Dikota-kota besar terdapat fasilitas-fasilitas kedokteran
materialism and commercialism. Idealism in the medical
yang modern dan supermodern, sedangkan didesa-desa terda-
profession in lndonesia is still strong. The problem lies in
pat kekosongan fasilitas kesehatan yang menyebabkan warga-
the lack of guidance and incompetent personnel management.
desa yang sakit tidak dapat diberi pelayanan kesehatan sebagai-
Attention directed to those fields will most probably solve
mana kita harapkan. Untuk menjumpai suatu poliklinik atau
the problems.
balai kesehatan ibu dan anak orang desa seringkali harus me-
nempuh jarak puluhan kilometer, karena itu dukun-bayi
PENDAHULUAN didesa adalah penting bagi para wanita-hamil dan obat-obat
Majalah Cermin Dunia Kedokteran telah minta kesediaan tradisional dipakai untuk orang-orang yang sakit.
saya untuk menulis tentang E T I K A kedokteran sebagai Sejak tahun 1950 telah diusahakan untuk meningkatkan
suatu karangan untuk majalah tersebut. Mengingat kondisi- jumlah dokter yang lulus dari pelbagai fakultas kedokteran
kondisi realistik yang kita alami sekarang saya tidak ingin dan meningkatkan pula jumlah perawat dan bidan dalam
bersikap moralistik serta idealistik dan berhubung dengan ini pembentukan sekolah-sekolah paramedik baik dipusat maupun
saya memilih judul sebagai tercantum diatas. didaerah, tetapi baru dalam tahun 1960 mulai terlihat kemaju-
Modernisasi, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi an-kemajuan dalam perkembangan usaha kesehatan pedesaan.
telah banyak mempengaruhi keadaan serta sikap para cendeki- Dalam tiap kecamatan diusahakan sedikit-dikitnya satu po-
awan Indonesia, termasuk para dokter kita. Walaupun " pang- liklinik dan satu BKIA yang masing-masing dikelola oleh pe-
gilan suci " dokter diseluruh dunia pada hakekatnya tidak beru- rawat dan bidan dengan supervisi dokter kabupaten yang ber-
bah, yakni mengabdikan serta membaktikan diri kepada suatu keliling.
profesi yang berdasarkan perikemanusiaan, namun peranan- Baru dalam tahun 70-an dapat dimulai penempatan dokter
nya tidak statis dan berubah sesuai dengan perkembangan di kecamatan dan diusahakan pembentukan PUSAT-PUSAT
jaman. KESEHATAN MASYARAKAT.
Operasi pemberantasan wabah dysenteri di Pemalang, • Kurangnya persiapan mental untuk tugas lapangan.
dan pemberantasan penyakit Kolera di Semarang dilakukan • Kurangnya "background information" tentang daerah ker-
dengan sistem yang serupa yakni melibatkan semua unsur ja secara ekologik, etnologik, adat istiadat, agama, pendek
pemerintahan dan masyarakat, dengan kata lain prinsip mobi- kata anthropologi sosial di bidang medik.
lisasi potensi rakyat semesta dengan kesadaran yang menda- • Jaminan untuk "tour of duty" yang pasti.
lam.
• Gaji yang wajar.
PERANAN DOKTER DALAM PEMBANGUNAN Sejak revolusi kemerdekaan hingga sekarang hampir semua
Pembangunan nasional kita berlandaskan falsafah panca- dokter hidup dari praktek swasta dan berbakti pada negara
sila dan menuju kepada sasaran seperti yang tercantum dalam dengan gaji yang merupakan seperlima dari kebutuhan hidup-
pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yakni masyarakat nya.
yang adil dan makmur, yang merata diseluruh wilayah tanah Jika seorang ditempatkan didaerah dimana tidak mungkin
air kita. Suatu masyarakat yang maju dan sejahtera dan mam- dijalankan praktek swasta, maka keperluan hidupnya sehari-
pu mempertahankan diri dalam perkembangan dunia diseki- hari harus terjamin dengan layak, yang berarti ada perumahan,
tarnya, ikut serta berusaha memelihara perdamaian dunia. transportasi, suplai bahan makanan pokok dan sekedar sarana
hiburan.
Berhubung dengan keadaan demografik dan sosiologik Adanya listrik, radio, televisi, telpon, yang mungkin men-
serta sifat kepulauan daripada wilayah kita, maka strategi dekati kenyataan di desa-desa akan menghilangkan rasa kese-
DOSAGE:
I.V. or I.M. dose ranges from 4 to 20 . mg depending on
the severity of the disease.
PRESENTATION:
®
Boxes of 3 ampoules of 1 ml KALMETHASONE injections.
Kepustakaan
Efek tiosianat terhadap kelenjar tiroid.
Sifat antitiroid tiosianat diketahui pertama-tama pada 1. GREER, M.A. (1962)Recent Prog. Horm. Res.18, 187 — 219.
pengobatan hipertensi dengan tiosianat, yang kadang-kadang 2. VAN ETTEN, C.H. Goitrogens dalam Liener, I.E. (ed), Toxic
menimbulkan gondok dengan gejala-gejala hipotiroidisme se- constituents of plant foodstuffs, Acad. Press, N.Y. 1969, 103-
141.
bagai efek sampingan. Efek yang tidak diinginkan ini dapat J.
disembuhkan dengan pemberian pulvus tiroid. (II). 3. EKPECHI, O.L. (1967)Br. Nu tr21, 537-545.
4. HEYNE, K. : De Nuttige platen van Indonesia 3 e druk, N.V.
VAN DER LAAN dan VAN DER LAAN mempelajari Vitgevery W. Van Hoeve-s' CjravenhagelBandoeng. 944 — 955
efek tiosianat terhadap kelenjar tiroid tikus dan dapat mem- 1950.
buktikan bahwa tiosianat menghambat uptake iodium oleh 5. COLLARD, P. (1959)Nature; 183, 620 — 621.
kelenjar tiroid dan mempercepat pengeluaran iodida dari 6. OSUNTOKUN, B.O. (1970)Br. J. Nutr24, 797-800.
kelenjar tiroid. Bila kaliumiodida diberikan bersamaan dengan
7. VAN DER VELDEN, M., KINHAERT, J., ORTS, S. DAN
tiosianat, efek tiosianat akan berkurang, sedangkan kalau ka- ERMANS, A.M. (1973)Br. .J. Nutr30, 511 — 517.
liumiodida diberikan sesudah pemberian tiosianat, efek tiosi-
8. BOURDOUX, P., DELANGE, F., GERARD, M. MAFUTA,
anat akan terlihat lebih jelas. ((11) M. HAMSON, A. DAN ERMANS, A.M. (1978) JClin. Endocri-
Diketahui sekarang, bahwa jika kadar tiosianat darah me- nol. Metah 46, 613 — 621.
lebihi 1 mg%, maka akan terjadi hambatan pompa iodium 9. MONTGONERY, R.D. CYANOGENS dalam Liener, I.E. (ed)
(iodine pump) pada intake iodium yang normal, sedangkan Toxic contituents of plant foodstuffs, Acad. Press, N.Y. 1969,
143 157.
pada kadar tiosianat darah yang lebih tinggi lagi akan terjadi
pula penghambatan pembentukan MIT, DIT, T3, dan T4. (12) 10. BISSET, F.H., CLAPP, R.C, CEBURN R.A, ETTLINGER,
M.G. dan LONG, L. JR. (1968) Phvtochem. 8, 2235 — 2247.
11. WOOD, T. (1965)J , Sci. Fd. Agric.6, 300 — 305.
12. VAN DER LAAN, J.E. DAN VAN DER LAAN, W.P. (1947)
Endocrinology , 40, 403 — 416.
13. WOLFF, J. (1964) Phys. Rev. 44, 45 — 84.
14. GRODSKY, G.M. : The chemistry and funetions of the hormo-
nes dalam Harper, H.A. (ed).Review of Physiological Chemistry,
Maruzen Asian 16th edition, 1977, Lange Medical Publications,
Maruzen Company, Limited.
PERTEMUAN NASIONAL KE V
PERHIMPUNAN AHLI ANATOMI INDONESIA
empat : Semarang
anggal : 27, 28, 29 Maret 1980.
ema Peranan anatomi dalam pengendalian
pertumbuhan penduduk dan pengem-
bangan nilai-nilai budaya bangsa.
Acara ilmiah : Kinesiologi terapan & ergonomi, re-
produksi manusia, antropologi dan lain-
lain.
Sekretariat : Bagian Anatomi FK UNDIP,
Jalan Dr. Sutomo 16,
Metabolisme yodium dan hormon tiroid (Diambil dari Harper H. Semarang.
A : Review of Physiological Chernistry, 16 th. ed. Los altos,
Lange Med. Pub. , 1977, p. 463 )
PENGUMUMAN
(7). Karya ilmiah harus dipresentasikan pada kongres nasional III (2). Dalam hal adanya lebih dari satu orang penulis dalam satu karya
PABOI di Bandung, Nopember I980. ilmiah (termasuk pembimbing yang dimasukkan sebagai co-aut
hor), hadiah diterimakan pada tim tersebut, bukan pada masing-
(8). Karya ilmiah yang diperlombakan menjadi hak Majalah Ortho- masing penulis.
paedi lndonesia.
(3). Keputusan tim penilai tidak dapat diganggu-gugat, tetapi tidak
(9). Karya ilmiah belum pernah dipresentasikan pada forum ilmiah berarti tertutup untuk kritik-kritik dan saran demi perbaikan di
lain dengan judul/isi yang sama. masa datang.
Seorang pria berasal dari sebuah kota besar, baru saja menikah dengan
seorang gadis dari desa dan mereka kini sedang menginap di rumah orang tua
pengantin wanita untuk bersama-sama menikmati hari-hari pertaina dari bulan
yang sernanis madu.
Sudah beberapa hari mereka mengunci diri di dalam kamar tidur tanpa
ke luar untuk makan dan minum, sehingga ayah mertua mengetok pintu
kamar mengajak mereka keluar makan.
KONSEP PENYAKIT "Kami tak perlu makan, ayah, kami dapat hidup dari cinta saja, " begitulah
terdengar jawaban dengan suara setengah ngantuk dari dalam.
"
Latar belakang berbagai kelompok masya- Saya tidak keberatan kalian berdua hidup hanya dari buah cinta, "
rakat di Indonesia sangat beraneka ragam; menggerutu sang mertua, "akan tetapi jangan membuang kulit-kulitnya secara -
demikian juga pengertian mereka tentang sembarangan keluar jendela. Ayam-ayam saya mati tercekik setelah memakan
penyakit ( disease ) dan gejala penyakit kulit-kulit buah cinta itu."
( symptom ). Sebagai seorang desa, sang mertua tentunya tidak mengerti apa sebenarnya
Dokter yang bekerja di daerah kadang- buah cinta itu, akan tetapi yang pasti ialah karet-karet kondom yang telah
kadang terkecoh oleh karena perbedaan pe- habis terpakai tadi yang membunuh ayam-ayamnya.
ngertian tersebut. Sebagai contoh, ketika O LH.
bertugas di Kalimantan saya berkali-kali ter-
perangkap dalam dialog di bawah ini : TAMPANG SADIS
+ Pak, anak bapak sakit apa? Suatu senja seorang anak berusia 4 tahun dibawa ayahnya ke rumah saya.
Yang ditanya langsung menyahut : Wajah dan potongan ayahnya memberi kesan "sadis " ; kekar, kumis melintang,
— Dok, saya justru tidak tahu dia sakit apa. jarang tertawa. Anak itu saya suruh duduk di kursi sementara saya mengambil
Itulah sebabnya dia saya bawa berobat kapas dan alat-alat lain. Waktu saya keluar lagi, anak itu duduk sendirian ,
ke sini !!!....... ayahnya tampak mondar-mandir di depan rumah.
(Setelah ditanyakan apa yang dirasakan atau Saya memeriksa luka pada kaki anak kecil itu. Sekeping kayu terbenam
bagaimana gejalanya barulah dia mencerita- pada telapak kakinya; setelah dibersihkan tampak ujung kayu itu. Ketika
kan tepat seperti yang ditanyakan) potongan kayu itu akan saya cabut si anak memberontak. Maka saya berteriak
EN
memanggil ayahnya yang masih mondar-mandir di luar. Berkali-kali saya
berteriak agar sang ayah masuk, tapi dia seolah-olah tidak mendengar panggilan
saya. Saya berkata kalau dia tidak mau membantu memegang kaki anaknya,
Jawaban RPPIK. tak mungkin saya mencabut kayu itu.
Dengan ogah-ogahan akhirnya sang ayah masuk, kemudian memegang
1. A 5. A 9. A kaki anaknya dengan tangan kirinya yang kekar, memalingkan mukanya ke
2. D 6. C 10. A arah lain, dan menutup kedua matanya dengan tangan kanannya!!. Saya terhe.
3. A 7. E 11. E ran-heran, tapi segera dia mengaku :"Saya paling tidak kuat melihat darah,
4. A 8. D dok !".................Wah, tidak sesuai dengan tampangnya.
EN
1. Koma dalam (deep coma) dan berhentinya pemafasan 6. Seseorang lebih mudah menderita perdarahan yang ber-
spontan cukup untuk menegakkan diagnosis Kematian makna setelah pembedahan bila trombositnya :
Otak : (A) 125.000 sampai 200.000/cm 3
(A) Salah (B) Kurang dari 125.000/cm3
(B) Benar (C) Kurang dari 20.000 — 30.000/cm 3
(D) Kurang dari 6000/cm 3
2. Diagnosis Kematian Otak perlu sekali untuk unit 7. Apa saja yang dapat menyebabkan dermatitis atopika?
perawatan intensif, karena : (A) Infeksi bakteriel
(A) Fasilitas perawatan intensif terbatas dan mahal. (B) Frustrasi dan kemarahan
(B) Untuk transplantasi pada saat yang tepat. (C) Garukan tangan
(C) Untuk menghindarkan tuntutan hukum. (D) Keringat yang berlebihan
(D) Semua benar. (E) Semua benar
8. Sifat yang paling berguna dari benzathine penicillin G
3. Pada penyelidikan di Indonesia, gangguan peredaran ialah :
darah otak (CVA) pada penderita dewasa muda (17 — (A) Toksisitasnya rendah
30 tahun) sebagian besar disebabkan oleh : (B) Daya kerja cepat
(A) Cerebrovascular lues (C) Terkonsentrasi dalam saluran kencing
(B) Hipertensi (D) Daya larut/solubilitasnya rendah
(C) Winiwarter Buerger Cerebralis 9. Punggung tangan (the back of the hand) menunjukkan
(D) Emboli profil konkaf merupakan sifat khas untuk penyakit :
(E) Tumor otak
(A) Rheumatoid arthritis
(B) Marfan's syndrome
4. SOS merupakan suatu kelainan neurologik yang penting (C) Osteoarthritis
untuk dikenal dan ditanggulangi karena sering merupa- (D) Hand-Schuller-Christian disease
kan pertanda akan timbulnya "completed stroke. "
10. Hipertensi maligna mungkin didahului dengan :
Serangan ini biasanya hilang dengan sendirinya dalam :
(A) 24 jam (A) Sunday morning headache
(B) dua hari (B) Migraine nortumal
(C) satu minggu (C) Nyeri kepala unilateral yang inenetap
(D) satu tahun 11. Nyeri kepala dan gangguan penglihatan mungkin meru-
pakan akibat dari :
5. Penderita atherosklerosis lebih peka terhadap perdarahan (A) Migraine
setelah suatu kecelakaan. Ini disebabkan karena : (B) Epilepsi
(A) Mekanisme vasokonstriksi tidak berjalan normal (C) Insuffisiensi arteri carotid
(B) Permeabilitas dinding pembuluh darah meningkat (D) Insuffisiensi sirkulasi basilar-vertebral
(C) Defisiensi faktor-faktor penggumpalan darah (E) Semua benar
Obstruksi saluran pernafasan biasa dianggap sebagai kondisi sine qua non untuk
asthma. Obstruksi itu mungkin hilang dengan spontan, tapi dapat juga dikurangi
dengan pemberian bronkhodilator dan/atau kortikosteroid. Pada penderita asthma,
saluran pernafasan juga hiper-reaktif terhadap obat-obat yang segolongan dengan
asetilkholin yang mencetuskan obstruksi sementara. Eosinofilia dapat juga dianggap
sebagai gejala yang konsisten untuk penyakit asthma.
Namun anggapan di atas kini harus ditelaah kembali dengan adanya laporan
Corrao dan kawan-kawan. Dilaporkan enam pasien dengan batuk kronik selama
satu sampai 48 bulan. Hanya satu pasien mengeluarkan sputum sedikit. Tak ada
keluhan sesak nafas atau "wheezing", pada waktu istirahat maupun waktu bekerja.
PARU Tak ada pasien yang menderita hay-fever atau penyakit-penyakit atopik lain, tapi
semua mempunyai riwayat keluarga dengan penyakit atopik. Tak ada postnasal
drip atau bronkhitis kronik yang dapat menerangkan gejala batuknya. Pemeriksaan
fisik, pemeriksaan darah & sputum, pemeriksaan rontgen pada sinus dan thorax
dan spirometri rutin, semuanya dalam batas-batas normal.
Percobaan inhalasi methacholine menunjukkan saluran pernafasan yang hiper-
reaktif, seperti ditunjukkan oleh hasil-hasil spirometri. Setelah inhalasi, semua pasien
juga mengeluh sesak nafas, meskipun tak terdengar "wheezing.. pada auskultasi.
Atas dasar penemuan tersebut semua pasien diobati dengan theophylline atau
terbutaline. Dalam 48 jam gejala batuk menghilang dari semua pasien. Seorang
pasien bahkan bebas batuk pertama kali dalam empat tahun terakhir itu.
Tiga sampai dua belas bulan kemudian terapi dihentikan selama tiga hari,
maka batuk muncul lagi. Ketika obat dimakan kembali, batuk hilang lagi.
Diperkirakan pasien-pasien di atas menderita suatu varian penyakit asthma
di mana gejala klinik satu-satunya hanya batuk.