Anda di halaman 1dari 17

RESUSITASI JANTUNG PARU

Apa yang dilakukan orang sekitar ketika seseorang tiba-tiba pingsan?


berteriak, menangis, sambil memeluk korban memijat ibu jari kaki sekuat tenaga sambil komat-kamit. berdoa menurut agama masing-masing. memberi minum berkerumun disekitar korban sambil berdesakan hanya sekedar ingin tahu apa kejadian sebenarnya.

Lima menit aliran darah ke otak terhenti, akan terjadi kerusakan permanen.

Apa yang dilakukan jika menemukan seorang korban diduga henti jantung atau henti napas mendadak.
Jangan panik. Bawa korban ketempat yang tenang/aman/nyaman. (hati-hati jika ada trauma/patah dileher, atau bagian tubuh lainnya. Periksa apakah pasien sadar, dengan memanggil pasien: Pak, bangun pak ! atau .. Bapak ada apa..? ,sambil menepuk bahu, atau lengan korban.

Kalau korban tidak sadar


Minta bantuan orang disekitar untuk menelpon ambulance atau kendaraan transportasi ke rumah sakit. Lakukan 3 langkah dasar pertolongan yang dikenal dengan istilah ABC. - A = Airway (Jalan nafas) - B = Breathing (Pernafasan) - C = Circulation (Peredaran darah)

Langkah A. Airway (jalan napas).


Periksa jalan nafas. Jika ada benda asing (makanan, darah, lumpur), segera bersihkan. Berikan posisi Jaw trust, atau Head tilt chin lift

Langkah B. Breathing.(Napas korban).


Periksa apakah ada napas koban selama 5 detik, paling lama 10 detik dengan cara : Lihat, rasakan dengarkan (look-feel-listen).

jika tidak ada napas, atau bernapas tapi tidak adekuat berikan napas buatan dari mulut penolong kemulut korban (mouth to mouth ventilation), dengan menutup/memencet hidung korban, sampai terlihat dada korban naik/ekspansi, selama 1 detik( jangan berikan napas terlalu cepat dan volume terlalu banyak. pemberian napas tersebut sebanyak 2 kali dengan jarak antara pemberian napas selama 5 detik.

langkah C. Circulation.
Periksa denyut nadi karotis, (sebelah kanan atau kiri jakun), dengan 2-3 jari selama 5 detik jangan lebih dari 10 detik. Jika ada denyut nadi, maka korban hanya henti napas, maka lanjutkan resusitasi paru, berikan napas mulut ke mulut sampai 1 menit (12 kali), sampai napas spontan (satu siklus). Jika denyut nadi tidak ada, maka lakukan kompresi jantung ( resusitasi jantung paru)

Letakkan telapak tangan ditulang dada (sternum) jari-jari tangan kanan saling mengait/mengunci, 2-3 jari diatas tulang muda(prosesus sipoideus),
Kedua bahu penolong sejajar, tegaklurus, sehingga waktu melakukan kompresi disertai batuan berat badan penolong

Lakukan kompresi jantung dengan kedalaman 4-5 cm sebanyak 30 kali kompresi Hal ini dilakukan sebanyak 4 siklus (kurang lebih 100 kali kompresi setiap menit.

Setelah 4 siklus, cek kembali kesadaran korban, jalan napas korban, apakah sudah ada napas dan nilai denyut arteri karotis. Setelah 2 menit sebaiknya penolong atau bagian kompresi digantikan oleh penolong lain untuk menjaga kwalitas kompresi dan juga kelelahan penolong. Lakukan hal tersebut diatas sambil menunggu datangnya ambulance atau alat AED (automated external defibrillator) untuk selanjutnya dilakukan Resusitasi jantung paru lanjutan (ACLS/advance cardiac life support).

Pemantauan
Pemantauan merupakan tanggungjawab penolong yang melakukan tiupan (ventilasi). Setelah satu menit melakukan RJP, periksa nadi penderita. Periksa 3 sampai 5 detik pada arteri karotis.

Bila nadi tdk teraba dan pernapasan tidak ada teruskan RJP
Bila nadi teraba,pernapasan tidak ada berikan pernapasan buatan. Bila nadi teraba dan penderita bernapas adekuat, hentikan RJP, pantau pernapasan dan nadi penderita.

Kesalahan pada RJP dan akibatnya


Penderita tdk berbaring pd bidang keras akibatnya kurang efektif Penderita tidak horisontal Bila kepala lbh tinggiakibatnya darah yg ke otak berkurang Tekan dahi angkat dagu, kurang baik akibatnya Jalan napas terganggu Kebocoran saat melakukan napas buatan akibatnya Napas buatan tidak efektif Lubang hidung kurang tertutup rapat dan mulut penderita kurang terbuka saat pernapasan buatan akibatnya Napas buatan tidak efektif Tekanan terlalu dalam/ terlalu cepat akibatnya Patah tulang, luka dalam paru-paru Rasio PJL dan napas buatan tidak baik akibanya Oksigenasi darah kurang

Tanda-tanda keberhasilan RJP:


Dada harus naik dan turun dengan setiap tiupan (ventilasi). Pupil bereaksi atau tampak berubah normal (pupil harus mengecil saat diberikan cahaya). Denyut jantung kembali terdengar Reflek pernapasan spontan dapat terlihat Kulit penderita pucat berkurang atau kembali normal. Penderita dapat menggerakkan tangan atau kakinya Penderita berusaha untuk menelanPenderita menggeliat atau memberontak

4 keadaan dimana tindakan RJP di hentikan


penderita pulih kembali penolong kelelahan diambil alih oleh tenaga yang sama atau yang lebih terlatih jika ada tanda pasti mati

Ringkasan RJP pada orang dewasa:


Dalamnya kompresi 3-5 cm, laju penekanan dada 80-100 kali per menit. Lama ventilasi : 1,5-2 detik Lokasi mencari nadi : arteri karotis RJP sendiri : 30 penekanan 2 tiupan RJP berdua : 30 penekanan-2 tiupan

Sekian Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai