ASPAL
ASPAL
Aspal adalah suatu cairan yang kental ataupun padat yang terdiri atas hidrokarbon dan turunannya dan fungsi aspal pada campuran adalah sebagai bahan pengikat antara butiran agregat
JENIS ASPAL TERDIARI ATAS ASPAL BUATAN DAN ASPAL ALAM ASPAL BUATAN
Aspal Buatan adalah aspal yang diperoleh dari hasil penyulingan minyak bumi Jenis Aspal Buatan mencakup Aspal Keras (Pen), Aspal Cair (Cut Back) dan Aspal Emulsi
ASPAL ALAM
Batuan (Rock Asphalt) Plastis (Trinidad) Cair (Bermuda Lake Asphalt)
JENIS ASPAL
Jenis Aspal dibagi menjadi tiga, yaitu Aspal Keras, Aspal Cair dan Aspal Emulsi Aspal Keras Terdiri Atas:
Aspal
Cair (Aspal Cair RC, MC dan SC) Aspal Emulsi (Anionik dan Kationik)
Spesifikasi berdasarkan tingkat kekerasan (penetration graded) Spesifikasi kelas kekentalan (viscosity graded)
aspal
Jenis Aspal Yang Direkomendasikan Sesuai Spesifikasi Bina Marga (Buku 5) dan Permen Asbuton yaitu: Bitumen Asbuton Murni AspaL Keras Pen 60 Aspal Polimer Aspal Dimodifikasi Dengan Asbuton Aspal Multigrade
3.
4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Titik Nyala; C
Daktilitas, 25 C; cm Berat jenis Kelarutan dalam Trichlor Ethylen; % berat Penurunan Berat (dengan TFOT); % berat Penetrasi setelah penurunan berat; % asli Daktilitas setelah penurunan berat; % asli Uji bintik (spot Tes) - Standar Naptha - Naptha Xylene - Hephtane Xylene
SNI 06-2433-1991
SNI 06-2432-1991 SNI 06-2441-1991 SNI 06-2438-1991 SNI 06-2440-1991 SNI 06-2456-1991 SNI 06-2432-1991 AASHTO T. 102
Min. 200
Min. 100 Min. 1,0 Min. 99 Max. 0,8 Min. 54 Min. 50 Negatif
Catatan :
Penggunaan pengujian spot tes adalah pilihan (optional). Apabila disyaratkan direksi dapat menentukan pelarut yang akan digunakan, naptha, naptha xylene atau heptane xylane.
9.
10 11 12
SNI 06-2440-1991
SNI 06-2456-1991 SNI 06-2434-1991
Max. 1,0
Maks. 40 Maks. 6,5 Min. 30
9.
10
SNI 06-2432-1991
SNI 03-19681990
Min. 50
Min.90
Jenis Pengujian
Penetrasi, 25 C, 100 gr, 5 detik; 0,1 mm Titik Lembek; C Titik Nyala; C Daktilitas, 25 C; cm Berat jenis Kelarutan dalam Trichlor Ethylen; % berat Penurunan Berat (dengan TFOT); % berat Penetrasi setelah penurunan berat; % asli Daktilitas setelah penurunan berat; % asli
Metode
SNI 06-2456-1991 SNI 06-2434-1991 SNI 06-2433-1991 SNI 06-2432-1991 SNI 06-2441-1991 SNI 06-2438-1991 SNI 06-2440-1991 SNI 06-2456-1991 SNI 06-2432-1991
Persyaratan
50 70 Min 55 Min. 225 Min. 100 Min. 1,0 Min. 99 Max. 0,8 Min. 60 Min. 50
PENGUJIAN ASPAL
1. PENGUJIAN PENETRASI
Persiapan Benda Uji
benda uji (aspal keras) sebanyak 100 gram
Tahapan Pengujian
Masukkan tempat air kecil bersama benda uji ke dalam bak perendam
Periksa jarum
Pindahkan tempat air bersama benda uji dari bak perendam ke alat penetrasi
Bersamaan itu jalankan stop watch selama (5+0,1) detik dan jarum masuk kedalam benda uji
Tahapan Pengujian
Nyalakan pemanas
Pemanasan awal dengan kenaikan temp. 14o - 17oC per menit sampai benda uji mencapai temp. 56oC dibawah titik nyala-perkiraan, lalu kurangi 5C - 6C per menit sampai benda uji mencapai temp. 28C di bawah titik nyala-perkiraan
Gunakan nyala penguji bila temp. benda uji mencapai 28C di bawah titik nyalaperkiraan, bergerak horizontal melintasi cawan dengan waktu 1 0,1 detik
Catat temperatur saat terjadinya benda uji mulai menyala /nyala biru (sebagai titik nyala)
Catat temperatur saat terja-dinya benda uji menyala dan terbakar minimal 5 detik. (sebagai titik bakar)
Panaskan pisau
Tahapan Pengujian
Masukan pengarah bola kedalam bejana gelas berisi air suling bersuhu (5 + 1)o C pada mesin pendingin
Tempatkan bola baja kesatu diatas tengah benda uji pada pengarah bola
Tempatkan bola baja kedua diatas tengah benda uji pada pengarah bola
Tempatkan temperatur diantara kedua benda uji Masukkan kembali pengarah bola kedalam bejana gelas Tempatkan beja-na gelas pada alat pemanas
Proses penurunan benda uji sebagai akibat bola baja dan kecepatan pemanasan
Saat benda uji turun menyentuh plat dasar segera lihat temperaturnya
Oleskan bagian-bagian cetakan dan susun dengan menempatkan diatas pelat dasar pada tempat yang datar
Tuangkan benda uji kedalam cetakan dari ujung keujung hungga melebihi cetakan
Tahapan Pengujian
Langsung pasangkan benda uji ke mesin uji dengan cara memasukkan lubang cetakan ke pemegang di mesin uji daktilitas.
Selama pengujian, perbedaan kecepat-an 2,5 mm/menit masih diijinkan dan temperatur dipertahankan konstan 25C 0,5C
80
90
Baca pada saat permuluran benda uji putus dan catat dalam satun mm atau cm
Bnda uji sebanyak + 100 gram dan panaskan sampai cukup cair dan aduk
Tahapan Pengujian
Tutup piknometer
Timbang piknometer
Tutup piknometer
Tahapan Pengujian
Timbang labu berisi benda uji, didapat berat benda uji (=B)
Tutup labu
Saring larutan secara dekantasi melalui saringan fiber gelas atau asbestos dalam cawan dibantu vacum dari pompa aspirator
Lepaskan cawan dari tabung penyaring dan cuci bagian bawah cawan hingga bebas dari bahan yang larut
Kemudian keluarkan
Dinginkan cawan Gooch dan isinya di dalam desikator paling sedikit 20 menit
Timbang beratnya
Tahapan Pengujian
Jalankan oven
Ambil benda uji dari dalam oven setelah mencapai 5 jam s/d 5 jam 15 menit kemudian dingin-kan dalam suhu ruang