Anda di halaman 1dari 26

Vertigo

ANATOMI
Anatomi Sistem Vestibularis

organ visual

Fisiologi
Keseimbangan dan
orientasi tubuh

organ proprioseptif

input sensorik dari


reseptor vestibuler
di labirin
Rangsang yang diterima oleh
reseptor
ketiga
sistem
tersebut disalurkan melalui
saraf perifernya ke sistem
saraf pusat sebagai pusat
integrasi.
Koordinasi antara ketiganya
dan beberapa pusat di otak
akan mempertahankan fungsi
keseimbangan tubuh

DEFINISI
Vertigo adalah suatu perasaan gangguan
keseimbangan.
Vertigo
seringkali
dinyatakan
sebagai
rasa
pusing,
sempoyongan, rasa melayang, badan atau
sekelilingnya berputar-putar, dan berjungkir
balik. Vertigo disebabkan karena alat
keseimbangan tubuh tidak dapat menjaga
keseimbangan dengan baik.

ETIOLOGI
1. Penyakit Sistem Vestibuler Perifer :
a. Telinga bagian luar : serumen, benda asing.
b. Telinga bagian tengah: retraksi membran
timpani, otitis media purulenta akuta, otitis media
dengan efusi, labirintitis, kolesteatoma, rudapaksa
dengan perdarahan.
c. Telinga bagian dalam: labirintitis akuta toksika,
trauma, serangan vaskular, alergi, hidrops labirin
(morbus Meniere ), mabuk gerakan, vertigo
postural.
d. Nervus VIII : infeksi, trauma, tumor.
e. Inti Vestibularis: infeksi, trauma, perdarahan,
trombo-sis arteria serebeli posterior inferior, tumor,
sklerosis multipleks.

ETIOLOGI
2. Penyakit SSP :
a. Hipoksia Iskemia otak. : Hipertensi
kronis, arterios-klerosis, anemia, hipertensi
kardiovaskular, fibrilasi atrium paroksismal,
stenosis dan insufisiensi aorta, sindrom sinus
karotis, sinkop, hipotensi ortostatik, blok
jantung.
b. Infeksi : meningitis, ensefalitis, abses, lues.
c. Trauma kepala/ labirin.
d. Tumor.
e. Migren.
f. Epilepsi.

ETIOLOGI
3. Kelainan endokrin: hipotiroid, hipoglikemi, hipopara-tiroid, tumor
medula adrenal, keadaan menstruasi-hamil-menopause.
4. Kelainan psikiatrik: depresi, neurosa cemas, sindrom hiperventilasi,
fobia.
5. Kelainan mata: kelainan proprioseptik.
6. Intoksikasi.
Beberapa obat dan zat kimia (seperti timbal, merkuri, timah) dapat
menyebabkan ototoksitas, yang mengakibatkan kerusakan pada telinga
bagian dalam atau saraf kranial VIII dan menyebabkan vertigo.
Kerusakan dapat bersifat temporer maupun permanen. Penggunaan
preparat antibiotik (golongan aminoglikosida, yaitu streptomisin dan
gentamisin) jangka panjang maupun penggunaan antineoplastik
(misalnya cisplatin maupun carboplatin) dapat menyebabkan
ototoksisitas permanen. Konsumsi alkohol, meskipun dalam jumlah kecil,
dapat menyebabkan vertigo temporer pada beberapa orang.

Klasifikasi
Karakteristik

Waktu
Sifat
Vertigo
Faktor
pencetus
Gejala
Penyerta

Vertigo Vestibular
Episodik

Vertigo Non-Vestibular
Konstan

Berputar

Melayang

Gerakan kepala,
perubahan posisi

Stress, hiperventilasi

Mual, muntah, tuli,


tinnitus

Gangguan mata,
gangguan
somatosensorik

Karakteristik
Durasi
Intensitas
Mual muntah
Diperparah
perubahan
posisi kepala
Usia pasien

Nistagmus
Defisit nervi
cranial atau
cerebellum
Pendengaran

V. Vestibular Perifer
Menit hingga jam
Berat
Tipikal

V. Vestibular Sentral
Minggu hingga bulan
Sedang
Sering kali tidak ada

Ya

Kadang tidak berkaitan

Berapapun, biasanya
muda
Nistagmus horizontal
dan rotatoar; ada
nistagmus fatigue 5-30
detik

Usia lanjut
Nistagmus horizontal atau
vertical; tidak ada
nistagmus fatigue

Tidak ada

Kadang disertai ataxia

Seringkali berkurang
atau dengan tinnitus

Biasanya normal

Menieres disease

Drugs

Vertigo perifer memiliki beberapa episode


berdasarkan lama waktu berlangsungnya
serangan
Episode (serangan) vertigo yang berlangsung beberapa detik:
Paling sering disebabkan oleh vertigo posisional benigna. Dapat dicetuskan
oleh perubahan posisi kepala. Berlangsung beberapa detik dan kemudian
mereda. Paling sering penyebabnya idiopatik (tidak diketahui), namun dapat
juga diakibatkan oleh trauma di kepala, pembedahan di telinga atau oleh
neuronitis vestibular. Prognosis umumnya baik, gejala menghilang secara
spontan.
Episode vertigo yang berlangsung beberapa menit atau jam:
Dapat dijumpai pada penyakit meniere atau vestibulopati berulang. Penyakit
meniere mempunyai trias gejala yaitu ketajaman pendengaran menurun (tuli),
vertigo dan tinitus.
Serangan vertigo yang berlangsung beberapa hari sampai beberapa
minggu:
Neuronitis vestibular merupakan kelainan yang sering datang ke unit darurat.
Pada penyakit ini, mulainya vertigo dan nausea serta muntah yang
menyertainya ialah mendadak, dan gejala ini dapat berlangsung beberapa hari
sampai beberapa minggu. Fungsi pendengaran tidak terganggu pada neuronitis
vestibular. Pada pemeriksaan fisik mungkin dijumpai nistagmus.

Sesuai kejadiannya, vertigo


ada beberapa macam
yaitu :

Vertigo spontan
Vertigo ini timbul tanpa pemberian rangsangan. Rangsangan timbul dari
Penyakitnya sendiri, misalnya pada penyakit Meniere oleh sebab tekanan
Endolimfa yang meninggi. Vertigo spontan komponen cepatnya mengarah ke
jurusan lirikan kedua bola mata.
Vertigo posisi
Vertigo ini disebabkan oleh perubahan posisi kepala. Vertigo timbul karena
perangsangan pada kupula kanalis semi-sirkularis oleh debris atau pada
kelainan servikal. Debris ialah kotoran yang menempel pada kupula kanalis
semi-sirkularis.
Vertigo kalori
Vertigo yang dirasakan pada saat pemeriksaan kalori. Vertigo ini penting
ditanyakan pada pasien sewaktu tes kalori, supaya ia dapat membandingkan
perasaan vertigo ini dengan serangan yang pernah dialaminya. Bila sama,
maka keluhan vertigonya adalah betul, sedangkan bila ternyata berbeda, maka
keluhan vertigo sebelumnya patut diragukan.

Patofisiologi vertigo
Vertigo timbul jika terdapat gangguan alat
keseimbangan tubuh yang mengakibatkan
ketidakcocokan
antara
posisi
tubuh
(informasi aferen) yang sebenarnya dengan
apa yang dipersepsi oleh susunan saraf pusat
(pusat kesadaran).

Susunan aferen yang terpenting


dalam
sistem
ini
adalah
susunan
vestibuler
atau
keseimbangan, yang secara
terus menerus menyampaikan
impulsnya
ke
pusat
keseimbangan

1.Teori rangsang berlebihan (overstimulation)

Rangsangan
berlebihan

Menyebabkan hiperemis kanalis


semisirkularis
Akibatnya: vertigo, nistagmus, mual
dan muntah

2. Teori konflik sensorik


ketidakcocokan
input sensorik dari
K
reseptor vestibuler di
E
timbul respons yang dapat berupa nistagmus (usaha koreksi
S bola mata), ataksia atau
labirin
B melayang, b timbul respons
sulit berjalan (gangguan vestibuler, serebelum) atau rasa
timbul respons
E
I
yang dapat berupa nistagmus (usaha koreksi bola mata),
atau sulit berjalan
N ataksia berupa:
N
(gangguan vestibuler, serebelum) atau rasa melayang, berputar
(

Nistagmus
S
G
organ pengelihatan
ataksia atau sulit
UO
berjalan
NR
rasa melayang,
GI
AK
berputar
organ proprioseptif
N

3. Teori neural mismatch

4. Teori otonomik

5. Teori neurohumoral

6. Teori sinap

Penyebab perifer Vertigo


Menieres disease

Benign Paroxysmal Positional Vertigo


disebabkan oleh pergerakan otolit
dalan kanalis semisirkularis pada
telinga dalam.

ditandai
dengan
vertigo
yang
intermiten.Gangguan pendengaran berupa
tinnitus (nada rendah), tuli sensoris pada
fluktuasi frekuensi yang rendah, dan
sensasi penuh pada telinga

Vestibular Neuritis
berhubungan dengan
infeksi virus pada
nervus vestibularis

Penyebab Sentral Vertigo


Migraine

Vertebrobasilar insufficiency
Tumor Intrakranial

Diagnostik
1. Anamnesis
Karekteristk dizziness
Perlu ditanyakan mengenai sensasi yang dirasakan
pasien apakah sensasi berputar, atau sensasi non
spesifik seperti giddiness atau liht headness, atau hanya
suatu perasaan yang berbeda (kebingungan).
Keparahan
Keparahan dari suatu vertigo juga dapat membantu,
misalnya: pada acute vestibular neuritis, gejala awal
biasanya parah namun berkurang dalam beberapa hari
kedepan. Pada Mnires disease, pada awalnya
keparahan biasanya meningkat dan kemudian berkurang
setelahnya. Sedangakan pasien mengeluh vertigo ynag
menetap dan konstan mungkin memilki penyebab
psikologis.

Onset dan durasi vertigo


Durasi tiap episode memiliki nilai diagnostic yang
signifikan, semakin lama durasi vertigo maka
kemungkinan kearah vertigo sentral menjadi lebih
besar. Vertigo perifer umumnya memilki onset akut
dibandingkan vertigo sentral kecuali pada
cerebrovascular attack.
Faktor pencetus
Gejala penyerta

2. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan nervus cranialis
Gait test

Rombergs sign

Unterberger's
stepping test

Past-pointing test
(Uji Tunjuk Barany

Pemeriksaan untuk menentukan letak lesi di


sentral atau perifer
Fungsi Vestibuler
Dix-Hallpike manoeuvre
Perifer (benign positional
vertigo): vertigo dan nistagmus
timbul setelah periode laten 210 detik, hilang dalam waktu
kurang dari 1 menit, akan
berkurang atau menghilang bila
tes diulang-ulang beberapa kali
(fatigue).
Sentral : tidak ada periode
laten, nistagmus dan vertigo
ber-langsung lebih dari 1 menit,
bila diulang-ulang reaksi tetap
seperti semula (non-fatigue).

Test hiperventilasi
Pasien diinstruksikan untuk bernapas
kuat dan dalam 30 kali. Lalu diperiksa
nistagmus dan tanyakan pasien apakah
prosedur tersebut menginduksi
terjadinya vertigo.

Tes Kalori
Kepala penderita menengadah 60.
Tabung suntik berukuran 20 mL dengan
ujung jarum yang dilindungi oleh karet
ukuran no 15 diisi dengan air bersuhu
30C, air disemprotkan ke liang telinga
dengan kecepatan 1 mL/detik, dengan
demikian gendang telinga tersiram air
selama kira-kira 20 detik

Elektronistagmogram

Posturografi
Pemeriksaan
ini
hanya
dilakukan di rumah sakit,
dengan tujuan untuk merekam
gerakan mata pada nistagmus,
dengan demikian nistagmus
tersebut dapat dianalisis secara
kuantitatif.

Pemeriksaan Kepala dan Leher


Hennebert sign
Vertigo yang terjadi ketika mendorong tragus dan MAE pada sisi
yang bermasalah. Mengindikasikan fistula perikimfatik .

Valsava maneuver
Exhalasi dengan mulut dan hidung ditutup untuk meningkat
tekanan melawan tuba eusthacius dan telinga dalam.

Head impulses test


Pasien duduk tegak dengan mata terfiksasi pada objek
sejauh 3 m dan diinstruksikan untuk tetap melihat objek
ketika pemeriksa menolehkan kepala pasien. Pada orang
yang normal tidak ada sakade mengindikasikan
pandangan mereka terfiksasi di objek. Jika ada sakade
setelahnya maka mengindikasikan bahwa terdapat lesi
pada vestibular perifer pada sisi itu

Diagnosis Penunjang

Pemeriksaan radiologi

Penatalaksanaan Vertigo
Medikamentosa
Antihistamin
Antagonis kalsium
Fenotiazine
Obat simpatomimetik
Obat anti kholinergik

Non Medikamentosa

Melatih gerakan kepala yang mencetuskan vertigo untuk


meningkatkan kemampuan mengatasinya secara lambat laun.
Melatih gerakan bola mata, latihan fiksasi pandangan mata.
Melatih meningkatkan kemampuan keseimbangan

Terapi Fisik Brand-Darrof

Anda mungkin juga menyukai