Anda di halaman 1dari 51

1

Hepatitis adalah inflamasi hati yang


dapat terjadi karena invasi bakteri,
cidera oleh agen fisik atau kimia
(nonviral) atau infeksi virus (Hepatitis
A, B, C, D, E,G)
Hepatitis virus adalah infeksi sistemik
oleh virus disertai nekrosis & inflamasi
pada sel-sel hati yang menghasilkan
kumpulan perubahan kimia, biokimia
serta seluler yang khas.
2

Hepatitis A
2. Hepatitis B
3. Hepatitis C
4. Hepatitis D
5. Hepatitis E
6. Hepatitis G
1.

Stadium prodomal/periode praikterus


Dimulai setelah periode masa tunas virus selesai dan
pasien mulai memperlihatkan tanda-tanda penyakit.
Disebut stadium praikterus karena ikterus belum muncul.
Individu akan sangat infeksius pada stadium ini. Antibodi
terhadap virus biasanya belum di jumpai. Stadium ini
berlangsung 1-2 minggu dan ditandai oleh :
Malaise umum, rasa lelah, gejala2 infeksi sal nafas atas,
mialgia, nafsu makan menurun,
1.

2. Stadium ikterus : berlangsung 2-3


minggu/lebih :
Memburuknya segala/semua gejala
yang ada pada stadium prodromal.
Pembesaran & nyeri hati
Splenomegali
Mungkin gatal (pruritus)

3. Stadium pemulihan : biasanya timbul


dalam 4 bulan untuk hepatitis B & C,23 bulan untuk hepatitis A, gejala:
Gejala-gejala mereda, termasuk ikterus
Nafsu makan pulih

VIRUS
Transmission Route

HEPATITIS A
Fecal-oral

HEPATITIS B
Infected needle or
blood, sexual
contact

HEPATITIS C
Infected needle or
blood, sexual
contact

Incubation Time
(acute infection)

15-50 days

45-160 days

14-180 days

Onset

Sudden

Either sudden or
slow, unnoticed

Usually slow,
unnoticed

Severity

Mild

Occasionally severe Usually slowdeveloping and


symptoms not
specific or strong

Chronic form?

No

Yes

Yes

VIRUS

Associate
d with
other
diseases?

HEPATITIS HEPATITIS B HEPATITIS


A
C
None
Liver
Liver

cancer,
cirrhosis

Testing to HAV-Ab, HBsAg,


Diagnose IgM
Anti-HBc,
Acute
IgM
Infection

cancer,
cirrhosis

Anti-HCV,
HCV RNA
(note
may have
same
results as
in chronic
8
hepatitis)

VIRUS

HEPATITIS A HEPATITIS B

HEPATITIS C

Testing to Diagnose N/A


Chronic Infection or
to Monitor
Treatment

HbsAg, HBV DNA,


HBeAg, anti-HBe

Tests that detect


previous infection

HAV-Ab, IgG

Anti-HBs, Anti-HBc Anti-HCV


total

Vaccine available?

Yes

Yes

No

Chronic form
Interferon,
lamivudine,
adefovir

Chronic form
Interferon (usually
with ribavirin)

Common treatment None

Anti-HCV (once)
HCV RNA or viral
load, HCV
genotype (once)

10

hepatitis infeksiosa merupakan penyakit yang


ditularkan melalui kontaminasi oral-pekal akibat
hygiene yang buruk/makanan yang tercemar.
infeksi hepatitis A tidak berlanjut ke hepatitis
kronik.

11

Masa inkubasi
15-50 hari (ratarata 30 hari).
12

HORIZONTAL : (fecal - oral)


Kontak dengan virus dalam tinja
Kontak dengan sumber virus hepatitis A yang bukan tinja
Transmisi perkutan melalui viremia
Makanan dan air : makan kerang mentah
Melakukan hubungan seksual dg penderita hepatitis A
Tidak bisa menular secara maternal-neonatal

13

masa infeksius pada sebagian besar


penderita adalah 2-3 minggu sebelum,
sampai 8 hari sesudah timbul ikterus.
Penderita tidak infeksius pada 4
minggu/lebih sebelum atau 19 hari /
lebih sesudah timbul ikterus.

14

anak,
tenaga medis,
staf pekerja tempat penitipan anak,
pekerja jasa boga,
homoseksual (anal seks),
penderita yang harus menggunakan
obat yang disuntikkan ke pembuluh
darah.
15

Masa sebelum terjadinya ikterus, yang dapat


berlangsung selama 4 hari sampai 1 minggu.

Lesu,Lelah
Anoreksia
nausea, muntah,
rasa tidak nyaman didaerah kanan atas
abdomen,
demam (biasanya < 39C),
merasa dingin,
sakit kepala,
gejala seperti flu,nasal discharge,sakit
tenggorokan & batuk.

16

Sebelum ikterus timbul, warna urin


menjadi lebih gelap sampai seperti teh
tua akibat ekskresi bilirubin kedalam urin,
dan warna tinja mungkin terlihat lebih
pucat, akibat berkurangnya ekskresi
bilirubin kedalam saluran cerna.
Gejala anoreksia, lesu, lelah, nausea, dan
muntah yang sudah terjad pada masa
pra-ikterik menjadi lebih berat untuk
sementara waktu, pada saat ikterus
terjadi. Dengan bertambah berat ikterus,
gejala menjadi lebih ringan.
17

tes awal untuk mengkonfirmasi bahwa


gejala klinis yang terjadi, adalah akibat
inflamasi sel hati yaitu dengan
pemeriksaan fungsi hati.

tes berikutnya untuk mencari


penyebab inflamasi yaitu mendeteksi
komponen atau partikel virus hepatitis
A atau antibodi spesifik.
18

bilirubin direk dan bilirubin total, alanin


aminotransferase (ALT/SGPT), aspartat
aminotransferase (AST/SGOT) dan
alkali fosfatase

19

mendeteksi virus/komponen virus


(antigen spesifik atau RNA-VHA)
mendeteksi respons antibodi spesifik
(peningkatan titer antibodi atau adanya
anti HAV IgM /anti HAV IgA).
Imunoglobulin yang terbentuk pada fase
akut yaitu pada masa antara timbulnya
gejala dan puncak ikterus : IgM
pada fase penyembuhan : IgG yang dapat
menetap sampai bertahun-tahun, dan
merupakan petanda imunitas serta
resisten terhadap reinfeksi.
20

21

Virus hepatitis B dapat


ditemukan pada hampir
semua cairan tubuh seperti
air ludah, air mata, cairan
semen, cairan otak bahkan
Air Susu Ibu.

Masa inkubasi 15180 hari (rata-rata


60-90 hari)

NOVRINA W RESTI

Dapat berlanjut ke keadaan


kronis (gagal hati, sirosis,
kanker hati). Neonatus >>
beresiko mnjdi kronis.
22

HORIZONTAL & VERTIKAL


Transmisi utama : parenteral (lewat darah).

dari ibu ke bayi


dapat terjadi pada
saat intra uterin ,
saat lahir dan
setelah lahir.

kontak erat antar


anggota keluarg, alat
suntik yang tercemar,
tindik telinga, tusuk
jarum, transfusi
darah, penggunaan
pisau cukur dan sikat
gigi secara bersamasama serta hubungan
seksual dengan
penderita. Tdk
menyebar fekal-oral.
23

Hepatitis B akut adalah penyakit awal yang


timbulnya cepat dan berlangsung singkat yang
berakibat dari infeksi virus hepatitis B. Kira-kira
70% dari dewasa-dewasa dengan hepatitis B akut
mempunyai sedikit atau tidak ada gejala-gejala.
Sisanya yang 30% mengembangkan gejala-gejala
yang signifikan dua sampai empat bulan setelah
terpapar pada virus hepatitis B. Periode waktu ini
antara terpapar dan gejala-gejala petama disebut
periode inkubasi

1. Hepatitis B akut yaitu manifestasi


infeksi virus hepatitis B terhadap individu
yang sistem imunologinya matur
sehingga berakhir dengan hilangnya
virus hepatitis B dari tubuh hospes.
Hepatitis B akut terdiri atas 3 yaitu :
a. Hepatitis B akut yang khas
b. Hepatitis Fulminan
c. Hepatitis Subklinik

Gejala klinis terdiri atas 3 fase yaitu :


1. Fase Praikterik (prodromal)
Gejala non spesifik, permulaan penyakit
tidak jelas, demam tinggi, anoreksia,
mual, nyeri didaerah hati disertai
perubahan warna air kemih menjadi
gelap.
Pemeriksaan laboratorium mulai tampak
kelainan hati (kadar bilirubin serum, SGOT
dan SGPT, Fosfatose alkali, meningkat).

2. Fase lkterik
Gejala demam dan gastrointestinal tambah hebat
disertai hepatomegali dan splenomegali. timbulnya
ikterus makin hebat, setelah timbul ikterus, gejala
menurun dan pemeriksaan laboratorium tes fungsi
hati abnormal.
3. Fase Penyembuhan
Fase ini ditandai dengan menurunnya kadar enzim
aminotransferase. pembesaran hati masih ada tetapi
tidak terasa nyeri,
laboratorium menjadi normal.

Bentuk ini sekitar 1 % dengan gambaran sakit berat dan


sebagian besar mempunyai prognosa buruk dalam 7-10
hari, lima puluh persen akan berakhir dengan kematian.
Adakalanya penderita belum menunjukkan gejala ikterus
yang berat, tetapi pemeriksaan SGOT memberikan hasil
yang tinggi.
Pada pemeriksaan fisik hati menjadi lebih kecil, kesadaran
cepat menurun hingga koma, mual dan muntah yang hebat
disertai gelisah, dapat terjadi gagal ginjal akut dengan
anuria dan uremia.

Diagnosis hepatitis B kronis dapat dibuat,


menurut definisi, hanya setelah enam bulan dari
timbulnya hepatitis B akut.
Lebih dari itu, kebanyakan individu-individu
dengan infeksi hepatitis B kronis tetap bebas
gejala (asimptomatik) bertahun-tahun, bahkan
sampai dua atau tiga dekade. Selama waktu ini,
tes-tes darah pasien ini biasanya paling banyak
abnormalnya ringan.

1.

Igm anti HBc + HBsAg


a) Muncul saat gejala muncul
b) HBsAg ada sblm Igm anti HBC
c) Yang pertama kali dipriksa sec rutin

2.

HbeAg + HBV DNA


1. HBV DNA : yang pertama kali muncul, tp

tdk rutin diperiksa


2. HbeAg terdeteksi setelah HbsAg muncul

30

3. IgG anti HBc: menggantikan Igm anti HBc, untuk


membedakan infeksi lampau atau infeksi
berlanjut, tdk muncul pd pemberian vaksin HBV
4. Antibodi HBsAg (anti HBs)
a) Antibodi yang terakhir muncul
b) Menggambarkan kesembuhan & kekebalan thd
reinfeksi
c) Dimunculkan dengan vaksin HBV

31

HBsAg

Anti-HBc
IgG
Negatif

Anti-HBs

Negatif

Anti-HBc
IgM
Negatif

Positif

Positif

Positif

Negatif

Negatif

Positif

Positif

Negatif

Negatif

Status
hepatitis B
Tidak
pernah
terinfeksi
(pertimbang
kan
divaksinasik
an)
Terinfeksi,
kemungkina
n dalam
enam bulan
terahkir,
masih aktif
Terinfeksi,
kemungkina
n dalam
enam bulan
terahkir, dan
32
dalam

HBsAg

Anti-HBc
IgM

Anti-HBc
IgG

Anti-HBs

Status
hepatitis B

Negatif

Negatif

Positif

Positif

Terinfeksi,
kemungkinan
terjadi lebih
dari enam
bulan yang
lalu, dan
dikendalikan
secara sukses
oleh sistem
kekebalan
tubuh

Negatif

Negatif

Negatif

Positif

Positif

Negatif

Positif

Negatif

Pernah
divaksinasi
terhadap
infeksi HBV
secara sukses
Infeksi HBV
kronis
33

Virus Hepatitis B
Melekat pada reseptor spesifik di membran sel hepar
Penetrasi kedalam sitoplasma hepar
VHB Melepaskan nukleokapsid dan menembus
dinding sel hepar
Didlm inti asam nukleat VHB akan keluar dan
nukleokapsid dan akan menempel pada DNA hospes
dan berintegrasi pada DNA tersebut

DNA VHB memerintahkan sel hati untuk


membentukprotein bagi virus baru, kemudian terjadi
pembentukkan virus baru
Virus ini akan dilepaskan ke peredaran
darah

Virus VHB scr parenteral


Dari peredaran darah, partikel dane msk ke hati
Terjadi Replikasi virus
Sel hati akan membentuk dan
mensekresikan partikel dane utuh,
Partikel HBsAg bntk bulat dan tubuler

Respon imun
non pesifik

Rspon imun spesifik


Aktifasi sel T
Kontak reseptor sel T
APC
dgn kompleks peptida
VHB-MHCI di dinding
sel hati
Sel T CD4

Menghasilkan
sel NK

Aktivasi sel B
Menghasilkan anti
HBs,anti HBc, anti HBe
Mencegah msknya virus
dari sel ke sel

Sel T CD8
Mengeliminasi virus
dalam sel hati yang
terinfeksi
Menyebabkan nekrosis
sel hati
ALT

Mengaktifkan
TNF dan IFN
Eliminasi virus intrasel
tanpa kerusakkan sel hati
yang terinfeksi

38

39

40

NOVRINA W RESTI

Gejala klinis yang sangat bervariasi


dan tidak spesifik,
cenderung mengakibatkan hepatitis
kronis, sirosis, gagal hati dan
hepatoma.
Resiko tinggi ; transfusi berulang dari
donor yang multipel atau mendapat
produk darah yang diperoleh dari
beberapa donor sekaligus.
41

parenteral,
transmisi seksual
transmisi perinatal
transplantasi organ,
kontak erat dengan penderita.

42

Asimptomatik
Gejala klinis HVC sangat bervariasi dan
tidak spesifik (sama dengan hepatitis
yg lain).
Pada anak umumnya HVC asimtomatik
dan hanya sebagian kecil akan
mengalami kuning.

43

Gejala awal:
Sedikit fatigue
Mual / napsu makan turun
Muscle and joint pains
Tenderness di area perut kanan atas
Gejala lanjut :
Fatigue
Hilang napsu makan
Mual muntah
Jaundice persisten atau rekuren
Demam derajat rendah

44

SGOT/SGPT
ANTI-HCV
HCV-RNA

45

Hepatitis A
Tidak ada pengobatan spesifik untuk
hepatitis A. Sebagian besar kasus
mengalami resolusi spontan tanpa
antiviral dan terapi umumnya bersifat
supportif.
Mempertahankan asupan kalori dan
cairan yang adekuat dan menghindari
aktvitas fisis yg berlebihan dan
berkepanjangan.
46

Hepatitis B
Untuk pengobatan hepatitis B akut,
meliputi tirah baring, menjaga asupan
nutrisi dan cairan tetap adekuat. Bila
terjadi komplikasi hepatitis fulminan,
maka diberikan lamivudin 100-150mg/
hari hingga 3 bulan.

47

Hepatitis C
Standar terapi: injeksi pegylated-interferon
(peg-IFN) 1xseminggu dan Ribavirin oral
1xsehari
Ribavirin merupakan analog guanosin sintetis
Mekanisme kerja : belum diketahui
Indikasi ribavirin:
Hepatitis C kronik pada pasien hepatitis > 18
tahun yang mengalami kegagalan dengan
monoterapi Interferon -2 atau -2b
48

Dosis :
Ribavirin dg Interferon -2b
Interferon -2b : 3 x 106 unit SC 3x seminggu
dan ribavirin per hari berdasarkan berat badan:
< 75 kg, ribavirin 400 mg pagi
> 75 kg, ribavirin 600 mg pagi dan sore
Ribavirin dg Pegilated Interferon -2
Peginterferon -2 180mcg SC 1x seminggu
dg ribovirin perhari berdasarkan genotip HCV

49

Genotip 1
< 75 kg, 400mg pagi dan 600 mg malam

hari
> 75 kg, 600 mg pagi dan malam

Genotip 2 dan 3 , 400 mg pagi dan


malam

50

51

Anda mungkin juga menyukai