URTIKARIA
URTIKARIA
Reaksi vaskular pada kulit, ditandai dengan:
Edema setempat (wheal) cepat timbul,
hilang perlahan-lahan, warna
pucat/kemerahan
Halo kemerahan (flare) yang mengelilingi
sekitar
Disertai rasa gatal yang berat, rasa tersengat,
atau tertusuk
Dapat berlangsung dari 30 menit sampai 36 jam
Ukuran: diameter 1 mm sampai 6-8 inci (giant
urticaria)
ANGIOEDEMA
Reaksi yang menyerupai urtikaria pada lapisan kulit
yang lebih dalam
Klinis: pembengkakan jaringan
Gatal tidak lazim
Lebih sering disertai rasa terbakar
Dapat terjadi di bagian tubuh mana pun, namun lebih
sering ditemukan di daerah:
Perioral
Periorbital
Lidah
Genitalia
Ekstremitas
EPIDEMIOLOGI
Usia, ras, jenis kelamin, pekerjaan, lokasi
geografis, musim mempengaruhi jenis
pajanan yang akan dialami
Sebagian besar anak-anak (85%) yang
mengalami urtikaria tidak mengalami
angioderma
40% dewasa yang mengalami urtikaria juga
mengalami angioedema
KLASIFIKASI
Urtikaria/angioedema akut berlangsung
< 6 minggu
Urtikaria/angioedema kronis berlangsung
> 6 minggu
Terbagi 2 tipe: chronic autoimmune urticaria
(45%) dan chronic idiopathic urticaria (55%)
insidensi gabungan: 0,5% dari populasi
Umumnya dialami orang dewasa
Perempuan : laki-laki = 2 : 1
ETIOLOGI
Obat
Makanan
Food additive
Non
imunologik
Obat
Penisilin dan
derivatnya
Sulfonamid
Analgesik
Aspirin
OAINS
ACE inhibitor
(umumnya
dihubungkan dengan
angioedema)
Narkotik (kodein dan
morfin)
Alkohol
* Penyebab tersering
urtikaria akut dapat
menimbulkan urtikaria
secara imunologik
maupun non-imunologik
Makanan
Cokelat
Makanan laut
Telur
Susu
Kacang-kacangan
Tomat
Stroberi
Keju
Bawang
Food Adiitive
Ragi
Salisilat
Asam sitrat
Asam benzoat
Sulfit
Pewarna makanan
Urtikaria akut
Penyebab tersering: obat
Makanan juga dapat menyebabkan urtikaria
akut
Dapat juga timbul akibat infeksi saluran napas
atas (streptokokus)
Infeksi virus, jamur, cacing pada negara
tropis dianjurkan menambahkan obat cacing
pada pasien urtikaria tanpa mempertimbangkan
ada/tidaknya eosinofilia
Urtikaria kronis
Dapat disebabkan inflamasi kronis (GERD,
gastritis, kolesistitis)
Tungau debu rumah
Penyakit sistemik (hipertiroid, hiporitoid),
keganasan (Hodgkin, LLK)
PATOGENESIS
Sel mast sel efektor utama
Urtikaria vasodilatasi disertai peningkatan
permeabilitas kapiler akibat pelepasan
histamin dari sel mast dan basofil
Mediator lain yang turut berperan:
Serotonin
Leukotrien
Prostaglandin
Protease
Kinin
1. Faktor imunologik:
Hipersentitivitas tipe cepat (diperantarai IgE)
alergi obat
Aktivasi komplemen jalur klasik maupun alternatif
menghasilkan anafilatoksin (C3a, C4a, dan
C5a) pelepasan mediator sel mast
2. Faktor non-imunologik
.Aktivasi langsung sel mast, misalnya:
Bahan kimia pelepas mediator (morfin, kodein,
media radiokontras, aspirin, OAINS, benzoat)
Faktor fisik (suhu, mekanik, sinar-X, UV, efek
kolinergik)
GEJALA KLINIK
Urtikaria imunologik
Diatesis atopik
RPD/RPK asma, rinitis, eksim
Urtikaria tidak selalu disertai eksaserbasi
asma/rinitis/eksim
Prevalensi urtikaria/angioedema tidak
meningkat pada individu dengan atopik
Sensitivitas antigen spesifik
Contoh tersering: seafood
Recall urticaria aktivasi reaksi lokal oleh
antigen spesifik/stimulus nonspesifik pada area
yang sebelumnya diinjeksikan imunoterapi
alergen
Urtikaria Fisik
Dermografisme
Bentuk paling umum dari urtikaria fisik
Sering sulit dibedakan dengan urtikaria kronis
Lesi: edema linear dengan flare pada area kulit yang
terkena sentuhan benda keras
Edema muncul cepat, hilang dalam 30 menit
Kulit normal penderita biasanya tipe pruritik sehingga
terjadi garukan berkelanjutan
Tidak berhubungan dengan atopik
Prevalensi puncak: dekade 2-3
Delayed dermographism: muncul 3-6 jam setelah stimulasi,
berlangsung selama 24-48 jam. Bentuk erupsi: edema
merah berbentuk linier dan berindurasi
Dapat berkaitan dengan delayed pressure urticaria
Cold-dependent dermographism: muncul ketika kulit dingin
Cold urticaria
Ada bentuk acquired dan inherited
Bentuk familial: jarang
Urtikaria dingin primer/idiopatik dapat berhubungan
dengan sakit kepala, hipotensi, syncope, wheezing,
takipnea, palpitasi, nausea, vomiting, diare
Serangan terjadi beberapa menit setelah terkena udara
dingin (perubahan suhu, kontak langsung dengan
benda dingin)
Urtikaria dingin familial tipe dengan demam periodik;
autosomal dominan; erupsi berbentuk makula eritem
dan terkadang edema disertai rasa terbakar/gatal
Delay antara kontak dan onset gejala: 2,5 jam, rata-rata
durasi per episode 12 jam
Cold contact test diagnostik; (+) bila muncul edema
setelah diaplikasikan es ke kulit
Urtikaria kontak
Dapat muncul setelah kontak dengan berbagai
substansi
Erupsi muncul mendadak dalam beberapa menit
Paling sering: protein dari latex
Dapat ada reaktifitas silang dengan buah (pisang,
alpukat, kiwi)
Kelompok berisiko: pekerja biomedis, orang yang sering
kontak dengan latex (anak dgn spina bifida)
Urtikaria papular
Episodik, simetris, papul 3-10 mm, gatal
Reaksi hipersentivitas terhadap gigitan serangga
Umumnya pada anak-anak
Urtikaria/Angioedema yang
dimediasi Bradikinin
Defisiensi Kinin & C1 Inhibitor
Grup I: konsumsi C1 INH berhubungan dengan
limfoma sel B atau penyakit jaringan ikat (SLE,
cryoglobulinemia)
Grup II: sirkulasi antibodi IgG terhadap INH sendiri
ACE Inhibitor
Insidensi 0.1-0.7% setelah terapi dengan ACE Inhibitor
Angioedema muncul dalam 1 minggu pertama,
biasanya terjadi di kepala dan leher (termasuk
mulut,lidah, faring, laring)
ACE inhibitor: kontraindikasi bagi pasien dengan riwayat
angioedema idiopatik
Urticarial venulitis
Gejala termasuk demam, malaise, atralgia,
nyeri abdominal; gejala yang lebih jarang:
konjungtivitis, uveitis, glomerulonefritis difus,
penyakit paru obstruktif dan restriktif, tekanan
tinggi intrakranial benign
Serum sickness
Efek samping pemberian serum heterolog pada
manusia, mirip dengan setelah pemberian obat
Terjadi 7-21 hari setelah pemberian serum
Gejala: demam, urtikaria yang gatal/perih,
limfadenopati, mialgia, atralgia, artritis;
biasanya self limited, berlangsung 4-5 hari
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Pemeriksaan darah, urin, feses (mencari infeksi
tersembunyi/investasi/kelainan organ dalam)
Kadar IgE total dan eosinofil faktor atopi
Pemeriksaan gigi, THT, apus genitalia interna
wanita fokus infeksi
Skin prick test
Uji serum autolog pasien urtikaria kronis
(membuktikan adanya urtikaria autoimun)
Uji demografisme dan uji dengan es batu
penyebab fisik
Histopatologis kulit
Edema di superfisial urtikaria
Edema lebih dalam dari dermis dan submukosa
angioedema
Urtikaria kronis: infiltrasi dermis oleh limfosit T, neutrofil,
eosinofil, basofil tanpa ada sel B atau sel NK
Urtikaria papular: epidermis lebih tebal
TERAPI
Identifikasi dan eliminasi penyebab
dan/atau faktor pencetus
Hindari konsumsi alkohol, kelelahan
fisik dan mental, pakaian ketat, suhu
lingkungan yang panas dapat
memperberat gejala urtikaria
PROGNOSIS
Urtikaria akut: baik penyebabnya dapat
diketahui dengan mudah, untuk selanjutnya
dihindari
Urtikaria kronis: membutuhkan penanganan
yang komprehensif untuk mencari penyebab
dan menentukan jenis pengobatan
Umumnya tidak mengancam jiwa, tetapi
dampak terhadap kehidupan pasien sangat
besar
Urtikaria luas/disertai angioedema
kedaruratan kulit butuh penanganan tepat
untuk menurunkan mortalitas