Anda di halaman 1dari 35

REFERAT

PRESSURE ULCERS

Penyebab
Ulkus akibat
penekanan
terjadi penekanan
pada jaringan lunak
dan prominensia
tulang.
Gesekan dan
regangan
berkontribusi
terhadap terjadinya
ulkus akibat
penekanan.

Area yang sering mengalami


penekanan

Regangan
energi mekanis
yang terjadi
secara paralel
(bukan
membentuk
sudut) terhadap
suatu area dari
jaringan.
Gravitasi menarik tubuh menuruni
kemiringan tempat tidur. Tulang
rangka dan jaringan yang menempel
bergeser, tetapi kulit tidak berpindah,
tertahan di tempat oleh gaya gesekan
antara kulit dan seprai tempat tidur.
Tulang rangka dan jaringan yang
menempel sebenarnya bergeser di
antara kulit, menyebabkan kulit

FAKTOR RISIKO
Faktor Risiko
Advance Age

Immobility

Yang Diperiksa
Kulit menjadi lebih rapuh karena
pembelahan epidermis melambat,
vaskularisasi berkurang, dan lapisan kulit
kurang terikat satu sama lain
Orang yang lebih tua memiliki massa tubuh
yang lebih kering, dan lebih seikit jaringan
subkutan yang menjadi alas daerah
bertulang.
Masalah yang mendasari peningkatan ulkus
akibat penekanan termasuk hidrasi yang
buruk dan gangguan respirasi serta sistem
imun
Imobilisasi mungkin merupakan faktor
risiko terbesar untuk terjadinya ulkus
akibat penekanan

FAKTOR RISIKO
Inkontinensia

Infeksi

Inkontinesia meningkatkan paparan


pasien terhadap lembab dan seiring
waktu meningkatkan kemungkinan
kerusakan jaringan kulit.
Inkontinensia urin dan feses dapat
mengakibatkan peningkatan
kelembaban dan iritasi kimiawi
(inkontinensia feses dapat
menyebabkan kerusakan lebih lanjut
karena patogen dalam kotoran).
Kulit yang tertekan memiliki resistensi
yang rendah terhadap infeksi bacterial
Infeksi mungkin mengurangi tekanan
yang dibutuhkan untuk mengakibatkan
nekrosis jaringan.

FAKTOR RISIKO
Tekanan Darah Rendah

Malnutrisi

Tekanan darah rendah dapat menyebabkan


iskemia jaringan, terutama pasien dengan
gangguan vaskular
Saat perfusi jaringan menurun, kulit
menjadi kurang tolerant terhadap tekanan
terus menerus dari luar, meningkatkan
kerusakan dari iskemia
Terdapat korelasi yang kuat ada antara gizi
buruk dan
pengembangan ulkus akibat penekanan.
Tubuh membutuhkan peningkatan protein
untuk penyembuhan;
malnutrisi dapat menyebabkan kadar
protein menurun,
termasuk penurunan albumin.
Terdapat korelasi langsung antara stage
ulkus akibat tekanan
dan tingkat hipoalbuminemia

SKALA BRADEN

SKALA BRADEN

SKALA BRADEN
1)
2)
3)
4)

Resiko
Resiko
Resiko
Resiko

ringan jika skor 15-23


sedang jika skor 13-14
berat jika skor 10-12
sangat berat jika skor kurang dari 10

SKALA NORTON

PENILAIAN

Kondisi Fisik

Status Mental

Aktifitas

Mobilitas

Inkontinensia

SKOR

TOTAL SKOR

Baik

Sedang

Buruk

Sangat buruk

Sadar

Apatis

Bingung

Stupor

Jalan Sendiri

Bebas bergerak

Jalan dengan bantuan

Kursi Roda

Di tempat tidur

Agak terbatas

Sangat terbatas

Tidak mampu bergerak

Kontinen

Kadang-kadang
Intkontinensia
Urin

Selalu
Inkontinensia
Urin

Inkontinensia
Urin & Alvi

SKALA NORTON
KETERANGAN:
16 20 : tidak ada risiko terjadi dekubitus
12 15 : rentan terjadi dekubitus
<12 : risiko tinggi terjadi dekubitus

PENCEGAHAN

Mengontrol intensitas dan durasi dari tekanan adalah


kunci untuk mencegah ulkus akibat penekanan,
terutama untuk pasien dengan keterbatasan mobilitas /
pergerakan. Strategi pencegahan lainnya meliputi
mengurangi gesekan dan geseran, meminimalkan
kelembaban, memaksimalkan status nutrisional, dan
mengontrol penyakit-penyakit kronis yang turut serta
dalam perkembangan ulkus akibat penekanan (seperti
diabetes).

Memposisikan Pasien

Algoritma Pencegahan Ulkus Akibat Penekanan

Perbandingan Karakteristik Alas Penyokong


Karakterist Airik
fluidized
bed
Peningkatan
area support
Retensi
kelembaban
rendah
Penguranga
n
pengumpula
n panas
Penguranga
n geseran
Penyebaran
tekanan
Dinamik
Biaya per
hari

Low-airloss bed

Alternating Static
air
flotation
mattress
(air or
water)

Foam
overlay
mattress

Standard
mattress

??

$$$$$

$$$$$

$$$

Air-fluided therapy bed

Low-air-loss therapy bed

Alternating pressure
mattress

Hydraulic lift

PENILAIAN

Penilaian ulkus akibat penekanan dilakukan


setiap minggu.
Ulkus
akibat
penekanan
dengan
vaskularisasi yang baik tanpa disertai
infeksi menunjukkan gejala perbaikan
dalam waktu 2 minggu.
Bila tidak menunjukkan gejala perbaikan,
maka lakukan evaluasi ulang strategi
pengobatan.

Panjang x Lebar

Subskor

cm2

<0,3 cm2

0,3 0,6 cm2

0,7 1 cm2

1,1 2 cm2

2,1 3 cm2

10

3,1 4 cm2

4,1 8 cm2

8,1 12 cm2

12,1 24 cm2

>24 cm2

Jumlah Eksudat

Subskor

Tidak ada

Ringan

Sedang

Berat

Jenis Jaringan

Subskor

Tertutup

Jaringan epitel

Jaringan

Mengelupas

Jaringan nekrotik

granulasi

Total skor

Panjang x Lebar
Ukurlah panjang terbesar (dari kepala sampai ujung
kaki) dan lebar terbesar (sisi ke sisi) menggunakan
penggaris dengan satuan centimeter. Hasil keduanya
dikali untuk menghasilkan perkiraan luas permukaan.

Jumlah Eksudat
Perkirakan jumlah eksudat (drainage) saat ini setelah
menyingkirkan balutan dan sebelum diberikan obat
topikal untuk ulkus. Perkirakan jumlah tersebut
sebagai : tidak ada, ringan, sedang, atau berat.

Jenis Jaringan
Hal ini sama dengan melihat jaringan pada dasar luka.
Skor 4 bila ditemukan jaringan nekrotik. Skor 3 bila
ditemukan slough namun tanpa disertai jaringan
nekrotik. Skor 2 bila luka bersih namun terdapat
jaringan granulasi. Skor 1 bila luka superfisial dan
terjadi reepitelialisasi. Ketika luka tertutup, berilah skor
0.

Berikut ini adalah pedoman mengenai deskripsi masingmasing jenis jaringan :


4 : Jaringan nekrotik (eschar) : berwarna hitam, coklat, atau
coklat tua, melekat kuat pada dasar luka atau tepi ulkus
dan menyebabkan jaringan lebih melekat atau lembut
dibanding sekitarnya.
3 : Slough : jaringan berwarna kuning atau putih yang
melekat pada dasar luka atau bergumpal tebal, atau
mucous.
2 : Jaringan granulasi : jaringan berwarna merah muda atau
merah daging dengan kulit yang lembap dan bergranular.
1 : Jaringan epitel : untuk ulkus superfisial, warna kulit
merah muda yang tumbuh dari pinggir atau sebagai pulaupulau pada permukaan ulkus.
0 : Tertutup atau terlapisi kembali : penutupan luka yang
komplit dengan epitelium (kulit baru).

Klasifikasi
Suspek Cedera Jaringan Dalam
Cedera jaringan dalam memiliki karakteristik area
berwarna ungu atau merah tua pada kulit yang intak
atau kulit yang melepuh berisi darah yang diakibatkan
kerusakan jaringan karena tekanan atau robekan.
Cedera didauhului jaringan yang nyeri, lembek, hangat,
atau dingin dibandingkan jaringan yang berdekatan.

Derajat I
Kulit yang intak dengan kemerahan pada
area tertentu, biasanya di atas penonjolan
tulang. Kulit dengan pigmentasi yang gelap
mungkin tidak terlihat pucat, tetapi warna
tersebut mungkin berbeda dari area
sekitarnya.
Petunjuk dalam menentukan ulkus akibat
penekanan
derajat
I
yaitu
dengan
menentukan : temperatur kulit (hangat
atau dingin), konsistensi jaringan (solid),
dan sensasi (nyeri).

Derajat II
Kehilangan sebagian ketebalan dermis
kulit, ulkus terbuka dengan dasar berwarna
merah muda tanpa adanya jaringan
nekrotik
berwarna
kuning
jaringan.
Mungkin dapat ditemui juga kulit yang
intak atau kulit yang melepuh berisi serum.

Derajat III
Memiliki karakteristik hilangnya lapisan
kulit total. Lemak subkutan mungkin
terlihat, tetapi tulang, tendon, dan otot
tidak terkena. Slough juga dapat terjadi.
Dalamnya ulkus akibat tekanan derajat III
bervariasi berdasarkan lokasi anatomi.

Derajat IV
Ulkus derajat ini melibatkan hilangnya
lapisan kulit total dengan terkenanya
tulang, tendon, atau otot. Slough atau
eschar mungkin dapat muncul pada dasar
luka.
Kedalaman
luka
bervariasi
berdasarkan lokasi anatomi.

Tidak Terklasifikasi
Memiliki karakteristik kehilangan lapisan
kulit total dengan dasar luka dilapisi
jaringan nekrotik berwarna kuning, coklat,
keabuan, hijau, atau hitam. Jaringan
nekrotik ini harus disingkirkan untuk dapat
menentukan kedalaman luka yang
sebenarnya.

Anda mungkin juga menyukai