Anda di halaman 1dari 31

Diskusi Topik: EKG Aritmia

Oleh: Yofara Maulidiah Muslihah


(1111103000047)
Muhammad Zikri (1112103000050)
Pembimbing: dr. Mei Lestari, SpJP
KEPANITERAAN KLINIK
ILMU KARDIOLOGI
FKUIN-RSUP FATMAWATI
JAKARTA 2016

Kamis, 25 Agustus2016

Rekaman aktivitas kelistrikan


jantung yang dihantarkan oleh
cairan tubuh sampai ke
permukaan kulit dan ditangkap
oleh elektroda-elektroda.

ELECTROKARDIOGRAM

Hasilnya berupa gelombang dan kompleks yang spesifik.

Tujuan Pemeriksaan EKG

Menentukan kelainan jantung terutama aritmia

Menentukan Heart Rate

Menilai ada tidaknya gangguan konduksi


jantung

Menilai kelainan koroner

Mengetahui ada tidaknya ketidakseimbangan


elektrolit

Menilai perbesaran jantung

Special Conducting System

Kelistrikan Sel-Sel Jantung

Korelasi Kelistrikan Jantung dan


EKG

Special Conducting System

Standard limb leads

Augmented limb leads

Standar Penempatan Elektroda EKG di Dada

EKG normal

INTERPRETASI EKG : Harus


sistematis
1. KALIBRASI
Kalibrasi amplitudo adalah 10mm/ 1 mV. Kalibrasi waktu 25 mm/s
2. IRAMA
Irama jantung disebut SINUS RHYTM jika :

berasal dari nodus SA

tiap siklus jantung dimulai dengan gelombang P, diikuti


kompleks QRS dan gel T, dan secara teratur berulang

3. HEART RATE (HR /INTERVAL R-R)


Yang dinilai : laju dan regularitas
LAJU
Cara menghitung

300/interval R-R (kotak besar)

1500/ interval R-R (kotak kecil)

Cara ke 3: hitung banyaknya gel R dalam 6 detik kemudian dikalikan 10 untuk irama yg irregular

Normal : 60-100 x/ menit


> 100 Takikardi
< 60 Bradikardi
REGULARITAS
yang dinilai interval R-R dan gelombang P-P
-Reguler : jika interval konstan
-Ireguler : jika interval tidak konstan

4. AKSIS JANTUNG

5. GELOMBANG P
Menggambarkan

proses depolarisasi atrium. Umumnya


tergambar
sebagai penyimpangan positif, kecuali aVR
depleksinya negatif.
Normalnya tinggi dan lebarnya 2,5 mm (2,5 kotak)
Terlalu tinggi Right Atrial Enlargement (RAE)/P Pulmonal
Terlalu lebar Left Atrial Enlargement (LAE)/P Mitral
Tidak terdapat gelombang P sinus arrest, junctional
takikardi, supraventrikular takikardi (SVT)
p runcing dan tinggi dilatasi atrium kanan
p inversi dilatasi atrium kiri
p berlekuk dilatasi atrium kiri

6. INTERVAL PR
Adalah

jarak dari awal gelombang P hingga awal


kompleks QRS

Mengukur

waktu hantaran impuls listrik dari nodus SA ke


seluruh atrium, sampai ke nodus AV sampai depolarisasi
ventrikel dimulai

Normalnya

0,12 - 0,20 detik.

Jika PR Interval yang lebih dari 0,20 detik (5 kotak kecil terdapat
Blok di AV Node

7. KOMPLEKS QRS

Gel Q:

Defleksi negatif pertama pada kompleks QRS,

Merupakan depolarisasi septum interventrikel,

Mempunyai amplitudo kecil.

Gel R:

Defleksi positif pertama pada komplek QRS,

Amplitudonya lebih besar,

Merupakan rekaman depolarisasi dinding lateral ventrikel kanan dan kiri.

Gel S:

Defleksi negatif sesudah gelombang R

Menggambarkan depolarisasi ventrikel bagian posterobasal

Lebarnya QRS maks 0,12 (3 Kotak)


Melebar di V1-V2: Right Bundle
Branch Block (RBBB)
Melebar di V5-V6: Left Bundle
Branch Block (LBBB)
Gelombang Q patologis:
Jika lebar > 0,04 detik dan dalamnya
melebihi 1/3 dari tinggi gelombang
R pada kompleks QRS yang sama,
disertai adanya gelombang T terbalik
Menunjukkan infark miokard yang
lama

Q patologis

8. SEGMEN ST
Normalnya
Tanda
ST

terletak sejajar di garis isoelektrik

repolarisasi ventrikel

depresi (ISKEMIK) > 1mm dari garis isoelektrik

ST

elevasi (INFARK) >1mm pada sadapan ekstremitas


atau > 2mm pada sadapan prekordial
ST ELEVASI

Perubahan ST

9. INTERVAL QT

Mulai dari awal gelombang R hingga akhir gelombang T. Menunjukkan seluruh


aktivitas ventrikel mulai dari depolarisasi hingga repolarisasi.

Normalnya 9-10 kotak kecil

Bila > 10 kotak kecil hipokalsemia

10. GELOMBANG T

Adalah repolarisasi ventrikel

Jika gelombang T mengalami defleksi negative (inversi) maka terjadi


Iskemik

Jika gelombang T terlalu tinggi >10 mm pada sadapan prekordial atau >
5mm pada sadapan ekstremitas (T-Tall) Hiperkalemia

11. R WAVE PROGRESSION

Normalnya di lead precordial R nya semakin


meningkat sedangkan S nya semakin menurun

Right Ventricle Hypertrophy (RVH)


R di V1 dan V2 lebih tinggi dari 27 mm (27 kotak kecil)
Left Ventricle Hypertrophy (LVH)
R di V5/V6 lebih tinggi dari 27 mm, atau
R di V5/V6 + S di V1 lebih dari 35

INTERPRETASI
Letak Kelainan
Atrium

: lihat gelombang P

Ventrikel

: Lihat Kompleks QRS

Lateral Kiri

: Lead I, aVL, V5, dan V6

Lateral Kanan : V1 dan V2


Septal Anterior

: V3 dan V4

Inferior

: aVF, Lead II, Lead III

Posterior

: V1 dan V3

Anda mungkin juga menyukai