TRAUMA KAPITIS
Pembimbing:
dr. Marwatal Hutadjulu, Sp.S
Disusun oleh:
Yofara Maulidiah Muslihah
1111103000047
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan atas berkat rahmat dan hidayah-nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul Trauma Kapitis. Makalah ini disusun
untuk memenuhi salah satu tugas dalam kepaniteraan klinik di stase Neurologi
Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Jakarta. Dalam kesempatan ini kami
mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam
penyusunan dan penyelesaian makalah ini, terutama kepada:
1. dr. Marwatal Hutadjulu, Sp.S selaku pembimbing presentasi kasus ini.
2. Semua dokter dan staf pengajar di SMF Neurologi Rumah Sakit Umum
Pusat Fatmawati Jakarta.
3. Rekan-rekan Kepaniteraan Klinik Neurologi Rumah Sakit Umum Pusat
Fatmawati Jakarta.
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini terdapat kekurangan,
oleh karena itu segala kritik dan saran yang membangun guna penyempurnaan
makalah ini sangat kami harapkan.
Demikian, semoga makalah presentasi kasus ini dapat bermanfaat bagi
kita semua dan bisa membuka wawasan serta ilmu pengetahuan kita, terutama
dalam bidang neurologi.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... 2
DAFTAR ISI.................................................................................................... 3
BAB I................................................................................................................ 4
1.
1.
1.
1.
1.
1.
1.
1.
1. Identitas Pasien....................................................................................4
2. Anamnesis.............................................................................................4
3. Pemeriksaan Fisik................................................................................6
4. Pemeriksaan Penunjang......................................................................13
5. Resume.................................................................................................15
6. Diagnosis...............................................................................................15
7. Tata Laksana........................................................................................15
8. Prognosis...............................................................................................15
BAB II..............................................................................................................16
2. 1. Definisi Trauma Kapitis......................................................................16
2. 2. Prevalensi Trauma Kapitis.................................................................16
2. 3. Patofisiologi Trauma Kapitis..............................................................17
2. 4. Klasifikasi Trauma Kapitis ................................................................20
2. 5. Diagnosis Trauma Kapitis...................................................................25
2. 6. Tata Laksana Trauma Kapitis............................................................26
2. 7. Prognosis Trauma Kapitis..................................................................27
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................29
BAB I
STATUS PASIEN
1.1 Identitas
Nama
: Tn. R
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Umur
: 36 tahun
Pekerjaan
: Wiraswasta
Pendidikan
: Tamat SMA
Agama
: Protestan
Status Pernikahan
: Sudah Menikah
Alamat
1.2 Anamnesis
Pasien datang ke Instalasi Gawat Darurat Saraf RSUP Fatmawati Jakarta pada
hari Minggu, 15 Maret 2015, pukul 22.30 WIB. Pasien, pengantar, dan
keluarga telah dianamnesis di IGD pada Senin, 16 Maret 2015. Anamnesis
tambahan dilakukan secara autoanamnesis dan alloanamnesis dengan ibu
pasien pada hari Selasa, 17 Maret 2015.
A. Keluhan Utama
Pasien mengalami penurunan kesadaran pasca-kecelakaan lalu lintas sejak
30 menit sebelum masuk rumah sakit.
B. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengalami penurunan kesadaran mendadak setelah oleng dan
terjatuh dari motor yang dikendarainya oleh karena disalip mobil di jalan
raya 30 menit sebelum masuk rumah sakit. Kepala pasien membentur
jalanan. Pasien mengaku mengendarai motor dengan kecepatan yang cukup
tinggi dengan menggunakan helm. Pasien datang ke RSUP Fatmawati
diantar oleh polisi dan ditemukan ibunya dalam kondisi termenung dan
Yofara M. Muslihah (1111103000047) | 4
B.
Status Generalis
Keadaan Umum
Kesadaran
: Compos mentis
Tanda Vital
Tekanan Darah
C.
Nadi
: 86x/ menit
Pernapasan
: 20x/ menit
Suhu
: 36,2 0C
Keadaan Lokal
Trauma Stigmata
Kulit
Kepala
Mata
Telinga
Hidung
Mulut
Tenggorok
Leher
Pemeriksaan Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Pemeriksaan Paru
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
: Timpani
Auskultasi
Pemeriksaan Ekstremitas
Superior
Inferior
D. Status Neurologis
:-
Laseque
: >700 / >700
Kernig
Brudzinsky I
:-/-
Brudzinsky II
:-/-
Saraf-saraf Kranialis
N.I (olfaktorius)
: normosmia
N.II (optikus)
Acies visus
: 6/ 60 ODS
Lihat warna
: normal ODS
Funduskopi
: tidak dilakukan
: ortoposisi + / +
Nasal
Temporal
Nasal atas
Temporal atas
Nasal bawah
Temporal bawah
: +/+
: +/+
: +/+
: +/+
: +/+
: +/+
Exopthalmus
:-/-
Nystagmus
:-/-
Pupil
Bentuk
: +/+
: +/+
N.V (Trigeminus)
Cabang Motorik
: normal / normal
Cabang Sensorik
Ophtalmikus : normoestesi
Maksilaris
: normoestesi
Mandibularis : normoestesi
N.VII (Fasialis)
Motorik orbitofrontalis
: normal / normal
Motorik orbikularis
: normal/ normal
Motorik buccinator
: normal / normal
Motorik frontalis
: normal / normal
Pengecapan lidah
: tidak dinilai
N.VIII (Vestibulocochlearis)
Vestibular: Vertigo
: tidak dilakukn
Nistagmus
Koklearis : Tes Rinne
Weber
Scwabach
:-/:+
: tidak terdapat lateralisasi
: sama dengan penguji
Sensorik
: + normal
N. XI (Accesorius)
M. Sternocleidomastoideus
M. Trapezius
N.XII (Hypoglossus)
Pergerakkan lidah
Atrofi
:-
Fasikulasi
:-
Tremor
:-
Sistem Motorik
Kesan
Gerakkan Involunter
Tremor
:-/-
Chorea
:-/-
Atetose
:-/-
Miokloni
:-/-
Tics
:-/-
Trofi
: eutrofi + / +
Tonus
: normotonus + / +
Refleks Fisiologis
+2
+2
+2
+2
Biceps
:+/+
Triceps
:+/+
Lutut
:+/+
Tumit
:+/+
Refleks Patologis
Hoffman Tromer
:-/-
Babinsky
:-/-
Chaddok
:-/-
Gordon
Schaefer
:-/-
Klonus lutut
:-/-
Klonus tumit
:-/-
Sistem Sensorik
Fungsi Serebelar
Ataxia
:-
Tes Romberg
:-
Disdiadokokinesia
:-
Jari-jari
:-
Jari-hidung
:-
Tumit-lutut
:-
Rebound phenomenon
:-
Hipotoni
:-/-
Fungsi Luhur
Astereognosia
:-
Apraxia
:-
Afasia
:-
Fungsi Otonom
Miksi
Defekasi
: 2 hari sekali
Sekresi keringat
: normal
Yofara M. Muslihah (1111103000047) | 12
Fungsi Luhur
Hasil MMSE
: 30
Tanda regresi
Sucking Reflex
Grasping Reflex
Palmomental Reflex
Glabellar Reflex
Snout Reflex
Foot Grasping Reflex
Corneomandibular Reflex
:::::::-
Nilai Rujukan
Hasil
Hematologi
Hemoglobin
14.8 g/dl
Hematokrit
33 - 45%
44%
Leukosit
9.4 ribu
Trombosit
150-440 ribu/ul
202 ribu/ul
Eritrosit
5.04 juta/ul
Ver/Her/Kher/Rdw
VER
80.0 - 100.0 fl
86.8 fl
HER
26.0 - 34.0 pg
29.4 pg
KHER
33.9 g/dl
RDW
11.5 - 14.5%
13.7 %
SGOT
0 34 U/l
20 U/l
SGPT
0 40 U/l
23 U/l
Ureum
20 40 mg / dl
24 mg/dl
Creatinin
1.0 mg/dl
Natrium
139 mmol/l
Kalium
3.47 mmol/l
Klorida
95 108 mmol/l
110 mmol/l
80 100 mg/dl
135 mg/dl
Fungsi Hati
Fungsi Ginjal
Elektrolit Darah
Diabetes
Glukosa Darah Sewaktu
1. 5. Resume
Tn. R, laki-laki, usia 36 tahun, datang dengan penururan kesadaran
pasca-kecelakaan lalu lintas sejak 30 menit sebelum masuk rumah sakit.
Pasien terjatuh dari motor yang dikendarai dengan kecepatan cukup
tinggi, dengan menggunakan helm, dan kepala pasien membentur jalanan.
Pasien mengeluh pusing saat kembali sadar. Pasien sempat mengalami
hilang ingatan kurang dari 10 menit, namun perlahan ingatan kembali.
Pasca-satu malam dirawat, kondisi pasien membaik tanpa adanya
keluhan.
Pada pemeriksaan status general didapatkan kesadaran compos
mentis dengan GCS E4M6V5 = 15, tekanan darah 125/75 mmHg, nadi
86 x/ menit, nafas 20 x/ menit, dan suhu 36,2 36,2 0C. Pemeriksaan fisik
didapatkan status lokalis vulnus laseratum frontalis dekstra, mandibula
sinistra, mentalis dekstra, dan mannus dekstra. Status Neurologis dalam
batas normal. Hasil CT scan tak tampak perdarahan intracerebri, epidural,
subdural, subarachnoid, edema cerebri, maupun fraktur tulang kepala.
1.6. Diagnosis Kerja
Cedera Kepala Ringan
Vulnus Laseratum Frontalis Dekstra, Mandibula Sinistra, Mentalis Dekstra,
dan Mannus Dekstra
1. 7. Tata Laksana
Medikamentosa
NaCl 0,9% 500 cc/ 12 jam
Betahistin 3 x 1 tabs
Non-flamin 3 x 1 cap
Brainact 2 x 1 tab
K-Diclofenac 2 x 50 mg
Non-Medikamentosa
Elevasi Kepala 30
1. 8. Prognosis
Ad vitam
: bonam
Ad functionam : bonam
Ad sanationam : dubia ad malam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. 1. Definisi Trauma Kapitis
Trauma kapitis atau cedera kepala adalah trauma mekanik terhadap
kepala baik secara langsung ataupun tidak langsung yang menyebabkan
gangguan fungsi neurologis yaitu gangguan fisik, kognitif, fungsi psikososial
baik temporer maupun permanen.
2. 2. Prevalensi Trauma Kapitis
Tulang tengkorak yang tebal dan keras membantu melindungi otak.
Tetapi meskipun memiliki helm alami, otak sangat peka terhadap berbagai
jenis cedera. Otak bisa terluka meskipun tidak terdapat luka yang menembus
tengkorak. Cedera kepala paling sering disebabkan oleh kecelakaan
bermotor, pukulan kepala, maupun jatuh. Diluar medan perang, lebih dari 50
% trauma kapitis terjadi karena kecelakaan kecelakaan lalu lintas, selebihnya
karena jatuh dan pukulan. Di Indonesia, kebijakan memakai helm bagi
pengguna sepeda motor telah ditetapkan. Tujuan ditetapkan peraturan
tersebut adalah menurunkan angka kejadian trauma kapitis.
Di Indonesia, sebagian besar pasien dengan trauma kapitis
(75-80%) adalah trauma kapitis ringan, sementara sisanya merupakan
trauma dengan kategori sedang dan berat dalam jumlah yang sama. Sebagai
gambaran di Indonesia, trauma kapitis di Indonesia dapat tergambarkan oleh
data dari RSCM tahun 2005:
Jenis
Kelamin
TK
Ringan
TK
Sedang
TK
Berat
Operasi
Pria
292
229
22
Wanita
142
86
Jumlah
434
315
28
Meninggal
18
3
5
23
aneurisma
pada
arteria
meningea
media
dan
SKG
Gambaran Klinik
Pingsan
Defisit
Neurologis
CT Scan
Otak
Minimal
15
(-)
(-)
Normal
Ringan
13 15
< 10 menit
(-)
Normal
Sedang
9 12
> 10 menit
6 jam
(+)
Abnormal
Berat
38
> 6 jam
(+)
Abnormal
pembuluh darah ke dalam jaringan otak karena beda tekanan intra vaskuler
dan interstisial yang disebut ekanan perfusi. Bila tekanan arterial
meningkat akan mempercepat terjadinya edema dan sebaliknya bila turun
akan memperlambat. Edema jaringan menyebabkan penekanan pada
pembuluh-pembuluh darah yang mengakibatkan aliran darah berkurang.
Akibatnya terjadi iskemia dan hipoksia. Asidosis yang terjadi akibat
hipoksia ini selanjutnya menimbulkan vasodilatasi dan hilangnya auto
regulasi aliran darah, sehingga edema semakin hebat. Hipoksia karena
sebab-sebab lain juga memberikan akibat yang sama. Jika otak
membengkak, maka bisa terjadi kerusakan lebih lanjut pada jaringan otak;
pembengkakan yang sangat hebat bisa menyebabkan herniasi otak.
Gejala dari kontusio adalah pusing, kesulitan dalam berkonsentrasi,
menjadi pelupa, depresi, emosi atau perasaannya berkurang dan
kecemasan. Biasanya gejala berlangsung selama beberapa hari sampai
beberapa minggu. Sindroma pasca konkusio yaitu kesulitan dalam bekerja,
belajar dan bersosialisasi. Kontusio serebri dan robekan otak lebih serius
daripada konkusio. MRI menunjukkan kerusakan fisik pada otak yang bisa
ringan atau bisa menyebabkan kelemahan pada satu sisi tubuh yang
diserati dengan kebingungan atau bahkan koma.
C) Perdarahan Intrakranial
Merupakan penimbunan darah di dalam otak atau diantara otak dengan
tulang tengkorak. Hematoma intrakranial bisa terjadi karena cedera atau
stroke. Perdarahan
dalam
GCS = 13 15
GCS = 9 12
ii.
GCS = 13 15
ii.
v.
CT-Scan abnormal
dapat
membantu
penyembuhan
sel-sel
otak
yang
sakit.
kelainan
yang
menetap.
Beberapa
fungsi
(misalnya
DAFTAR PUSTAKA
1. Lenzlinger PM, Saatman K, Raghupati R. Overview of basic mechanism
underlying neuropathological consequences of head trauma. In: Miller LP,
Hayer RL, editors. Head trauma basic, preclinical and clinical directions.
New York: Wiley-Liss; 2001. p. 3-23.
2. Mardjono mahar, Sidharta priguna. Neurologi Klinis Dasar.Cetakan ke 9.
Dian Rakyat.2003.Bab.VIII Mekanisme trauma susunan saraf. Hal 248-63.
3. Buku Pedoman SPM dan SPO NEUROLOGI. PERDOSSI. Bab. IX.
Neurotrauma. Hal.147-58.
4. Proceeding Updates In Neuroemergencies II. Hotel Aston Atrium. 28
Februari. FKUI. Penatalaksanaan kedaruratan cedera kranio serebral. Hal
51-72.
5. Penatalaksanaan fase akut cedera kepala, Cermin Dunia Kedokteran No.
77, 1992
6. http://www.mayoclinic.com/health.htm
7. www.emedicine.com/pmr/topic182.htm