Anda di halaman 1dari 19

Fixed Drug Eruption

oleh :
LIYANA SRI AUGUSTIN
(11310194)

Pembimbing :
Dr.Arif Effendi, Sp.KK
SMF ILMU PENYAKIT KULIT
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR
RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN
KOTA BANDAR LAMPUNG
2015

I. IDENTITAS

Nama

: Ny.G
Umur
: 23 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pekerjaan
: Mahasiswi
Alamat
: jl.KH.agus salim
MR
: 000
Tanggal Pemeriksaan
: 24 november 2015

II. Anamnesis
Keluhan

Utama: Kemerahan dilengan kiri


Keluhan Tambahan : kadang-kadang gatal
Riwayat

Penyakit Sekarang
Os datang ke praktek dokter swasta dengan keluhan bercak
kemerahan dilengan. Keluhan ini dirasakan sejak 1 tahun
yang lalu. Lokasi kemerahan dilengan kiri, kadang-kadang
disertai rasa gatal. Riwayat Konsumsi jamu-jamuan : qianping,
chloropil, kunyit tidak disangkal.

Riwayat

Penyakit Dalam
Tidak diketahui.

Riwayat

Penyakit Keluarga
Tidak diketahui

Riwayat

Pengobatan
Tidak diketahui.

III. PEMERIKSAAN FISIK


a. Status Present

Keadaan umum
: Tampak normal
Kesadaran
: Compos mentis
Tekanan darah
: Tidak dilakukan
Nadi
: Tidak dilakukan
Pernafasan
: Tidak dilakukan
Suhu : Tidak dilakukan

b. Status Generalis

Kepala
Bentuk
Mata :
Hidung
Telinga
Mulut

: Tidak ada kelainan


Tidak ada kelainan
: Tidak ada kelainan
: Tidak ada kelainan
: Tidak ada kelainan

c. Thoraks
Jantung : Tidak ada kelainan
Paru
: Tidak ada kelainan

d. Abdomen
Hepar
: Tidak teraba
Lien
: Tidak teraba

e. Ekstremitas

: Tonus kuat

Status dermatologis
Di

regio ante bracialis tampak plaq


eritema, berbatas tegas.

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG


Tidak dilakukan.
V. RESUME
Anamnesa
Os datang ke praktek dokter swasta dengan
keluhan bercak kemerahan dilengan. Keluhan
ini dirasakan sejak 1 tahun yang lalu. Lokasi
kemerahan dilengan kiri, kadang-kadang
disertai rasa gatal. Riwayat Konsumsi jamujamuan : qianping, chloropil, kunyit tidak
disangkal.
Pemeriksaan Fisik
-Keadaan umum dan status generalisata dalam
batas normal.

VI. DIAGNOSA KERJA


Fixed drug erruption (Erupsi obat fixtum)

VII.DIAGNOSA BANDING
o Sindrom Steven Jhonson
Mastositosis
Dermatitis kontak alergi

PROGNOSA
Quo ad vitam : Dubia at bonam
Quo ad fungtionam : Dubia at bonam

PENATALAKSANAAN
Kortikosteroid
Pemberian kortikosteroid sangat penting pada
alergi obat sistemik.
Tablet prednisolon 3 x 10 mg sehari.

TERIMA KASIH

TINJAUAN PUSTAKA
1. DEFINISI
Kelainan yang terjadi pada orang dengan alergi obat
timbulnya lesi pada tempat yang sama setelah
terpajan oleh alergen yang sama dan biasanya lesi
kedua akan lebih berat dibanding lesi pada pajanan
pertama.

2. ETIOLOGI
Erupsi obat dapat terjadi akibat pemakaian obat,
yaitu obat yang diberikan dokter dalam resep, atau
obat yang dijual bebas, termasuk dalam campuran
jamu-jamuan.

Patofisiologi
Mekanisme
1.
2.
3.
4.

Imunologis
Tipe 1 ( Reaksi cepat, reaksi
anafilaktik )
Tipe II (reaksi sitostatik)
Tipe III ( reaksi kompleks imun )
Tipe IV ( Reaksi seluler tipe lambat
)

.Mekanisme

non imunologis

Gejala Klinis

Kelainan ini umunya berupa eritema dan


vesikel berbentuk bulat atau lonjong dan
biasanya numular serta berbatas tegas.
Kemudian meninggalkan bercak
hiperpigmentasi yang lama baru hilang,
bahkan sering menetap.
akan timbul berkali-kali ditempat yang sama.
Gejala lokal meliputi gatal dan rasa terbakar.
Lesi lebih sering muncul pada anggota gerak
daripada badan. tangan, kaki, genitalia
(glans penis) dan daerah perianal adalah
tempat favorit munculnya lesi.

DIAGNOSIS
Anamnesis

Riwayat pemakaian obat, jangan lupa menanyakan


tentang jamu.
Kelainan yang timbul secara akut atau dapat juga
beberapa hari setelah masuknya obat.
Rasa gatal yang dapat disertai demam yang
biasanya subfebris.

Kelainan

kulit yang ditemukan :

eritema dan vesikel berbentuk bulat atau lonjong


dan biasanya numular serta berbatas tegas
kelainan akan timbul berkali-kali ditempat yang
sama.

DIAGNOSIS

BANDING

Sindrom Steven Jhonson


-Respon imun terhadap obat
-Triasnya : Kelainan pada kulit ( eritema,
papul, vesikel bula) , mukosa dan mata
( kelopak mata edem dan sulit dibuka,
iritis )

DIAGNOSIS BANDING

Mastositosis
Faktor pemicu bisa berupa dingin atau panas, obatobatan tertentu, stres emosional dan gigitan
serangga
Bisa timbul kaligata atau ruam yang berbentuk
bintik-bintik kecil berwarna kecoklatan, yang jika
digaruk, warnanya berubah menjadi merah dan
membengkak.

DIAGNOSIS BANDING

Dermatitis Kontak Alergi


reaksi hipersensitvitas tipe lambat
Pada yang akut dimulai dengan bercak eritema
berbatas tegas, kemudian diikuti edema,
papulovesikel, vesikel atau bula. Vesikel atau bula
dapat pecah menimbulkan erosi dan
eksudasi(basah). Pada yang kronis terlihat kulit
kering, berskuama, papul, likenifikasi dan mungkin
jugga fisur, batasnya tidak jelas

Pemeriksaan Penunjang
Uji

Provokasi Oral
Merupakan pemeriksaan baku emas untuk
memastikan penyebab. Uji ini dikatakan aman
dan dapat dipercaya untuk pasien anak. Uji ini
bertujuan untuk mencetuskan tanda dan
gejala klinis yang lebih ringan dengan
pemberian obat dosis kecil, biasanya dosis
1/10 dari obat sudah cukup untuk
memprovokasi reaksi dan provokasi biasanya
sudah muncul dalam beberapa jam. Karena
risiko yang mungkin ditimbulkan, maka uji ini
harus dilakukan dibawah pengawasan petugas
medis yang terlatih.

PENGOBATAN
1.Hentikan pengguna obat yang diduga
sebagai penyebab.
2.Pengobatan sistemik
Kortikosteroid
Pemberian kortikosteroid sangat penting
pada alergi obat sistemik.Tablet prednisolon 3 x
10 mg sehari.
Antihistamin
Antihistamin yang bersifat sedatif dapat
juga diberikan, jika terdapat rasa gatal
PROGNOSIS
Pada dasarnya erupsi kulit karena obat akan
menyembuh bila obat penyebabnya dapat
diketahui dan segera disingkirkan. Kemudian
meninggalkan bercak hiperpigmentasi yang lama
baru hilang, bahkan sering menetap.

Anda mungkin juga menyukai