Anda di halaman 1dari 48

POPULASI DAN

SAMPEL
Irman Somantri, S.Kp., M.Kep.

Populasi

Seluruh subjek/objek penelitian dengan


karakteristik tertentu
Seluruh karakteristik/sifat
sekelompok orang, kejadian, atau benda,
yang dijadikan obyek penelitian

Sampel

Bagian dari populasi yang akan diteliti


Sebagian jumlah dari karakteristik yang
dimiliki populasi
Jenis

Kriteria Inklusi (yang harus ada)


Kriteria Eksklusi (yang ditolak)

The basic idea behind


sampling

We seek knowledge or information


about a whole class of similar
objects or events (usually called
population)
We observe some of these (called a
sample)
We extend our findings to the entire
class.

Why Sample? (1)

Satu kasus susah digunakan sebagai basis


generalisasi karena banyaknya variasi dalam
suatu populasi. Contoh: persepsi tiga orang buta
yang memegang gajah.

Ada pula pertimbangan praktis yang bikin perlu


sampling.
Researchers often want to know something about
a specific social group or population that, for
reasons of size, time, cost, or inaccessibility,
cannot be studied in its entirety. Kalo punya waktu
dan dana tak terbatas, boleh lah diteliti setiap
kasus/item dari populasi.

Why Sample? (2)

Bisa makan waktu terlalu lama


Data bisa obsolete (usang)
Respon awal dengan respon akhir bisa
beda karena ada suatu kejadian, gosip, dan
sebagainya.
Perlu biaya yang besar, juga buat
interviewer. Perlu pelatihan yang efektif
dan supervisi yang cukup ketika
pengambilan data.

Why Sample? (3)

Alasan lain: mempelajari populasi malah bisa


jadi hasilnya ngga akurat, terutama
populasinya besar.

Manajemen proyeknya lebih gampang dengan


sampling:

bisa ada waktu tambahan untuk memperbaiki


interview/questionnaire design
prosedur mendapatkan responden-yang-sulitditemukan
rekrutmen, pendidikan dan latihan, serta
supervisi data collectors.

Kriteria Inklusi

Kriteria dimana subjek penelitian


mewakili sampel penelitian yang
memenuhi syarat sbg sampel
Perlu pertimbangan ilmiah

Kriteria Eksklusi

Kriteria dimana subjek penelitian tdk dpt


mewakili sampel karena tidak memenuhi
syarat sbg sampel penelitian
Penyebab :

Hambatan etis
Menolak sbg responden
Dlm keadaan yg tidak memungkinkan sbg
sampel

Motivasi Penggunaan
Sampling
1.

2.

3.

Mencari informasi mengenai keseluruhan


populasi
Informasi tersebut diperoleh dari
sebagian anggota populasi saja.
Informasi yang ditemukan diberlakukan
kepada seluruh anggota populasi

Syarat Sampel yang Baik

Mewakili sebanyak mungkin karakteristik


populasi valid
Sampel valid ditentukan oleh dua
pertimbangan.
1.

2.

Akurasi atau ketepatan tingkat ketidakadaan


bias (kekeliruan) dalam sample makin
sedikit tingkat kekeliruan yang ada dalam
sampel, makin akurat sampel tersebut.
Presisi Estimasi mengacu pada persoalan
sedekat mana estimasi kita dengan
karakteristik populasi.

Faktor untuk Menentukan


Sampel

derajat keseragaman
rencana analisis
biaya, waktu, dan tenaga yang tersedia

Teknik Sampling

Proses seleksi sampel yang digunakan


dlm penelitian dari populasi yg ada
jumlah sampel dpt mewakili seluruh
populasi yg ada.
Pembagian

Probability sampling
Non-Probability sampling

Probability Sampling

Maksud memberikan peluang yg sama


dlm pengambilan sampel
Bertujuan untuk generalisasi

Jenis Probability Sampling


1.
2.

3.

4.

Simple Random Sampling


Proportionate Stratified random
sampling
Disproportionate Stratified random
sampling
Cluster Sampling

Simple Random Sampling

teknik pengambilan sampel yang memberikan


kesempatan yang sama kepada populasi untuk
dijadikan sampel.
Syarat untuk dapat dilakukan teknik simple
random sampling adalah:
Anggota populasi tidak memiliki strata
sehingga relatif homogen
Adanya kerangka sampel yaitu merupakan
daftar elemen-elemen populasi yang dijadikan
dasar untuk pengambilan sampel.
Populasi

Sampel

Proportionate Stratified random


sampling

Populasi distratakan secara proporsional


(sebanding, seimbang), baru kemudian
dilakukan pengambilan sampel secara
acak dengan menggunakan cara undian
atau tabel.
Anggota populasi tdk homogen
strata proporsional

Disproportionate Stratified random


sampling

Peneliti bebas menentukan jumlah


sampel pada masing-masing strata
dengan tanpa harus mempertimbangkan
proporsi antara sampel dan jumlah
populasi pada strata tertentu.

Cluster Sampling

Objek/sumber data luas


Populasi Heterogen
Cara :Randomisasi dua tahap

Menentukan sampel daerah


Menentukan sampel orang

Non Probability Sampling

Tidak memberi peluang yg sama dari


tiap anggota populasi
Bertujuan tidak untuk generalisasi

Jenis Non Probability

Sistematic Sampling
Quota Sampling
Accidental Sampling
Purposive Sampling
Snowball Sampling
Consecutive Sampling
Convenience Sampling

Silahkan Cari
Sendiri
Definisinya,
Mudah2an di
Ujian Ada
Soalnya

Systematic Sampling

Merupakan cara pengambilan sampel


dimana sampel pertama ditentukan
secara acak sedangkan sampel berikutnya
diambil berdasarkan satu interval tertentu
Berdasarkan urutan anggota populasi yg
telah diberi nomor urut
Sifat populasi heterogen

Quota Sampling

Peneliti menentukan unit-unit populasi


lalu menentukan jatah atau jumlah
sampel masing-masing unit;atau
menentukan jumlah sampel
populasi;kemudian sampel itu ditentukan
dengan cara yang paling mungkin atau
paling mudah dilakukan
Dengan menentukan ciri-ciri tertentu
smp jumlah kuota tercapai

Accidental Sampling

Kebetulan bertemu
Peneliti menentukan sampel dengan asal
ambil atau asal pilih

Purposive Sampling

Untuk tujuan tertentu


Peneliti secara sengaja menentukan
personil yang dianggap tepat menjadi
sampel dengan tanpa melakukan
random terlebih dahulu.
Misal : jika ingin meneliti tingkat stress
anak I maka yg diteliti adalah anak 1
bukan 2, 3 dst

Snowball Sampling

Menentukan sampel dalam jumlah kecil


pada awal
Kemudian sampel awal diminta untuk
mengajak temannya
AA

BB
11

CC
11

BB
22

CC
22

CC
33

BB
33

CC
44

CC
55

CC
66

Consecutive sampling

Memilih sampel yg sesuai kriteria


sampai kurun waktu tertentu

Convenience Sampling

Sampel convenience adalah teknik


penentuan sampel berdasarkan
kebetulan saja, anggota populasi yang
ditemui peneliti dan bersedia menjadi
responden di jadikan sampel.

Pedoman Menentukan Jumlah


Sampel
1. Rumus Slovin

N
n
2
1 N (d )

N = populasi
n = Besar sampel
d = = 0,05/0,1

2. Interval Penaksiran

Untuk menaksir parameter rata-rata


2
Z / 2
n

Seorang mahasiswa akan menguji suatu hipotesis yang


menyatakan bahwa Indek Prestasi Mahasiswa Jurusan S1
Keperawatan adalah 2,7. dari 30 sampel percobaan dapat
diperoleh informasi bahwa standar deviasi indek Prestasi
mahasiswa adalah 0,25 Untuk menguji hipotesisi ini berapa
jumlah sampel yang diperlukan jika kita menginginkan tingkat
keyakinan sebesar 95% dan error estimasi kurang dari
0,05,?

(1,96)(0,25)

(0,05)

96,04

Untuk menaksir parameter proporsi P

Z 2 / 2 pq

n
2
e

Kita akan meperkirakan proporsi mahasiswa


yang mnggunakan angkutan kota waktu pergi
kuliah. Berapa sampel yang diperlukan jika
dengan tingkat kepercayaan 95% dan
kesalahan yang mungkin terjadi 0,10 ?

1,96 2
n
2
4
(
0
,
10
)

96,04

3. Pendekatan Isac Michel


a.

Untuk menentukan sampel untuk menaksir


parameter rata-rata

NZ 2 S 2
n
Nd 2 Z 2 S 2
Seorang mahasiswa akan menguji suatu hipotesis yang
menyatakan bahwa Indek Prestasi Mahasiswa Jurusan S1
Keperawatan yang berjumlah 175 mahasiswa adalah 2,7. Dari
30 sampel percobaan dapat diperoleh informasi bahwa standar
deviasi Indek Prestasi mahasiswa adalah 0,25 Untuk menguji
hipotesisi ini berapa jumlah sampel yang diperlukan jika kita
menginginkan tingkat keyakinan sebesar 95% dan error estimasi
kurang dari 5 persen ?

(175)(1,96) 2 (0,25) 2
n
62
2
2
2
(175)(0,05) (1,96) (0,25)

B. Untuk menentukan sampel untuk


menaksir
parameter proporsi P
2
n

NZ pq
Nd 2 Z 2 pq

Kita akan meperkirakan proporsi mahasiswa jurusan


manajemen unsoed yang berjumlah 175 orang. Brdasarkan
penelitian pendahuluan diperolh data proporsi mahasiswa
manajemen unsoed menggunakan angkutan kota waktu pergi
kuliah adalah 40%. Berapa sampel yang diperlukan jika
dengan tingkat kepercayaan 95% dan derajat penyimpangan
sebesar 0,10.?

(175)(1,96) 2 (0,4)(0,6)
n
60,38
2
2
(175)(0,1) (1,96) (0,4)(0,6)

Sampel Ideal (Gay, 1984)


Ukuran minimal sampel yang dapat diterima:
1. Penelitian deskriptif:sampel minimal 10%
populasi, namun untuk populasi yang
sangat kecil diperlukan minimal 20%
2. Penelitian korelasi: minimal 30 subjek.
3. Penelitian ex post fakto atau penelitian
kausal komparatif:minimal 15 subjek per
kelompok.
4. Penelitian eksperimen:minimal 15 subjek
per kelompok.

Faktor2 yang Mempengaruhi


Sampling Design (1)

Tergantung pada:

What is the stage of research?


How will the data be used?
What are the available resources for
drawing the sample?
How will the data be collected?

Faktor2 yang Mempengaruhi


Sampling Design (2)

Stage of research and data use

Akurasi tidak terlalu penting kalau baru


eksplorasi gejala, hal yang penting adalah
menemukan pola2 tertentu dulu dan
membuat hipotesis2 untuk penelitian
lanjutan.
Peneliti perlu menggunakan good
judgement mereka untuk mendapatkan
sampel yang tepat nonprobability
sampling bisa digunakan.

Faktor2 yang Mempengaruhi


Sampling Design (3)

Kalau cuma pingin me-list semua varians,


cukup dengan sejumlah sampel dengan
pendekatan nonprobability.
Kalau hasil penelitian akan menjadi bahan
decision making pemerintah misalnya,
presisi diperlukan. Perlu probability
sampling yang terkontrol dan jumlah
sampel yang relatif banyak.

Faktor2 yang Mempengaruhi


Sampling Design (4)

Available resources

Jika akurasi menjadi pertimbangan utama,


perlu digunakan sampling design yang
menghasilkan sampel yang paling presisi. Tapi
biayanya bisa jadi sangat mahal.
Waktu, uang, bahan2 yang diperlukan, lokasi
melimitasi sampling design.
Sampling design disesuaikan kemampuan, kecil
tapi jika prosedur-nya bagus hasilnya pun
bagus.

Faktor2 yang Mempengaruhi


Sampling Design (5)

Method of data collection

Keempat pendekatan (eksperimen, field


research, survey research, documentary
research) masing-masing berurusan
dengan sampel.
Eksperimen biasanya pakai convenience
sampling, survai biasanya probability
sampling, field research biasanya
convenience atau purposive, documentary
research sering menggunakan probability
sampling.

Faktor2 yang Mempengaruhi


Sample Size (1)

Antara lain:

Heterogenitas dari populasi


Tingkat presisi yang dikehendaki
Tipe sampling design yang digunakan
Resources availability
Number of breakdowns planned in data
analysis

Faktor2 yang Mempengaruhi


Sample Size (2)

Heterogenitas populasi

Heterogenitas mengacu pada derajat


perbedaan di antara kasus dalam suatu
karakteristik.
Semakin heterogen, jumlah kasus yang
diperlukan semakin besar agar estimasinya
reliabel. Ekstrimnya, kalau semua kasus
sama (homogen, unidimensional), jumlah
sampel cukup satu, kalau tidak ada yang
sama, harus sensus.

Faktor2 yang Mempengaruhi


Sample Size (3)

Satuan pengukuran statistik terbaik


untuk heterogenitas populasi adalah
standard deviation () berhubungan
dengan standard error yang tadi
dibahas. Rumus standard error = /(N).

Semakin besar heterogenitas populasi,


perlu semakin banyak sampel agar lebih
presisi

Faktor2 yang Mempengaruhi


Sample Size (4)

Tingkat presisi yang dikehendaki

Secara teknis mengacu pada standard error


(seperti dijelaskan di atas). Tapi lebih mudah
diilustrasikan dengan confidence interval.
Pernyataan rata2 populasi ada di antara 2-4
lebih presisi dibandingkan rata2 populasi ada
di antara 1-5.
Rumus standard error /(N), sampel perlu
diperbesar agar standard error-nya mengecil.
Agar standard error turun 1/2, N perlu naik
empat kali lipat.

Faktor2 yang Mempengaruhi


Sample Size (5)

Law of diminishing return, setelah terus2an,


dibutuhkan jumlah N yang sangat besar agar
standard error bisa turun.
N = 100 = 5
N = 400 = 2.5
N = 2500 = 1
N = 10000 = 0.5
Sample size 2000-3000 sebenarnya standard
error-nya sudah cukup kecil dan menambah
jumlah sampel lagi is not worth the
additional cost.

Faktor2 yang Mempengaruhi


Sample Size (6)

Sampling design

Misalnya tanpa menambah jumlah sampel


presisi sampel bisa ditingkatkan dengan
menggunakan stratified random sampling
dan bukan simple random sampling, tapi
cluster sampling perlu lebih banyak
sampel.

Faktor2 yang Mempengaruhi


Sample Size (7)

Resources availability

Number of breakdowns planned. Contoh:

Sampel 500
Angkatan baru 100
Kos 20
Pria 10

Jumlah kasus terlalu sedikit untuk


menghasilkan analisis yang reliabel

Catatan

Sample bias: nonrandom, difficult to detect,


damaging to sample accuracy.

Dua sumber yang paling umum:

Coverage error: sampling frame yang tidak komplit


meng-cover semua populasi
Nonresponse bias: pengumpulan data tidak lengkap.

Rate of response dan rate of nonresponse

Anda mungkin juga menyukai