KELOMPOK 6
Sistem Kardiovaskuler
Sistem Kardiovaskular adalah sistem
dalam tubuh yang mengedarkan darah
untuk keperluan perttukaran zat dan gas.
Komponen sistem kardiovaskular :
Darah
Jantung
Seimbangkan makanan
Enyahkan rokok dan kebiasaan
buruk lainnya
Hindari dan Atasi Stres
Awasi Tekanan Darah
Teratur Olahraga atau Aktifitas
Fisik
INSPEKSI JANTUNG
Inspeksi
Jantung
Bentuk
Prekordium
Denyut
Apeks
Jantung
(Iktus
Kordis)
Denyut
Nadi pada
Dada
Denyut
Vena
Bentuk
Prekordium
Pada umumnya kedua belah dada adalah
simetris
Prekordium yang cekung dapat terjadi akibat
perikarditis menahun, fibrosis atau atelektasis
paru, scoliosis atau kifoskoliosis
Prekordium yang gembung dapat terjadi
akibat dari pembesaran jantung, efusi
epikardium, efusi pleura, tumor paru, tumor
mediastinum
DENYUTAN VENA
Vena yang tampak pada dada dan
punggung tidak menunjukkan denyutan
Vena yang menunjukkan denyutan
hanyalah vena jugularis interna dan
eksterna
PALPASI
JANTUNG
Urutan palpasi dalam rangka
pemeriksaan jantung adalah sebagai
berikut :
Pemeriksaan iktus cordis
Pemeriksaan getaran / thrill
Pemeriksaan gerakan trachea
PALPAS
I
Hal-hal yang ditemukan pada inspeksi harus
dipalpasi untuk lebih memperjelas
. Palpasi daerah apeks dan bandingkan
dengan nadi
Pemeriksaan Iktus
Cordis
Hal yang dinilai adalah teraba tidaknya
iktus, dan apabila teraba dinilai kuat
angkat atau tidak
Kadang-kadang kita tidak dapat melihat,
tetapi dapat meraba iktus
Pada keadaan normal iktus cordis dapat
teraba pada ruang interkostal kiri V, agak
ke medial (2 cm) dari linea
midklavikularis kiri.
Pemeriksaan Gerakan
Trachea
Pada pemeriksaan jantung, trachea harus juga
diperhatikan karena anatomi trachea berhubungan
dengan arkus aorta
Pada aneurisma aorta denyutan aorta menjalar ke
trachea dan denyutan ini dapat teraba
Pemeriksa berdiri di belakang pasien dan kedua
jari telunjuknya diletakkan pada trachea sedikit di
bawah krikoid.
Kemudian laring dan trachea diangkat ke atas oleh
kedua jari telunjuk itu.
Jika ada aneurisma aorta maka tiap kali jantung
berdenyut terasa oleh kedua jari telunjuk itu
bahwa trachea dan laring tertarik ke bawah.
PERKUSI
JANTUNG
Kita melakukan perkusi untuk menetapkan
batas-batas jantung
1. Batas kiri jantung
2. Batas kanan jantung
Perkusi jantung mempunyai arti pada dua
macam penyakit jantung yaitu efusi
pericardium dan aneurisma aorta
Lakukan perkusi dengan membandingkan kedua
sisi. Dengarkan dan rasakan adanya perbedaan.
Auskultasi
Jantung
BUNYI JANTUNG I
stenosis mitral
interval PR (pada EKG) yang begitu pendek
pada kontraksi ventrikel yang kuat dan aliran darah yang cepat
misalnya pada kerja fisik, emosi, anemia, demam dll.
BUNYI JANTUNG II
Intensitas BJ II aorta akan bertambah pada :
hipertensi
arterisklerosis aorta yang sangat.
Bunyi jantung
III
BJ III terdengar karena pengisian ventrikel yang cepat
(fase rapid filling). Vibrasi yang ditimbulkan adalah
akibat percepatan aliran yang mendadak pada
pengisisan ventrikel karena relaksasi aktif ventrikel
kiri dan kanan. Seakan-akan ventrikel mengisap
darah dari atrium
Bunyi jantung III dapat dijumpai pada syok
kardiogenik, kardiomiopati, gagal jantung, hipertensi
Bunyi Jantung
IV
BJ I LUB
BJ II "DUB
Jarak BJ I -BJ II 1 detik
BISING JANTUNG
Bising Jantung (cardiac murmur)
Disebabkan :
BISING JANTUNG
Hal-hal yang harus diperhatikan bila terdengar bising ;
1Lokalisasi Bising
Tiap-tiap bising mempunyai lokalisasi tertentu, dimana
bising itu terdengar paling keras (punctum maximum).
Dengan menetukan punctum maximum dan penyebaran
bising, maka dapat diduga asal bising itu :
punctum maximum di apeks cordis, berasal dari katup
mitral
punctum maximum di sela iga 2 kiri, berasal dari katup
pulmonal
-punctum maximum di sela iga 2 kanan, berasal dari
katup aorta
punctum maximum pada batas sternum kiri, berasal dari
ASD atau VSD.
2. Penjalaran Bising
3. Intensitas Bising
Derajat I (intensitas paling rendah) terdengar samarsamar. Biasanya susah terdengar oleh pemeriksa yang
tidak berpengalaman, tidak disertai thrill.
BISING JANTUNG
4. Jenis dari Bising
5. Kualitas dari BIsing
Apakah bising yang terdengar itu bertambahkeras
(crescendo) atau bertambah lemah (descrescendo).
Apakah bersifat meniup (blowing) atau
menggenderang (rumbling).
6 Apakah Bising Fisiologis atau Patologis
PEMERIKSAAN PEMBULUH
DARAH PERIFER
Zona latihan
DL = DI + ( 30 - 40%) (DM DI)
= DI + (30 40%) (220 Usia
DI)
Ket:
DL
DI
DM
30%
40%
DNM : 120
DNI
: 60
Denyut nadi latihan untuk penyakit jantung :
1. PJB
10% - 20%
10% - 15%
20% - 30%
2. PJK
30% - 40%
TERIMA KASIH