DEFINISI
EPIDEMIOL
OGI
Kekuatan Jejas
Os nasal
: 30g
Os zygoma
Os mandibular
: 50g
: 70-100g
Os frontalis
: 80g
Os maksilaris
: 100g
Os supraorbital
: 200g
Anatomi
os frontal
os nasal
os zygoma
os maksila
os
mandibula
os sfenoid
os etmoid
os lakrimal
os vomer
os temporal
Klasifikasi
Upper face : os frontalis
dan sinus frontalis
Midface :
- Atas
: os zigoma, os
nasal, os etmoid dan os
maksila bagian non gigi
(Le Fort II dan III).
- Bawah : alveolus
maksila, gigi dan
palatum (Le Fort I).
Lower face
mandibular
: os
ETIOLOGI
GEJALA
1. Fraktur Maksila
2. Fraktur Frontal
4. Fraktur Zigoma
Tanda & Gejala
zigomatikofrontal,
zigomatikotemporal,
zigomatikomaksila dan
zigomatikoorbita
Nyeri pipi, tulang pipi datar,
perdarahan subkonjungtiva,
diplopia
5. Fraktur Nasal
6. Fraktur Naso-Orbito-Etmoidalis
Tanda & Gejala
os nasal, os orbita dan os
etmoidalis dan dapat
menyebabkan kerusakan kantus
media, apparatus lakrimalis atau
ductus nasofrontalis
telekantus (bertambahnya jarak
antara kantus media dan
kelopak mata) yang disebabkan
bergesernya fragmen tulang
yang menahan tendon kantus
media ke arah lateral.
7. Fraktur Mandibula
kondilar-subkondilar,
angulus, korpus, simfisis,
dan parasimfisis
Nyeri rahang bawah,
maloklusi gigi,
perdarahan dari mulut,
trismus, oedem dan
krepitasi tulang
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi setiap deformitas dan asimetri
Palpasi seluruh tulang kraniofasial untuk melihat ada tidaknya
iregularitas atau krepitasi.
Pemeriksaan nervus trigeminal dan fasial
Inspeksi intranasal untuk melihat hematoma septum
Pemeriksaan oftalmologi untuk menilai adanya jebakan
ekstraokular atau deficit nervus optikus.
Pemeriksaan intraoral untuk menilai adanya maloklusi dan
fraktur atau gigi yang hilang.
Pemeriksaan Penunjang
Upper face
Middle face
Tatalaksana Umum
Airway
Bebaskan jalan napas, bersihkan dari sumbatan, suction dan oksigen. Bila perlu
lakukan intubasi, krikotiroidektomi atau trakeotomi. Imobilisasi servikal, pasang
collar neck sampai dibuktikan tidak ada cedera cervical.
Breathing
Nilai frekuensi napas. Jika ada kelainan memungkinkan adanya cedera pada
thoraks seperti pneumothoraks lakukan pungsi pleura.
Circulation
Nilai frekuensi nadi dan suhu. Jika ada tanda-tanda syok, curigai adanya
perdarahan pada intraabdomen/femur/toraks/pelvis/ retroperitoneal. Lakukan
resusitasi cairan.
Disability
Nilai kesadaran dengan GCS.
Exposure
Ekpos pasien, lepaskan baju bila perlu namun jaga agar tetap hangat.
Tatalaksana Khusus
Prinsip bedah :
- reduksi fraktur (mengembalikan segmen-segmen tulang pada lokasi anatomi
semula)
- fiksasi segmen-segmen tulang untuk meng-imobilisasi segmen-segmen pada
lokasi fraktur
Reduksi tertutup : intermaxillary fixation (IMF)
Reduksi terbuka : pembedahan
1. Fraktur Maksila
Le Fort I : Reposisi dan arch bar maxilla digantung dengan
snar wire pada tepi bawah orbita atau IMW.
Le Fort II : Reposisi dengan Rowe Forceps
Fiksasi : IDW + IMW / arch bar + suspense
Miniplate
Fiksasi wire/arch bar dipertahankan selama 5 6 minggu.
Le Fort III : Open reduction internal fixation
Fiksasi dengan miniplate dan wire
2. Fraktur Frontal
reduksi dan di fiksasi dengan menggunakan titanium small plates
dan screws
Jika ada tulang yang hilang di gantikan dengan bone graft
4. Fraktur Zigoma
Pendekatan Gillies : reduksi lalu os zigoma di posisikan dengan
meraba tonjolan tulang zigoma, dan tepi os orbita lateral dan
inferior
5. Fraktur Nasal
KONSERVATIF
Pasien dengan perdarahan hebat
vasokonstriktor topikal.
Jika tidak berhasil bebat kasa tipis, kateterisasi balon, atau prosedur lain
dibutuhkan tetapi ligasi pembuluh darah jarang dilakukan.
Pada kasus akut, pasien harus diberi es pada hidungnya
Antibiotik diberikan untuk mengurangi resiko infeksi, komplikasi dan
kematian.
Analgetik berperan simptomatis untuk mengurangi nyeri dan memberikan
rasa nyaman pada pasien.
OPERATIF
Untuk fraktur nasal yang tidak disertai dengan perpindahan fragmen
tulang, penanganan bedah tidak dibutuhkan karena akan sembuh dengan
spontan.
Deformitas akibat fraktur nasal sering dijumpai dan membutuhkan reduksi
dengan fiksasi adekuat untuk memperbaiki posisi hidung.
6. Fraktur Mandibula
IMF merupakan kawat untuk mempertahankan lengkungan atas
dan bawah gigi
Titanium untuk fraktur mandibula yang di pertahankan selama 6
minggu.
Pada fraktur kondilus mandibula indikasi reduksi dan fiksasi
terbuka untuk mencegah open bite anterior
TERIMA KASIH
Konservatif
Post oprasi : diet cair