Anda di halaman 1dari 22

Pengetahuan Baik & Jahat

"Bilamana mereka menolak Allah dalam


pengetahuanNya, Hati yang tegar itu
digelapkan."

Manusia bukan boneka ALLAH


Walaupun diciptakan tak bersalah dan suci, nenek moyang kita
yang pertama tidak ditempatkan di luar kemungkinan membuat
kesalahan.
Allah dapat menciptakan mereka tanpa daya untuk melanggar
tuntutanNya, tetapi dalam keadaan demikian tidak akan ada
perkembangan tabiat; pelayanan mereka tidak akan bersifat
sukarela, tetapi terpaksa.
Oleh sebab itu ALLAH mengaruniai mereka kuasa memilih kuasa
untuk taat atau tidak taat. Dan sebelum mereka dapat menerima
berkatberkat penuh yang Ia ingin diberikan, kasih dan kesetiaan
mereka harus diuji.

Di Taman Eden ada "pohon pengetahuan tentang yang


baik dan yang jahat.... Lalu Tuhan Allah memberi perintah
ini kepada manusia: 'Semua pohon dalam taman ini boleh
kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon
pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu,
janganlah kaumakan buahnya" (Kejadian 2:917).
Allah ingin supaya Adam dan Hawa tidak mengenal
kejahatan. Pengetahuan tentang yang jahat tentang dosa
dan akibatakibatnya, tentang pekerjaan yang
melelahkan, tentang perawatan yang menggelisahkan,
tentang kekecewaan dan dukacita, tentang sakit dan

ALLAH mengusahakan kebaikan


Setan mengusahakan kebinasaan
Sementara Allah mengusahakan kebaikan
manusia, Setan mengusahakan kebinasaannya.
Ketika Hawa, tidak mengindahkan nasihat Tuhan
mengenai pohon larangan itu, pergi mendekati
pohon itu, ia mengadakan kontak dengan
musuhnya.
Perhatian serta rasa ingin tahunya telah
dibangkitkan, Setan menyanggah firman Allah dan
mengobarkan rasa tidak percaya terhadap hikmat

Kejadian 3:35
Terhadap pernyataan perempuan itu, mengenai
pohon pengetahuan, "Allah berfirman jangan
kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu
mati,
si penggoda menjawab, "Sekalikali kamu tidak
akan mati, tetapi Allah mengetahui, bahwa pada
waktu kamu memakannya matamu akan terbuka
dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu
tentang yang baik dan yang jahat".

Setan ingin membuat sehingga kelihatan bahwa


pengetahuan tentang yang baik dicampur dengan
yang jahat akan menjadi berkat, dan dalam
melarang mereka memakan buah pohon itu, Allah
menahan kebaikan besar.
Setan mengatakan bahwa karena isinya yang ajaib
serta memberi hikmat dan kuasa sehingga Allah
melarang mereka untuk mencicipinya, jadi Ia
berusaha untuk mencegah mereka jangan sampai
mencapai perkembangan lebih tinggi, dan

Ia mengatakan bahwa ia sendiri telah memakan


buah larangan itu, dan jika mereka juga makan,
mereka akan mencapai suatu tingkatan yang lebih
tinggi dan masuk ke dalam lapangan pengetahuan
yang lebih luas.
Ketika Setan mengaku telah menerima kebaikan
besar dengan memakan buah pohon larangan itu,
ia tidak menunjukkan bahwa oleh pelanggaran ia
telah dibuang dari sorga.

Kebenaran dipalsukan
Di sini terdapat kepalsuan, yang begitu
tersembunyi di bawah apa yang tampak sebagai
kebenaran sehingga Hawa tergiur, tersanjung,
tertipu, sehingga tidak melihat tipu muslihat.
Ia menginginkan apa yang dilarang Allah; ia tidak
mempercayai hikmatNya. Ia membuang iman,
kunci pengetahuan.

RENTETAN DOSA
Ketika Hawa melihat "bahwa pohon itu baik untuk
dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon
itu menarik hati karena memberi pengertian, lalu
ia mengambil dari buahnya dan dimakannya.
Rasanya lezat, dan sementara ia makan, ia
merasakan ada kuasa hidup yang menyegarkan
dan ia membayangkan dirinya memasuki suatu
tingkat keberadaan yang lebih tinggi.
Setelah ia sendiri melanggar, ia menjadi penggoda

Kejadian 3:5
"Matamu akan terbuka," kata musuh itu, "kamu
akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang
baik dan yang jahat".
Mata mereka benarbenar terbuka; tetapi betapa
menyedihkan!
Pengetahuan tentang yang jahat, kutuk dosa,
itulah semuanya yang diperoleh
pelanggarpelanggar itu.

Tidak Percaya kepada ALLAH itulah


dosa Adam & Hawa
Pada buah itu sendiri tidak terdapat racun, dan
dosa semata-mata tidak terletak di dalam
menyerah kepada selera.
Tetapi tidak percaya pada kebaikan Allah, tidak
percaya pada sabdaNya, dan penolakan terhadap
kekuasaanNya, itulah yang menjadikan nenek
moyang kita yang pertama itu
pelanggarpelanggar, dan itulah yang membawa
kepada dunia pengetahuan tentang kejahatan.

Manusia mencampur adukan


Kebenaran dengan kejahatan
Manusia kehilangan segalagalanya oleh sebab ia
memilih untuk mendengar si penipu gantinya
mendengar Dia yang adalah Kebenaran, yang
satusatunya memiliki pengertian.
Oleh mencampur aduk kejahatan dengan
kebaikan, pikirannya menjadi kacau, kuasa mental
dan rohaninya menjadi tumpul. Ia tidak lagi dapat
menghargai kebaikan yang dianugerahkan Allah
secara cumacuma.

Diusir dari Taman Eden


Adam dan Hawa telah memilih pengetahuan yang jahat, dan jika
mereka hendak memperoleh kembali kedudukan mereka yang
hilang itu maka mereka harus memperolehnya kembali di bawah
keadaan yang tidak menyenangkan yang mereka timpakan ke atas
diri mereka sendiri.
Mereka tidak boleh tinggal di Eden lagi, karena dalam
kesempurnaan taman tersebut hal itu tidak dapat mengajarkan
kepada mereka pelajaran yang sekarang perlu mereka pelajari.
Dalam kesedihan yang tak terkatakan mereka mengucapkan
selamat tinggal kepada lingkungannya yang indah lalu pergi untuk
berdiam di bagian bumi di mana terdapat kutuk dosa.

Kejadian 3:1719
Kepada Adam Allah berkata: "Karena engkau
mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari
buah pohon yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan
makan daripadanya, maka terkutuklah tanah karena
engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari
rezekimu dari tanah seumur hidupmu; semak duri dan
rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan
tumbuhtumbuhan di padang akan menjadi makananmu;
dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu,
sampai engkau kembali lagi menjadi tanah karena dari

Alam tidak sebaik dulu


Walaupun bumi telah rusak dengan kutuk, alam tetap
menjadi buku pelajaran bagi manusia. Sekarang alam
tidak hanya dapat menggambarkan kebaikan saja; karena
kejahatan ada di manamana, menodai bumi dan laut dan
udara dengan jamahannya yang menajiskan.
Di mana yang tadinya hanya tertulis tabiat Allah,
pengetahuan tentang yang baik, sekarang juga tertulis
tabiat Setan, pengetahuan tentang yang jahat. Dari alam,
yang kini menyatakan pengetahuan tentang yang baik
dan yang jahat, manusia terusmenerus menerima
amaran tentang akibat-akibat dosa.

Kerusakan terjadi dimana-mana


Pada bunga yang layu serta daun yang gugur,
Adam dan temannya menyaksikan tanda-tanda
kerusakan pertama.
Dengan jelas dibentangkan pada pikiran mereka
bukti yang kuat bahwa setiap hal yang hidup
harus mati. Bahkan udarapun, di atas mana
kehidupan mereka bergantung, menyandang
benihbenih kematian.

Binatang memberontak
Mereka juga terusmenerus diingatkan tentang
pemerintahan mereka yang hilang. Di antara makhlukmakhluk yang lebih rendah Adam berdiri sebagai raja,
dan selama ia tetap setia kepada Allah, seluruh alam
mengakui pemerintahannya; tetapi ketika ia melanggar,
pemerintahan ini telah hilang.
Roh pemberontakan, yang ia sendiri beri jalan masuk,
sampai kepada seluruh binatang ciptaan. Jadi bukan
hanya kehidupan manusia, tetapi juga sifat binatangbinatang, pohon-pohon di hutan, rumput di padang, udara
yang kita hirup semuanya menceritakan pelajaran

Janji penebusan diberikan


Tetapi manusia tidak ditelantarkan pada
akibatakibat kejahatan telah dipilihnya. Di dalam
hukuman yang dijatuhkan pada Setan diberikan
isyarat tentang penebusan.
"Aku akan mengadakan permusuhan antara
engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu
dan keturunannya; keturunannya akan
meremukkan kepalamu dan engkau akan
meremukkan tumitnya" (Kejadian 3:15).

Manusia dapat dipulihkan kembali


Kalimat itu, yang diucapkan pada nenek moyang
kita yang pertama, bagi mereka adalah suatu janji.
Sebelum mereka mendengar tentang duri dan
onak, tentang kerja keras dan kesusahan yang
akan menjadi bagian mereka, atau tentang debu
ke mana mereka harus kembali, mereka
mendengar perkataan yang tidak bisa gagal yang
memberi mereka harapan.
Semua yang telah hilang karena menyerah pada

Isyarat ini juga diulang-ulangi oleh alam pada kita.


Walaupun rusak oleh dosa, alam tidak hanya
berbicara tentang penciptaan tetapi juga tentang
penebusan.
Walaupun bumi memberi kesaksian tentang kutuk
dengan bukti tanda-tanda kerusakan, alam itu
tetap kaya dan indah dalam tanda-tanda kuasa
pemberi kehidupan.

Pohon-pohon menggugurkan daun-daunnya,


hanya untuk diganti dengan daun-daun yang lebih
segar; bunga-bunga layu, supaya mekar kembali
dalam keindahan yang baru; dan di dalam setiap
bukti kuasa penciptaan terdapat jaminan bahwa
kita dapat diciptakan menjadi baru dalam
"kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya"
(Efesus 4:24).
Dengan demikian benda-benda dan pekerjaan

Sejauh kejahatan itu meluas, suara Bapa kita


terdengar, memohon kepada anakanakNya untuk
melihat akibat dosa di tengah alam ini, memberi
amaran kepada mereka untuk meninggalkan
kejahatan, dan mengundang mereka untuk
menerima yang baik.

Anda mungkin juga menyukai