Partum
Agus Japari
Etiologi
Perubahan hormonal
Post partum kadar estrogen &
progesteron yang drastis, disertai penurunan
kadar hormon yang dihasilkan oleh kelenjar
tiroid yang menyebabkan mudah lelah,
penurunan mood, & perasaan tertekan.
Fisik
Bayi perubahan ritme kehidupan sosial
dalam keluarga, terutama ibu. Mengasuh
bayi sepanjang siang & malam sangat
menguras energi ibu waktu istirahat <<
ketahanan dalam menghadapi
Psikis
Kecemasan tidak mampu mengurus
bayi, tidak mampu atasi masalah
Perubahan bentuk tubuh dari sebelum
hamil Rasa tidak percaya diri
<< perhatian keluarga terutama suami
Sosial
Perubahan gaya hidup dengan peran
sebagai ibu baru butuh adaptasi.
Rasa keterikatan yang sangat pada bayi
Rasa dijauhi oleh lingkungan
Gejala
BBS
Perasaan cemas yang berlebihan, sedih,
murung, dan sering menangis.
Seringkali merasa kelelahan dan sakit
kepala.
Perasaan ketidakmampuan mengurus
bayi
Sesudah Melahirkan
Minta bantuan suami, orang tua, mertua, serta kerabat dalam mengurus
bayi
Tidur selagi ada kesempatan
Ceritakan berbagai kesulitan kepada suami
Bergabungbersama komunitas ibu untuk berbagi pengalaman & perasaan
Jangan terlalu membebani diri
Manfaatkan waktu luang untuk rileks
Perhatikan pola makan
Beri penjelasan kepada suami tentang Baby Blues Syndrome, agar ia bisa
memahami berbagai perubahan sikap & tingkah laku
Psikosis Postpartum
Psikosis Postpartum adalah gangguan
postpartum yang paling serius. Hal ini
membutuhkan perawatan segera.
Kondisi ini jarang terjadi. Seorang wanita
dengan kondisi ini mengalami gejala psikotik
dalam waktu tiga minggu setelah melahirkan.
Ini termasuk keyakinan salah (Waham),
halusinasi (melihat atau mendengar hal-hal
yang tidak ada), atau keduanya.
Kondisi ini terkait dengan gangguan mood
seperti depresi, gangguan bipolar, atau psikosis.