Anda di halaman 1dari 20

ANALISIS PLANING

Oleh : Ni Made Juni Hariyanti (....................)

ANGKRINGAN ITU ?
Berasal dari akar kata angkring (wikipedia) :
alat / tempat jualan makanan keliling yang
menjajakan makanan dan minuman pinggir
jalan.
Angkringan berbeda dengan warung-warung
pada umumnya, sebab adanya local genius
masyarakat sekitar yang diangkat dalam bisnis
ini baik dari segi penyajian maupun
makanan/minuman yang dijajakan terjangkau /
murah dan nyaman

ANALISA DARI BEBERAPA


ASPEK

Analisa Situasi
Analisa Pemasaran / Penjualan
Analisa Demografi Pemasaran / Penjualan :
Geografik
Demografik
Perilaku Pelanggan
Kebutuhan Pasar
Tren Pasar
Analisa SWOT terhadap bisnis

Analisa Situasi
Pada tahap ini yang dibutuhkan adalah
membangun sebuah brand / karakteristik
dari warung angkringan, karakteristik itu
bisa masuk dalam setiap aspek yang ada
pada angkringan tersebut, contoh : nama,
menu penyajian, dekorasi warung/bagi
yang berkonsep cafe / rumah makan /
desain tempat berjualan / bagi yang
berkonsep warung pinggiran, cara
penyajian, dan lain sebagainya.

Analisa Pemasaran / Penjualan


Warung angkringan hendaknya memiliki tim
kompetitif yang suka bereksplorasi dan
mengutamakan produk yang akan di tawarkan
kepada pelanggan dan kenyaman bagi
pelanggan. Contoh dari segi Menu makanan
dan Minuman yang lebih variatif namun tetap
menjaga kualitas lokal / bentuk dan penyajian
boleh mengikuti tren namun rasa yang
ditawarkan hendaknya tetap menjaga cita rasa
kekhasan daerah tersebut.

Analisa Demografi Pemasaran /


Penjualan
- Geografik :
Salah satu kunci kesuksesan jika ingin
membangun usaha adalah pemilihan lokasi,
karena lokasi bisa mempengaruhi dari minat
pembeli di sekitarnya. Kunci utama dari
bisnis ini adalah mencari tempat yang
strategis. Contoh : tempat tongkrongan anakanak muda / dekat dengan teman kota /
lingkungan sekitar kampus yang membuka
perkuliahan sore.

Analisa Demografi Pemasaran /


Penjualan
-

Demografik :

Terdapat pelanggan yang sama antara konsumen


laki-laki dan perempuan
Target usia pelanggan angkringan ini berkisar 10
25 tahun keatas.
Makanan siap saji yang cocok untuk semua usia
yang pada dasarnya memiliki sifat konsumtif.
Pelanggan ditujukan kepada semua kalangan baik
pelajar, petani, mahasiswa, tukang becak, anak anak
perantauan, mahasiswa, budayawan dan seniman,
karyawan hingga eksekutif.
Pelanggan yang akan sering datang, ditaksirkan
adalah mahasiswa.

Analisa Demografi Pemasaran /


Penjualan
-

Perilaku Pelanggan :
Perlunya memahami / mengetahui karakteristik
pelanggan yang datang, dengan demikian pemilik
angkringan bisa memberikan pelayanan yang terbaik
papa pelanggannya.
- Kebutuhan Pasar :
Dengan melihat sifat manusia yang cenderung bersifat
konsumtif, dan lebih praktis dengan makanan cepat
saji maka usaha ini peluangnya sangat besar.

Analisa Demografi Pemasaran /


Penjualan
- Tren Pasar :
Mampu membaca tren penjualan, dalam hal ini
pada bisnis angkringan yang dibangun. Itu
sebabnya dibutuhkan analisa pada bisnis
yang sedang berjalan saat ini, salah satu
cara untuk bisa tetap bisa survive adalah
mengerti keinginan pelanggan dan terus
berinovasi.

Analisa SWOT
(STRENGTH, WEAKNESS, OPPORTUNITY, THREAT)

STRENGTH :

Penyajiannya yang sangat praktis, membuat makanan cepat saji banyak


diminati konsumen. Tentu kondisi ini akan memberikan keuntungan cukup
besar, karena potensi pasarnya juga akan semakin besar.
Suasana yang santai penuh kekeluargaan dan keakraban baik dari
pedagangnya maupun dari para pembelinya.
Adanya kenyamanan dan keleluasaan yang menjadi daya tarik tersendiri
yang membedakan angkringan dengan warung makan lain yang telah ada.
Pemahaman yang cukup baik tentang produk yang di butuhkan masyarakat.
Rancangan pelayanan yang kreatif karena adanya eksplorasi.
Penggunaan model bisnis yang mengutamakan kualitas menu yang
ditawarkan, pelayanan, lokasi yang tepat dan kemampuan dalam
mengorganisasi usaha yang baik.

Analisa SWOT
(STRENGTH, WEAKNESS, OPPORTUNITY, THREAT)

WEAKNESS :

Bisnis yang masih baru dirintis


Tenaga yang bisa dipercaya
Tempat yang belum tersedia
Belum menemukan konsep pemasaran yang tepat
Modal yang belum mencukupi
Dll.
Apa yang ada diatas adalah sebagian dari kelemahan yang
sering timbul saat ingin membangun sebuah usaha

Analisa SWOT
(STRENGTH, WEAKNESS, OPPORTUNITY, THREAT)

OPPORTUNITY :
Adanya dukungan dari masyarakat atau pihak terkait
untuk mendirikan usaha tersebut.
Sifat manusia yang cenderung konsumtif.
Belum adanya bisnis serupa disekitar wilayah yang akan
dijadikan tempat membangun usaha

THREAT :
Adanya isu buruk dari para pesaing.
Iklim yang tak menentu

RANCANGAN
BIAYA MENU
No.

Menu

Kisaran harga jual

1.

Nasi Meong

Rp.3.000

2.

Nasi Kucing Isi Tempe

Rp.2.500

3.

Nasi Kucing Isi Teri

Rp.2.500

4.

Bacem tahu

Rp.1.000

5.

Bacem tempe

Rp.1.000

6.

Gorengan Tahu isi

Rp.500

7.

Pisang goreng

Rp.500

8.

Tahu goreng

Rp.500

9.

Tape goreng

Rp.500

10.

Sate Kikil

Rp.2.000

11.

Sate Kulit

Rp.2.000

12.

Sate usus

Rp.2.000

13.

sate keong

Rp.2.000

14.

ceker ayam

Rp.2.000

15.

Kopi

Rp.2.000

16.

Wedang Gaiya

Rp.3.000

17.

Teh hangat

Rp.2.000

18.

Kopi susu

Rp.2.000

Total : Rp. 31000


Gambar 1 : Daftar List Harga dan Menu Angkringan Umumnya

RANCANGAN
BIAYA OPERASIONAL (Rp.)
1. Modal Awal : 8.000.000
2. Pembelian dan Pengeluaran :
No.

1.

2.

Kelompok dan jenis


barang

Item

Harga per item

jumlah

Gerobak

Gerobak etalase

Rp. 3.000.000,00

Rp. 3.000.000,00

Lampion

Rp.

20.000,00

Rp.

120.000,00

Gembok dan kunci

Rp.

10.000,00

Rp.

10.000,00

Peralatan

RANCANGAN
BIAYA OPERASIONAL (Rp.)
Piring milamin

24

Rp.

2.000,00

Rp.

48.000,00

Meja Lesehan

Rp.

100.000,00

Rp.

600.000,00

Gelas Beling

24

Rp

3.000,00

Rp.

72.000,00

Sendok

24

Rp.

1.500,00

Rp.

36.000,00

Keranjang Etalase

Rp.

5.000,00

Rp.

25.000,00

Tempat sambal

Rp.

10.000,00

Rp.

20.000,00

Tempat tissue

Rp.

5.000,00

Rp.

35.000,00

Tissue

Rp.

3.000,00

Rp.

21.000,00

Ember

Rp.

20.000,00

Rp.

40.000,00

Kain lap

Rp.

5.000,00

Rp.

15.000,00

Kakulator

Rp.

20.000,00

Rp.

20.000,00

Asbak

Rp.

5.000,00

Rp.

35.000,00

Termos

Rp.

70.000,00

Rp.

70.000,00

Keranjang sampah

Rp.

10.000,00

Rp.

20.000,00

RANCANGAN
BIAYA OPERASIONAL (Rp.)
Nota harian

Rp.

5.000,00

Rp.

5.000,00

Daftar menu

Rp.

1.500,00

Rp.

10.500,00

Toples(gula dan kopi)

Rp.

10.000,00

Rp.

20.000,00

Ceret

Rp.

15.000,00

Rp.

30.000,00

Pemeras jeruk

Rp.

15.000,00

Rp.

15.000,00

Meja kecil

Rp.

50.000,00

Rp.

350.000,00

Tikar yang lebar

Rp.

100.000,00

Rp.

500.000,00

Kompor gas + elpiji

Rp. 1.100.000,00

Rp. 1.100.000,00

Rp.

Rp.

Alat-alat penggorengan 1

250.000,00

250.000,00

RANCANGAN
BIAYA OPERASIONAL (Rp.)
3

Promosi

Spanduk

Rp.

50.000,00

Rp.

50.000,00

Brosur

500

Rp.

200,00

Rp.

100.000,00

Pamflet

50

Rp.

500,00

Rp.

25.000,00

Rp.

102.500,00

Rp.

552.500,00

Rp.

500.000,00

Rp.

400.000,00

Sewa Tempat

Lain-lain

Total pengeluaran

Perbulan

Rp. 8.000.000,00

ESTIMASI OMZET / BEP (Rp.)

Dimisalkan dalam bisnis angkringan terdapat 6 meja yang 1 mejanya dapat


menampung satu kelompok yang terdiri dari 4 orang. sama artinya 4 orang
X 6 Meja = 24 orang. Setiap 1 kelompok kami rata-ratakan menghabiskan
waktu 1 jam sehingga dalam kurun waktu 1 jam ada 24 orang/pengunjung.

Dimisalkan dalam bisnis angkringan jam buka efektif perhari yaitu 6 jam X
24 pengunjung/jam = 144 pengunjung/hari. jika dikalkulasikan total
pengunjung perbulan sama dengan 144 X 30 hari = 4320 pengunjung. kami
rata-ratakan setiap pengunjung berbelanja di kedai kami Rp. 5.000,- . Sama
artinya dengan estimasi omzet perbulan yaitu 4320 X Rp. 5.000,= Rp. 21.600.000,-

ESTIMASI OMZET / BEP (Rp.)

Pengeluaran Bulanan
Biaya untuk masak & makanan @300.000 x 30 hari

: Rp. 9.000.000,-

Gaji 4 karyawan ( 2 masak, 2 pelayan, )

: Rp. 5.000.000,-

Listrik + uang keamanan lingkungan

: Rp. 200.000,-

Sewa lokasi

: Rp. 1000.000,-

Saweran keamanan setempat

: Rp. 200.000,-

Biaya promosi bulanan


Total pengeluaran bulanan

: Rp. 200.000,s__________Rp. 10.200.000,-

ESTIMASI OMZET / BEP (Rp.)


Maka :
Omzet Bersih Per-Bulan :
Rp. 21.600.000,00 Rp. 10.200.000,00 = Rp. 11.400.000,00
Dengan demikian, dari hasil perhitungan tersebut kita dapat mengetahui layak
tidaknya suatu investasi yang dilakukan dan menguntungkan secara ekonomis,
yaitu dengan 2 kriteria penilaian sebagai berikut :
1)

2)

Pay back Period (PP) :


( Omzet Per-Bulan Pengeluaran Awal ) X 1 Bulan
( Rp. 11.400.000,00 Rp. 8.000.000,00 ) X 1 Bulan = 0,25 Bulan/25 Hari
Net Present Value (NPV) :
Merupakan perbandingan antara PV kas bersih dengan PV investasi selama umur investasi
Keterangan: NPV bernilai nol atau positif , berarti PV dari arus kas
yaitu:
masuk sama dengan atau lebih besar dari PV dari arus kas keluar.
NPV = CF t
Dengan demikian, ini menunjukkan bahwa arus kas proyek tepat
(1+k)t
cukup untuk:
= Rp. 8.000.000,00 a.Membayar kembali modal yang diinvestasikan.
b.Menyediakan tingkat keuntungan yang disyaratkan pada modal.
(1+8.000.000)1
c.Arus kas proyek akan menghasilkan suatu sisa keuntungan yang
= 0,9
akan dinikmati oleh pengurus usaha.

Anda mungkin juga menyukai