Anda di halaman 1dari 60

UNIVERSITAS BAITURRAHMAH FAKULTAS KEDOKTERAN RSUD SOLOK

TUBERCULOSIS PARU, ABSES PARU,


SEPSIS, DAN DIABETES MELLITUS

Ira Mayasari ( 15100707360803123 )

PRECEPTOR
dr. Lidia Dewi Sp.PD
HPV dan Ca. Larin
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH FAKULTAS KEDOKTERAN RSUD SOLOK

Gangguan kerja
Gangguan
insulin di jaringan Keduanya
sekresi insulin
perifer

Diabetes m
elitus (DM
penyakit de ):
ngan
karakteri t
hiperglikem s ik
ia akibat:
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH FAKULTAS KEDOKTERAN RSUD SOLOK

Peran insulin dalam transport glukosa

Insulin

3
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH FAKULTAS KEDOKTERAN RSUD SOLOK

KLASIFIKASI
Klasifikasi DM berdasarkan American Diabetic
Association 2012 (ADA 2012):
DM

4
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH FAKULTAS KEDOKTERAN RSUD SOLOK

Patogenesis DMT1
Virus
Bakteri
Makanan
Zat kimia

5
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH FAKULTAS KEDOKTERAN RSUD SOLOK

Patogenesis Diabetes melitus tipe 2


Hiperglikemia Hiperglikemia
post prandial puasa

adiposit
Sel

Disfungsi sel
Dislipidemia
endotel

Komplikasi akut dan


kronik Diabetes 6
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH FAKULTAS KEDOKTERAN RSUD SOLOK

Gejala klinis Diabetes Melitus

7
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH FAKULTAS KEDOKTERAN RSUD SOLOK

Diagnosis Diabetes Melitus

Keluhan
Gejala
Gula
Keluhan
Gejala
Gula

8
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH FAKULTAS KEDOKTERAN RSUD SOLOK

Diagnosis pasti DMT1

9
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH FAKULTAS KEDOKTERAN RSUD SOLOK

Diagnosis pasti DMT2

10
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH FAKULTAS KEDOKTERAN RSUD SOLOK

Penatalaksanaan umum diabetes

Jangka Jangka Tujuan akhir


pendek Panjang pengelolaan
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH FAKULTAS KEDOKTERAN RSUD SOLOK

Evaluasi medis
lengkap pada
pertemuan Rujukan ke bagian Evaluasi medis
pertama terkait komplikasi berkala
13
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH FAKULTAS KEDOKTERAN RSUD SOLOK

Penatalaksanaan
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH FAKULTAS KEDOKTERAN RSUD SOLOK

Terapi substitusi Insulin


kerja panjang pada malam
hari dan kerja pendek/sangat
pendek 20-20 menit pre
prandial

Monitor glukosa
Penatalaksanaan plasma puasa dan 2
jam PP setiap 2-3
hari untuk
penyesuaian dosis
Pemberian diet insulin dan
rendah kalori mencegah efek
(diet diabetes) hipoglikemia
tergantung BB
ideal dan
modifikasi
lifestyle
15
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH FAKULTAS KEDOKTERAN RSUD SOLOK
16
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH FAKULTAS KEDOKTERAN RSUD SOLOK

Terapi farmakologi
17
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH FAKULTAS KEDOKTERAN RSUD SOLOK

Cara pemberian Obat antidiabetik oral (OHO)


OHO mulai dosis kecil dan ditingkatkan bertahap sesuai
respons kadar glukosa darah, dapat diberikan sampai dosis
optimal
Sulfonilurea: 15 30 menit sebelum makan
Repaglinid, nateglinid: sesaat sebelum makan
Metformin : sebelum /pada saat / sesudah makan
Penghambat glukosidase (Acarbose): bersama makan suapan
pertama
Tiazolidindion: tidak bergantung makan
DPP-IV inhibitor dapat diberikan bersama makan dan atau
sebelum makan.
18
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH FAKULTAS KEDOKTERAN RSUD SOLOK

INSULIN

indikasinya :
Penurunan berat badan yang cepat
indikasi insulin:

Hiperglikemia berat yang disertai ketosis


Ketoasidosis diabetik
Hiperglikemia hiperosmolar non ketotik
Hiperglikemia dengan asidosis laktat
Gagal dengan kombinasi OHO dosis optimal
Stres berat (infeksi sistemik, operasi besar, IMA, stroke)
Kehamilan dengan DM/DM gestasional yang tidak terkendali
dengan perencanaan makan
Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat
Kontraindikasi dan atau alergi terhadap OHO
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH FAKULTAS KEDOKTERAN RSUD SOLOK

Tuberculosis paru

penyakit yang disebabkan oleh


Definisi infeksi Mycobacterium
tuberculosiscomplex
Berdasar hasil pemeriksaan dahak
(BTA
klasifikasi Berdasarkan riwayat pengobatan
sebelumnya

Tuberkulosis Primer
Tuberkulosis Post-Primer
patofisiologi
20
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH FAKULTAS KEDOKTERAN RSUD SOLOK

Di Indonesia, klasifikasi yang banyak dipakai adalah


berdasarkan kelainan klinis, radiologis dan mikrobiologis:
TB paru
Bekas TB paru
TB paru tersangka, yang terbagi dalam:
TB paru tersangka yang diobati. Dengan sputum BTA negatif, tetapi tanda
tanda lain positif
TB paru tersangka yang tidak diobati. Dengan sputum BTA
negatif dantanda tanda lain juga meragukan Dalam 2 3
bulan, TB tersangka ini sudah harus dipastikan apakah
termasukTB paru ( aktif ) atau bekas TB paru
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH FAKULTAS KEDOKTERAN RSUD SOLOK

Dalam klasifikasi ini perlu dicantumkan :

Status bakteriologi

Mikroskopik sputum BTA ( langsung )

Biakan sputum BTA

Status radiologis

riwayat pengobatan dengan OAT


UNIVERSITAS BAITURRAHMAH FAKULTAS KEDOKTERAN RSUD SOLOK
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH FAKULTAS KEDOKTERAN RSUD SOLOK
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH FAKULTAS KEDOKTERAN RSUD SOLOK
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH FAKULTAS KEDOKTERAN RSUD SOLOK
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH FAKULTAS KEDOKTERAN RSUD SOLOK
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH FAKULTAS KEDOKTERAN RSUD SOLOK

Penatalaksanaan

Obat Anti
Tuberculosis

Jenis obat Jenis obat


utama (lini1) tambahan
- Rifampisin lainnya
- INH (lini2)
- Pirazinamid - Kanamisin
-Streptomisin - Kuinolon
- Etambutol
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH FAKULTAS KEDOKTERAN RSUD SOLOK

ABSES PARU
infeksi destruktif berupa lesi
nekrotik pada jaringan paru yang
terlokalisir sehingga membentuk
Definisi kavitas yang berisi nanah (pus)
dalam parenkim paru pada satu
lobus atau lebih
Pseudomonas aeruginosa,
Klebsiella pneumoniae,
Etiologi Staphylococcus aureus,
Streptococcus pneumoniae, spesies
Nocardia dan spesies jamur.

Terjadinya abses paru biasanya melalui


Patofisiologi dua cara yaitu aspirasi dan hematogen
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH FAKULTAS KEDOKTERAN RSUD SOLOK
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH FAKULTAS KEDOKTERAN RSUD SOLOK

Gejala klinis

gejala awal badan terasa lemah,


tidak nafsu makan
penurunan berat badan, batuk kering,
keringat malam,
demam intermitten bisa disertai menggigil
dengan suhu tubuh mencapai 39,4oC atau
lebih

Sputum yang berbau amis dan


berwarna anchovy
31
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH FAKULTAS KEDOKTERAN RSUD SOLOK

Penatalaksanaan
indikasi insulin:
Tujuan utama pengobatan pasien abses paru adalah
eradikasi secepatnya dari patogen penyebab dengan
pengobatan yang cukup, drainase yang adekuat dari
empiema dan pencegahan komplikasi yang terjadi.
Antibiotik yang paling baik digunakan adalah
klindamisin oleh karena mempunyai spektrum yang
lebih baik pada bakteri anaerob.
Pengobatan terhadap penyebab patogen aerobik
biasanya kebanyakan dipakai klindamisin + penisilin
atau klindamisin + sefalosporin.
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH FAKULTAS KEDOKTERAN RSUD SOLOK

Suhu > 38oC atau <36oC


Denyut jantung > 90x/mnt

Respirasi > 20x/mnt atau PCO2 < 32 mmHg


Hitung lekosit > 12000/mm3 atau SEPSIS
>10% sel imatur (band)

tempat infeksi yang diketahui


(biakan (+))
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH FAKULTAS KEDOKTERAN RSUD SOLOK

ETIOLOGI
Bakteri gram negatif (60-70%)
LPS (lipopolisakarida) atau endotoksin
glikoprotein kompleks meaktifkan sistem
imunitas seluler dan humoral septikemia
LPS merangsang pengeluaran mediator
inflamasi yang bertanggung jawab terhadap sepsis
Makrofag mengeluarkan faktor nekrosis tumor
(TNF) dan interleukin 1 (IL-1, IL-6 dan IL-8)
mediator kunci
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH FAKULTAS KEDOKTERAN RSUD SOLOK
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH FAKULTAS KEDOKTERAN RSUD SOLOK
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH FAKULTAS KEDOKTERAN RSUD SOLOK

Gejala klinis
Tergantung tempat infeksi, paling
sering : Paru, traktus digestivus, traktus
urinarius, kulit, jaringan lunak dan
saraf pusat
Tanda2 sepsis non spesifik : demam,
menggigil
gejala konstitutif seperti lelah, malaise

gelisah atau kebingungan


UNIVERSITAS BAITURRAHMAH FAKULTAS KEDOKTERAN RSUD SOLOK

DIAGNOSIS

Riwayat penyakit
Untuk ketahui asal infeksi, adanya
imunokompromis, paparan hewan,
gigitan tungau, bahaya ditempat kerja,
penggunaan alkohol, seizure, hilang
kesadaran, medikasi dan penyakit dari
agen infeksius tertentu
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH FAKULTAS KEDOKTERAN RSUD SOLOK

Temuan Laboratorium

Sepsis Sepsis
Awal Lanjut

lekositosis shift ke kiri trombositopemia memburuk


Trombositopenia Trombine time memanjang
hiperbilirubinemia fibrinogen
proteinemia, lekopenia D Dimer DIC
netrofil bergranulasi Azotemia
toksik Hiperbilirubinemia
Hiperventilasi ALT
Hipoksemia asidosis metabolik
DM hiperglikemia Hipoksemia
lipid serum meningkat KAD pada DM
Hipotensi
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH FAKULTAS KEDOKTERAN RSUD SOLOK

TERAPI
Stabilisasi pasien langsung
Pemberian antibiotik yang adekuat
Fakus infeksi awal harus dieliminasi
Pemberian nutrisi yang adekuat
Terapi suportif
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH FAKULTAS KEDOKTERAN RSUD SOLOK

LAPORAN KASUS

Identitas Pasien
Nama : Ny. KM
Umur : 48 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Muaro Pingai
No MR : 116283
Pekerjaan : Wiraswasta
Tanggal Masuk : 18 November 2015
Ruangan : Siti nurbaya 3
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH FAKULTAS KEDOKTERAN RSUD SOLOK

Anamnesa
1. Keluhan Utama:
Demam tinggi sejak 6 hari yang lalu SMRS
2. Riwayat penyakit sekarang:
Pasien datang dengan keluhan demam tinggi sejak
6 hari yang lalu sebelum masuk Rumah Sakit,
demam disertai menggigil, demam naik turun.
Batuk sejak 1 bulan yang lalu, dan meningkat 2
minggu ini. batuk terutama dirasakan pada pagi
hari, batuk berdahak warna kuning, tidak
berdarah, dahak sulit dikeluarkan.
Sesak sejak 12 hari yang lalu, sesak timbul saat
batuk, sesak tidak menciut, sesak tidak
dipengaruhi cuaca, makanan, emosi, dan aktivitas.
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH FAKULTAS KEDOKTERAN RSUD SOLOK

Nyeri dada sejak 12 hari yang lalu, nyeri timbul


saat batuk, nyeri tidak terasa berat, tidak
menjalar ke lengan kiri dan punggung.
Nafsu makan menurun sejak 12 hari yang
lalu,badan terasa lemah dan lesu.
Penurunan berat badan 20 kg sejak
Keringat banyak sejak 12 hari yang lalu, dan
meningkat terutama dimalam hari.
Sakit kepala ( + )
BAK (+) warna urine kuning dan tidak
berwarna seperti teh pekat
BAB (+) konsistensi feses normal tidak terlalu
keras dan tidak terlalu cair, tidak berdarah dan
tidak hitam
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH FAKULTAS KEDOKTERAN RSUD SOLOK

3. Riwayat penyakit dahulu:


Riwayat hipertensi disangkal
Pasien memiliki Riwayat Diabetes Mellitus
Riwayat magh disangkal
Riwayat asma disangkal

4. Riwayat penyakit keluarga :


Tidak ada keluarga dengan riwayat penyakit yang
sama
Riwayat hipertensi (-)
Riwayat penyakit jantung disangkal
Riwayat Diabetes Mellitus disangkal
Riwayat asma (-)
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH FAKULTAS KEDOKTERAN RSUD SOLOK

Riwayat
pedagang
Psikososial

mengkonsumsi Tinggal bersama


makanan yang suami dan 5
manis orang anaknya

Tidak ada mengkonsumsi


riwayat alkohol.
merokok
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH FAKULTAS KEDOKTERAN RSUD SOLOK

Vital Sign

Keadaan umum : Sakit Sedang


Kesadaran : Composmetis
Cooperatif
Tekanan Darah : 130/80 mmHg
Nadi : 132 kali/menit
Nafas : 32 kali/ menit
Suhu : 38,20 C
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH FAKULTAS KEDOKTERAN RSUD SOLOK

Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik khusus
Kepala :
Bentuk bulat, ukuran normochepal, rambut hitam, rambut kuat
tidak mudah dicabut.
Mata :
Konjungtiva tidak anemis, sklera tampak ikterik, pupil isokor.
Telinga :
Bentuk dan ukuran dalam batas normal
Hidung :
Bentuk dan ukuran dalam batas normal, sekret tidak ada
Mulut :
Bibir kering, lidah tidak kotor
Leher :
JVP (5-2 cmH2O), tidak ada pembesaran KGB submandibula,
sepanjang m. Sternocleidomastoideus, supra dan infra
clavicula.
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH FAKULTAS KEDOKTERAN RSUD SOLOK

Jantung dan pembuluh darah:


Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi :
Batas kanan jantung : RIC 4 linea sternalis dextra
Batas atas jantung : RIC 2 linea sternalis sinistra
Batas pinggang jantung : RIC 3 linea parasternalis sinistra
Batas kiri jantung : RIC 5 linea mid clavicularis
sinistra
Auskultasi : Reguler, Bunyi jantung S1 > S2,
Gallop(-), bising jantung (-)
Paru-paru:
Inspeksi : Simetris pada keadaan stasis dan
dinamis
Palpasi : Fremitus kiri mengeras
Perkusi : Sonor, pada lapangan paru kanan
Redup, pada lapangan paru kiri RIC 4-
5-6
Auskultasi : Bronkovesikuler,Ronkhi basah kasar
nyaring pada lapangan paru kiri,
wheezing -/-
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH FAKULTAS KEDOKTERAN RSUD SOLOK

Anggota Gerak

Edema (-), akral hangat,


Pulsasi Arteri radialis, Femoralis, poplitea, tibialis
posterior, dorsalis pedis baik
Sensibilitas nyeri dan raba baik
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH FAKULTAS KEDOKTERAN RSUD SOLOK

HGB : 11,6 g/dl Warna UrineKuning


HCT : 29,8 % Blood : ( - )
MCV : 78,2 fL Ureum : 48,1 Bilirubin : ( - )
Urobilinogen : ( - )
MCH : 27,6 pg mg/dl Glukosa Ad Keton : ( - )
MCHC : 35,2 Creatinin : 1,17 Protein : ( ++ )
g/dL Random : 323
mg/dl Nitrit : ( - )
WBC : 25.12 uL mg% Glukosa : ( +++ )
PLT : 384.000 uL Leukosit : 16.34
Epitel : 3 7

Darah Rutin Faal Ginjal Metabolisme Pemeriksaan


Karbohidrat Urinalisa

Pemeriksaan Penunjang
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH FAKULTAS KEDOKTERAN RSUD SOLOK

Pemeriksaan Anjuran

Cek Sputum BTA


EKG
Hasilnya : CAD
Rontgen thorak tgl : 21 November 2015
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH FAKULTAS KEDOKTERAN RSUD SOLOK
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH FAKULTAS KEDOKTERAN RSUD SOLOK

Diagnosis Kerja
1. Dignosis Primer
Abses Paru dengan Sepsis

2. Diagnosis Sekunder
Tuberculosis Paru Duplex dan Diabetes Mellitus Tipe 2

Diagnosa Banding
Bronkopneumonia
Bronkiektasis
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH FAKULTAS KEDOKTERAN RSUD SOLOK

PENATALAKSANAAN

Terapi Non Farmakologis


Tirah baring
Postural drainage
Makanan Lunak diet diabetes 1500 kkal
IVFD Nacl 0,9 % 6 jam/kolf
Pasang Kateter
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH FAKULTAS KEDOKTERAN RSUD SOLOK

PENATALAKSANAAN
Terapi Farmakologis

Cefixime 1 x 2
Metronidazol 3 x 1
R.I ( Insulin ) 3 x 8 unit
Metformin 3 x 500 mg
Glimepirid 1 x 1
Aminophylin 2x 100 mg
As Pillet 1 x 80 mg
Parasetamol 3 x 500 mg
Domperidone 3 x 1 tab
Ranitidin 2 x 1
Ambroxol 3 x 30 mg
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH FAKULTAS KEDOKTERAN RSUD SOLOK

Hari/ Subject Objective Assesment Terapi


tanggal
Kamis / 19 Nov Badan terasa letih (+), Batuk TD : 130/80 mmHg Susp.Abses Paru dengan -Tirah baring
2015 berdahak(+), demam (+), Nadi : 132 x/i Sepsis + Tuberculosis Paru
menggigil (+),sesak nafas Nafas : 32 x/i + Diabetes Mellitus type 2 -pemasangan kateter
(+) pusing (+), Mual (+) Suhu : 38,2 C
Muntah (+) Nafsu Makan - Diet DM 1700 kkal
(-),
- insulin 3 x 8 unit
BAB (-)
BAK (+) -Injeksi ranitidin 2 x 1

-Injeksi Ceftriaxone1x2gr

- Parasetamol 3x1

- Azitromicin 1x 500 mg

-Donperidone 3x1

- Ambroxol 3 x 1

- sukralfat 3 x 1

Anjuran :

- Balance cairan

- Sputum BTA

- Rontgen Paru
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH FAKULTAS KEDOKTERAN RSUD SOLOK

Jumat/ 20 Nov Badan terasa letih (+), TD : 120/80 mmHg Susp.Abses Paru Tirah baring
2015 Batuk berdahak(+), Nadi : 110 x/i dengan Sepsis +
demam (+), menggigil Nafas : 32 x/i Tuberculosis Paru + - Diet DM 1500 kkal
(+),sesak nafas (+) Suhu : 37,2 C Diabetes Mellitus type
- insulin 3 x 8 unit
pusing (+), Mual (+) 2
Muntah (+) Nafsu -Injeksi ranitidin 2 x 1
Makan (-),
BAB (-) -Injeksi Ceftriaxone1x2gr
BAK (+)
- Parasetamol 3x1

- Azitromicin 1x 500 mg

-Donperidone 3x1

- Ambroxol 3 x 1

- sukralfat 3 x 1

Balance cairan :

- input : 2450 cc

- Output : 1506 cc
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH FAKULTAS KEDOKTERAN RSUD SOLOK

Sabtu 21 Badan terasa letih TD : 110/70 Abses Paru Tambahan terapi:


Nov 2015 (+), nafsu makan mmHg dengan Sepsis +
(-), batuk berdahak Nadi : 82 x/i Tuberculosis Paru - O2 (3 L/i)
(+), demam (+), Nafas : 22 x/i + Diabetes -Metronidazol 3x1
Mual (-) Muntah Suhu : 38 C Mellitus type 2
(-) - azitromisin (aff)
BAB (+) Hasil Rontgen:
BAK (+) Abses paru kiri Anjuran :
dengan TB paru
- Cek BTA

- Konsul Paru

Hasil konsul :

Pasien TB paru

Diberikan
Aminophylin 2 x 100
mg
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH FAKULTAS KEDOKTERAN RSUD SOLOK

Senin / 23 Nov Badan terasa letih (+), TD : 110/60 mmHg Abses Paru dengan Sepsis Terapi lanjut
2015 susah tidur (+),nafsu Nadi : 96 x/i + Tuberculosis Paru +
makan (-), batuk berdahak Nafas : 21 x/i Diabetes Mellitus type 2 - Alprazolam 0,5 mg
(+), demam (+), Mual (-) Suhu : 37,7 C .
Muntah(-)
BAB (+)
BAK (+)

Badan terasa letih (+), Abses Paru dengan Sepsis


Selasa / 24 Nov nafsu makan (-), batuk TD : 110/70 mmHg + Tuberculosis Paru + Terapi Lanjut
2015 berdahak (+), demam (-), Nadi : 94 x/i Diabetes Mellitus type 2
Mual (-) Muntah(-) Nafas : 20 x/i
BAB (+) Suhu : 37,2 C
BAK (+)
Badan terasa letih (+), Abses Paru dengan Sepsis
nafsu makan (-), batuk + Tuberculosis Paru +
berdahak (+), demam (-), TD : 110/70 mmHg Diabetes Mellitus type 2
Rabu / 25 Nov Terapi Lanjut
Mual (-) Muntah(-) Nadi : 88 x/i
2015
BAB (+) Nafas : 20 x/i - Kateter aff
BAK (+) Suhu : 37 C
Hasil BTA (-)
Anjuran :
- Cek SGOT / SGPT
Pukul : 16.00 WIB
Hasil SGOT = 36,4
SGPT = 18,5
Bil.Total = 1,34
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH FAKULTAS KEDOKTERAN RSUD SOLOK

PROGNOSA

quo ad vitam : dubia ad malam


quo ad sanantionam : dubia ad
malam
quo ad fungtionam : dubia ad
malam
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH FAKULTAS KEDOKTERAN RSUD SOLOK

KOMPLIKASI

Komplikasi dapat meliputi penyebaran infeksi


melalui aspirasi lewat bronkus atau penyebaran
langsung melalui jaringan sekitar. Abses paru yang
drainasenya kurang baik bisa mengalami rupture ke
segmen lain dan ke rongga pleura menjadi piotoraks
(empiema) yang diikuti dengan terjadinya fistula
bronkopleura. abses paru kronik dapat menyebabkan
anemia, malnutrisi, gangguan cairan dan elektrolit
serta gagal jantung terutama pada manula

Anda mungkin juga menyukai

  • Case Neurologi
    Case Neurologi
    Dokumen2 halaman
    Case Neurologi
    Dinata Aya Azany
    Belum ada peringkat
  • Retinopati Hipertensi
    Retinopati Hipertensi
    Dokumen28 halaman
    Retinopati Hipertensi
    Dinata Aya Azany
    Belum ada peringkat
  • PPOK Case
    PPOK Case
    Dokumen37 halaman
    PPOK Case
    Putri aliya
    Belum ada peringkat
  • Retinopati Hipertensi
    Retinopati Hipertensi
    Dokumen29 halaman
    Retinopati Hipertensi
    Dinata Aya Azany
    Belum ada peringkat
  • Cover Ppok
    Cover Ppok
    Dokumen1 halaman
    Cover Ppok
    Dinata Aya Azany
    Belum ada peringkat
  • PPT
    PPT
    Dokumen38 halaman
    PPT
    Dinata Aya Azany
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen59 halaman
    Bab 1
    Dinata Aya Azany
    Belum ada peringkat
  • BAB I Efusi Pleura Lina
    BAB I Efusi Pleura Lina
    Dokumen21 halaman
    BAB I Efusi Pleura Lina
    Dinata Aya Azany
    Belum ada peringkat
  • BAB I Pneomothoraks
    BAB I Pneomothoraks
    Dokumen11 halaman
    BAB I Pneomothoraks
    Putri aliya
    Belum ada peringkat
  • BAB I Referat
    BAB I Referat
    Dokumen40 halaman
    BAB I Referat
    Wita Afrianti
    Belum ada peringkat
  • Case Efusi Pleura
    Case Efusi Pleura
    Dokumen9 halaman
    Case Efusi Pleura
    Dinata Aya Azany
    Belum ada peringkat
  • Blefaritis
    Blefaritis
    Dokumen33 halaman
    Blefaritis
    Dinata Aya Azany
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen4 halaman
    Kata Pengantar
    Dinata Aya Azany
    Belum ada peringkat
  • Referat Anestesi
    Referat Anestesi
    Dokumen60 halaman
    Referat Anestesi
    Dinata Aya Azany
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen30 halaman
    Bab I
    Dinata Aya Azany
    Belum ada peringkat
  • Efusi Pleura Ira Mayasari
    Efusi Pleura Ira Mayasari
    Dokumen46 halaman
    Efusi Pleura Ira Mayasari
    Dinata Aya Azany
    Belum ada peringkat
  • Blefaritis
    Blefaritis
    Dokumen33 halaman
    Blefaritis
    Dinata Aya Azany
    Belum ada peringkat
  • Referat Anestesi
    Referat Anestesi
    Dokumen60 halaman
    Referat Anestesi
    Dinata Aya Azany
    Belum ada peringkat
  • Referat Invaginasi
    Referat Invaginasi
    Dokumen23 halaman
    Referat Invaginasi
    Dinata Aya Azany
    Belum ada peringkat
  • Blefaritis
    Blefaritis
    Dokumen33 halaman
    Blefaritis
    Dinata Aya Azany
    Belum ada peringkat
  • Referat
    Referat
    Dokumen29 halaman
    Referat
    Dinata Aya Azany
    Belum ada peringkat
  • Uveitis Fix
    Uveitis Fix
    Dokumen32 halaman
    Uveitis Fix
    Dinata Aya Azany
    Belum ada peringkat
  • In Vaginas I
    In Vaginas I
    Dokumen45 halaman
    In Vaginas I
    Dinata Aya Azany
    Belum ada peringkat
  • Referat Invaginasi
    Referat Invaginasi
    Dokumen23 halaman
    Referat Invaginasi
    Dinata Aya Azany
    Belum ada peringkat