Pembimbing :

dr.Khomeini, Sp.B

Oleh
Ira Mayasari, S.Ked
1110070100212

EFUSI PLEURA
L/O/G/O
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU BEDAH
 Efusi Pleura adalah terbentuknya cairan
dalam rongga pleura lebih dari normal.
Efusi pleura merupakan akumulasi cairan
DEFINI abnormal pada rongga pleura. Hal ini
SI
dapat disebabkan oleh peningkatan
produksi cairan ataupun berkurangnya
absorbs.

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU BEDAH

insidensi efusi pleura sama antara pria dan wanita. Namun terdapat
perbedaan pada kasus-kasus tertentu dimana penyakit dasarnya
dipengaruhi oleh jenis kelamin. Misalnya, hampir dua pertiga kasus
efusi pleura maligna terjadi pada wanita.

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU BEDAH

 ETIOLOGI

Infeksi Traumatik

Non
Infeksi

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU BEDAH

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU BEDAH
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU BEDAH
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU BEDAH
 Nyeri dada pleuritis

Geja Sesak nafas

la
Klini Rasa berat pada dada
s
Gejala lain

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU BEDAH

 DIAGNOSIS
ANAMNESA PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN
FISIK PENUNJANG

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU BEDAH

 PEMERIKSAAN PENUNJANG

Rontgen CT-SCAN USG

Thorak Dada

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU BEDAH

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU BEDAH
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU BEDAH
 PENATALAKSANAAN

Terapi
Medikamentosa dan
Non
Medikamentosa

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU BEDAH

 Torakosintesis

WSD

penatalaksanaan

Pleurodesis

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU BEDAH

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU BEDAH
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU BEDAH
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU BEDAH
Kelainan Ventilasi

pleuritis Komplikasi

Fibrosis Paru

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU BEDAH

 LAPORAN
KASUS

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU BEDAH

 Ny S, 55 tahun

Alamat:
Padang Agama : Islam

Sudah
menikah Ibu Rumah
Tangga

Identitas
Pasien L/O/G/O
 KELUHAN UTAMA

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU BEDAH

 RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Sesak nafas meningkat
sejak 1 minggu yang Batuk Berdahak sejak
lalu, sesak sudah 3 minggu yang lalu,
dirasakan sejak 2 bulan dahak berwarna putih,
yang lalu, batuk hilang timbul,
tidak berdarah.

55 th
Nyeri dada sejak 2
sesak bertambah bulan yang lalu,
saat beraktivitas dan Nyeri tidak menjalar,
jika berbaring, dan dirasakan pada dada
berkurang jika posisi sebelah kanan,
pasien duduk, sesak meningkat saat batuk
tidak menciut, tidak dan bernafas dalam
dipengaruhi cuaca, dan berkurang saat
makanan dan emosi. berbaring miring
kekanan.
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU BEDAH
 Riwayat Penyakit Dahulu
- Riwayat minum OAT disangkal
- Riwayat asma disangkal
- Riwayat keganasan payudara ( sejak 2 tahun,
post mastektomi unilateral sinistra 10 bulan
SMRS

Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak ada anggota keluarga yang riwayat minum

OAT dan Penyakit Keganasan

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU BEDAH

 Riwayat Pengobatan
Pasien di rawat di salah satu Rumah Sakit Umum
Daerah (tanggal 17 Februari 2017), namun
keluhan sesak nafas tidak berkurang, kemudian
pasien dirujuk ke RSI SITI RAHMAH Pasien
merasakan sesaknya belum berkurang dan
terasa sakit makin memberat.

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU BEDAH

 Riwayat Pekerjaan,Sosial, dan Kebiasaan

Pekerjaan : Pasien seorang ibu rumah

tangga
Riwayat kebiasaan
Merokok : (-)
Mulai merokok : tidak ada
Berhenti merokok : tidak ada
Jumlah batang/hari : tidak ada
Indeks Brikman : tidak ada
Narkoba : (-)
Alkohol : (-)

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU BEDAH

 Vital Sign
Keadaan Umum : Sakit Sedang
Kesadaran : CMC
Tekanan darah : 100/70 mmHg
Nadi : 102 x/menit
Nafas : 32 x/menit
Suhu : 36,8 0c
Tinggi badan : 150 cm
Berat badan : 49 kg

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU BEDAH

 Pemeriksaan Fisik
KEPALA
- Mata
Konjungtiva : Anemis (-/-)
Sclera : Ikterik (-/-)
Pupil : Isokor, 2 mm/2mm
Reflex cahaya : (+/+)
- Leher
JVP : 5-2 cmH2O
Pembesaran KGB : Tidak ada pembesaran KGB

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU BEDAH

 Pemeriksaan Fisik
Paru
- Inspeksi :
Dinding dada kanan tampak cembung dibanding dada
kiri dalam keadaan statis. pergerakan dinding dada
kanan tertinggal dibanding yang kiri dalam keadaan
dinamis.
- Palpasi :
Fremitus taktil kanan menurun dibandingkan kiri
- Perkusi :
Sonor bagian kiri, Redup dilapangan paru bagian kanan
- Auskultas :
Suara nafas vesikuler pada lapangan paru kiri
Suara nafas menghilang pada lapang paru bagian
kanan, Ronki (-/-) Wheezing (-/-)

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU BEDAH

 Irama
Reguler, S1
Batas > S2, Gallop
Ictus cordis Ictus cordis
jantung (-) Murmur
tidak terlihat tidak teraba
normal (-)
Inspek Perkus Auskult
Palpasi asi
si i

Pemeriksaan Fisik
Jantung

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU BEDAH

 Nyeri tekan
(-) nyeri
lepas (-)
Timpani Bising Usus
Tidak ada hepar dan
(+) Normal
kelainan lien tidak
teraba
Inspek Perkus Auskult
Palpasi asi
si i

Pemeriksaan Fisik
Abdomen

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU BEDAH

 Ekstremitas

- Akral hangat ( +/+ )

- Edema (-/-)-

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU BEDAH

DIAGNOSA KERJA

Efusi Peura et causa

Suspect Metastase
Ca. Mammae

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU BEDAH

 Efusi Pleura et
DIAGNOSIS causa Pneumonia
BANDING Efusi Pleura et causa
TB Paru

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU BEDAH

 PENATALAKSANAAN

Farmakologi Rencana
Non
Tindak Lanjut
Farmakologi

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU BEDAH

Oksigen 3-4 WSD
IVFD Nacl 0,9
liter/menit Thorakosintesis
% 12 jam/kolf
Bed rest Pleurodesis
Paracetamol
Diet tinggi 500 mg 3x1
kalori tinggi Ambroxol tab
protein 3x30 mg
Curcuma
3x200 mg

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU BEDAH

 PROGNOSA

QUO AD
SANATIONAM
Dubia ad
Malam
QUO AD
VITAM
Dubia ad
Malam
QUO AD
FUNCTIONAM
Dubia ad Malam

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU BEDAH

 PEMERIKSAAN ANJURAN
BTA Darah rutin
dan kimia
darah

Rontgen
Histopatologi Thorak PA

Cairan Pleura

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU BEDAH

 ANALISA KASUS
Seorang Pasien Wanita Ny. S umur 55 tahun datang
ke RSI SITI RAHMAH dan dirawat dibangsal Bedah
dengan keluhan Sesak Nafas meningkat sejak 3 hari
yang lalu, Sesak nafas sudah dirasakan sejak 1 bulan
yang lalu, sesak bertambah saat beraktivitas dan jika
berbaring, dan berkurang jika posisi pasien duduk,
sesak tidak menciut, tidak dipengaruhi cuaca, makanan
dan emosi, Batuk Berdahak sejak 3 minggu yang lalu,
dahak berwarna putih, batuk hilang timbul, tidak
berdarah,

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU BEDAH

 ANALISA KASUS
Nyeri dada sejak 1 bulan yang lalu, Nyeri tidak
menjalar, dirasakan pada dada sebelah kanan,
meningkat saat batuk dan bernafas dalam dan
berkurang saat berbaring miring kekanan., Demam tidak
ada, Berkeringat malam tidak ada, Nafsu makan
menurun sejak 3 minggu yang lalu. Sebelumnya pasien
di di rawat di salah satu Rumah Sakit Umum Daerah
( tanggal 17 Februari 2017), namun keluhan sesak
nafas tidak berkurang, kemudian pasien dirujuk ke RSI
SITI RAHMAH Pasien merasakan sesaknya belum
berkurang dan terasa sakit makin memberat.

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU BEDAH

 ANALISA KASUS
Berdasarkan Riwayat Penyakit Dahulu (RPD),
Pasien memiliki riwayat keganasan. Pasien menderita
kanker payudara yang diketahui sejak 2 tahun yang lalu.
Diketahui bahwa kanker payudara pada pasien sudah
memasuki stadium III.B, kemudian pasien melakukan
kemoterapi sebanyak 3 kali setelah itu pasien menjalani
mastektomi unilateral (sinistra) dan melanjutkan kembali
kemoterapi hingga yang ke-7 kali.

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU BEDAH

 ANALISA KASUS
Pada pemeriksaan fisik thorak didapatkan inspeksi
normal, perkusi terdengar redup pada lapangan paru
kanan, vocal fremitus kanan melemah pada saat palpasi
dilakukan, dan auskultasi terdengar suara nafas
vesilkuler melemah pada lapangan paru kanan.
Beberapa hal yang mungkin menyebabkan hal di atas
antara lain, adanya cairan pada rongga pleura, atau
terdapat massa di paru kanan. Jika dihubungkan
dengan riwayat keganasan payudara pada pasien ini,
kemungkinan yang bisa ditimbulkan adalah terjadinya
metastase dari kanker payudara pada paru sehingga
menyebabkan efusi pleura pada pasien.

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU BEDAH

 ANALISA KASUS
Berdasarkan Anamnesa dan Pemeriksaan Fisik
pada pasien didapatkan Diagnosa kerja Efusi Pleura
dextra et causa Suspect Metastase Ca.Mammae, dan
untuk menegakkan diagnose pasien dianjurkan untuk
pemeriksaan Anjuran. Dan penatalaksanaan yang
diberikan kepada pasien adalah Non Farmakologi :
Oksigen 3-4 liter/menit, Bed rest, Diet tinggi kalori tinggi
protein. Farmakologi :IVFD Nacl 0,9 % 12 jam/kolf,
Paracetamol 500 mg 3x1, Ambroxol tab 3x30 mg,
Curcuma 3x200 mg. dan Rencana Tindak Lanjut :
Pemasangan WSD, Thorakosintesis, dan Pleurodesis.

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU BEDAH

 KESIMPULAN
Efusi pleura merupakan akumulasi cairan abnormal
pada rongga pleura. Cairan dalam rongga pleura
dipertahankan oleh keseimbangan tekanan hidrostatik,
tekanan onkotik pada pembuluh darah parietal dan
viseral serta kemampuan drainase limfatik. Cairan
pleura berakumulasi membentuk efusi, keadaan
tersebut terjadi karena cairan yang masuk meningkat
dan cairan yang keluar berkurang.

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU BEDAH

 KESIMPULAN
Pleuritis tuberculosa terjadi sebagai penyakit akut
pada sekitar dua pertiga kasus dan sebagai penyakit
kronis pada sepertiga kasus sisanya. Penyakit kronis
ditandai dengan batuk dan nyeri dada pada sekitar 75%
pasien dan sering menyerupai pneumonia bakterial
dengan efusi parapneumonic. Bentuk kronis dicirikan
dengan demam derajat rendah, kelemahan dan
penurunan berat badan. Diagnosis efusi pleura
ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaaan fisik
dan pemeriksaan penunjang.

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU BEDAH

Your Business Company slogan in here

Thank You !
www.themegallery.com L/O/G/O