Anda di halaman 1dari 32

Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PADANG RSUD Solok

UVEITIS

RIRIN ZUMELTI Pembimbing:


11 - 009 Dr. H. ELFIAN SP.M
Anatomi dan Fisiologi Uvea

Uvea iris, badan siliaris ( Korpus siliaria) dan


koroid . Bagian : lapisan vaskular tengah mata
dan dilindungi oleh kornea dan sklera. Iris dan
badan siliaris uvea anterior sedangkan koroid
uvea posterior .
Iris lanjutan dari badan siliar ke anterior dan
merupakan diafragma yang membagi bola mata
menjadi 2 segmen yaitu segmen anterior dan
segmen posterior pupil.

Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PADANG RSUD Solok


Iris bilik mata depan ( camera oculi anterior )

bilik mata posterior ( camera oculi


posterior ).
mengatur secara
otomatis masuknya
sinar ke dalam bola
mata

Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PADANG RSUD Solok


Badan siliar ( Corpus ciliaris ) terdiri dari 2 bagian :
pars korona, yang anterior bergerigi, panjangnya
2mm dan pars plana, yang posterior tidak bergerigi
panjangnya 4 mm. Badan siliaris pembentuk
humor aquos. Badan siliar merupakan bagian
terlemah dari mata.

Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PADANG RSUD Solok


Koroid bagian posterior dari uvea yang terletak
antara retina dan sklera.Terdapat 3 lapisan
vaskuler koroidvaskuler besar, sedang, dan
kecil. Pada bagian interna koroid dibatasi oleh
membran Bruch, sedangkan di bagian luar
terdapat suprakoroidal.

Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PADANG RSUD Solok


Definisi Uveitis

uveitis suatu peradangan pada iris (iritis,


iridoksilitis), corpus ciliare ( uveitis intermediet,
siklitis, uveitis perifer atau pars planitis) atau
koroid ( koroiditis).
Uveitis terjadi sekunder akibat radang kornea
(Keratitis), radang sklera (skleritits), atau
keduanya (sklerokeratiti).

Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PADANG RSUD Solok


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PADANG RSUD Solok
Epidemiologi Uveitis

Usia 20-50 tahun. Setelah usia 70 tahun,


angka kejadian uveitis mulai berkurang dan
berpengaruh pada 10 20% kasus kebutaan
yang tercatat di negara negara maju .
Penderita berusia tua umumnya diakibatkan
oleh toksoplasmosis, herpes zoster, dan
afakia.

Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PADANG RSUD Solok


Patofisiologi Uveitis

Peradangan uvea unilateral oleh defek langsung suatu


trauma tembus okuli, dapat juga terjadi sebagai reaksi
terhadap zat toksik yang diproduksi mikroba yang
menginfeksi jaringan tubuh di luar mata .
Radang iris dan badan siliar rusaknya Blood Aqueous
Barrier terjadi peningkatan protein, fibrin dan sel sel
radang dalam humor aquos yang tampak pada slitlamp
sebagai berkas sinar yang disebut fler (aqueous fler).
Fibrin ini dimaksudkan untuk menghambat gerakan
kuman terjadi perlekatan perlekatan perlekatan iris
pada permukaan lensa ( sinekia posterior )

Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PADANG RSUD Solok


Sel sel radang yang terdiri dari limfosit,
makrofag, sel plasma presipitat keratik yaitu
sel sel radang yang menempel pada
permukaan endotel kornea. Akumulasi sel sel
radang dapat pula terjadi pada tepi pupil
koeppe nodules, di permukaan iris busacca
nodules, yang bisa ditemukan juga pada
permukaan lensa dan sudut bilik mata depan.
Pada iridosiklitis yang berat sel radang
hipopion

Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PADANG RSUD Solok


Klasifikasi Uveitis

1) Klasifikasi anatomis
a) Uveitis anterior
- Iritis : inflamasi yang dominan pada iris
- Iridosiklitis : inflamasi pada iris dan pars plicata
b) Uveitis intermediet : inflamasi dominan
pada pars plana dan retina perifer
c) Uveitis posterior : inflamasi bagian uvea di
belakang batas basis vitreus
d) Panuveitis : inflamasi pada seluruh uvea

Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PADANG RSUD Solok


Gambar Klasifikasi uveitis secara anatomis

Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PADANG RSUD Solok


2) Klasifikasi klinis
a) Uveitis akut
b) Uveitis kronik

3) Klasifikasi etiologis
a) Uveitis eksogen
b) Uveitis endogen

4) Klasifikasi patologis
a) Uveitis non-granulomatosa
b) Uveitis granulomatosa

Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PADANG RSUD Solok


Uveitis Anterior

peradangan mengenai iris dan jaringan


badan siliar ( iridosiklitis ) biasanya unilateral
dengan onset akut .
Penyebab Uveitis dalam bentuk non
granulomatosa dan granulomatosa akut kronis.
Non granulomatosa akut disertai rasa nyeri ,
fotofobia, penglihatan buram, keratik presipitat
kecil, pupil mengecil, sering terjadi
kekambuhan.

Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PADANG RSUD Solok


Granulomatosa akut tidak nyeri, fotofobia
ringan, buram, keratik presipitat besar ( mutton
fat ) benjolan Koeppe (penimbunan sel pada
tepi pupil atau benjolan Busacca (penimbunan
sel pada permukaan iris), terjadi akibat
sarkoiditis, sifilis, tuberkulosis, virus , jamur,
atau parasit.

Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PADANG RSUD Solok


Berdasarkan patologi 2 jenis uveitis anterior ,
yaitu granulomatosa dan non granulomatosa .
Non granulomatosa : tidak dapat ditemukan
organisme patogen dan karena berespon baik
terhadap terapi kortikosteroid diduga
peradangan ini semacam fenomena
hipersensitifitas. Uveitis ini timbul terutama
dibagian anterior traktus yakni iris dan corpus
siliaris .

Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PADANG RSUD Solok


Granulomatosa : Pupil sering mengecil dan tidak teratur
karena terbentuknya sinekia posterior. Terdapat
kelompok nodula sel sel ephiteal dan sel sel raksasa
yang dikelilingi limfosit didaerah yang terkena .

Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PADANG RSUD Solok


Perbedaan Uveitis granulomatosa dan non granulomatosa
Non granulomatosa Granulomatosa

Onset Akut Kronis


Sakit Nyata Tidak ada atau ringan
Fotopobia Nyata Ringan
Penglihatan kabur Sedang Nyata
Merah sirkumkorneal Nyata Ringan

Keratic precipitates Putih halus Kelabu besar (Mutton Fat )


Pupil Kecil, tidak teratur Kecil dan tak teratur (variasi)

Sinekia posterior Kadang - kadang Kadang - kadang


Nodul iris Tidak ada Kadang - kadang
Lokasi Uvea anterior Uvea anterior, posterior atau difus

Perjalanan penyakit Akut Kronik


Kekambuhan Sering Kadang kadang

Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PADANG RSUD Solok


Manifestasi Klinis Uveitis Anterior

Gejala utama Pemeriksaan


fotofobia kemerahan sirkumkorneal
Nyeri injeksi konjungtiva palpebralis
sekret yang minimal
Mata Merah
Pupil kecil (miosis) atau iregular
Penglihatan menurun
sinekia posterior .
lakrimasi

Tanda-tanda injeksi silier,


keratic precipitate (KP), nodul iris,
sel-sel akuos, flare, sinekia
posterior, dan sel-sel vitreus
anterior.
Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PADANG RSUD Solok
www.themegallery.com
Uveitis anterior : (a) mutton-fat keratic precipitates, nodul Koeppe dan
Busacca; (b) nodul Busacca pada iris dan mutton-fat KP di bagian inferior

Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PADANG RSUD Solok


Diagnosis uveitis anterior

a. Anamnesis
b. Pemeriksaan Oftalmologi
c. Pemeriksaan Laboratorium

Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PADANG RSUD Solok


Gambaran Hipopion pada Sinekia Posterior dengan Pupil
Uveitis Anterior tampak ireguler

Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PADANG RSUD Solok


Uveitis Intermediet

mengenai mata bagian tengah , corpus


siliaris, khususnya pars plana, retina perifer dan
vitreus .
Gejala floater, gangguan penglihatan akibat
edema makular sistoid kronik. Tanda uveitis
intermediet yang terpenting adanya
peradangan vitreus .
Khasnya bilateral dan cenderung mengenai
pasien pada masa remaja akhir atau dewasa
muda

Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PADANG RSUD Solok


Temuan pemeriksaan vitritis, seringkali disertai
dengan konsendat vitreus, yang melayang bebas
bola salju (snowballs) atau menyelimuti pars
plana dan corpus ciliare gundukan salju (snow
banking ). Peradangan bilik mata mungkin hanya
minimal , tetapi jika sangat jelas peradangan ini
lebih tepat uveitis difus atau panuveitis .

Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PADANG RSUD Solok


Uveitis Posterior ( Koroiditis )

peradangan yang mengenai uvea bagian


posterior yang meliputi retinitis, koroiditis,
vaskulitis retina dan papilitis yang bisa terjadi
sendiri sendiri atau secara bersamaan .
Gejalanya : penglihatan buram, bintik terbang
( Floater ) , vitreus keruh, mata jarang menjadi
merah, tidak sakit dan fotofobia, infiltrat dalam
retina dan koroid, edema papil, perdarahan
retina, dan vaskular sheathing .

Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PADANG RSUD Solok


Diagnosis Banding Uveitis

Konjungtivitis penglihatan tidak kabur, respon pupil


normal, ada kotoran mata dan umumnya tidak ada
rasa sakit, fotofobia atau injeksi siliaris.
Keratitis atau keratokonjungtivitis penglihatan dapat
kabur dan ada rasa sakit dan fotofobia.
Glaukoma akut pupil melebar, tidak ditemukan
sinekia posterior dan korneanya beruap

Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PADANG RSUD Solok


Penatalaksanaan Uveitis

Tujuan : mencegah komplikasi yang mengancam


penglihatan, menghilangkan keluhan pasien, dan
jika mungkin mengobati penyebabnya.
Terapi utama adalah pemberian kortikosteroid
dan agen midriatik / siklopegik.
4 kelompok obat yang digunakan midriatikum,
steroid, sitotoksik, dan siklosporin. Uveitis akibat
infeksi harus diterapi dengan antibakteri atau
antivirus yang sesuai.

Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PADANG RSUD Solok


1) Kortikosteroid topikal, periokuler, sistemik (oral, subtenon,
intravitreal) dan Sikloplegia
2) Pemberian antiinflamasi non steroid
3) Pemberian obat sitotoksik : alkylating agent
(siklofosfamid,klorambusil), antimetabolit (azatrioprin,
metotrexate) dan sel T supresor (siklosporin)
4) Terapi operatif

Midriatikum memberikan kenyamanan pada pasien,


mencegah pembentukan sinekia posterior, dan
menghancurkan sinekia.

Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PADANG RSUD Solok


Terapi topikal : prednisolone acetate 1 %, satu atau
dua tetes setiap 1 atau 2 jam, biasanya mampu
mengontrol peradangan anterior .
Homatropin 2 5 % dua - empat kali sehari,
mencegah terbentuknya sinekia dan meredakan rasa
tidak nyaman akibat spasme siliaris .
Steroid topikal hanya digunakan pada uveitis anterior
dengan pemberian steroid kuat, seperti dexametason,
betametason, dan prednisolon.

Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PADANG RSUD Solok


Komplikasi Uveitis

terjadinya peningkatan tekanan intraokuler (TIO)


akut yang terjadi sekunder akibat blok pupil (sinekia
posterior), inflamasi, atau penggunaan kortikosteroid
topikal.
Sinekia anterior perifer
Sinekia posterior
Gangguan metabolisme lensa dapat menimbulkan
katarak

Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PADANG RSUD Solok


Kesimpulan
Uveitis merupakan suatu peradangan pada iris (iritis,
iridoksilitis), corpus ciliare ( uveitis intermediet, siklitis,
uveitis perifer atau pars planitis) atau koroid (koroiditis ).
Penderita umumnya berada pada usia 20-50 tahun.
Setelah usia 70 tahun, angka kejadian uveitis mulai
berkurang. Klasifikasi uveitis dibedakan menjadi empat
kelompok utama, yaitu klasifikasi secara anatomis,
klinis, etiologis, dan patologis. Uveitis anterior adalah
bentuk yang paling umum dan biasanya unilateral
dengan onset akut . Gejala utama uveitis anterior akut
adalah fotofobia, nyeri, merah, penglihatan menurun,
dan lakrimasi.

Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PADANG RSUD Solok


Your Business Company slogan in here

Thank You !
www.themegallery.com

Anda mungkin juga menyukai

  • Case Neurologi
    Case Neurologi
    Dokumen2 halaman
    Case Neurologi
    Dinata Aya Azany
    Belum ada peringkat
  • Retinopati Hipertensi
    Retinopati Hipertensi
    Dokumen28 halaman
    Retinopati Hipertensi
    Dinata Aya Azany
    Belum ada peringkat
  • PPOK Case
    PPOK Case
    Dokumen37 halaman
    PPOK Case
    Putri aliya
    Belum ada peringkat
  • Retinopati Hipertensi
    Retinopati Hipertensi
    Dokumen29 halaman
    Retinopati Hipertensi
    Dinata Aya Azany
    Belum ada peringkat
  • Cover Ppok
    Cover Ppok
    Dokumen1 halaman
    Cover Ppok
    Dinata Aya Azany
    Belum ada peringkat
  • PPT
    PPT
    Dokumen38 halaman
    PPT
    Dinata Aya Azany
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen59 halaman
    Bab 1
    Dinata Aya Azany
    Belum ada peringkat
  • BAB I Efusi Pleura Lina
    BAB I Efusi Pleura Lina
    Dokumen21 halaman
    BAB I Efusi Pleura Lina
    Dinata Aya Azany
    Belum ada peringkat
  • BAB I Pneomothoraks
    BAB I Pneomothoraks
    Dokumen11 halaman
    BAB I Pneomothoraks
    Putri aliya
    Belum ada peringkat
  • BAB I Referat
    BAB I Referat
    Dokumen40 halaman
    BAB I Referat
    Wita Afrianti
    Belum ada peringkat
  • Case Efusi Pleura
    Case Efusi Pleura
    Dokumen9 halaman
    Case Efusi Pleura
    Dinata Aya Azany
    Belum ada peringkat
  • Blefaritis
    Blefaritis
    Dokumen33 halaman
    Blefaritis
    Dinata Aya Azany
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen4 halaman
    Kata Pengantar
    Dinata Aya Azany
    Belum ada peringkat
  • Referat Anestesi
    Referat Anestesi
    Dokumen60 halaman
    Referat Anestesi
    Dinata Aya Azany
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen30 halaman
    Bab I
    Dinata Aya Azany
    Belum ada peringkat
  • Efusi Pleura Ira Mayasari
    Efusi Pleura Ira Mayasari
    Dokumen46 halaman
    Efusi Pleura Ira Mayasari
    Dinata Aya Azany
    Belum ada peringkat
  • Blefaritis
    Blefaritis
    Dokumen33 halaman
    Blefaritis
    Dinata Aya Azany
    Belum ada peringkat
  • In Vaginas I
    In Vaginas I
    Dokumen45 halaman
    In Vaginas I
    Dinata Aya Azany
    Belum ada peringkat
  • Referat Invaginasi
    Referat Invaginasi
    Dokumen23 halaman
    Referat Invaginasi
    Dinata Aya Azany
    Belum ada peringkat
  • Blefaritis
    Blefaritis
    Dokumen33 halaman
    Blefaritis
    Dinata Aya Azany
    Belum ada peringkat
  • Referat
    Referat
    Dokumen29 halaman
    Referat
    Dinata Aya Azany
    Belum ada peringkat
  • Referat Anestesi
    Referat Anestesi
    Dokumen60 halaman
    Referat Anestesi
    Dinata Aya Azany
    Belum ada peringkat
  • Case Interne
    Case Interne
    Dokumen60 halaman
    Case Interne
    Dinata Aya Azany
    Belum ada peringkat
  • Referat Invaginasi
    Referat Invaginasi
    Dokumen23 halaman
    Referat Invaginasi
    Dinata Aya Azany
    Belum ada peringkat