Anda di halaman 1dari 38

KONSEP TEORI PENUAAN

LANSIA
DEFINISI LANSIA

Menurut UU no 4 tahun 1945

seseorang yang mencapai umur 55 tahun,


tidak berdaya mencari nafkah sendiri untuk
keperluan hidupnya sehari-hari dan
menerima nafkah dari orang lain
Batasan lansia
Usia
Pertengahan
(Middle Age),
adalah usia
antara 45-59 Usia Lanjut
tahun (Elderly), adalah
usia antara 60-
74 tahun

Menurut WHO meliputi:


Usia Lanjut Tua
(Old), adalah
Usia Sangat Tua usia antara 75-
(Very Old), 90 tahun
adalah usia 90
keatas
TEORI BIOLOGI PROSES
PENUAAN
TEORI
GENETIK
&
MUTASI

TEORI TEORI
AUTO RADIKAL
IMUN BEBAS

TEORI
BIOLO
GI
TEORI
TEORI
APOPTOS
STRESS
IS

TEORI
TELOME
R
TEORI GENETIK & MUTASI

menua telah terprogram secara genetik untuk


spesies-spesies tertentu dari perubahan biokimia
yang terprogramoleh molekul-molekul atau DNA dan
setiap sel pada saatnya akan mengalami mutasi.
TEORI RADIKAL BEBAS
Tidak setabilnya radikal
bebas mengakibatkan
oksidasi-oksidasi bahan
organik yang
menyebabkan sel-sel
tidak dapat regenerasi.
TEORI AUTOIMUN
Penurunan sistem limfosit T dan B mengakibatkan
gangguan pada keseimbangan regulasi system
imun.
Sel normal yang telah menua dianggap benda
asing, sehingga sistem bereaksi untuk membentuk
antibody yang menghancurkan sel tersebut.
Atrofi tymus juga turut sistem imunitas tubuh,
akibatnya tubuh tidak mampu melawan organisme
pathogen yang masuk kedalam tubuh.
Teori meyakini menua terjadi berhubungan dengan
peningkatan produk autoantibodi.
TEORI STRESS
Menua terjadi akibat hilangnya sel-
sel yang biasa digunakan tubuh.
Regenerasi jaringan tidak dapat
mempertahankan kesetabilan
lingkungan internal, dan stres
menyebabkan sel-sel tubuh lelah
dipakai.
TEORI TELOMER

Dalam pembelahan sel, DNA membelah


denga satu arah. Setiap pembelaan
akan menyebabkan panjang ujung
telomere berkurang panjangnya saat
memutuskan duplikat kromosom,
makin sering sel membelah, makin
cepat telomer itu memendek dan
akhirnya tidak mampu membelah lagi.
TEORI APOPTOSIS
Teori ini disebut juga teori bunuh diri (Comnit Suitalic)
sel jika lingkungannya berubah, secara fisiologis
program bunuh diri ini diperlukan pada
perkembangan persarapan dan juga diperlukan untuk
merusak sistem program proliferasi sel tumor.
Pada teori ini lingkungan yang berubah, termasuk
didalamnya oleh karna stres dan hormon tubuh yang
berkurang konsentrasinya akan memacu apoptosis
diberbagai organ tubuh.
LANSIA DITINJAU
SECARA BIOLOGIS
Sistem Indra

Sistem pendengaran; Prebiakusis


(gangguan pada pendengaran) oleh karena
hilangnya kemampuan (daya) pendengaran
pada telinga dalam, terutama terhadap
bunyi suara atau nada-nada yang tinggi,
suara yang tidak jelas, sulit dimengerti
kata-kata, 50% terjadi pada usia diatas 60
tahun.
Sistem Panca Indera

Perubahan yanng
bersifat anatomik
fungsional :
melihat
mendengar
keseimbangan
perasa
perabaan.
Sistem Integumen

Pada lansia kulit mengalami atropi,


kendur, tidak elastis kering dan
berkerut. Kulit akan kekurangan
cairan sehingga menjadi tipis dan
berbercak. Kekeringan kulit
disebabkan atropi glandula sebasea
dan glandula sudoritera, timbul
pigmen berwarna coklat pada kulit.
Sistem Muskuloskeletal

Perubahan sistem
muskuloskeletal pada
lansia antara lain
sebagai berikut:
Jaringan penghubung
(kolagen dan elastin).
Kolagen sebagai
pendukung utama kulit,
tendon, tulang,
kartilago dan jaringan
pengikat mengalami
perubahan menjadi
bentangan yang tidak
teratur.
Kartilago

kemampuan kartilago untuk


regenerasi berkurang dan
degenerasi yang terjadi
cenderung kearah progresif,
konsekuensinya kartilago
pada persendiaan menjadi
rentan terhadap gesekan.
Tulang

Berkurangnya kepadatan tulang


setelah di obserfasi adalah bagian
dari penuaan fisiologi akan
mengakibatkan osteoporosis lebih
lanjut mengakibatkan nyeri,
deformitas dan fraktur
OTOT & SENDI
Otot: perubahan struktur
otot pada penuaan sangat
berfariasi, penurunan
jumlah dan ukuran serabut
otot, peningkatan jaringan
penghubung dan jaringan
lemak pada otot
mengakibatkan efek negatif.

Sendi; pada lansia, jaringan


ikat sekitar sendi seperti
tendon, ligament dan fasia
mengalami penuaan
elastisitas.

Sistem kardiovaskuler

Massa jantung bertambah,


vertikel kiri mengalami
hipertropi dan kemampuan
peregangan jantung berkurang
karena perubahan pada jaringan
ikat dan penumpukan lipofusin
dan klasifikasi Sa nude dan
jaringan konduksi berubah
menjadi jaringan ikat.
Sistem Kardiovaskular
Sistem respirasi

Terjadi penurunan gerak silia di dinding


sistem respirasi sehingga terjadi
penurunan reflex batuk dan reflex
fisiologik lainnya yang dapat
menyebabkan peningkatan terjadinya
infeksi akut pada saluran napas bawah.

Elastisitas paru menurun, kekakuan


dinding dada meningkat, kekuatan otot
dada menurun sehingga berakibat
menurunnya rasio ventilasi-perfusi
dibagian paru yang tidak bebas dan
pelebaran gradient alveolar arteri untuk
oksigen.
Sistem Respirasi
Pencernaan

Perubahan yang terjadi


pada sistem pencernaan,
seperti penurunan produksi
sebagai kemunduran fungsi
yang nyata :
a)Kehilangan gigi,
b)Indra pengecap
menurun,
c)Rasa lapar menurun
(sensitifitas lapar
menurun),
d)Liver (hati) makin
mengecil dan menurunnya
tempat penyimpanan,
berkurangnya aliran darah.
Sistem Gastrointestinal
(Pencernaan)
a. Disfagia b. Hiatus Hernia
C. Perubahan Seksresi
Lambung d. Ulkus Peptikum
e. Divertikulosis f. Pankreatitis
g. Sindroma
malabsorbsi h. Konstipasi
Sistem perkemihan
Pada sistem perkemihan terjadi perubahan yang
signifikan. Banyak fungsi yang mengalami
kemunduran, contohnya laju filtrasi, ekskresi, dan
reabsorpsi oleh ginjal.

Sistem saraf
Sistem susunan saraf mengalami perubahan anatomi
dan atropi yang progresif pada serabut saraf lansia.
Lansia mengalami penurunan koordinasi dan
kemampuan dalam melakukan aktifitas sehari-hari.
Sistem reproduksi

Perubahan sistem reproduksi lansia


ditandai dengan menciutnya ovarium
dan uterus. Terjadi atropi payudara.
Pada laki-laki testis masih dapat
memproduksi spermatozoa,
meskipun adanya penurunan secara
berangsur-angsur.
Sistem Endokrinologik
Diabetes Melitus Osteoporosis
Sistem Hematologik
LINGKUNGAN YANG
BAIK UNTUK LANSIA
Masalah jatuh
- 30-50% lansia berumur >65 thn
mengalami jatuh
- 50% dari angka tsb, mengalami jatuh
Wanita 80% Pria 20%
berulang
TOILET UNTUK LANSIA
KLOSET
DUDUK

LANTAI
TIDAK LICIN

PINTU
MUDAH
PEGANGAN
DIBUKA
DI KAMAR
MANDI
UANGAN RUMAH UNTUK LANS
LANTAI BERSIH LANTAI TIDAK
DARI BENDA- LICIN
BENDA KECIL (KERAMIK)

UKURAN
RUMAH TIDAK
TERLALU
BESAR

PENERANGAN
CUKUP DAN
TIDAK
MENYILAUKAN
KAMAR UNTUK LANSIA

TIDAK DI TEMPAT TIDUR


LANTAI 2 RENDAH
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai