Anda di halaman 1dari 2

Sutura dalam studi tumbuh kembang

SUTURA
Sutura merupakan salah satu bagian penting dalam proses tumbuh kembang kepala manusia.
Sutura atau sutura kranial adalah sisi-sisi pada tengkorak yang bergerigi dan dapat menutup
dengan sisi tulang lainnya dengan sangat rapat. Sutura dapat digunakan dalam pengidentifikasian
umur ketika hanya diketemukan tulang tengkoraknya saja, yang tampak pada
terjadinya obliterasi sutura di tulang tengkorak. Seiring dengan pertambahan usia maka sutura
dengan sendirinya akan menutup dan merapat yang dalam istilah medis dikenal dengan
istilah craniosynostosis, yang berasal dari kata cranioberarti tengkorak, syn berarti bergabung,
dan ostosis berarti tulang.
Menurut dr. Irawan Mangunatmaja, idealnya penutupan sutura dan ubun-ubun terjadi pada usia
6-20 bulan. Jika penutupan terjadi secara dini makan akan menyebabkan anomali kepala. Untuk
mengetahui gejala-gejala anomali kepala biasanya setelah kelahiran dilakukan pengukuran
lingkar kepala. Dan pengukuran ini tidak hanya dilakukan sekali saja tetapi dilakukan secara
kontinuitas seiring pertumbuhan dan perkembangan anak. Idealnya pertumbuhan lingkar kepala
anak pada tiga bulan pertama setelah kelahiran adalah sebesar 2 cm perbulan, tiga bulan
selanjutnya adalah 1 cm tiap bulan, dan 6 bulan terakhir adalah sebesar cm tiap bulannya. Jika
dalam perkembangan lingkar kepala mengalami penurunan berarti terjadi gizi buruk pada bayi,
tetapi jika mengalami peningkatan pertanda bahwa bayi sedang mengalami gizi yang baik.
Permasalahan penutupan dini pada sutura dengan pertumbuhan tengkorak
Dalam beberapa kasus, sering ditemui anak yang memiliki bentuk kepala tidak normal, baik itu
terjadi ketika masa-masa pertumbuhan maupun sejak dilahirkan. Bahkan dapat pula terjadi pada
masa bayi sedang di dalam kandungan. Hal ini terjadi disebabkan karena adanya synostosis
praematura, yaitu terjadinya penutupan sela-sela sutura pada tulang tengkorak secara lebih awal.
Selain karena terjadinya synostosis praematura juga bisa disebabkan dari cara tidur anak, lebih-
lebih pada anak yang menderita rachitis, serta deformasi buatan seperti yang dilakukan pada
suku Indian Kwakiutl di British Colombia.
Pembentukan bentuk kepala sudah dikenal oleh manusia kira-kira sejak dua ribu tahun sebelum
masehi yang lalu di beberapa pulau di Laut Tengah seperti Siprus dan Kreta. Pembentukan
kepala ini biasa dikenal dengan istilah kranioplasti nonbedah, dalam dunia medis. Dan pada
beberapa kebudayaan dianggap bukan sebagai masalah (Juan:2006, 60).
Beberapa jenis masalah pada pertumbuhan tengkorak (kraniosynostosis) ini adalah:
Oxycephalus
Bentuk kepala atau tengkorak menonjol ke atas. Hal ini terjadi diakibatkan oleh adanya
synostosis praematura pada sutura coronalis sehingga tulang tengkorak berkembang ka arah atas.
Plagiocephalus
Bentuk kepala tidak merata (asimetris) yang terjadi secara alami biasanya terlihat dari bentuk
dahi pada satu sisi menonjol ke depan. Hal ini sering ditemui pada masa awal bayi dilahirkan dan
ketidakseimetrisan ini akan berkurang dengan sendirinya seiring proses pertumbuhan bayi. Salah
satu penyebab terjadinya plagiocephalus ini adalah hemisfer otak berkembang secara tidak
merata.
Scacephalus
Bentuk kepala menonjol ke sisi depan dan belakang. Hal ini terjadi diakibatkan oleh adanya
synostosis praematura pada sutura sagittalis sehingga tulang tengkorak tidak memiliki ruang
untuk melebar sehingga kepala nampak cembung.
Clinochephalus
Bentuk kepala mencekung pada bagian sekitar bregma atau ubun-ubun. Hal ini diakibatkan oleh
adanya synostosis praematura pada sutura sphenoparietalis.
Deformasi buatan
Deformasi buatan merupakan membentuk kepala secara sengaja. Hal ini biasanya dilakukan pada
bayi setelah beberapa hari dari kelahirannya. Untuk membentuk kepala sesuai dengan yang
dinginkan maka digunakan penekan-penekan, seperti kepingan kayu yang diikatkan pada kepala.
Biasanya lama proses adalah paling cepat tiga bulan dan bisa lebih.
Beberapa dampak dari synostosis praematura, diantaranya adalah sebagai berikut:
Dapat mengganggu perkembangan sel-sel otak, cerebral palsy, dan kelumpuhan.
Microcephalus, yaitu terhambatnya pertumbuhan otak, sehingga menjadikan gangguan mental
pada anak.
Salah satu cara yang tepat untuk mengatasi dan mencegah dampak yang lebih parah
darisynostosis praematura adalah dengan melakukan operasi kepala. Dimana dokter akan
melakukan pengambilan tulang kepala untuk digeser agar terdapat ruang pada sutura tengkorak
untuk pertumbuhan otak. Namun pada beberapa kasus terkadang sutura cepat kembali menutup.

Daftar pustaka
Dianfitra.
2010.Asuhan Neonatus. www.dianfitra.blogspot.com/2010/08/asuhan-neonatus.html. diakses
pada tanggal 09 Januari 2013
Glinka, Josef, dkk.
2008.Metode Pengukuran Manusia.Surabaya:Airlangga University Press
Juan, Stephen.
2006. TUBUH AJAIB (Membuka Misteri-misteri aneh dan Menakjubkan Tubuh Kita).Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama
Luchantiq.
2008.Ubun-ubun Menutup.www.keluargasehat.wordpress.com/2008/03/24/ubun-ubun-menutup/.
Akses 07.05 wib, 09/01/2013
Meadow, Sir Roy dan Simon J.Newell. 2005.Lecture Notes:Pediatrika.Jakarta:Erlangga.
Sugita, Aris.
2012.Mengamati Perkembagan Otak Melalui Perkembangan Kepala
Bayi.www.adellesya.blogspot.com/2012/01/mengamati-perkembangan-otak-melalui.htmldiakses
pada tanggal 09 Januari 2013

Sumber : https://hazartahmad.blogspot.co.id/2013/01/sutura-dalam-studi-tumbuh-
kembang.html

Anda mungkin juga menyukai