Anda di halaman 1dari 7

BAHAN BELAJAR

Positional Plagiocephaly

A. Definisi
- Secara harfiah, istilah plagiocephaly berasal dari bahasa Yunani → Plagios = oblique,
cephale = kepala, yang berarti kepala yang oblique/miring dan segala kelainan bentuk
kepala yang dapat disebabkan oleh berbagai factor. Walaupun hal ini tidak berbahaya,
namun jika tidak didiagnosa dan dirawat secara dini, akan menyebabkan anomaly yang
menetap.
- Ada dua tipe PGC, yaitu :
1. Synostotic plagiocephaly → disebabkan oleh karena fusi premature sutura pada
kranium
2. Deformational/positional plagiocephaly → disebabkan karena tekanan eksternal
pada masa pertumbuhan kepala prenatal maupun post natal, sutura pada cranium
normal dan tidak ada gangguan pertumbuhan tulang kepala.

B. Etiologi dan Pathogenesis


- Sutura cranium merupakan pertautan antar tulang yang tidak dapat bergerak, atau
disebut dengan synarthrosis, pada janin, sutura ini tidak kaku dan dapat bersifat
fleksibel melewati jalur lahir yang sempit pada proses kelahiran.
- Setelah lahir, tulang cranium dapat berkembang beradaptasi dengan pertumbuhan otak
yang cepat. Kondisi ini memumgkinkan terjadinya deformitas / perubahan bentuk dari
normalnya. Saat ada bagian tulamg kepala yang menjadi datar, kepa bayi akan dengan
natural miring ke sisi yang datar ditambah dengan tarikan gaya gravitasi. Derajat
keparahan akan bertambah saat anak menginjak usia 5-6 bulan.
- Kondisi plagiocpehaly bersifat reversibel dan tidak menyebabkan gangguan
perkembangan otak atau masalah neurofisiologi.
C. Factor resiko
- Preferensi posisi kepala → bayi cenderung tidur miring pada satu sisi, menyusu hanya
pada satu sisi yang sama pada beberapa bulan awal.
- Kehamilan kembar →; pada kehamilan multiple, ruangan intrauterine menjadi lebih
sempit sehingga janin lebih sulit mengubah posisi tubuhnya. Hal ini dapat
mengakibatkan janin mendapat tekanan yang konstan pada area kepala .
- Pemakaian forceps untuk membantu proses kelahiran
- Defisiensi vitamin D pada saat kehamilan → Vitamin D berperan penting dalam
mineralisasi tulang, sehingga defisiensi vit D pada saat kehamilan dan kehidupan awal
anak dapat menyebabkan tulang kepala menjadi lebih lentur dan rentan terjadap
deformitas akibat tekanan.
- Gender ; pada beberapa jurnal disebutkan bayi laki-laki lebih beresiko mengalami
plagiocephaly.
- Kelahiran per vaginam → Selain itu, deformitas dapat terjadi saat proses melahirkan
per vaginam, yaitu saat bayi melewati jalan lahir.
- Kelahiran premature → maturitas system organ pada yang lahir premature , termasuk
system musculoskeletal; selain itu preferensi posisi bayi premature saat menerima
perawatan di incubator juga meningkatkan resiko Plagiocephaly.
- Adanya congenital muscular torticollis → kelainan postur musculoskeletal yang
muncul saat lahir atau segera setelah lahir akibat adanya pemendekan otot dan
peningkatan tonus otot sternocleidomastoideus unilateral dengan manifestasi posisi
kepala ipsilateral dengan rotasi ke sisi kontralateral sehingga bayi cenderung menoleh
pada satu sisi.
D. Pemeriksaan
- Penegakan diagnosa plagiocephaly utamanya didapatkan dari hasil pemeriksaan
lengkap subyektif dan obyektif. Pemeriksaan subyektif meliputi anamnesa, penggalian
Riwayat Kesehatan terutama Riwayat kehamilan dan kelahiran.
- Pemeriksaan klinis menggunakan diagonal caliper untuk mengukur diameter serta
panjang diagonal kepala bayi. Selanjutnya dilakukan perhitungan cranial vault
asymmetry index dengan rumus :

Index > 3,5 menunnjukkan derajat asimetris yang parah.

Pemeriksaan radiografi, USG, MRI dan CT scan dilakukan untuk membedakan dengan
kondisi craniosynostosis.
E. Manifestasi Klinis Dentokraniofasial

Berdasarkan klasifikasi Argenta, PGC dikelompokkan menjadi 5 tipe :


1. Tipe 1 → bentuk paling ringan dari PGC dimana asimetri hanya tampak pada
bagian belakang tulang kepala. Tidak tampak asimetri hingga ke area telinga,
deformitas pada regio frontal, atau perubahan kea rah vertical (elongasi) pada
wajah.
2. Tipe 2 → bentuk yang lebih berat dimana level keparahan asimetri regio posterior
tulang kepala tampak lebih bervariasi dengan melibatkan fosa termporalis.
Telinga pada area terdampak tampak lebih ke bawah dan depan . Tidak tampak
asimetri wajah atau elongasi.
3. Tipe 3 → tampak deformasi area posterior tulang kepala, peerubahan posisi
telinga, keterlibatan frontal squama, depresi frontal eminensia, wajah tampak
simetris.
4. Tipe 4 → deformasi regio posterior cranium disertai asimetri wajah, depresi area
frontal serta posisi telinga yang bergeser. Selain itu terdapat perubahan lokasi
jaringan adiiposa dari pipi oleh karena deformasi cranial yang progresif, sehingga
wajah tampak asimetris.
5. Tipe 5 → selain terdapat deformasi regio posterior cranium disertai asimetri
wajah, depresi area frontal serta posisi telinga yang bergeser, pada area occipital
terjadi perubahan pertumbuhan vertical tulang kepala serta protrusi area temporal.

F. Perawatan
- Perawatan plagiosefali ditentukan berdsarkan waktu didiagnosa plagiosefali dan juga
derajat keparahannya.

- Plagiocephay dapat dirawat dengan prosedur bedah atau secara konservatif.


- Jika disertai dengan craniosynostosis, prosedur bedah sering menjadi pilihan. Jika tidak
disertai craniosynostosis, perawatan konservatif dapat dilakukan diantaranya;
1. Mengubah posisi bayi
2. Fisioterapi → terutama pada bayi dengan muscular torticollis.
3. Message terapi
4. Terapi dengan helm orthosis
5. Menggunakan external braces : helmet orthosis dan orthotic headbands.
Penjelasan :
- helm dibuat secara personal dengan bahan thermoplastic serta bagian dalamnya ada
busa dengan densitas yang tinggi dan hipoalergen. Helm dapat menutup seluruh area
kepala, sedangkan dengan headband tidak .
- bagian kepala yang menonjol dibuat ketat dengan helm dan ada ruang di area kepala
yang datar sebagai tempat pertumbuhan kepala menjadi simetris.
- Saat tulang cranium mengalami pertumbuhan, area yang menjol akan terbatas
pertumbuhannya , sedangkan celah kosong pada helm menyediakan tempat ruang
untuk tumbuh.
- Helm digunakan tidak lebih dari 20 jam / hari. Sedangkan durasi pemainan selama 2-6
bulan, tergantung derajat keparahan asimetri kepala.

Kelemahan :
- Harganya mahal dan tidak di cover oleh asuransi. Di US mencapai 2000 – 3000 USD,
- Ada gangguan pada kulit sekitar yang mengalami penekanan
- Temporary hair loss pada area yang mendapat tekanan
- Reaksi alergi kontak pada kulit.
G. Manajemen spKGA
- Konseling pre natal
Positional plagiocephaly dapat dicegah jika orangtua benar-benar memahami sebab
dan factor resiko dari anomaly ini sehingga menjadi lebih perhatian pada anaknya saat
masih dalam kandungan maupun saat lahir.
- Persiapan pre surgery :
- Perawatan post surgery :
H. Manajemen Multidisiplin : perawat, dokter spesialis anak, dokter spesialis bedah saraf,
dokter spesialis rehab medik, fisioterapis.

DAFTAR PUSTAKA
Inchingolo AD, Inchingolo AM, Piras F, Malcangi G, Patano A, Di Pede C, Netti A, Ciocia AM,
Corriero A, Semjonova A, Azzollini D, De Ruvo E, Viapiano F, Ferrara I, Palmieri G, Campanelli
M, Mancini A, De Leonardis N, Avantario P, Buongiorno S, Fatone MC, Costa S, Montenegro V,
Tartaglia GM, Rapone B, Bordea IR, Scarano A, Lorusso F, Palermo A, Di Venere D, Inchingolo
F, Dipalma G. A Systematic Review of Positional Plagiocephaly Prevention Methods for Patients
in Development. Applied Sciences. 2022; 12(21):11172. https://doi.org/10.3390/app122111172
Jung , Yun . Diagnosis and treatment of positional plagiocephaly. Arch Craniofac Surg.
2020;21(2):80-86.
Öhman, A. (2016) A Craniometer with a Headband Can Be a Reliable Tool to Measure
Plagiocephaly and Brachycephaly in Clinical Practice. Health, 8, 1258-1265.
doi: 10.4236/health.2016.812128.

Anda mungkin juga menyukai