Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN KASUS

OTHEMATOMA

Pembimbing:
dr. Kholid Yusuf, Sp.THT-KL

Disusun oleh:
M SYAIFUL IKHSAN
SMF ILMU PENYAKIT TELINGA HIDUNG DAN TENGGOROKAN
RS SITI KHODIJAH SEPANJANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2017
IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien : Tn. A
Umur : 27 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama/suku : Islam/Jawa
Alamat : Rusun Waru Gurung
Tanggal Pemeriksaan : 03 maret 2017
Pekerjaan : Karyawan
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Daun telinga bengkak
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengeluh daun telinga kanan bengkak
sudah sekitar 1 minggu lebih, pasien merasa
telinga kanan terasa aneh, pasien menyadari daun
telinga bengkak setelah sehari sebelumnya tidur
dengan posisi telinga kelipat, awalnya pasien
mengeluh daun telinganya bengkak lumayan besar
tapi pasien sudah ke puskesmas dan sudah di
lakukan penyedotan di puskesmas dan sudah
kempes tapi di puskesmas tidak ditutup, 3 hari
setelah dari puskesmas pasien mengeluh
telinganya kembali bengkak. batuk (-) pilek (-)
penurunan pendengaran (-) batuk (-) pilek (-) mual
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Dahulu :
Tidak pernah sakit seperti ini
sebelumnya. Riwayat hipertensi disangkal,
DM disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga :
Keluarga tidak ada yang mengalami hal
serupa
Riwayat Penyakit Sosial :
Pekerjaan : karyawan
STATUS GENERALIS
Keadaan Umum : baik
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : E4 V5 M6

Vital sign
Tekanan Darah : tde
Nadi : tde
RR : tde
Suhu :tde
STATUS GENERALIS
Kepala/Leher
Inspeksi : anemia -, ictus -, sianosis -, dispsneu -,
mata cowong -, KGB -,JVP -
Thorax
Paru :
Inspeksi : Bentuk dada normal, pergerakan
dinding dada simetris, retraksi -
Palpasi : Thrill -, fremissment -, krepitasi -
Perkusi : Sonor/sonor
Auskultasi : Suara nafas vesikuler/vesikuler Rh
-/-, Wh -/-
STATUS GENERALIS
Jantung :
Inspeksi : Ictus cordis -, voussure cardiac
Palpasi : Ictus cordis tidak kuat angkat,
thrill/fremissment
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi : S1S2 Tunggal, Murmur -, gallop
Abdomen :
Inspeksi : Flat
Palpasi : Soepel, nyeri tekan epigastrium -, hepar
lien tidak teraba
Perkusi : Thympani
Auskultasi : BU + N
TELINGA
Otore ka.ki : (-)/(-)
Pendengaran kanan/kiri : normal/normal
Tinitus kanan/kiri : (-)/(-)
Nyeri telinga : (-)/(-)
Sakit kepala : (-)
Pusing : (-)
Mau jatuh ke kanan/kiri : (-)
Muka miring ke ka/ki : (-)
Panas : (-)
Keluhan lain : daun telinga kanan bengkak
HIDUNG
Pilek kanan/kiri : (-)
Buntu kanan kiri : (-)
Bersin-bersin : (-)
Epistaksis : (-)
Anosmia : (-)
Sakit kepala : (-)
Sakit di hidung : (-)
Keluhan lain
TENGGOROK
Sakit menelan : (-)
Trismus : (-)
Ptialismus : (-)
Panas : (-)
Sakit kepala : (-)
Rasa ngganjel : (-)
Rasa mukus : (-)
Keluhan lain : (-)
LARING
Sakit menelan : (-)
Suara parau : (-)
Sesak : (-)
Rasa ngganjel : (-)
Keluhan lain
STATUS LOKALIS
Telinga
BAGIAN DEXTRA SINISTRA
Auricula Bentuk edema (+), Bentuk normal,
benjolan (+), nyeri tekan benjolan (-), nyeri
(-) tekan (-)
Periauricula Tragus pain (-), fistula (-), Tragus pain (-), fistula
abses (-) (-), abses (-)
Retroauricula Nyeri tekan (-), edema Nyeri tekan (-), edema
(-), hiperemis (-) (-), hiperemis (-)
Mastoid Nyeri tekan (-), edema Nyeri tekan (-), edema
(-), hiperemis (-) (-), hiperemis (-)
MAE Discharge (-), serumen Discharge (-),
(-), hiperemis (-), edema serumen (-),
(-), corpal (-) hiperemis (-), edema
(-), corpal (-)
Membran timpani
Perforasi (-) (-)
Cone of light (+) arah jam 5 (+) arah jam 7
Warna Putih abu-abu Putih abu-abu
Bentuk Normal Normal
Retraksi (-) (-)
Sekret (-) (-)
MEMBRAN TIMPANI

DEXTRA SINISTRA
Hidung
BENTUK DEXTRA SINISTRA

Bentuk Normal Normal

Sekret (-) (-)


Foetor ex nasi (-) Foetor ex nasi (-)
Mukosa cavum nasi Hiperemis (-) di meatus Hiperemis (-)
media Edema (-)
Edema (-)
Konka media Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Hipertrofi (-) Hipertrofi (-)
Konka inferior Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Hipertrofi (-) Hipertrofi (-)
Meatus media Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Sekret (-) Sekret (-)
Meatus inferior Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Sekret (-) Sekret (-)
Septum Deviasi (-) Deviasi (-)

Massa Massa (-) (-)


HIDUNG

Pemeriksaan Hidung:
Rhinoskopi Posterior : TDE
Koana : TDE
Kauda konka nasi : TDE
Nasofaring : TDE
Atap : TDE
Dinding posterior : TDE
Dinding lateral : TDE
Ostium tuba : TDE
Torus tubarius : TDE
Fosa Rosenmuller : TDE
Tenggorok
Pemeriksaan rutin umum
tenggorok
Bibir : normal
Orofaring
Oral : dapat membuka mulut dengan baik
Mukosa bukal : merah muda
Ginggiva : merah muda
Gigi geligi :
Lidah 2/3 anterior : merah muda
Uvula : merah muda, posisi : deviasi uvula ke
kiri, radang (-),tumor (-)
Arkus faring : simetris, merah muda, radang (-),
tumor (-)
Palatum durum : merah muda
Palatum mole : merah muda
Kelenjar Getah Bening: tak tampak pembesaran
Tonsil Dextra Sinistra

ukuran Normal Normal


kripta Normal Normal
permukaan Rata Rata
warna Merah muda Merah muda
detritus (-) (-)
ulkus (-) (-)
pertonsil abses (-) abses (-)
tumor (-) (-)
oedem
Tenggorok (-)
dextra (-)
sinistra

warna Normal Normal

oedem (-) (-)

granula (-) (-)

lateral band normal normal

secret (-) (-)

reflex muntah (+) (+)


Faring
DEXTRA SINISTRA

Warna Hiperemis Hiperemis

Oedem (-) (-)

Granula (-) (-)

Lateral band Normal Normal

Sekret (-) (-)

Refleks (+) (+)


muntah
Pemeriksaan Lain
Laringoskop : tidak dilakukan
Esofagoskopi : tidak dilakukan
Bronkoskopi : tidak dilakukan
Fluoroskopi : tidak dilakukan
POMR
Pembahasa
n
Pada laporan ini diajukan kasus penderita laki-laki usia
29 tahun datang ke poli THT RS Siti Khodijah Sepanjang
dengan mengeluh daun telinga kanan bengkak sudah
sekitar 1 minggu lebih, pasien merasa telinga kanan
terasa aneh, pasien menyadari daun telinga bengkak
setelah sehari sebelumnya tidur dengan posisi telinga
kelipat, awalnya pasien mengeluh daun telinganya
bengkak lumayan besar tapi pasien sudah ke puskesmas
dan sudah di lakukan penyedotan di puskesmas dan
sudah kempes tapi di puskesmas tidak ditutup, 3 hari
setelah dari puskesmas pasien mengeluh telinganya
kembali bengkak. batuk (-) pilek (-) penurunan
pendengaran (-) batuk (-) pilek (-) mual (-) muntah (-)

Dari riwayat penyakit dahulu tidak ada keluhan seperti


ini sebelumnya, Hipertensi disangkal, Diabetes Mellitus
disangkal. Dari riwayat penyakit keluarga tidak ada yang
menderita seperti ini.
Pada pemeriksaan umum yang dilakukan saat pasien
datang, didapatkan keadaan umum pasien baik dengan
kesadaran GCS 456. Pemeriksaan kepala, leher dalam batas
normal, thorax, abdomen dan extremitas dalam batas
normal.
Pada pemeriksaan status lokalis tenggorokan dan hidung
dalam batas normal. pada pemeriksaan status lokalis telinga
di dapatkan pembekakkan aurikula dextra.
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik, dapat
ditegakkan bahwa pasien ini menderita othematoma.
Penegakan diagnosis klinis
Aspirasi jarum 1cc isi darah (warna merah)
Definisi
Othematom merupakan hematoma daun telnga
akibat suatu rudapaksa yang menyebabkan
tertimbunnya darah dalam ruangan antara
perikondriom dan kartilago. Keadaan ini biasanya
terdapat pada remaja atau orang dewasa yang
mempunyai kegiatan memerlukan kekerasan
namun bisa saja dijumpai pada usia lanjut dan
anak-anak
Tanda dan gejala
Hematoma daun telinga ditandai dengan daun
telinga yang terlihat membengkak, garis lipatan
konka menghilang, terjadi pembengkakan besar
kebiru-biruan yang biasanya dapat mengenai
seluruh daun telinga, meskipun kadangkadang
terbatas hanya pada setengah bagian atas saja.11
Tidak dijumpai nyeri pada daun telinga, namun
bila ada nyeri tidak begitu nyata, daun telinga
terasa panas dan adanya rasa tidak nyaman
Etiologi
Othematom umunya terjadi akibat trauma secara
langsung ke daerah telinga seperti yang ditemui
pada petinju, pegulat dan seni bela diri, sehingga
terdapat penumpukan bekuan darah diantara
perikondrium dan tulang rawan menerima pasokan
darah dari perichondrium atasnya.Luka geser
menyebabkan gangguan hubungan anatomi
normal dari perichondrium ke tulang rawan,
dengan nekrosis tulang rawan yang dihasilkan
Patofiologi
Secara normal cedera jaringan atau adanya bahan
asing mnejadi pemicu kejadian yang mengikut
sertakan enzim, mediator, cairan ekstravasasi,
migrasi sel, kerusakan jaringan dan mekanisme
penyembuhan. Hal tersebut menimbulkan tanda
inflamasi berupa kemerahan, pembengkakan,
panas, nyeri dan hilangnya fungsi.
Terjadi 3 proses utama selama reaksi inflamasi ini
yaitu, aliran darah kedaerah itu meningkat,
permeabilitas kapiler meningkat, leukosit mula-mula
neutrophil dan makrofag, lalu limfosit keluar dari
kapiler menuju ke jaringan. Selanjutnya bergerak
ketempat cedera dibawahpengaruh stimulus
stimulus kemotaktik. Bila ada antigen tersebut, mulu-
mula respon imun non spesifik bekerja untuk
mengeliminasi antigen tersebut.Bila ini berhasil,
inflamasi akut berhenti.Apabila respon imun non spsifik
tidak berhasil, maka respon imun spesifik diaktivasi
untuk menangkis antigen tersebut.Inflamasi berhenti
apabila usaha ini berhasil. Bila tidak maka inflamasi ini
menjadi kronik dan sering kali menyebabkan destruksi
yang irreversible pada jaringan.
Penatalaksanaan
Aspirasi jarum
Antibiotik
Oral
clindamycin 300 mg 3x1selama 5 hari

Kortikosteroid
Methylprednisolone 4 gr 3x1 selama 5 hari
Kesimpulan
Pada laporan kasus ini dari anamnesis dan
pemeriksaan fisik, di dapatkan diagnosis
akhir berupa othematoma dextra. Setelah
dilakukan penyedotan di Rumah Sakit, dan
4 hari diberikan terapi medikamentosa
pasien kembali mengalami hal serupa.

Anda mungkin juga menyukai