Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

Identitas Pasien

Nama Pasien : Tn. A

Umur : 27 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama/suku : Islam/Jawa

Alamat : Rusun Waru Gurung

Tanggal Pemeriksaan : 03 maret 2017

Pekerjaan : Karyawan

Keluhan Utama

Daun telinga bengkak

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien mengeluh daun telinga kanan bengkak sudah sekitar 1 minggu

lebih, pasien merasa telinga kanan terasa aneh, pasien menyadari daun telinga

bengkak setelah sehari sebelumnya tidur dengan posisi telinga kelipat, awalnya

pasien mengeluh daun telinganya bengkak lumayan besar tapi pasien sudah ke

puskesmas dan sudah di lakukan penyedotan di puskesmas dan sudah kempes tapi

di puskesmas tidak ditutup, 3 hari setelah dari puskesmas pasien mengeluh

telinganya kembali bengkak. batuk (-) pilek (-) penurunan pendengaran (-) batuk

(-) pilek (-) mual (-) muntah (-)

Riwayat Penyakit Dahulu :

1
Tidak pernah sakit seperti ini sebelumnya. Riwayat hipertensi disangkal,

DM disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga :

Keluarga tidak ada yang mengalami hal serupa

Riwayat Penyakit Sosial :

Pekerjaan : karyawan

Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum : baik

Kesadaran : Compos Mentis

GCS : E4 V5 M6

Vital sign

Tekanan Darah : 128/72


Nadi : 87
RR : 20x/menit
Suhu : 36.7

Status Generalis

Kepala/Leher

Inspeksi : anemia -, ictus -, sianosis -, dispsneu -, mata cowong -, KGB -,JVP -

Thorax

Paru : Inspeksi : Bentuk dada normal, pergerakan dinding dada simetris,

retraksi -

Palpasi : Thrill -, fremissment -, krepitasi -

Perkusi : Sonor/sonor

Auskultasi : Suara nafas vesikuler/vesikuler

Rh -/-, Wh -/-

Jantung : Inspeksi : Ictus cordis -, voussure cardiac -

2
Palpasi : Ictus cordis tidak kuat angkat, thrill/fremissment -

Perkusi : Batas jantung normal

Auskultasi : S1S2 Tunggal, Murmur -, gallop

Abdomen : Inspeksi : Flat

Palpasi : Soepel, nyeri tekan epigastrium -, hepar lien tidak

teraba

Perkusi : Thympani

Auskultasi : BU + N

Ekstremitas : Inspeksi : Deformitas(-) oedem (-)

Palpasi : Hangat, kering, merah, CRT<2 detik

Status Lokalis

Telinga

Otore ka.ki : (-)/(-)

Pendengaran kanan/kiri : normal/normal

Tinitus kanan/kiri : (-)/(-)

Nyeri telinga : (-)/(-)

Sakit kepala : (-)

Pusing : (-)

Mau jatuh ke kanan/kiri : (-)

Muka miring ke kanan/kiri : (-)

Panas : (-)

Keluhan lain : daun telinga kanan bengkak

Hidung

3
Pilek kanan/kiri : (-)
Buntu kanan kiri : (-)
Bersin-bersin : (-)
Epistaksis : (-)
Anosmia : (-)
Sakit kepala : (-)
Sakit di hidung : (-)
Keluhan lain

Tenggorok

Sakit menelan : (-)

Trismus : (-)

Ptialismus : (-)

Panas : (-)

Sakit kepala : (-)

Rasa ngganjel : (-)

Rasa mukus : (-)

Keluhan lain : (-)

Laring

Sakit menelan : (-)


Suara parau : (-)
Sesak : (-)
Rasa ngganjel : (-)
Keluhan lain

Status Lokalis

Telinga

Bagian Dextra Sinistra

4
Auricula Bengkak (+) edem (+) Bentuk normal,
benjolan (-), nyeri
tekan (-)

Periauricula Tragus pain (-), fistula Tragus pain (-), fistula


(-), abses (-) (-), abses (-)

Retroauricula Nyeri tekan (-), edema Nyeri tekan (-),


(-), hieremis (-) edema (-), hieremis (-)

Mastoid Nyeri tekan (-), edema Nyeri tekan (-),


(-), hieremis (-) edema (-), hieremis (-)

MAE Discharge (-), serumen Discharge (-),


(-), hiperemis (-), serumen (-),
edema (-), corpal (-) hiperemis (-), edema
(-), corpal (-)

Membran timpani
Perforasi (-) (-)
Cone of light (+) arah jam 5 (+) arah jam 7
Warna Putih abu-abu Putih abu-abu
Bentuk Normal Normal
Retraksi (-) (-)
Sekret (-) (-)
Bombans (-) (-)

Membran Timpani

5
Tes pendengaran : tidak di evaluasi

Hidung

Bentuk Dextra Sinistra


bentuk normal Normal
secret (-) (-)
Foetor ex nasi (-) Foetor ex nasi (-)

mukosa cavum nasi Hiperemis (-) di meatus Hiperemis (-)


media Edema (-)
Edema (-)

6
konka media Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Hipertrofi (-) Hipertrofi (-)

konka inferior Hiperemis (-) Hiperemis (-)


Hipertrofi (-) Hipertrofi (-)

meatus media Hiperemis (-) Hiperemis (-)


Sekret (-) Sekret (-)

meatus inferior Hiperemis (-) Hiperemis (-)


Sekret (-) Sekret (-)

septum Deviasi (-) Deviasi (-)

massa Massa (-) Massa (-)

Pemeriksaan Hidung:
Rhinoskopi Posterior : TDE
Koana : TDE
Kauda konka nasi : TDE
Nasofaring : TDE
Atap : TDE
Dinding posterior : TDE
Dinding lateral : TDE
Ostium tuba : TDE
Torus tubarius : TDE
Fosa Rosenmuller : TDE
Transluminasi : TDE

7
Tenggorok
Bibir : normal
Orofaring
Oral : dapat membuka mulut dengan baik
Mukosa bukal : merah muda
Ginggiva : merah muda
Gigi geligi :
Lidah 2/3 anterior : merah muda
Uvula : merah muda, posisi : deviasi uvula
ke kiri, radang (-),tumor (-)
Arkus faring : simetris, merah muda, radang (-),
tumor (-)
Palatum durum : merah muda
Palatum mole : merah muda
Kelenjar Getah Bening: tak tampak pembesaran

Tonsil
Dextra Sinistra
ukuran Normal Normal
kripta Normal Normal
permukaan Rata Rata
warna Merah muda Merah muda
detritus (-) (-)
ulkus (-) (-)
pertonsil abses (-) abses (-)
tumor (-) (-)

8
oedem (-) (-)

Tenggorok dextra sinistra


warna Normal Normal
oedem (-) (-)
granula (-) (-)
lateral band normal normal
secret (-) (-)
reflex muntah (+) (+)

Pemeriksaan Lain
Laringoskop : tidak dilakukan
Esofagoskopi : tidak dilakukan
Bronkoskopi : tidak dilakukan
Fluoroskopi : tidak dilakukan

9
BAB III

PEMBAHASAN

Pada laporan ini diajukan kasus penderita laki-laki usia 29 tahun datang ke

poli THT RS Siti Khodijah Sepanjang dengan mengeluh daun telinga kanan

bengkak sudah sekitar 1 minggu lebih, pasien merasa telinga kanan terasa aneh,

pasien menyadari daun telinga bengkak setelah sehari sebelumnya tidur dengan

posisi telinga kelipat, awalnya pasien mengeluh daun telinganya bengkak lumayan

besar tapi pasien sudah ke puskesmas dan sudah di lakukan penyedotan di

puskesmas dan sudah kempes tapi di puskesmas tidak ditutup, 3 hari setelah dari

puskesmas pasien mengeluh telinganya kembali bengkak. batuk (-) pilek (-)

penurunan pendengaran (-) batuk (-) pilek (-) mual (-) muntah (-)

Dari riwayat penyakit dahulu tidak ada keluhan seperti ini sebelumnya,

Hipertensi disangkal, Diabetes Mellitus disangkal. Dari riwayat penyakit keluarga

tidak ada yang menderita seperti ini.

Pada pemeriksaan umum yang dilakukan saat pasien datang, didapatkan

keadaan umum pasien baik dengan kesadaran GCS 456. Pemeriksaan kepala,

leher dalam batas normal, thorax, abdomen dan extremitas dalam batas normal.

Pada pemeriksaan status lokalis tenggorokan dan hidung dalam batas

normal. pada pemeriksaan status lokalis telinga di dapatkan pembekakkan

aurikula dextra.

10
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik, dapat ditegakkan bahwa

pasien ini menderita othematoma.

Terapi yang diberikan adalah aspirasi jarum yang bertujuan untuk

mengeluarkan cairan di aurikula dextra. Disamping itu perlu juga diberikan terapi

antibiotik 3 kali perhari selama 5 hari. Pada pasien ini diberikan oral methyl

prednisolon 4 gr 3 kali perhari selama 5 hari. berdasarkan penelitian sebelumnya

pengobatan dengan pemberian streroid dan dengan cepat membantu mengobati

peradangan.

Dari hasil aspirasi dan insisi didapatkan pus sejumlah 1 cc berwarna

kemerahan.

11
BAB IV

KESIMPULAN

Pada laporan kasus ini dari anamnesis dan pemeriksaan fisik, di dapatkan

diagnosis akhir berupa othematoma dextra. Setelah dilakukan penyedotan di

Rumah Sakit, dan 4 hari diberikan terapi medikamentosa pasien kembali

mengalami hal serupa.

12
DAFTAR PUSTAKA

Daftar Pustaka
1. Boies R.L in Effendi H, Santoso K. Penyakit Telinga Luar iin Boies Buku
Ajar Penyakit THT (BOIES Fundamental Of Otolaringology) , Ed
6.Penerbit Buku Kedokteran, Hal: 75- 84

2. Othematoma dan Pengelolaannya, available from


http://www.kalbe.co.id/files/15othematomdanpengelolaanya120pdf/15othe
matomdanpengelolaannya120.html

3. Sosialisman and Helmi inSoepardi A.E Iskandar N edt. Kelainan Telinga


luar in Buku Ajar Ilmu Keshatan Telinga Hidung dan Tenggorok Kepala
Leher, Ed 5, FKUI 2001, hal : 9-11,45

4. Buckingham R.A, Hematoma Of Auricular in Ear, Nose and Throat


Disease A Pocket Reference, Ed 2nd , New York:1994, P:76

5. Auricular Hematoma Drainage available from :


http://emedicine.medscape.com/article/82793-overview

6. Mansjoer Arif, Ilmu Penyakit Telinga Hidung dan Tenggorok in Kapita


Selekta Kedokteran, Ed 3, Jilid 1, Media Aesculapius,FKUI,2001. Hal 94

13

Anda mungkin juga menyukai