Pemeriksaan Fisik
1. Inspeksi
2. Palpasi
3. Auskultasi
Pemeriksaan Lab
1. Hematologi rutin
2. Kultur bakteri
3. EKG
4. Imunologi
5. Histopatologi
1.7. diagnosis dan
diagnosis banding
Pemeriksaan fisik
1. Pemeriksaan tanda vital
Pemeriksaan tanda vital seperti tekanan darah,frekuensi
pernapasan,denyut nadi,berat badan,tinggi badan.
2. inspeksi
Memperhatikan gerakan-gerakan lain pada dindingdada
3. Palpasi
Meraba denyut jantung
4. Perkusi
Mengetahui batas-batas jantung
Perkusi berguna untuk memeriksa apakah adanya perbesaran dari
jantung.
5. auskultasi
Mendengarkan bunyi-bunyi jantung
Pada pemerikssaan auskultasi berguna untuk mencari suara patologis
dari jantung.
Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium
a. Kultur tenggorokan
b. Rapid antigen detection test
c. Antibodi Antistreptococcal
d. Fase akut reaktan
e. Antibodi reaktif jantung
f. Uji deteksi cepat untuk D8/17
2. Pemeriksaan radiologi
a. Roentgenografi dada
b. Dopplerechocardiogram
c. Jantung kateterisasi
d. EKG
3.Pemeriksaan histology
Badan Aschoff (titik perivaskular kolagen eosinophilic dikelilingi oleh
limfosit, sel plasma, dan makrofag) ditemukan dalam perikardium, daerah
perivaskular miokardium, dan endokardium. Badan Aschoff memiliki
gambaran granulomatous dengan titik fibrinoid dan akhirnya digantikan
oleh nodul jaringan parut. Sel-sel makrofag Anitschkow yang padan dalam
badan Aschoff.
Dalam perikardium, eksudat fibrin dan serofibrinous dapat menghasilkan
penampilan "roti dan mentega" perikarditis.
Badan aschoff menandai fase akut dari penyakit jantung rematik, atau
karditis rematik, yang merupakan agregat interstitial makrofag dan
limfosit, dengan kolagen nekrotik, di daerah fibrosis interstitial
Badan Aschoff Sel Anitschkow
Diagnosis banding
1. Arthritis Rheumatoid
Poliartritis pada anak-anak dibawah 3 tahun atau lebih sering pada artritis
reumatoid, biasanya terjadi secara bersamaan pada sendi-sendi, simetris,tidak
bermigrasi, kurang berespon terhadap preparat salisil dibandingkan dengan artritis
pada DR. Apabila sakit bertahan lebih dari 1 minggu meskipun sudah diberi salisil +
reumatoid faktor (+) diagnosis ke arah artritis reumatoid.
2. Sickel cell Anemia/ leukemia
Terjadi pada anak dibawah 6 bulan. Adanya penurunan Hb yang signifikan (< 7 g/dL).
Leukositosis tanpa adanya tanda-tanda radang. Peradangan pada metatarsal dan
metakarpal. Splenomegali. Pada perjalanan yang kronis - kardiomegali. Diperlukan
pemeriksaan pada sumsum tulang.
3. Artritis et causa infeksi
Memerlukan kultur dan gram dari cairan sendi.
4. Karditis et causa virus
Terutama disebabkan oleh coxakie B dengan arbovirus dapatmenyebabkan
miokarditis dengan tanda-tanda kardiomegali, aritmia dan gagal jantung.
Kardiomegali - bising sistolik (MI). Tidak terdapat murmur.Perikarditis akibat virus
harus dibedakan dengan DR karena pada virusdisertai dengan valvulitis.
1.8 TATALAKSANA
Kategori Durasi
Demam rematik dengan karditis dan Sekurang-kurangnya 10 tahun sejak episode kelainan
menetap * yang terakhir dan sampai usia 40 tahun dan kadang-
kadang seumur hidup.
Demam rematik dengan karditis tanpa 10 tahun atau sampai dewasa, bias lebih kelainan katup
menetap* yang lama.
Demam rematik tanpa karditis 5 tahun atau sampai usia 21 tahun, bisa lebih lama.
2. Regurgitasi Jantung. Kondisi ini terjadi kebocoran pada katup, yang menyebabkan
aliran darah yang abnormal tidak sesuai dengan yang semestinya.
5. Pericarditis
Peradangan pada pericard visceralis dan parietalis
yang bervariasi dari reaksi radang yang ringan
sampai tertimbunnnya cairan dalam cavum pericard.
L.O 1.10 PROGNOSIS
Bergantung pada stadium saat diagnosis ditegakkan, umur, ada tidaknya
dan luasnya kelainan jantung, pengobatan yang diberikan, serta jumlah
serangan sebelumnya. Prognosis pada umumnya buruk pada penderita
dengan karditis pada masa kanak-kanak. Serangan ulang dalam waktu 5
tahun pertama dapat dialami oleh sekitar 20% penderita dan kekambuhan
semakin jarang terjadi setelah usia 21 tahun. Kira-kira 75% pasien dengan
demam reumatik akut sembuh kembali setelah 6 minggu, dan kurang dari
5 % tetap memiliki gejala korea atau karditis yang tidak diketahui lebih
dari 6 bulan setelah pengobatan rutin.
DAFTAR PUSTAKA
Chin TK. Pediatric Rheumatic Heart Disease. Medscape [Article on the
internet] 2016. [cited on 21 desember 2016].available from:
http://emedicine.medscape.com/article/891897-overview#showall.
Brooks, Geo F. et al. (2007). Jawetz, Melnick, Adelberg Mikrobiologi
Kedokteran. Ed.23. Jakarta : EGC.
Burke AP. Pathology of Rheumatic Heart Disease. Medscape [Article on the
internet] 2016. [cited on 21 desember 2016]. Available from:
http://emedicine.medscape.com/article/1962779-overview#showall
Price, Sylvia A. Wilson, Lorraine M. 1995. Patofisiologi : konsep klinis proses-
proses penyakit. Ed. 4. Jakarta : EGC.
Suharti, C. 2009. Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam. Ed. 5. Jilid 2. Jakarta :
Interna Publishing.
TERIMA KASIH