ADHI MARFITRA
61113047
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BATAM
2016
LAPORAN PENELITIAN
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam mengungkap jumlah penderita penyakit HIV/AIDS di Kota Batam
sampai dengan Bulan September 2015 mencapai 539 orang penderita. Data pasien yang menderita HIV/AIDS
di rumah sakit Budi Kemuliaan Batam pada Bulan Januari 2015 sampai dengan Bulan Maret 2015 berjumlah
900 orang penderita HIV/AIDS
Apa Akibat yang ditimbulkan dari kondisi tersebut?
Rusaknya sistem kekebalan tubuh pada orang yang terinfeksi HIV
menyebabkan orang tersebut mudah diserang oleh penyakit-penyakit lain yang
berakibat fatal dan sering disebut dengan infeksi oportunistik (Siregar, 2004)
Hal ini tentunya dapat menghambat orang dengan HIV/AIDS (ODHA) untuk
beraktivitas secara normal dalam kesehariannyaKetidakmampuan orang
dengan HIV/AIDS (ODHA) untuk melakukan aktivitas sehari-hari dan bahkan
ketidakmampuan orang dengan HIV/AIDS (ODHA) untuk bekerja ini telah
mengindikasikan bahwa mereka mengalami penurunan kualitas hidup.
Selain itu terdapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kualitas hidup pada
orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Adapun untuk faktor internal meliputi terapi antiretroviral, infeksi, jumlah
CD4, gejala, depresi. Sedangkan untuk faktor eksternal itu sendiri meliputi
dukungan sosial, kepatuhan pengobatan, pekerjaan, gender, dan dukungan
keluarga (Pohan, 2006)
RUMUSAN MASALAH
2. Tujuan Khusus
Diketahui gambaran dukungan keluarga terhadap orang dengan HIV/AIDS.
Diketahui gambaran kepatuhan penggunaan antiretroviral terhadap orang
dengan HIV/AIDS.
Diketahui gambaran kualitas hidup pada orang dengan HIV/AIDS.
Diketahui hubungan kepatuhan penggunaan Antiretroviral terhadap kualitas
hidup orang dengan HIV/AIDS
Diketahui hubungan dukungan keluarga terhadap kualitas hidup orang dengan
HIV/AIDS.
MANFAAT PENELITIAN
Faktor eksternal
Dukungan social
Keterangan Kepatuhan pengobatan
: Tidak diteliti
Pekerjaan
: Diteliti
Kualitas Hidup
Gender
Dukungan keluarga
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. KERANGKA PENELITIAN
Variabel Independen pada penelitian ini adalah Kepatuhan Penggunaan Antiretroviral (ARV)
Variabel Dependen
Variabel dependen pada penelitian ini adalah Kualitas Hidup Orang dengan HIV/AIDS
(ODHA) yang Berobat di Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam Tahun 2016.
D. DEFINISI OPRASIONAL
No Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala
1. Dukungan keluarga Sikap, tindakan dan Angket Kuisioner dengan 51 = Ada dukungan > 31 Nominal
penerimaan keluarga (Kusuma,2002) pilihan jawaban yaitu: 2 = Tidak ada dukungan <
terhadap anggotanya tidak pernah, jarang, 31
(Dukungan Emosional, kadang,kadang, sering
Dukungan Penghargaan, dan selalu menggunakan
Dukungan Materi, Dukungan skala 0-4
Informasi, Hubungan
dukungan keluarga dengan
harga diri
2. Kepatuhan Perilaku ODHA sesuai dengan Angket (Ika Kuesioner dengan dua 1. = Patuh nilainya >95% Nominal
pengobatan ARV ketentuan (benar obat, benar silvitasari) pilihan jawaban yaitu: 2. = Tidak patuh nilainya
cara, benar waktu) yang Ya atau Tidak 95%
diberikan oleh professional
kesehatan.
3. Kualitas Hidup Kualitas hidup sebagai Kuesioner Kuesioner dengan 5 1. = Skor total >61 = Nominal
kepuasan dalam berbagai WHOQoL pilihan jawaban, yaitu : kualitas hidup baik
aspek kehidupan (Preedy and - Jawaban poin terendah 2. = Skor total <61 =
Waston, 2010) BREF adalah 1 = sangat tidak kualitas hidup kurang
memuaskan, sampai
dengan 5 = sangat
memuaskan, kecuali
untuk pertanyaan nomor
3, 4, dan 26 karena
pertanyaan bersifat
negatif maka memiliki
jawaban mulai skor 5 =
sangat memuaskan
hingga skor 1 = sangat
tidak memuaskan.
E. DESAIN/RANCANGAN PENELITIAN
Sesuai dengan tujuan penelitian maka jenis penelitian yang digunakan adalah Kuantitatif
dengan disain penelitian Deskriptif Analitik. Sedangkan waktu penelitian dengan metode
survey dan wawancara dengan kuesioner. Berdasarkan waktu penelitian ini adalah potong
lintang (cross sectional) karena mempelajari korelasi antar variabel sebab dengan akibat,
dengan pendekatan sekaligus pada satu waktu atau point time approach
F. POPULASI DAN SAMPEL
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh
POPULASI pasien dengan HIV/AIDS yang menjalani di Rumah Sakit Budi
Kemuliaan Batam yang berjumlah 150 orang.
SAMPEL
Jenis atau pun cara yang digunakan untuk penentuan sampel
dalam lakukan penelitian yaitu Purposive sampling atau
60 Orang judgmental sampling, dimana cara penarikan sample yang
dilakukan yaitu memiih subjek berdasarkan kriteria spesifik
yang dietapkan peneliti
Alat Pengumpulan Data Informed consent, pena, kertas, kuesioner Kualitas Hidup,
Kuesioner Dukungan keluarga dan Kuesioner Keptuhan
penggunaan obat serta data rekam medik pasien HIV/AIDS
informed consent
5. Entry
J. ANALISIS DATA
Kepatuhan Antiretroviral
Kualitas Hidup
Lokasi
Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam
Tempat
KASPER HIV CENTRE Gedung Drop In
Waktu
Mei 2016 Juli 2016
B. HASIL ANALISIS DATA
1. ANALISIS UNIVARIAT
Patuh 47 78,3
Tidak Patuh 13 21,7
Total 60 100,0
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Dukungan Keluarga
Dukungan
Kualitas Keluarga
Hidup Frekuensi (n)
Frekuensi (f) Persentase (%)
Persentase (%)
Baik 36 60,0
Ada Dukungan 43 71,7
Kurang Baik 24 40,0
Tidak Ada Dukungan 17 28,3
Total
Total 60
60 100,0
100,0
2. ANALISIS BIVARIAT
Hubungan Antara Kepatuhan Penggunaan Antiretroviral dengan Kualitas
Hidup
Aji, H (2010)
Kepatuhan dapat mempengaruhi kesembuhan pasien
Gambaran Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
Dukungan Keluarga
Aprida (2012)
Perbandingan Responden yang mendapat dukungan keluarga dan tidak mendapatkan
dukungan keluarga
Titia (2015)
Perbandingan Responden yang mendapat dukungan keluarga dan tidak mendapatkan
dukungan keluarga
Infokes (2007)
Peningkatan dukungan keluarga, dan harapan dengan peningkatan dukungan keluarga
Titia (2015)
Perbandingan Responden yang memiliki kualitas hidup baik dan kurang baik
WHO (2012)
Ruang lingkup kualitas hidup
Veronica (2013)
Pentingnya terapi antiretroviral terhadap kualitas hiduo ODHA
Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Kualitas Hidup
Kusuma (2011)
Hubungan Antara depresi dan dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien
HIV/AIDS
Titia (2015)
Hubungan dukungan keluarga terhadap orang yang hidup dengan infeksi HIV
C. KETERBATASAN PENELITIAN
Kegunaan penelitian
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (2013). Kurikulum Diklat Teknis
Pengelolaan PIK Remaja/Mahasiswa Bagi Pengelola, Pendidik Sebaya dan Konselor
Sebaya PIK Remaja/Mahasiswa . BKKBN: Jakarta.
Bhat, V.G., Ramburuth, M, dkk (2010). Factors associated with poor adherence to anti-
retroviral therapy in patients attending a rural health centre in South Africa Eur J Clin
Microbiol Infect Dis.. 29:947953
CDC Atlanta, Georgia (2000). Measuring Healthy Days Population Assessment of Health-
Related Quality of Life. Centers for Disease Control and Prevention (CDC).
Fatiregun A.A, K.C. Mofolorunsho, K.G. Osagbemi Fatigerun A.A (2012). Quality Of Life
of People Living With HIV/AIDS in Kogi State.Benin Journal of Postgraduate
Medicine hal: 21-27.
Fauziah, Fitriyana (2010). Kualitas Hidup Orang Lanjut Usia dalam Hubungannya dengan
tingkat Kemandirian. Makalah psikologi. Diakses 20 April 2016 dari
blogspot.com/2010/02/review-jurnal.html.
Folasire, O.F., Irabor, A.E., Folasire, A.M (2012). Quality of life of People living with HIV
and AIDS attending the Antiretroviral Clinic. University College Hospital, Nigeria.
Friedman, M. M, Bowmeden, V.R., & jones, E.G (2010). Buku Ajar Keperawatan
Keluarga : Riset, Teori & Praktek. Alih Bahasa Oleh Achir Yani S, et al
DAFTAR PUSTAKA
Friedman. 2002. Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset, Teori, dan Praktek, Edisi kelima,
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.
Gatchel, R. J., Baum, A., Krantz, D.S (1989).An Introduction to Health Psychology. Singapore:
McGraw-Hill.
Gottlieb, B.H (1983). Sosial Support Strategies (Guidelines for Mental Health Practice), Sage
Publications Inc., California.
Greene, Derlega V. J., Yep, & Petronio S (2003). Privacy and disclosure of HIV in interpersonal
relationship. London: Lawrence Erlbaum Associates.
Kristinawati, Liwina Ratna Budi (2011). Pengaruh tingkat kemandirian terhadap kualitas hidup
pada Lansia di Posbindu Lansia Pergeri Depok RW 02. Diakses tanggal 8 april 2016
www.library.upnvj.ac.id/pdf/5FKS1KEDOKTERAN/.../BAB%20II.pdf.
Nasronudin dan Maramis (2007). Konseling, Dukungan, Perawatan, dan Pengobatan ODHA.
Surabaya : Airlangga University Press.
Notoatmodjo, Soekidjo (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku . Rineka Cipta: Jakarta.
Notoatmodjo, Soekidjo (2011). Kesehatan Masyarakat: Ilmu dan Seni Edisi Revisi 2011 . Rineka
Cipta: Jakarta.
Payuk I dkk. Hubungan dukungan sosial dengan kualitas hidup orang dengan HIV/AIDS di
Puskesmas Jumpandang Baru Makasar (2012). Diakses 20 April 2016 dari
http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/3975.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan, Badan Pengembangan dan pemberdayaan
SDM Kesehatan (2014). Modul Pelatihan HIV Bagi Tenaga Pendidik . Kemenkes RI:
Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Pusat Promosi Kesehatan (2013). Pedoman Pembinaan dan Penyuluhan Kampanye
Pencegahan HIV-AIDS Aku Bangga Aku Tahu . Kementerian Kesehatan RI:
Jakarta.
Rachmawati, Suhardiana (2013). Kualitas Hidup Orang Dengan HIV/AIDS yang Mengikuti
Terapi Antiroviral. Jurnal Sains dan Praktik Psikologi: Volume I (I), 48-62.
Siregar A (2004). Pengenalan dan pencegahan AIDS. Sumatra: Universitas Sumatra Utara
Press.
Spiritia (2007). Lembaran Informasi tentang HIV/AIDS untuk Orang dengan HIV/AIDS.
Jakarta.
Varney, Helen. Kriebs, Jan M. dan Gegor, Carolyn L (2006). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi
4 Volume 1 . EGC: Jakarta.
WHO (2002). The World Health Organization Quality of Life HIV instrument. Diakses 20 April
2016 dari www.who.int/mental_health/media/en/613.pdf.
World Health Organization (1997). Programme On Mental Health WHOQOL Measuring Quality
Of Life. Division of Mental Helath and Prevnetion of Substance Abuse World Health
Organization.
World Health Organization (2014). WHO Case Report (Online). Diakses tanggal 7 April 2016
dari http://www.who.int/gho/hiv/epidemic_status/cases_all_text/en/
Gambar I : Peneliti melakukan informed consent kepada responden
Gambar II : Responden mengecek seluruh lembar kuisioner sebelum