Anda di halaman 1dari 14

KOMA

Reynaldo Parsaulian S
102117063
DEFINISI

Koma merupakan penurunan kesadaran yang paling rendah atau


keadaanunarousable unresponsiveness, yaitu keadaan dimana
dengan semua rangsangan, penderita tidak dapat dibangunkan.
ETIOLOGI

Lesi supratentorial
Infark Thalamus
Perdarahan Intraserebral, Epidural, Subdural, dsb
Infak Trombotik, Emboli
Tumor (Primer maupun metastase)
Abses intraserebral dan Subdural
Trauma Kepala Tertutup
Lesi infratentorial
Perdarahan Serebelum
Infark Serebelum
Tumor Serebelum
Abses Serebelum
Aneurisma Basilar
Infark Batang otak
Perdarahan pons
Gangguan Otak difus dan gangguan metabolik
Encephalitis
Perdarahan Sub arachnoid
Hipoglikemi
Anoksia
Uremia
Penyakit pulmonal
Diabetes
Intoksikasi obat
Koma metabolik
PATOFISIOLOGI

Kesadaran ditentukan oleh interaksi kontinu antara fungsi korteks


serebri termasuk ingatan, berbahasa dan kepintaran (kualitas),
dengan ascending reticular activating system (ARAS) (kuantitas)
yang terletak mulai dari pertengahan bagian atas pons. ARAS
menerima serabut-serabut saraf kolateral dari jaras-jaras sensoris
dan melalui thalamic relay nuclei dipancarkan secara difus ke
kedua korteks serebri. ARAS bertindak sebagai suatu off-on
switch, untuk menjaga korteks serebri tetap sadar (awake). Maka
apapun yang dapat mengganggu interaksi ini, apakah lesi
supratentorial, subtentorial dan metabolik akan mengakibatkan
menurunnya kesadaran.
PEMERIKSAAN FISIK

Tanda vital
Kulit
Nafas
Kepala
Telinga, Hidung, Tenggorokan
Kejang
Leher
PEMERIKSAAN NEUROLOGI

Posisi tidur Refleks muntah


Derajat kesadaran Refleks kornea
Pola Pernapasan Respon motoris
Posisi Kepala dan Mata Respon sensoris
Funduskopi Reflek tendon dan plantar
Pupil
Gerakan bola mata
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan laboratorium
CT Scan atau MRI kepala
Punksi lumbal
EEG
PENATALAKSANAAN

1. Umum
Tidurkan pasien lateral decubitus
Posisi Trendelenburg mengeluarkan cairan trakeobronkial,
suction nasofaring jika terdapat cairan
Imobilisasi jika terdapat trauma servikal
Memasang monitoring jantung dan melakukan EKG
Memasang nasogastric tube untuk mencegah aspirasi. Berikan
Tiamin 100 mg iv, destrosan 100mg/Kgbb
Nalokson 0.01 mg/Kgbb tiap 5-10 menit jika dicurigai overdosis
morfin/opium
2. Khusus
Pasang ventilator
Manitol 20%
Deksametason 10 mg iv pada edema serebri
Operasi dekompresi pada epidural hematom
Lumbal punksi
KOMPLIKASI

Gagal Pernapasan
Pneumonia
Dekubitus
Aspirasi isi lambung
PROGNOSIS

Koma metabolic prognosisnya lebih baik dibandingkan dengan


koma traumatic. Lesi pada thalamus, bangsal ganglia, dan batang
otak memiliki prognosa paling buruk.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai