Anda di halaman 1dari 37

Laporan kasus

TuBerculosis PARU

Oleh :
Erni Fatmawati
Nim. 10101061

Pembimbing :
dr.H.Dedi rinaldi, sp.P
Definisi TB

Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh


infeksi Mycobacterium tuberculosis complex
EPIDEMIOLOGI

Tuberkulosis (TB) Masalah kesehatan di


negara sedang berkembang
Prevalensi TB di Indonesia menempati urutan
ke-4 dunia tertinggi setelah India, Cina dan
Afrika selatan
WHO tahun 2006 : BTA (+) 90 per 100.000
penduduk
Etiologi
Micobacterium tuberculosis
Berbentuk batang
Bersifat aerob
dinding sel mengandung; lipid, fosfatida
polisakarida
mudah mati dengan sinar ultraviolet
tahan terhadap asam pada pewarnaan Basil
Tahan Asam (BTA).
Klasifikasi
Letak anatomi
a) TB paru
b) TB ekstra paru
Hasil pemeriksaan dahak
a) TB paru BTA (+)
b) TB paru BTA (-)
c) Kasus bekas TB
riwayat pengobatan sebelumnya
a) Pasien baru
b) Kasus kambuh
c) Kasus lalai berobat
d) Kasus gagal
e) Kasus kronik
f) Kasus pindahan
g) Kasus bekas TB
Patogenesis
Gejala klinis
Gejala respiratorik Gejala sistemik

Batuk > 2 Demam


minggu Keringat malam
Batuk darah Malaise
Nyeri dada Anoreksia
Sesak nafas Berat badan
menurun
Diagnosis
Anamnesa keluhan Pemeriksaan penunjang :
respiratorik + sistemik
Pemeriksaan fisik : Pemeriksaan darah
LED , leukosit
Infiltrat :
- perkusi redup
Laboratorium
- auskultasi suara nafas Sputum tanda
bronkial. patognomonis hasil (+) dari
- nafas tambahan seperti ronkhi 2 dari 3 spesimen SPS
basah, kasar dan nyaring.
Cavitas Biakan kuman
- perkusi hipersonor atau
timpani
- auskultasi memberikan suara
amforik
Radiologi

Standar foto toraks


Gambaran Ro TB aktif bila
bayangan berawan/nodular di segmen apikal & posterior lobus atas paru
Kavitas, terutama lebih dari satu, dikelilingi bayangan opak berawan atau
nodular.
Bayangan bercak milier
Efusi pleura unilateral (umumnya) & bilateral (jarang)

TB inaktif bila:
- Fibrotik
- Kalsifikasi
- Schwarte atau penebalan pleura
Diagnosis Banding

1
Simple bronkopneumonia

2
Pneumonia lobaris

3
Bronkiektasis
Komplikasi

Pleuritis
Efusi pleura
Komplikasi dini Empiema
Laringitis

Hemoptysis
Komplikasi kerusakan parenkim berat
fibrosis paru
lanjut karsinoma paru
sindrom gagal napas
PENATALAKSANAAN
2 Tahap
1. Tahap Intensif (2-3 bulan)
2. Tahap Lanjutan (4-6 bulan)
Kategori I ( 2 HRZE/4H3R3 atau 2 HRZE/4HR atau 2 HRZE/6HE )
~ Penderita baru TBC Paru BTA (+)
~ Penderita TBC Paru BTA (-) Rontgen (+) yang sakit berat dan
~ Penderita TBC Ekstra Paru berat
Kategori II ( 2 HRZES/HRZE/5H3R3E3 atau 2 HRZES/HRZE/5HRE)
~ Penderita kambuh (relaps)
~ Penderita gagal ( failure )
~ Penderita dengan pengobatan setelah lalai (after default)
Kategori III ( 2HRZ/4 H3R3 atau 2HRZ/4HR atau 2HRZ/6HE )
~ Penderita baru BTA (-) dan Rontgen (+) sakit ringan
~ Penderita Ekstra Paru ringan
Kategori IV ( Sesuai Uji Resistensi atau INH seumur hidup )
~ Penderita TB Paru kasus kronik
Efek Samping OAT
Ringan
Berat
Pencegahan
Bila batuk, mulut ditutup
Jangan sembarangan membuang dahak
Sebaiknya dahak dibuang pada pot yang ada
tutupnya yang diberi desinfektan
Bila batuk jangan ditahan
Istirahat yang cukup
Hindari merokok
Makan gizi seimbang
ILUSTRASI KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien : Tn.M
Alamat : Pulau Langgoni
Umur : 29 tahun
Pekerjaan : Karyawan swasta
Jenis kelamin : Laki-laki
Tanggal masuk : 28 April 2015
Agama : Islam
I. ANAMNESIS
Autoanamnesis dan alloanamnesis
II. KELUHAN UTAMA
Batuk darah sejak 1 hari yang lalu
III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Batuk darah sejak 1 hari yang lalu, batuk darah belum
pernah terjadi sebelumnya, batuk darahnya berwarna
darah segar dan bercampur dahak, volume darah yang
dikeluarkan ketika batuk sebanyak 200 cc.
Batuk sejak 2 bulan yang lalu, batuk diserati dahak
kental, batuk tidak selalu diserati dahak, batuk
dirasakan pada malam hari, batuk membaik setelah
minum obat diwarung.
Sesak nafas sejak 1 hari yang lalu, sesak nafas
hilang timbul, sesaknya terdengar suara menciut.
Sesak berhubungan dengan cuaca dingin. Sesak
nafas datang mendadak dan membuat pasien
terbangun dari tidur dan membuat pasien sulit
tidur.
Nyeri dada sejak 1 hari yang lalu, nyeri dada
dirasakan pada saat batuk, nyeri dada tidak ada
menjalar kebahu, kepunggung dan kelengan kiri.
Demam tidak ada
Badan lemas sejak 1 hari yang lalu
Keringat malam tidak ada
Nafsu makan baik
Berat badan tidak menurun
Nyeri menelan tidak ada
Nyeri ulu hati sejak 1 hari yang lalu
Mual ada
Muntah tidak ada
Buang air kecil normal
Buang air besar normal
IV. RIWAYAT PENYAKIT V. RIWAYAT PENYAKIT
DAHULU KELUARGA

Riwayat penyakit diabetes Riwayat asma tidak ada


mellitus tidak ada Riwayat penyakit diabetes
Riwayat hipertensi tidak ada mellitus tidak ada
Riwayat penyakit jantung Riwayat hipertensi tidak ada
tidak ada Riwayat penyakit jantung
Riwayat penyakit TB paru tidak ada
tidak ada Riwayat penyakit TB paru
Riwayat penyakit asma tidak tidak ada
ada Riwayat maag ada (ibu
Riwayat penyakit maag ada pasien)
VI. RIWAYAT PENGOBATAN
Pasien sudah pernah mendapatkan pengobatan di IGD
RSUD bangkinang, di IGD pasien diberikan asam
tranexamat, vit C, vit K.

VII. RIWAYAT PEKERJAAN, SOSIAL EKONOMI, DAN


KEBIASAAN
Riwayat bekerja sebagai pembawa alat berat
Riwayat minum alcohol tidak ada
Riwayat merokok ada : merokok sejak usia 17 tahun,
sampai sekarang, 32 batang rokok dalam sehari, lama
merokok 12 tahun
Indeks Brinkman : 32 batang rokok x 12 lama merokok
dalam tahun
: 384 (derajat sedang)
Sosial ekonomi : menengah
Pola makan : baik
Pemeriksaan umum
Status generalisata
Kesadaran : composmentis
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 68 kali/menit
Suhu : 360C
Pernafasan : 20 kali/menit
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Keadaan gizi : normal
Tinggi badan : 165 cm
Berat badan : 52 kg
IMT : 52/1,65x1,65 = 19,10% (berat badan
normal)
Pemeriksaan fisik
1. Kepala

Mata
- Konjungtiva tidak anemis
- Sclera tidak ikterik
- Pupil bulat isokor
Hidung
- Tidak ada deviasi septum nasi
Mulut
- Mulut tidak sianosis dan bibir tidak kering Telinga
Telinga
- Tidak ada nyeri tekan
Leher
- Tidak ada nyeri
- Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
- Tidak ada spasme otot
- JVP (5-2 cm H2O)
2.Thorax
a) Paru
Paru-paru anterior Paru-paru posterior

Inspeksi : Inspeksi :
Statis : simetris kanan dan kiri Statis : simetris kanan dan kiri
Dinamis : simetris, pergerakan Dinamis : simetris, pergerakan
dinding dada tidak tertinggal dinding dada tidak tertinggal
Palpasi : Fokal fremitus sama Palpasi : Fokal fremitus sama
kanan dan kiri kanan dan kiri
Perkusi : Sonor pada kedua Perkusi : Sonor pada kedua
lapangan paru lapangan paru
Auskultasi : Auskultasi :
Kanan : vesikuler, wheezing (-), Kanan : bronkovesikuler,
rhonki (-) wheezing (-), rhonki (+)
Kiri : vesikuler, wheezing (-), Kiri : vesikuler, wheezing (-),
rhonki (-) rhonki (-)
b) Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis teraba 1 jari medial di linea
midclavicularis sinistra di RIC V
Perkusi :
Batas atas : RIC II
Batas kanan : Linea parasternalis dextra
Batas kiri : 1 jari medial di linea
midclavicularis sinistra
Batas bawah : RIC V
Auskultasi : suara jantung reguler, gallop (-),
murmur (-)
c) Abdomen
Inspeksi : bentuk perut datar, scar (-), distensi (-)
Auskultasi : bising usus normal, 10 kali/menit
(normal 5-12 kali/menit)
Palpasi : supel, nyeri tekan epigastrium (+),
hepar dan lien tidak membesar
d) Ekstremitas
Superior : akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-/-
), kelemahan (-/-)
Inferior : akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-/-
), kelemahan (-/-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1) Darah lengkap
Hb : 15 gr %
Ht : 42,9 %
Leukosit : 9,7 10^3/mm^3
Trombosit : 223 10^3/mm^3
Gula darah : 128 mg/dl
2) Pewarnaan BTA : SPS: Negatif
3) Foto thorak
Interpretasi :
Paru : ada infiltrat dikedua lapangan paru,
ada cavitas dilobus dextra.
Jantung : tidak ada pembesaran ,
CTR 50%
Diafragma : sudut costofrenicus lancip,
tinggi diafragma costa 9
Kesan : TB Paru
Resume
Tn.M datang ke IGD RSUD bangkinang dengan keluhan Batuk darah sejak
1 hari yang lalu, batuk darah belum pernah terjadi sebelumnya, batuk
darahnya berwarna darah segar dan bercampur dahak, volume darah yang
dikeluarkan ketika batuk sebanyak 200 cc.
Pasien juga mengeluhkan Batuk sejak 2 bulan yang lalu, batuk diserati
dahak kental, batuk tidak selalu diserati dahak, batuk dirasakan pada malam
hari, batuk membaik setelah minum obat diwarung.
Sesak nafas sejak 1 hari yang lalu, sesak nafas hilang timbul, sesaknya
terdengar suara menciut. Sesak berhubungan dengan cuaca dingin. Sesak
nafas datang mendadak dan membuat pasien terbangun dari tidur dan
membuat pasien sulit tidur.
Nyeri dada sejak 1 hari yang lalu, nyeri dada dirasakan pada saat batuk,
nyeri dada tidak ada menjalar kebahu, kepunggung dan kelengan kiri.
Badan lemas sejak 1 hari yang lalu, Nyeri ulu hati sejak 1 hari yang lalu
dan ada Mual. Dari pemeriksaan fisik didapatkan bronkovesikuler, suara
ronkhi (+) pada lapangan paru kanan. Hasil rontgen juga menunjukkan
adanya infiltrat pada dikedua lapangan paru maka, pasien didiagnosis Tb
paru.
Daftar Masalah Diagnosis
Batuk darah Diagnosis utama: TB Paru
Batuk Diagnosis tambahan :
Sesak nafas 1. Hemoptysis
Nyeri dada 2. Gastritis
Badan lemas Diagnosis banding :
Nyeri ulu hati Bronkiektasis
mual Pneumonia lobaris
Penatalaksanaan

Non Farmakologi Farmakologi


1. Bila batuk, mulut ditutup atau 1. Infus dextrose 5% ditambah
gunakan masker drip crome
2. Jangan sembarangan 2. Injeksi vit. C 1 g 1 ampul/12
membuang dahak bila batuk, jam/IV
sebaiknya dahak dibuang pada 3. Injeksi vit.K 1 ampul/8 jam/IV
pot yang ada tutupnya yang 4. Propepsa syirup 500 mg 3x1
telah diberi desinfektan sendok makan
3. Bila ingin batuk jangan ditahan 5. Sanfuliq 1x1 tablet
2. Memeriksakan diri secara 6. Analtram 2x1 tablet
teratur
3. Merencanakan pengobatan 7. B6 1x1 tablet
jangka panjang 8. OAT 1x1 tablet
4. Menjaga kebugaran dan
olahraga
5. Pola hidup bersih dan sehat
Follow up
S O A P

05-05-2015 TD : 120/70 mmHg - TB paru BTA (-) D5% + Drip crome


Ro (+)
- Batuk berdahak campur N : 83 x/menit Inj. Vit. C
darah - Hemoptysis
RR : 20 x/menit Inj. Vit. K
- Sesak nafas - Gastritis
T : 360C Asam tranexsamat 1x2
- Nyeri ulu hati - Dermatitis
Sanfuliq 1x1
- Gatal-gatal di
pergelangan tangan B6 1x1
Propepsa syr 1x1
OAT 1x1
06-05-2015 TD : 100/60 mmHg - TB paru D5% + Drip crome
- Batuk berdarah N : 58 x/menit - Hemoptysis Inj. Vit. C
- Sesak nafas RR : 22 x/menit - Gastritis Inj. Vit. K
- Nyeri ulu hati T : 35,9 0C Analtram 2x1
Sanfuliq 1x1
B6 1x1
Propepsa syr 1x1
OAT 1x1
Citirizin 2x1
S O A P

07-05-2015 TD : 100/70 mmHg - TB paru D5% + Drip crome


- Batuk sedikit N: 63 x/menit - Hemoptysis Inj. Vit. C
berdarah
RR: 20 x/menit Inj. Vit. K
T : 36 0C Analtram 2x1
Sanfuliq 1x1
B6 1x1
Propepsa syr 1x1
OAT 1x1
Kesimpulan
Tuberculosis merupakan penyakit infeksi
bakteri menahun pada paru yang disebabkan
oleh Mycobacterium tuberculosis, yaitu bakteri
tahan asam yang ditularkan melalui udara yang
ditandai dengan pembentukan granuloma pada
jaringan yang terinfeksi.
Manifestasi klinis respiratorik pada TB paru
adalah batuk 2 minggu, batuk darah, sesak
nafas, nyeri dada dan gejala sistemik yaitu,
penurunan BB, malaise, demam, lemas dan
anoreksia.
Daftar pustaka
Alwi Idrus, Setiati siti, Setiyohadi Bambang, Simadibrata K Marcellus,
W. Sudoyo Aru. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III. -Ed.V- .
Jakarta: 2009.
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Tuberkulosis. Pedoman
Diagnosis dan Penatalaksanaannya di Indonesia. 2011.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Nasional
Penanggulangan Tuberculosis. Ed. 2. Jakarta: Bhakti Husada. 2007.
Depkes RI, Survei Kesehatan Rumah Tangga Tahun 2001.
Depkes RI, Pelatihan Manajemen Tuberkulosis di Kabupaten, 1997.
Depkes RI, Pelatihan Manajemen Tuberkulosis di Kabupaten, 1997.
Achmadi, Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah, 2005.
Dnusantoso Halim. Buku Saku Ilmu Penyakit Paru. Hipocrates. 2000.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai