TuBerculosis PARU
Oleh :
Erni Fatmawati
Nim. 10101061
Pembimbing :
dr.H.Dedi rinaldi, sp.P
Definisi TB
TB inaktif bila:
- Fibrotik
- Kalsifikasi
- Schwarte atau penebalan pleura
Diagnosis Banding
1
Simple bronkopneumonia
2
Pneumonia lobaris
3
Bronkiektasis
Komplikasi
Pleuritis
Efusi pleura
Komplikasi dini Empiema
Laringitis
Hemoptysis
Komplikasi kerusakan parenkim berat
fibrosis paru
lanjut karsinoma paru
sindrom gagal napas
PENATALAKSANAAN
2 Tahap
1. Tahap Intensif (2-3 bulan)
2. Tahap Lanjutan (4-6 bulan)
Kategori I ( 2 HRZE/4H3R3 atau 2 HRZE/4HR atau 2 HRZE/6HE )
~ Penderita baru TBC Paru BTA (+)
~ Penderita TBC Paru BTA (-) Rontgen (+) yang sakit berat dan
~ Penderita TBC Ekstra Paru berat
Kategori II ( 2 HRZES/HRZE/5H3R3E3 atau 2 HRZES/HRZE/5HRE)
~ Penderita kambuh (relaps)
~ Penderita gagal ( failure )
~ Penderita dengan pengobatan setelah lalai (after default)
Kategori III ( 2HRZ/4 H3R3 atau 2HRZ/4HR atau 2HRZ/6HE )
~ Penderita baru BTA (-) dan Rontgen (+) sakit ringan
~ Penderita Ekstra Paru ringan
Kategori IV ( Sesuai Uji Resistensi atau INH seumur hidup )
~ Penderita TB Paru kasus kronik
Efek Samping OAT
Ringan
Berat
Pencegahan
Bila batuk, mulut ditutup
Jangan sembarangan membuang dahak
Sebaiknya dahak dibuang pada pot yang ada
tutupnya yang diberi desinfektan
Bila batuk jangan ditahan
Istirahat yang cukup
Hindari merokok
Makan gizi seimbang
ILUSTRASI KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien : Tn.M
Alamat : Pulau Langgoni
Umur : 29 tahun
Pekerjaan : Karyawan swasta
Jenis kelamin : Laki-laki
Tanggal masuk : 28 April 2015
Agama : Islam
I. ANAMNESIS
Autoanamnesis dan alloanamnesis
II. KELUHAN UTAMA
Batuk darah sejak 1 hari yang lalu
III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Batuk darah sejak 1 hari yang lalu, batuk darah belum
pernah terjadi sebelumnya, batuk darahnya berwarna
darah segar dan bercampur dahak, volume darah yang
dikeluarkan ketika batuk sebanyak 200 cc.
Batuk sejak 2 bulan yang lalu, batuk diserati dahak
kental, batuk tidak selalu diserati dahak, batuk
dirasakan pada malam hari, batuk membaik setelah
minum obat diwarung.
Sesak nafas sejak 1 hari yang lalu, sesak nafas
hilang timbul, sesaknya terdengar suara menciut.
Sesak berhubungan dengan cuaca dingin. Sesak
nafas datang mendadak dan membuat pasien
terbangun dari tidur dan membuat pasien sulit
tidur.
Nyeri dada sejak 1 hari yang lalu, nyeri dada
dirasakan pada saat batuk, nyeri dada tidak ada
menjalar kebahu, kepunggung dan kelengan kiri.
Demam tidak ada
Badan lemas sejak 1 hari yang lalu
Keringat malam tidak ada
Nafsu makan baik
Berat badan tidak menurun
Nyeri menelan tidak ada
Nyeri ulu hati sejak 1 hari yang lalu
Mual ada
Muntah tidak ada
Buang air kecil normal
Buang air besar normal
IV. RIWAYAT PENYAKIT V. RIWAYAT PENYAKIT
DAHULU KELUARGA
Mata
- Konjungtiva tidak anemis
- Sclera tidak ikterik
- Pupil bulat isokor
Hidung
- Tidak ada deviasi septum nasi
Mulut
- Mulut tidak sianosis dan bibir tidak kering Telinga
Telinga
- Tidak ada nyeri tekan
Leher
- Tidak ada nyeri
- Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
- Tidak ada spasme otot
- JVP (5-2 cm H2O)
2.Thorax
a) Paru
Paru-paru anterior Paru-paru posterior
Inspeksi : Inspeksi :
Statis : simetris kanan dan kiri Statis : simetris kanan dan kiri
Dinamis : simetris, pergerakan Dinamis : simetris, pergerakan
dinding dada tidak tertinggal dinding dada tidak tertinggal
Palpasi : Fokal fremitus sama Palpasi : Fokal fremitus sama
kanan dan kiri kanan dan kiri
Perkusi : Sonor pada kedua Perkusi : Sonor pada kedua
lapangan paru lapangan paru
Auskultasi : Auskultasi :
Kanan : vesikuler, wheezing (-), Kanan : bronkovesikuler,
rhonki (-) wheezing (-), rhonki (+)
Kiri : vesikuler, wheezing (-), Kiri : vesikuler, wheezing (-),
rhonki (-) rhonki (-)
b) Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis teraba 1 jari medial di linea
midclavicularis sinistra di RIC V
Perkusi :
Batas atas : RIC II
Batas kanan : Linea parasternalis dextra
Batas kiri : 1 jari medial di linea
midclavicularis sinistra
Batas bawah : RIC V
Auskultasi : suara jantung reguler, gallop (-),
murmur (-)
c) Abdomen
Inspeksi : bentuk perut datar, scar (-), distensi (-)
Auskultasi : bising usus normal, 10 kali/menit
(normal 5-12 kali/menit)
Palpasi : supel, nyeri tekan epigastrium (+),
hepar dan lien tidak membesar
d) Ekstremitas
Superior : akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-/-
), kelemahan (-/-)
Inferior : akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-/-
), kelemahan (-/-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1) Darah lengkap
Hb : 15 gr %
Ht : 42,9 %
Leukosit : 9,7 10^3/mm^3
Trombosit : 223 10^3/mm^3
Gula darah : 128 mg/dl
2) Pewarnaan BTA : SPS: Negatif
3) Foto thorak
Interpretasi :
Paru : ada infiltrat dikedua lapangan paru,
ada cavitas dilobus dextra.
Jantung : tidak ada pembesaran ,
CTR 50%
Diafragma : sudut costofrenicus lancip,
tinggi diafragma costa 9
Kesan : TB Paru
Resume
Tn.M datang ke IGD RSUD bangkinang dengan keluhan Batuk darah sejak
1 hari yang lalu, batuk darah belum pernah terjadi sebelumnya, batuk
darahnya berwarna darah segar dan bercampur dahak, volume darah yang
dikeluarkan ketika batuk sebanyak 200 cc.
Pasien juga mengeluhkan Batuk sejak 2 bulan yang lalu, batuk diserati
dahak kental, batuk tidak selalu diserati dahak, batuk dirasakan pada malam
hari, batuk membaik setelah minum obat diwarung.
Sesak nafas sejak 1 hari yang lalu, sesak nafas hilang timbul, sesaknya
terdengar suara menciut. Sesak berhubungan dengan cuaca dingin. Sesak
nafas datang mendadak dan membuat pasien terbangun dari tidur dan
membuat pasien sulit tidur.
Nyeri dada sejak 1 hari yang lalu, nyeri dada dirasakan pada saat batuk,
nyeri dada tidak ada menjalar kebahu, kepunggung dan kelengan kiri.
Badan lemas sejak 1 hari yang lalu, Nyeri ulu hati sejak 1 hari yang lalu
dan ada Mual. Dari pemeriksaan fisik didapatkan bronkovesikuler, suara
ronkhi (+) pada lapangan paru kanan. Hasil rontgen juga menunjukkan
adanya infiltrat pada dikedua lapangan paru maka, pasien didiagnosis Tb
paru.
Daftar Masalah Diagnosis
Batuk darah Diagnosis utama: TB Paru
Batuk Diagnosis tambahan :
Sesak nafas 1. Hemoptysis
Nyeri dada 2. Gastritis
Badan lemas Diagnosis banding :
Nyeri ulu hati Bronkiektasis
mual Pneumonia lobaris
Penatalaksanaan