Anda di halaman 1dari 34

JURNAL READING

Comparison of the effectiveness of intravenous


piracetam and intravenous dimenhydrinate in the
treatment of acute peripheral vertigo in the
emergency department
Disusun oleh :
Dzikril Hakim (012116373) PEMBIMBING KLINIK
dr. Shelly Tjahyadewi, Sp THT-
KL,MKes
Identitas jurnal
Judul : Comparison of the effectiveness of intravenous
piracetam and intravenous dimenhydrinate in the
treatment of acute peripheral vertigo in the
emergency department
Penulis : Hatice Ozdemir , Emine Akinci, Figen Coskun
Tanggal terbit : 2013
LATAR
BELAKANG
LATAR BELAKANG
Vertigo dan gangguan keseimbangan adalah penyebab paling umum
dari instalasi gawat darurat. Vertigo perifer maupun vertigo
sentral,dapat diobati gejalanya atau dengan mengobati penyakit yang
mendasarinya. banyak jenis obat telah digunakan untuk mengobati
vertigo perifer, termasuk antihistamin,antikolinergik, benzodiazepin,
calcium channel blockers, antiemetik, vasodilator dan piracetam.

Peneliti telah mengemukakan bahwa penggunaan obat


obatan penekan vestibular seperti antihistamin, antikolinergik
dan benzodiazepin harus digunakan dalam beberapa hari
karena pemberian akan menimbulkan potensi untuk
menunda pemulihan vestibular.
Tujuan Penelitian

Untuk mengatasi kekurangan penelitian pada


efektivitas piracetam dalam pengobatan vertigo perifer
akut.

untuk membandingkan efektivitas piracetam


intravena dengan dimenhydrinate intravena dalam
pengobatan vertigo perifer akut di bagian gawat darurat
METODE
Desain studi
prospektif, dan studi acak double-blind

Waktu
Mei 2010 Januari 2011

Sampel
200 pasien yang berusia 18-70 tahun, yang telah
dipilih oleh Instalasi Gawat Darurat,keluhan utama
vertigo dan didiagnosis vertigo perifer
Kriteria inklusi dan eksklusi
KRITERIA INKLUSI KRITERIA EKSKLUSI

Pasien yang berusia 18- Pasien hamil, riwayat


70th dengan keluhan alergi atau kontraindikasi
utama vertigo dan dengan salah satu obat
didiagnosis vertigo perifer yang diujikan.
PEMBAHASAN
DISKUSI
Vertigo adalah penyakit dengan gejala yang sulit untuk
didiagnosis dan diobati. seharusnya direkomendasikan
pengobatan yang ideal untuk terapi pasien vertigo :
a. menghilangkan gejala vertigo dan ketidak
nyamanan terhadap penyakit terkait
b. meningkatkan pemulihan vestibular
c. memiliki efek samping yang minimal
d. memiliki potensi untuk mengobati etiologi pada
vertigo periode akut maupun kronis
Contd
Demikian pada penelitian ini menunjukkan insiden
yang lebih tinggi dari vertigo pada wanita (75,5%).
Dalam Penelitian ini, ketika skor VAS 1 dan 2 pada
perbandingan kelompok perlakuan pasien dengan
terapi dimenhydrinate dan piracetam, yang bermakna
secara statistik yang ditemukan antara dua nilai VAS
untuk setiap obat (p<0,001)
Contd
Dalam penelitian ini, usia rata-rata pasien adalah 45
tahun, dengan vertigo diamati sebagian besar dalam
dekade kelima kehidupan (24%). dalam kelompok
perlakuan piracetam VAS 1 skor perbedaan subkelompok
pasien di bawah ini dan lebih dari 40 tahun(p= 0,189).
Oleh karena itu,piracetam itu dianggap memiliki
efektivitas yang sama dalam kelompok-kelompok usia.
Contd
Dalam penelitian ini sebanyak 75 pasien (37,5%)
membutuhkan tambahan pengobatan dengan baik
menggunakan dimenhydrinate (23,0%) atau
piracetam (14,5%). Kedua obat ini efektif digunakan
untuk pasien yang dirawat. Namun piracetam lebih
efektif dalam mengurangi nilai VAS 2 kali daripada
dengan dimenhydrinate (p<0,001).

Dalam penelitian ini pasien yang diobati dengan


dimenhydrinate lebih banyak menimbulkan efek
samping daripada yang menggunakan piracetam (p=
0,029 RR (CI= 1,018-1,459).
Contd
Efek samping yang ditimbulkan dalam penggunaan
dimenhydrinate dua kali lipat lebih banyak dari pada
penggunaan piracetam. Efek samping dimenhydrinate
yang terkait dengan antikolinergik adalah mengantuk,
mulut kering dan bisa terjadi tremor serta efek
samping pada gastrointestinal.Pada dipenhydrinate
dilaporkan dapat menimbulkan efek sedasi lebih
besar daripada diazepam. Namun pada pengobatan
dengan piracetam efek samping sedasi jauh lebih
minimal.
KESIMPULAN
studi ini menemukan bahwa dimenhydrinate
dan piracetam memiliki tingkat yang sama
dari efektivitas dalam pengobatan akut
vertigo.
Namun piracetam bisa lebih sering digunakan
dalam pengobatan vertigo akut dalam
keadaan darurat, karena memiliki efek
samping yang lebih sedikit dan kemampuan
dalam pemulihan vestibular yang lebih
baik untuk vertigo akut dan kronis.
CRITICAL
APPRAISAL
Comparison of the effectiveness of intravenous
piracetam and intravenous dimenhydrinate in the
treatment of acute peripheral vertigo in the
emergency department

JUDUL
Terdiri dari 21 kata
menggambarkan isi jurnal
tidak menggunakan tanda baca yang
tidak perlu
Terdiri dari 1 paragraf panjang
menyebutkan kata kunci
Terdiri dari 249 kata sesuai min 250 kata
Abstrak sesuai, terdiri dari Introduction,methods,
results, conclusions dan menggambarkan isi jurnal.
Hasil
Memuat data, disertai dengan tabel yang
bisa memperjelas data yang ada

Metode penelitian
Metode yang digunakan baik, penjelasan
metode lengkap. Kriteria inklusi dan ekslusi
jelas.
Analisis PICO
Population (P): pasien yang menderita vertigo

Intervention (I) : Pasien yang diberi Piracetam


intravena

Comparison (C) : membandingkan dengan


kelompok pemberian dimenhydrinate intravena

Outcome (O) : Efektifitas dalam pengobatan


vertigo perifer akut dalam keadaan darurat
Bukti valid
Pertanyaan
Apakah alokasi pasien pada penelitian ini dilakukan secara acak? Ya

Apakah pengamatan pasien dilakukan secara cukup panjang dan Ya


lengkap?

Apakah semua pasien dalam kelompok yang diacak, dianalisis? Ya

Apakah pasien dan dokter tetap blind dalam melakukan terapi, Ya


selain dari terapi yang diuji?

Apakah kelompok terapi dan kontrol sama? ya


aplikasi

APPLICABLE
Apakah pada pasien kita terdapat perbedaan TIDAK
bila dibandingkan dengan yang terdapat pada
penelitian sblmnya sehingga hasil tersebut
tidak dapat diterapkan pada pasien kita?

Apakah pemberian terapi tersebut mungkin Ya


dapat diterapkan pada pasien kita?
Apakah pasien memiliki potensi yang Ya
menguntungkan pemberian terapi tersebut
diterapkan?
Anatomi dan Fisiologi Alat
Keseimbangan Tubuh
Terdapat 3 sistem pengaturan keseimbangan
tubuh:
1.Sistem Vestibular + 54%
(Aparatus vestibularis, Nervus Vestibularis,
Vestibular Sentra)
2.Sistem Proprioseptik (gerakan, posisi, getaran)
3.Sistem Optik (penglihatan)
Definisi Vertigo
Vertigo adalah salah satu bentuk gangguan keseimbangan
dalam telinga bagian dalam sehingga menyebabkan penderita
merasa pusing atau ruang di sekelilingnya menjadi serasa
'berputar' ataupun melayang.
Vertigo berasal dari bahasa Latin vertere yang artinya
memutar merujuk pada sensasi berputar sehingga mengganggu
rasa keseimbangan seseorang, umumnya disebabkan oleh
gangguan pada sistem keseimbangan.
Etiologi
Keadaan Lingkungan : Mabuk darat, Mabuk laut

Obat-obatan, alkohol

Endapan kalsium dalam kanalis semisirkularis

Infeksi telinga luar dan tengah : Otitis Media dan Tumor

Infeksi telinga dalam, labirinitis, neuritis saraf otak

Peradangan saraf vestibuler, herpes zoster

Trauma kepala

Tumor otak
Klasifikasi
Vertigo dapat diklasifikasikan menjadi :2
1.Vertigo Sentral diakibatkan oleh kelainan pada
batang batang otak atau cerebellum.
2.Vertigo Perifer disebabkan oleh kelainan pada
telinga dalam atau nervus cranialis
vestibulocochlear (N. VIII).
Patofisiologi
Ketidakseimbangan cairan telinga dalam
Aparatus vestibularis

Pembengkakan rongga
endolimfatikus

Keseimbangan tubuh
(vestibuler) terganggu

Vertigo
Tinitus

Gejala primer: Gejala sekunder: Gangguan pola tidur


Pusing berputar-putar Mual, Gejala otonom,
Implusion, oscilopia, Kelelahan, Sakit kepala,
ataxia, tinnitus, nigtagmus. Sensitivitas visual.
Pemeriksaan Fisik dan Penunjang
pada Vertigo
Pemeriksaan Fisik :
1. Pemeriksaan Neurologik
2. Gait test :
Rombergs sign
Heel-to-toe walking test
Unterbergers stepping test
Past-pointing test (uji Tunjuk Barany)
3. Test Fungsi Vestibuler dengan
Dix-Hallpike manoeuver
4. Test hiperventilasi
5. Tes Kalori
6. Test Fungsi Pendengaran
Penatalaksanaan
Medikasi umum terapi vertigo:
a. Antihistamin (Betahistin, Dimenhidrinat, Benadryl)

b. Antagonis Kalsium (Cinnarizine/Stugeron,


Flunarizine/Sibelium)

c. Fenotiazine (Promethazine, Khlorpromazine)

d. Obat Simpatomimetik (Efedrin)

e. Obat Penenang Minor (Lorazepam, Diazepam)

f. Obat Anti Kholinergik (Skopolamin)


Thank you

Anda mungkin juga menyukai