Anda di halaman 1dari 26

Critical Appraisal

Low Haemoglobin Levels Increase Unilateral


Spatial Neglect In Acute Phase Of Stroke
(Tingkat Hemoglobin Rendah Meningkatkan
Unilateral Spasial neglect Pada Tahap Stroke
akut)

Ayu Yuli Asih


30101206821
Judul :Critical Appraisal Low Haemoglobin Levels Increase
Unilateral Spatial Neglect In Acute Phase Of Stroke
(Tingkat Hemoglobin Rendah Meningkatkan Unilateral Spasial neglect
Pada Tahap Stroke akut)
Penulis : Gustavo Jos Luvizutto, Tamiris Aparecida Monteiro, Gabriel
Pereira Braga,Silmia Garcia Zanati Bazan, Luiz Antnio de Lima Resende4,
Rodrigo Bazan
Sumber : Pubmed
Jurnal : Arq Neuropsiquiatr 2014;72(10):757-761
Tanggal terbit : 11 juli 2014
Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi hubungan
antara Unilateral Spasial Neglect (USN) dan kadar Hemoglobin (Hb) pada
stroke fase akut.
Metode: Penelitian cross-sectional dilakukan setelah stroke iskemik
hemisfer kanan. Variabel independen: kadar Hb (mg / dL);
Hasil: USN; Faktor perancu: Umur, National Institutes of Health Stroke
Scale (NIHSS), dan glikemia (mg / dL); Variabel karakterisasi diperoleh
dari catatan medis elektronik, Hb, Mean Corpuscular Volume (MCV) dan
glikemia dari pemeriksaan laboratorium, dan USN dari uji cancellation dan
bisection. Hubungan antara Hb dan USN dinilai dengan korelasi Spearman
dan regresi linear.
Hasil: 40 individu dievaluasi; diamati bahwa semakin tinggi kadar
Hb, semakin baik hasil uji USN, dengan dua yang berkorelasi
negatif. Tidak ada hubungan yang signifikan antara kadar MCV
dan hasil uji USN.
Kesimpulan: kadar hemoglobin yang rendah dapat menunjukkan
hasil yang buruk dalam uji cancellation dan bisection USN pada
stroke fase akut.
Hemoglobin (Hb) rendah adalah kondisi umum pada populasi lanjut usia
dan berhubungan dengan peningkatan mortalitas dan memburuknya kinerja
fungsional, independen dari penyebab. Banyak orang stroke fase akut
datang dengan kadar hematokrit rendah, yang berhubungan dengan
kematian yang lebih tinggi dan memburuknya hasil jangka panjang; tetapi
pentingnya hemoglobin rendah pada manifestasi klinis stroke belum jelas
terbukti.
Dalam penelitian ini, kami mengevaluasi hubungan antara Unilateral
Spasial Neglect (USN) dengan cara kognitif dengan uji persepsi, kadar
hemoglobin (Hb) dan mean corpuscular volume (MCV) pada stroke fase
akut.
Hipotesis penelitian ini bahwa kadar hemoglobin rendah berhubungan
dengan hasil uji yang lebih buruk pada uji USN, mengingat bahwa anemia
dapat mempengaruhi hasil kegiatan yang menuntut kerja dari sistem
perseptual, meningkatkan kesalahan pada uji cancellation dan bisection
lines.
Partisipan
Juni-Desember 2012
Waktu
penelitian

Unit stroke di botucatu medical school


university hospital- universidade estadual
Tempat
penelitian paulista julio de mesquita filho

3 perlakuan
Perlakuan
Partisipan

Kriteria inklusi
Pasien stroke iskemik
Perempuan atau laki-laki
Mengalami lesi sebelah kanan
Fase akut (dalam 48 jam pertama setelah tekanan ritmik)
Pengebotan konservatif dan dirawat di unit stroke di botucatu
medical school university hospital- Universidade estadual paulista
julio de mesquita filho
Kriteria eksklusi:

Perdarahan atau posterior stroke


Lesi pada hemisfer kiri
Modifikasi skala rankin sebelumnya (mRs)1
Defisit visual neurologis lainnya
Demensia
Aphasia
Defisit visual neurologis lainnya seperti pasien yang telah menjalani
prosedur bedah
Pengobatan trombolitik
Transfusi darah
Riwayat penyalahgunaan alkohol
Hipotiroidisme
Penyakit patu obstruktif kronis
Penyakit hati
Gagal ginjal
Leukositosis pada uji lab
Desain studi : Cross sectional
Sumber data : Variabel karakterisasi diperoleh dari catatan medis
elektronik, Hb, Mean Corpuscular Volume (MCV) dan glikemia dari
pemeriksaan laboratorium, dan USN dari uji cancellation dan bisection
Metode statistic : Hubungan antara faktor perancu (usia, jenis kelamin,
tingkat keparahan defisit neurologis, kemandirian fungsional dan glikemia)
dan USN dinilai dengan korelasi Spearman dan uji Mann-Whitney,
sedangkan hubungan antara kadar Hb, MCV dan NSU dieksplorasi oleh
korelasi Spearman dan model regresi linier. Signifikansi ditetapkan pada p
kurang dari 0,05. Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan
software SPSS v.15.0.
Faktor perancu
Tingkat
keparahan defisit
neurologis

glikemia umur

Kemandirian
Jenis kelamin
fungsional
140

40
Hasil utama penelitian, bahwa kadar hemoglobin yang rendah
dapat menunjukkan hasil yang buruk pada uji USN cancellation
dan bissection pada stroke fase akut.
Dalam penelitian , ditemukan hubungan antara kadar Hb dan ada
tidaknya USN, usia, jenis kelamin, tingkat keparahan (NIHSS),
ketidakmampuan (mRS) dan glikemia tidak menjadi faktor
perancu dalam hasil akhir NSU.
Keterbatasan penelitian ini adalah besar sampel kecil, fakta bahwa
individu bisa menerima terapi penggantian elektrolit, dan faktor-faktor
perancu lainnya, seperti merokok tembakau, kebiasaan makan yang buruk
atau status gizi. Meskipun demikian, hasil kami tidak hanya menunjukkan
secara konsisten hubungan negatif antara Hb dan keparahan USN, tetapi
juga menunjukkan pentingnya tujuan penelitian menetapkan kadar
hemoglobin yang ideal pada fase akut untuk menghindari penurunan
kognitif dan persepsi serta meningkatkan prognosis fungsional. Kami
menyarankan memperpanjangan follow-up penelitian untuk mengamati
hasil fungsional jangka panjang dan membuktikan apakah USN berkurang
dengan penggantian hemoglobin.
Pada penelitian pertama di mana hubungan ini ditemukan, pola "U" yang
disarankan dalam hubungan antara Hb dan USN, di mana kadar kritis,
tinggi atau rendah, menentukan perburukan USN.
Hasil yang penting pada penelitian kami adalah penurunan Hb pada fase
akut sebagai faktor keparahan dan penurunan kognitif yang diukur dengan
uji USN.
Dalam sebuah studi observasional penulis melaporkan bahwa anemia pada
stroke fase akut menyebabkan kinerja buruk fungsional dalam tiga bulan
pertama dan bahwa hubungan ini berhubungan dengan peningkatan daerah
penumbra dan infark serebral.
Meskipun kadar Hb menunjukkan hubungan pada semua tes USN, hal itu
berkorelasi lemah dengan LBT, karena uji terakhir memiliki sensitivitas
yang relatif rendah untuk mendeteksi USN. Uji lain diterapkan (LCT dan
SCT) umumnya paling sensitif pada gangguan persepsi. Informasi ini
penting karena hubungan antara Hb dan LBT dapat dipengaruhi oleh
sensitivitas tes untuk mendeteksi USN.
Hasil MCV tidak menunjukkan korelasi statistik dengan hasil uji USN.
Dalam analisis deskriptif data kami, pasien dengan anemia makrositik
menunjukkan kinerja buruk pada uji garis dan bintang batal. Data ini
sedikit dieksplorasi dalam literatur sebelumnya, di mana perburukan telah
dilaporkan hanya pada pasien dengan defisit dalam jaringan perhatian
spasial dan penurunan kognitif pada pasien dengan anemia makrositik 20,21.
Temuan ini menunjukkan sedikit persamaan dengan penelitian kami di
mana hanya 4 pasien menunjukkan anemia makrositik.

CRITICAL APRASIAL
Critical appraisal
Judul terdiri dari 12 kata
Isi sudah sesuai dengan
judul
Terdapat nama penulis,
tahun terbit, penerbit.
Analisis pico
populasi Penderita Stroke akut

intervention Kadar hemoglobin

Comparation -

Kadar hb yang rendah meningkatkan


Outcome spasial neglect pada pasien stroke akut
validitas
pertanyaan Jawaban
Apakah alokasi pasien pada - yah
penelitian ini dilakukan
secara acak?
Apakah pengamatan pasien - Ya panjang
dilakukan secara cukup
panjang dan lengkap?
Apakah semua pasien dalam
- Tidak
kelompok yang diacak,
dianalisis?
Apakah pasien dan dokter
- Tidak
tetap blind dalam
melakukan intervensi,
selain dari yang diuji?
Apakah kelompok perlakuan - Tidak ada kontrol
dan kontrol sama?
applicable
Pertanyaan Jawaban
Apakah pada pasien kita - Tidak
terdapat perbedaan bila
dibandingkan dengan yang
terdapat pada penelitian
sblmnya sehingga hasil tsb
tdk dpt diterapkan pada
pasien kita?
Apakah penelitian tersebut - Tidak
mungkin dapat diterapkan
pada pasien kita?
Apakah pasien memiliki
- Menguntungkan
potensi yang menguntungan
atau merugikan bila
penelitian tsb diterapkan?

Anda mungkin juga menyukai